aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 28 Agustus 2013

10 Karakter Positif yang Disukai

Sahabat, dalam hidup ini kita tidak akan terlepas dari 2 karakter hidup yang akan saling berseberangan. Karakter tersebut adalah karakter positif dan karakter negatif. Kedua karakter ini akan saling mengalahkan, tergantung mana yang lebih banyak diberikan pupuk?, Jika karakter positif yang banyak diberikan pupuk, maka dia akan menjadi pribadi yang berkepribadian positif; sebaliknya jika karakter negatif yang banyak diberikan vitamin, maka pribadinya pun akan menjadi negatif.

Berikut ini adalah 10 karakter positif yang disukai, yang akan melahirkan pribadi berkepribadian yang disenangi banyak orang.

1. Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Kerendahan Hati

Kerendahan hati sangat berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan

Belakangan ini kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Positive Thinking

Karakter berikutnya adalah positive thinking, orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

5. Keceriaan

Keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung Jawab

Orang yang mempunyai karakter bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Berjiwa Besar

Berjiwa besar dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Semoga kita bisa memupuk 10 karakter positif yang disukai ini agar menjadi pribadi yang disukai sesama.
Source

Kita Belajar Dari ...

Dari Tetesan Air Mata kita
Belajar Mengerti..
Dari Perselisihan kita Belajar
Memahami..
Dari Pengkhianatan kita Belajar Kesetiaan..

Dari Rasa Khawatir kita belajar Percaya..
Dari Rasa Kehilangan kita Belajar Menghargai..
Dari Rasa Bersalah kita Belajar Memaafkan..
Dari Sebuah Harapan kita Belajar Berjuang..
Dari Sebuah Perjuangan kita Belajar Berkorban..
Dari Sebuah Pengorbanan kita Belajar Ketulusan..

Manakala kita Renungkan semua Peristiwa baik yang
Menyenangkan atau yang menyedihkan, akan Membawa
Hikmah Bagi Hati yang Mau Terbuka untuk Memahami dan
Menggali serta Memetik Hikmah.
Sungguh Beruntung orang-orang yang Beriman,segala yang
dialami Tak ada yang sia-sia ... SubhanAllah.

Dakwah adalah Cinta

Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu,
isi mimpimu pun tentang dakwah.
Tentang umat yg kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu.
Dakwah menyedot saripati energimu.
Sampai tulang belulangmu.
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.
Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. ..
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga.
Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz.
Dia memimpin hanya sebentar.
Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung.
Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah.
Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja.
Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok.
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal.
Toh memang itu yang diharapkannya;
mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak,
mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik.
Kepalanya sampai botak.
Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana.
Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah;
luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih,
yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan.
Bukannya tidak membosankan.
Dakwah bukannya tidak menyakitkan.
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan.
Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya setiap hari.
Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan,
Selalu menemani…
Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai kemanapun mereka pergi…
Akhirnya menjadi adaptasi.
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur,
pada akhirnya salah satunya harus mengalah.
Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman.
Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit.
Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda
Dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar, Saat Rasulullah wafat, ia histeris.
Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk.
Bukannya tidak cinta pada abu Bakar.
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” ,
hal itu sudah menjadi kewajaran.
Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu.
Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore.
Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu.
Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah.
Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan,
sekalinya hal itu mereka rasakan,
mereka merasa menjadi orang besar.
Dan mereka justru menjadi lelucon dan target doa para mujahid sejati,
“Ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak.
Jasadnya dikoyak beban dakwah.
Tapi iman di hatinya memancarkan cinta…
Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu LELAH mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu BOSAN mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu LETIH bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu FUTUR menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu LESU menemanimu.”
Kalau iman dan syetan terus bertempur. ..
Pada akhirnya salah satunya harus mengalah 


(KH. Rahmat Abdullah)