aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Jumat, 03 Mei 2013

Titik Lemah Teori Darwin

1. Teori Darwin yang mengatakan bahwa makhluk hidup yang ada memiliki nenek moyang yang sama tidak memiliki pembuktian yang jelas. Malah penemuan-penemuan terkini yang menunjukkan keabsahan klaim Darwin satu demi satu.

2. Darwin tidak paham mengenai bagaimana makhluk hidup hidup pertama kali tetapi Darwin dengan berani mengatakan bahwa spesies yang berbeda berevolusi dari satu nenek moyang.

3. Pada zaman Darwin, terdapat teori Spontanouos generation dimana makhluk hidup muncul dari subtansi tak hidup terpatahkan oleh Louis Pasteur yang menyanggah teori tersebut dengan penelitiannya dan beranggapan bahwa Darwin hanya menganggap makhluk hidup memiliki struktur yang sederhana.

4. Gagalnya penelitian Oparin yang mencoba membuktikan kemunculan sel secara spontan dan mengatakan bahwa kasus munculnya makhluk hidup pertama kali merupakan bagian yang paling kabur dari teori evolusi Darwin.

5. Gagalnya penelitian Miller yang mencoba hal sama seperti Oparin dengan menggunakan gas-gas atmosfer. Namun ternyata gas yang ia gunakan dalam eksperimennya berbeda dengan gas-gas yang terdapat pada atmosfer awal bumi.

6. Pada masa Darwin, struktur kompleks dari sel makhluk hidup belum diketahui sehingga Darwin mengklaim bahwa kemunculan sel sebagai sebuah kebetulan belaka.

7. Tidak adanya gambaran jelas mengenai bentuk sel pada umumnya karena pada saat itu hanya terdapat mikroskop tradisional dimana sel hanya terlihat bagaikan titik-titik gelap.

8. Adanya penemuan struktur DNA yang mampu memperkuat pernyataan dimana kemunculan makhluk hidup bukanlah sebuah kebetulan seperti yang dipaparkan oleh Darwin.

9. Darwin hanya memperkirakan bahwa mewariskan pembawaan generasi yang satu kepada yang lainnya adalah kunci untuk memahami Evolusi. Namun, ia tidak tahu bahwa makhluk hidup terdiri dari bangunan sangat kecil yang disebut DNA membawa instruksi yang mengendalikan semuanya, dari bentuk mata, kaki, dan rambut kita.

10. Teori seleksi alam hanya mampu mengeliminasi spesies yang cacat, lemah, berpenyakitan atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya tapi tidak mengarah pada pembentukan spesies baru.


11. Klaim mengenai seleksi alam yang dibuat oleh Lamarck dan Darwin bertentangan dengan sejumlah kaidah-kaidah dasar biologi dimana pada masa itu bidang genetika, mikrobiologi, dan biokimia belum ada.

12. Hal yang diturunkan kepada generasi selanjutnya bukanlah sifat-sifat fisik dapatan seperti yang diuraikan oleh Darwin melainkan hanya gen-gennya saja.

13. Adanya sIstem dan kompleksitas organ pada tubuh makhluk hidup yang tentrunya bukan terbentuk secara spontan atau kebetulan.

14. Adanya mutasi yang terjadi pada makhluk hidup dimana Darwin mengira hal ini terjadi karena spesies nenek moyang yang terdiferensiasi menjadi spesies baru. Padahal perubahan acak yang terjadi pada sel biasa atau organ tubuh tidak dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

15. Menurut teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang. Spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul dengan cara ini. Menurut teori tersebut, perubahan ini berlangsung sedikit demi sedikit dalam jangka waktu jutaan tahun. Dengan demikian, maka seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies peralihan selama periode perubahan yang panjang ini.Tapi ternyata tidak ditemukan adanya fosil mengenai makhluk hidup yang berevolusi secara transisional atau spesies peralihan.

16. Tidak adanya pembuktian mengenai adanya perubahan spesies dari primitif ke spesies yang lebih maju.

17. Ketidakmampuan mendeskripsikan bentuk kera secara ilmiah yang dikatakan mirip dengan manusia. Serta adanya pemalsuan bentuk kera sehingga menyerupai bentuk manusia yang dilakukan oleh evolusioner.
Reff 

Planet Berpenghuni Telah Ditemukan

Teleskop Observatorium Eropa Selatan membawa berkah tersendiri. Kali ini berkat penemuan menghebohkan tentang Planet Mirip Bumi yang diperkirakan memiliki Kehidupan dipermukaannya. Planet yang memiliki kemiripan terbaik dengan bumi yang pernah tertangkap oleh teleskop Bumi ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan planet kita.

Planet ini memiliki suhu yang sama dengan bumi. Para Astronom, menyebutnya sebagai planet yang menjadi kandidat terbaik pengganti bumi karena hasil analisa sementara planet ini memiliki air, permukaan bebatuan dan suhu yang mirip dengan suhu bumi. Bahkan pemimpin proyek study ini, Guillem Anglada-Escude menyebutkan bahwa sangat mungkin kini diatas permukaan planet tersebut terdapat kehidupan organisme.

