aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Minggu, 31 Maret 2013

Kata-kata Inspirasi untuk Guru/Pendidik

Educating our children is not just about imposing a body of knowledge on them. Rather, it involves preparing children from the early years for the world in which they will come of age. It means instilling a love for lifelong learning, creativity, self-expression and an appreciation for diversity. 


Mendidik anak-anak kita bukan berarti mengajarkan kepada mereka sekumpulan ilmu pengetahuan semata. Lebih penting lagi, mendidik berarti mengajarkan kepada anak-anak kita sejak usia dini, kemampuan untuk siap dan mampu menghadapi tantangan dunia masa depan yang akan menjadi ajang hidup mereka nantinya. Dan ini berarti menanamkan keingintahuan dan rasa cinta belajar seumur hidup, kreativitas, keberanian mengemukakan pendapat dan berekspresi, serta penghargaan akan segala bentuk perbedaan (antar manusia). ~ Her Majesty Queen Rania Al Abdullah of Jordan ~ 

If kids come to us from strong, healthy functioning families, it makes our job easier. If they do not come to us from strong, healthy, functioning families, it makes our job more important. 

Sebagai seorang guru (pendidik), bila murid-murid kita berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka tugas kita akan semakin mudah. Tetapi bila murid kita TIDAK berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka tugas kita menjadi semakin PENTING. (Walau lebih mudah mendidik anak-anak yang "sudah baik", tetapi tugas pendidik yang sejati adalah mendidik mereka yang masih "mencari jalannya" ini. ~ Barbara Colorose ~ 

Teachers affect eternity; no one can tell where their influence stops. 

Guru atau pendidik memiliki pengaruh yang luar biasa, tidak ada batasnya. Tidak ada yang bisa mengatakan di mana pengaruh seorang yang mendidik dengan baik (atau tidak baik) ini berhenti. (Semua yang dilakukan manusia bisa jadi merupakan hasil dari pengaruh atau didikan orang yang mendidiknya dulu, sedikit atau banyak.) ~ H enry Brooks Adams ~

Teaching is not a lost art, but the regard for it is a lost tradition. 

Mendidik bukanlah sebuah seni atau ketrampilan yang semakin menghilang, masih banyak orang yang mampu melakukannya sampai sekarang. Cuma masalahnya, semakin banyak orang yang kehilangan penghargaan akan peran sangat penting yang satu ini. ~ Jacques Barzun ~

The man (or woman) who can make hard things easy is the educator. 

Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. ~ Ralph Waldo Emerson ~ 

Students don't care how much you know until they know how much you care. 

Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya. ~ Anonymous ~ 

Children are like wet cement, whatever falls on them makes an impression. 

Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya. ~ Haim Ginott ~ 

The test of a good teacher is not how many questions he can ask his pupils that they will answer readily, but how many questions he inspires them to ask him which he finds it hard to answer. 

Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) ~ Alice Wellington Rollins 
(1910-1997) ~ 

Teaching kids to count is fine, but teaching them what counts is best. 

Mengajarkan murid agar bisa berhitung itu bagus, tetapi yang terbaik dan paling penting adalah mengajarkan mereka tentang hal-hal yang tidak bisa dihitung nilainya (sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ini, seperti prinsip dan kode etik hidup, kebaikan, nilai moral, pengabdian, dsb.). ~ Bob Talbert ~ 

 The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires. 

Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. ~ William A. Ward ~ 

Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire. 

Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) ~ William Butler Yeats ~ 

If we teach today's students as we taught yesterday's, we rob them of tomorrow.

Jika cara mengajar dan apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita hari ini sama saja dengan yang kemarin, maka kita merampas masa depan anak didik kita tersebut. Artinya, ilmu pengetahuan dan kemampuan hidup berkembang terus. Jika fakta ini tidak kita pahami dan lalu ajarkan pada murid kita, maka kita tidak mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi tantangan masa depan yang jelas berbeda dari masa sekarang. ~ John Dewey ~ 

Teaching is the one profession that creates all other professions. 

Menjadi pendidik, (atau guru, baik formal atau non-formal) adalah satu-satunya profesi yang menciptakan segala macam jenis profesi lainnya. ~ Unknown ~ 

 It is the supreme art of the teacher to awaken joy in creative expression and knowledge. 

