aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Selasa, 06 November 2012

Empat Orang Suaminya Menjadi Syuhada

 
Namanya Atika binti Zaid bin Amar bin Nufail. Merupakan keturunan Quraisy yang baik nasabnya. Perangainya lembut, parasnya cantik, akhlaknya mulia, hatinya bersih. Wajar, jika kemudian, dalam perjalanan hidupnya, beliau tercatat bersuami para mujahid. Tidak tanggung-tanggung, beliau menikah dengan empat generasi terbaik umat ini dimana keempatnya syahid di jalan Allah.

Pertama kali beliau dinikahi oleh Abdullah putra Abu Bakar ash-Shidiq. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Robbani ini? Sang Abu Bakar adalah yang terdepan dalam jihad, ia infaqkan semua hartanya di Jalan Allah dan RasulNya.

Sayangnya, lantaran kecantikan dan kepiawaian Atikah dalam berinteraksi, ia bercerai dengan Abdullah lantaran titah Abu Bakar. Apa pasal? Karena asyik bercengkerama dengan Atikah, Abdullah lalai dari shalat berjama’ah. Dua pasangan ini asyik bercanda dari sebelum adzan hingga shalat usai didirkan. Maka, sang Ayah yang sholih itu segera memanggil buah hatinya, “Wahai Abdullah, ceraikanlah istrimu.”

Selepas cerai, Abdullah jatuh sakit. Sang ayah yang faham itu tahu penyebab sakitnya. Maka diperintahkanlah Abdullah rujuk dengan Atikah dengan satu syarat, “Jangan sampai cintamu kepada wanita itu mengalahkan cintamu kepada Allah dan RasulNya.” Kedua sejoli inipun akhirnya menikah untuk kedua kalinya.

Waktu berjalan, keduanya bertumbuh dalam rangka saling mencintai karena Allah. Hingga akhirnya, Perang Thaif berkecamuk. Atikah berangkat sebagai penyemangat para mujahid dengan syair-syairnya. Sedangkan Abdullah maju dengan gagah perkasa hingga akhirnya menjadi syuhada’. Atikah-pun menjanda. Janda Syuhada’.

Selesai masa ‘iddah, Atikah yang sholihah itu disunting oleh Umar bin Khaththab. Cinta keduanya tumbuh subur, menjulang ke langit batangnya, akarnya menancap kuat di bumiNya dan buah nya bertebaran di seantero masyarakat sekelilingnya. Hingga akhirnya Sang Umar ditikam oleh seorang bejat. Kembali, Atikah menjadi Janda Syuhada’ untuk kedua kalinya.

Tak berselang lama, Sang Janda Syuhada’ itupun dipersunting oleh Zubair bin Awwam. Seorang sahabat nabi yang tak diragukan lagi kesholihan dan komitmennya dalam dakwah. Waktu berlalu, hingga akhirnya Sang Zubair syahid di medan Jamal. Ya, kembali untuk ketiga kalinya, Atikah menjadi Janda Syuhada’.

Selepas itu, Atikah hendak dipersunting oleh Ali bin Abi Thalib. Tapi Ali urung melaksanakan maksudnya karena Atikah mengajukan syarat agar suaminya kelak tidak terjun dalam kancah jihad bil qital. Maka akhirnya, Husein bin Ali-lah yang menyunting Janda Syuhada’ itu. Ketika itu, usia Atikah sudah berkepala lima. Namun kasih sayangnya utuh, hingga keluarga Husein-Atikah senantiasa harmonis dalam kerangka saling mencintai karena Allah.

Takdirpun berlaku. Husein bin Ali syahid dalam medan Karbala. Untuk keempat kalinya, Atikah yang memesona itu menjadi janda Syuhada’. Hingga akhirnya Atikah tidak dinikahi lagi oleh siapapun dan wafat pada tahun 40H.