Hasil analisa sementara para astronom dari European Southern Observatory's telescopes ini menyebutkan bahwa planet ini memiliki massa sebesar 4,5 kali massa bumi, mengorbit sebuah bintang (matahari) yang diberi nama GJ 667C dan berjarak sekitar 22 tahun cahaya dari Bumi. 


Atmosfir planet tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan bumi, termasuk kemampuannya menyerap cahaya yang sama dengan planet yang kini kita huni. Steven Vogt, profesor astronomi dan astrofisika di UCSC menyebutkan bahwa sebenarnya di galaksi ini dipenuhi oleh milyaran planet yang layak huni sebagaimana planet baru dari tatasurya GJ 667C tersebut.

Walau begitu, GJ 667C memiliki susunan kimiawi yang berbeda dengan Matahari kita, namun begitu planet yang diperkirakan layak huni tersebut memiliki komposisi helium, besi, karbon dan silikon yang membuatnya diyakini layak dihuni, bahkan diperkirakan memiliki kehidupan didalamnya.

Namun semua itu baru analisa dari pengamatan yang dilakukan sejauh 22 juta tahun cahaya. Kemungkinan lain sangat mungkin terjadi. Satu-satunya pembuktian terbaik adalah dengan mendatangi planet tersebut. Namun masalahnya adalah, Manusia belum memiliki teknologi yang mampu mengarungi luasnya samudra luar angkasa yang begitu jauh, apalagi sampai dengan jarak 22 juta tahun cahaya.

Kisruh UN, Menteri Nuh Resmi Minta Maaf

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh secara khusus menyampaikan permintaan maaf terkait kisruh pelaksanaan ujian nasional bagi tingkat sekolah menengah atas dan sederajat lewat pidatonya saat memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2013. Dia mengatakan, hendaknya agar peristiwa tersebut dijadikan pelajaran berharga. 

"Saya sampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya," ujar Nuh. Dia mengatakan, pihaknya sudah berusaha melakukan ikhtiar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Nuh meminta agar publik tidak terus menyalahkan pelaksanaan ujian nasional. "UN hanyalah bagian kecil dari pendidikan," ujarnya.

Ia mengatakan, masih banyak program pendidikan lainnya yang tidak kalah pentingnya dengan ujian nasional. Dia menyebutkan, Bantuan Operasional Pendidikan (BOS), beasiswa Bidik Misi, pembangunan dan perbaikan sekolah di daerah pelosok, serta tunjangan guru. "Setiap anak bangsa harus mendapatkan pelayanan pendidikan," kata Nuh.

Dia mengatakan, secara keseluruhan fungsi pendidikan adalah penyelamat dari penyakit sosial. "Ada tiga penyakit sosial, yaitu kemiskinan, ketidaktahuan atau kebodohan, serta keterbelakangan peradaban." Oleh karena itu, Nuh menegaskan, tidak ada lagi alasan bagi wilayah terpencil untuk tidak tersentuh oleh pendidikan.

Ujian Nasional dan Faktanya

 Ujian nasional bukanlah hal yang asing lagi dalam dunia pendidikan Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, ujian nasional diadakan untuk menjadi tolak ukur kemampuan siswa terhadap pendidikan yang mereka jalankan.

Lewat ujian nasional, kemampuan siswa terhadap mata pelajaran yang sudah dipelajari selama masa pendidikan dapat terlihat, apakah sudah berhasil dikuasai atau belum. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa berhasilnya ujian nasional seorang siswa menandakan keberhasilan pendidikan yang diberikan para guru.

Melalui persentase kelulusan siswanya maka efektifitas kegiatan belajar mengajar masing-masing sekolah dapat dievaluasi oleh pemerintah.

Prestasi siswa melalui nilai-nilai ujian nasional dan nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik menunjukkan semakin meninggkatnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Penundaan ujian nasional (UN), kurangnya berkas-berkas ujian menjadi fakta-fakta suram yang menghiasi ujian nasional Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/ Sekolah Menengah Atas (SLTA/SMA) dan yang sederajat pada saat ini.

Bahkan penundaan jadwal ujian ini terjadi pada 11 provinsi di Indonesia. Fakta-fakta yang tersaji tersebut merupakan kondisi nyata yang dihadapai pasa masa ujian nasional tahun 2013 ini.

Berbagai kekhawatiran bermunjulan dalam merespon fenomena-fenomena tersebut, salah satunya adalah kekhawatiran terhadap bocornya soal dan jawaban ujian nasional akibat belum diterimanya berkas soal-soal ujian nasional tepat pada jadwal ujian nasional SLTA/SMA yang telah ditetapkan, yaitu tanggal 15 April 2013.

Ketakutan terhadap bocornya jawaban dan soal-soal ujian nasional tersebut pada dasarnya cukup beralasan. Hal ini dikarenakan dalam lima tahun terakhir, kebocoran soal-soal maupun jawaban ujian nasional merupakan kasus yang umum terjadi.