Adalah suatu kemampuan luar biasa dalam diri guru bila ia mampu menggugah rasa cinta anak didiknya akan daya cipta kreatif dan ilmu pengetahuan. ~ Albert Einstein ~ 

A child cannot be taught by anyone who despises him, and a child cannot afford to be fooled. 

Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. ~ James Baldwin ~ 

Education is not to reform students or amuse them or to make them expert technicians. It is to unsettle their minds, widen their horizons, inflame their intellects, teach them to think straight, if possible. 

Pendidikan bukanlah untuk mengubah siswa, atau menghibur mereka dengan pelajaran yang menyenangkan. Juga bukan untuk menciptakan teknisi-teknisi yang ahli di bidangnya. Pendidikan adalah untuk menantang siswa agar selalu berpikir kritis dan ingin tahu. Pendidikan adalah juga untuk membuka wawasan, menumbuhkan rasa cinta belajar, serta mengajar anak didik untuk berpikir dengan benar, sebisa mungkin. ~ Robert M. Hutchins ~ 

If a child can't learn the way we teach, maybe we should teach the way they learn. 

Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita agar sesuai dengan cara belajar mereka. ~   Ignacio 'Nacho' Estrada ~ 

We are what we repeatedly do. Excellence then, is not an act, but a habit. 

Yang membentuk kepribadian kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali. Karena itu, kesempurnaan tidaklah dicapai dengan sebuah tindakan sekali saja, tetapi oleh serangkaian kebiasaan baik yang kita lakukan berulang kali. ~ Aristotle ~ 

 As a general rule, teachers teach more by what they are than by what they say. 

Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. ~ Unknown ~ 

 Never do anything for a student that he is capable of doing for himself. If you do, you'll make him an educational cripple ... a pedagogical paraplegic. 

Jangan pernah lakukan untuk siswa/anak didik Anda apapun yang mereka mampu melakukannya sendiri. Karena kalau ini Anda lakukan, Anda akan menjadikan mereka orang-orang yang "lumpuh" dalam pendidikan. ~ Howard Hendricks ~ 

Demikian koleksi kata mutiara inspirasional yang dipersembahkan khusus untuk para pendidik di luar sana, para guru dan semua orang tua, untuk Anda semua. Ingatlah, dengan mendidik Anda menciptakan perbedaan dalam kehidupan seseorang. Sungguh mulia bila perbedaan yang tercipta berbentuk kesuksesan total dalam hidup mereka. Teruslah berjuang demi dunia yang lebih baik, demi generasi penerus yang lebih sukses. 

Source

Bung Hatta, Kisah Menabung untuk Sepatu Bally

Bila India memiliki Mahatma Gandhi sebagai bapak negarawan yang sederhana, santun, bersahaja bagi rakyatnya, maka Indonesia memiliki Bung Hatta. Sepanjang hidupnya, Bung Hatta berperilaku senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun. Baik kawan maupun lawan. Terhadap Bung Karno yang pada masa sebelum kemerdekaan melakukan kerja sama cukup erat namun kemudian mereka tidak dapat bekerja sama secara politik, tetapi sebagai sesama manusia Bung Hatta masih menghormatinya. Ketika Bung Karno sakit, Bung Hatta menengoknya. Demikian pula sebaliknya. Kesantunan menjadi sikap dalam hidupnya untuk saling menghargai.

Banyak kisah tentang dia yang menyadarkan kita semua, bahwa Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin dan negarawan yang teramat bersahaja. Dan, itu pula yang disampaikan Rachmawati Soekarnoputri dalam tulisannya yang dimuat di Harian Kompas, 9 Agustus 2002, Mengenang 100 Tahun Bung Hatta. Dalam tulisan tersebut, putri mendiang Bung Karno tersebut mengatakan, suri teladan yang perlu diteladani dari Bung Hatta adalah sifat dan perilakunya yang fair dan jujur. “Jujur di sini, tidak hanya terbatas pada tidak melakukan praktik KKN selama berkuasa atau menjabat. Namun, lebih dari itu, Bung Hatta jujur terhadap hati nuraninya,” kata Rachmawati.