Allahu Akbar Walillahil Hamd … Semoga kisah ini menginspirasi kita semua. Bahwa orang baik, tidaklah dipasangkan kecuali dengan orang baik pula.
Source : kisahislami.com

Di Balik Rahasia Air Susu Binatang

  
“Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, terdapat pelajaran yang penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,” (QS. Al-Mukminun: 21). 
Siapa yang tidak tahu susu. Cairan bergizi berwarna putih yang kaya akan sumber gizi. Selain ASI yang utama tentunya, susu binatang pun dapat dijadikan pelengkap kebutuhan gizi manusia, ini tak hanya berasa enak namun juga kaya manfaat.

Dan kali ini kita akan mengetahui lebih jauh tentang air susu binatang (bukan susu formula) yang dewasa ini memiliki banyak fungsi dan manfaat, bahkan kandungan gizi air susu binatang sejak dulu dipercaya sebagai penunjang kebutuhan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi.

Selain susu sapi yang lebih banyak dimanfaatkan dan dikenal selama ini, rupanya masih ada hewan memamah biak lainnya yang juga menghasilkan susu dan tentu saja jika dilihat dari sudut pandang agama pun masih termasuk kategori halal. Asalkan cara mendapatkan dan cara mengolahnya sesuai syariat yang sudah ditentukan Sang Pencipta lewat Kitab Sucinya.

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah,” (Q.S An-Nahl: 114).

Dari beberapa macam hewan ternak, yang tentunya juga dihalalkan Allah dalam Al-Qur’an kita bisa mengambil manfaat susu yang tentunya memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari yang dimiliki susu sapi meskipun susu sapi terdengar lebih familiar untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dalam postingan kali ini admin akan menjelaskan beberapa hewan memamah biak yang bisa diambil susunya dan karakteristiknya adalah sebagai berikut:

1. Susu Kambing
Meski susu kambing mulai populer di Indonesia, namun penyediaannya belum sebanyak susu sapi. Jika pada sapi perah dikenal keturunan Holstein sebagai penghasil susu utama, di keluarga kambing yang terkenal sebagai penghasil susu adalah jenis Saanen. Jenis-jenis kambing penghasil susu lainnya, ada Nubian (penghasil sedikit susu dengan kadar lemak tinggi), Ettawa, Toggenburg, LaMancha, Oberhasli, dan Alpine.

Komposisi gizi: Susu kambing mengandung kadar laktosa yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi. Kondisi ini sangat baik bagi orang yang mengalami lactose intolerance (alergi susu akibat kurangnya enzim sehingga penyerapan laktosa tidak berjalan sempurna).

Susu kambing mengandung asam lemak berantai pendek dan sedang, hal ini membuat lemak susu kambing lebih mudah dicerna tubuh untuk menghasilkan energi sehingga tidak tertimbun sebagai lemak atau kolesterol. Hanya saja kandungan asam folat dan vitamin B12 pada susu kambing cukup rendah.

Cita rasa: Bau dan rasa susu kambing murni sangat spesifik yaitu sedikit berbau kambing. Ada kalanya bau agak tajam karena pengaruh pakan. Susu kambing murni rasanya, sedikit manis dan berlemak.

2. Susu Unta
Unta berpunuk satu sudah dikembangbiakkan di daerah Selatan Arab Saudi sejak 3000 SM untuk dimanfaatkan daging dan susunya.

Komposisi gizi: Kandungan protein dan komposisi asam lemaknya yang unik, membuat susu unta tidak menggumpal ketika diasamkan. Itu sebabnya susu unta tidak bisa dijadikan keju. Dibandingkan dengansusu sapi, susu unta mengandung lebih sedikit lemak dan laktosa, sementara kandungan potasium, zat besi, dan vitamin C-nya lebih tinggi. Selain itu, sebuah penelitian telah membuktikan bahwa susu unta mengandung kolesterol 40% lebih rendah dari susu sapi. Soal kandungan mineral, susu unta boleh dibanggakan, karena sodium dan magnesiumnya cukup tinggi. Vitamin A, B2, asam folat, dan asam pantolenat pada susuunta terdeteksi lebih sedikit jumlahnya dibandingkan susu sapi.