Keinginan peserta didik untuk lulus, serta keinginan sekolah-sekolah untuk bisa meluluskan seluruh peserta didiknya mendorong baik peserta didik maupun sekolah untuk melakukan segala cara termasuk kecurangan seperti mencari kunci jawaban soal-soal ujian maupun menyalin soal ujian yang telah menunggu hari "H" untuk dibagikan agar dapat dibahas sebelum ujian nasional dimulai.

Gagal lulus dari ujian nasional dianggap sebagai hal yang tabu bahkan aib baik bagi sekolah maupun peserta didik. Bahkan kita dapat melihat pemberitaan setelah ujian nasional di mulai dan setelah pengumuman hasil ujian nasional yang memberitakan peserta didik yang melakukan tindakan bunuh diri.

Alasan mereka melakukan hal tersebut pada umumnya adalah karena depresi tidak bisa menjawab soal ujian, takut dan malu tidak lulus ujian nasional.

Quo Vadis Ujian Nasional

Sebelum berbicara tentang mau dibawa kemana (quo vadis) ujian nasional ini, penulis ingin mengingatkan kembali hakikat pendidikan yang sebenarnya.

Apabila kita membaca buku berjudul Pendidikan Pedagogi karya Paulo Freire, kita juga dapat menemukan tujuan mulia dari pendidikan adalah untuk mewujudkan kebebasan berpikir kepada peserta didik.

Menurut Freire, pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang menggunakan metode arkeologi pendidikan. Metode arkeologi pendidikan merupakan metode yang menjadikan siswa sebagai subjek pendidikan, bukan sebagai objek pendidikan sebagaimana di dalam metode pendidikan mencawan seperti yang diterapkan selama ini yang menjadikan siswa sebagai objek pendidikan.

Konsep arkeologi pendidikan menghendaki dalam proses pendidikan lebih banyak terjadi tukar pikiran antara pendidik dan peserta didik seputar keilmuan dan realita sosial yang ada dilingkungan mereka.

Melalui pertukaran pikiran ini akan mendorong peserta didik untuk lebih memahami ilmu yang mereka terima serta lebih memahami realita masyarakan di tempat tinggal mereka. Dengan pemahaman tersebut maka akan dihasilkan generasi penerus yang berwawasan luas, kritis, dan lebih memahami keilmuan yang mereka miliki.

Sejalan dengan pemikiran Paulo Freire tersebut, para pendiri negara Indonesia khususnya Ki Hajar Dewantara memiliki cita-cita luhur bahwa pendidikan tidak hanya untuk merubah masa depan dan menjamin kebebebasan, akan tetapi pendidikan juga sebagai sebuah jalan untuk memanusiakan manusia (humanisasi).

Konsep humanisasi ini diajukan oleh Ki Hajar Dewantara selaku menteri pendidikan pertama Republik Indonesia.

Konsep ini diajukan karena beliau berpendapat bahwa di dalam suatu proses kegiatan pendidikan ada pembelajaran yang merupakan perwujudan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik kepada manusia, untuk dimiliki, dilanjutkan dan disempurnakan.

Sehingga sesungguhnya konsep pendidikan bangsa Indonesia merupakan upaya yang dilakukan bangsa Indonesia melalui pemerintahnya untuk membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan, dengan cara membuka tabir dari sifat alami manusia.

Selain itu, melalui pendidikan bangsa Indonesia mampu mewujudkan keadilan sosial melalui kesetaraan derajat dan penghapusan sistem feodal yang kental dengan nuansa kastanisasi, serta melalui pendidikan juga diharapkan setiap peserta didik mampu melakukan penguasaan diri sebab penguasaan diri adalah esensi dari pendidikan yang memanusiakan manusia tersebut.

Apabila peserta didik telah mampu menguasai dirinya, mereka akan mampu menentukan sikap dengan demikian akan tumbuh sikap mandiri dan dewasa di dalam diri setiap peserta didik yang pada akhirnya sangat dibutuhkan untuk membangun negara Indonesia.

Lalu bagaimana dengan keberadaan ujian nasional terhadap esensi pendidikan Indonesia. Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka menurut hemat penulis pemerintah Indonesia perlu melakukan evaluasi tentang urgensi pelaksanaan ujian nasional.

Jika memang ujian nasional dianggap perlu sebagai satu-satunya cara untuk melakukan evaluasi kegiatan pendidikan dan juga kualitas pendidikan di Indonesia.

Maka pemerintah harus melakukan revisi terhadap mekanisme pelasanaan ujian nasional, perbaikan kualitas tenaga pendidik, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan yang terpenting lagi adalah melukan investigasi terhadap keterlambatan distribusi berkas-berkas yang terkait dengan ujian nasional tahun 2013 ini serta menindak tegas oknum-oknum yang dengan sengaja melakukan kecurangan selama proses distribusi berkas ujian nasional hingga pelaksanaan ujian nasional.

Sebab sia-sia saja selama ini kita berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, membrantas korupsi dan kecurangan-kecurangan di dalam masyarakat, sementara secara tidak langsung negara juga melakukan pembiaran terhadap peningkatan mutu pendidikan, kecurangan dilakukan oleh institusi pendidikan dan peserta didik selaku generasi penerus bangsa selama ujian nasional berlangsung.