Cita rasa: Susu unta biasanya memiliki rasa manis dan tajam, tetapi ada juga susu unta yang terasa asin dan berair (tidak pekat).
Kualitas susu unta ini dipengaruhi oleh jumlah anak unta, usia, lamanya unta menyusui anaknya, kualitas pakan, dan jumlah air yang tersedia.

3. Susu Kuda
Selain populer di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, susu kuda liar juga dikembangbiakkan di Sukabumi, Jawa Barat.

Komposisi gizi: Susu ini lebih dikenal karena khasiatnya sebagai obat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh dan menstimulasi pembersihan organ dalam tubuh. Kuda yang diperah susunya adalah kuda yang hidup bebas mencari makanannya sendiri. Susu kuda mengandung kalori yang lebih rendah dibandingkan susu sapi (44 Kalori per 100 gram). Lemak dari susu kuda kebanyakan lemak tak jenuh (polyunsaturated). Asam lemak rantai pendek ini membuat susu kuda mudah diserap tubuh. Kandungan laktosa susu kuda lebih banyak daripada susu sapi. Hal ini perlu menjadi perhatian pada orang-orang yang intoleran terhadap laktosa.

Cita rasa: Susu kuda terasa gurih dan creamy. Warnanya putih kekuningan dan biasanya dijual dalam bentuk segar maupun sudah diolah.

4. Susu Kerbau  
Susu kerbau hanya dikonsumsi di beberapa daerah di Indonesia, antara lain di daerah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumbawa dan beberapa daerah lainnya.

Komposisi gizi: Kandungan laktosa, lemak, protein, kolesterol, dan asam lemak jenuh pada susu kerbau terhitung lebih banyak dibanding susu sapi. Bahkan, kandungan lemaknya dua kali lebih banyak daripada susu sapi.

Susu kerbau mudah dikenali dari warnanya yang putih bersih. Bahkan, lebih putih dari susu sapi. Warna putih ini disebabkan oleh sedikitnya kandungan pigmen karoten kuning yang biasanya merupakan tanda adanya kandungan vitamin A. Susu kerbau mengandung sedikit air, itusebabnya susu ini mudah diolah secara variatif menjadi mentega, keju, susu kental manis, es krim, dan yoghurt. Karena teksturnya lebih pekat daripada susu sapi, susu kerbau menjadi lebih hemat ketika diolah.

Cita rasa: Lebih halus dan tidak meninggalkan jejak rasa asam.

5. Susu Domba   
Komposisi gizi: Sama seperti halnya susu kambing, susu domba memiliki molekul lemak kecil, sehingga lebih mudah dicerna ketimbang susu sapi. Susu domba juga bisa menjadi susupengganti bagi mereka yang alergi terhadap susu sapi atau susukambing. Kandungan mineral, seperti kalsium, fosfor, seng, dan vitamin B kompleksnya mencapai dua kali lipat susu sapi. Sayangnya, kandungan lemak jenuhnya sangat tinggi.

Cita rasa: Pekat (kental) dan rasanya agak manis.

Nah, masing-masing hewan memah biak yang sudah disebutkan di atas memiliki kelebihan masing masing atas susuyang diproduksinya, sekarang masalah inovasi pengolahan susu mereka agar baik untuk dikonsumsi anak-anak agar dapat tumbuh sehat dan cerdas. Dibutuhkan alat produksi yang tentunya steril dan higienis untuk menjaga gizi susu tetap baik dan siap diterima tubuh. Dalam hal proses produksi juga dilihat halal atau tidaknya proses produksi yang dijalankan oleh pabrik susu tersebut.
Source : kisahislami.com