Hal itu terlihat saat Bung Hatta mulai tidak sepaham dengan Bung Karno antara lain menganggap Bung Karno sudah ke-kiri-kirian, terlebih saat Bung Karno mencetuskan ide Nasakom, Bung Hatta yang sudah tidak sepaham lagi dengan Bung Karno memilih mengundurkan diri 1 Desember 1956.

Kejujuran yang diperlihatkan Bung Hatta dalam hal ini justru menunjukkan sikap ksatria seorang negarawan yang patut dihargai dan dicontoh. Kendati demikian, hubungan pertemanan antara Bung Hatta dan Bung Karno tidak lalu berubah menjadi permusuhan, malahan Bung Hatta melakukan kerja sama yang kritis terhadap Bung Karno (critical cooperation). Bahkan, adakalanya Bung Hatta memberikan masukan langsung datang ke Istana selain menulis surat atau menelepon. Dan, Bung Karno pun tetap menganggap Bung Hatta sebagai teman bukan musuh yang harus “dilumpuhkan”.

Rachmawati juga mengungkapkan bahwa sikap fair dan perilaku terasa ketika Bung Karno sakit setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Ketika Bung Karno mulai jatuh sakit, Bung Hatta tetap memberikan perhatian kepada Bung Karno. Bahkan, pada saat sakit yang diderita Bung Karno semakin parah pada tahun 1969 dan terpaksa harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Bung Hatta bersikeras menjenguk Bung Karno di mana tak satu pun pejabat atau tokoh lain mau menjenguk Bung Karno.

Salah satu kisah mengugah dari Bung Hatta yang dikenang masyakarat adalah kisah tentang sepatu Bally. Pada tahun 1950-an, Bally adalah merek sepatu bermutu tinggi yang berharga mahal. Bung Hatta, ketika masih menjabat sebagai wakil presiden, berniat membelinya. Untuk itulah, maka dia menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya.

Setelah itu, dia pun berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, apa yang terjadi? Ternyata uang tabungan tidak pernah mencukupi untuk membeli sepatu Bally. Ini tak lain karena uangnya selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu orang-orang yang datang kepadanya guna meminta pertolongan. Alhasil, keinginan Bung Hatta untuk membeli sepasang sepatu Bally tak pernah kesampaian hingga akhir hayatnya. Bahkan, yang lebih mengharukan, ternyata hingga wafat, guntingan iklan sepatu Ball tersebut masih tersimpan dengan baik.

Andai saja Bung Hatta mau memanfaatkan posisinya saat itu, sebenarnya sangatlah mudah baginya untuk memperoleh sepatu Bally, misalnya dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalannya. Barangkali bukan hanya sepatu merek Bally yang mampu dibelinya. Bisa saja ia memiliki saham di pabrik sepatu dan berganti-ganti sepatu baru setiap hari. Tetapi, ia tidak melakukan semua itu. Ia hanya menyelipkan potongan iklan sepatu Bally yang tidak terbelinya hingga akhir hayat. Bila dilihat pada kondisi sekarang, seharusnya masa lalu juga demikian, tentu hal ini merupakan sebuah tragedi.

Seorang mantan wakil presiden, orang yang menandatangani proklamasi kemerdekaan, orang yang memimpin delegasi perundingan dengan Belanda –negara yang pernah menjajahnya—hingga Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia, ternyata tidak mampu hanya untuk sekadar membeli sepasang sepatu bermerek terkenal. Meski memiliki jasa besar bagi kemerdekaan negeri ini, Bung Hatta sama sekali tidak ingin meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain atau negara.

Menurut Jacob Utama, Pemimpin Umum Harian Kompas, segala yang dilakukan Bung Hatta sudah mencerminkan bahwa dia tidak hanya jujur, namun juga uncorruptable, tidak terkorupsikan. Kejujuran hatinya membuat dia tidak rela untuk menodainya dengan melakukan tindak korupsi. Mungkin banyak masyarakat berkomentar, “Iya, lha wong sepatu Bally harganya, kan, selangit.”

Namun lagi-lagi itulah, ternyata bukan hanya sepasang sepatu itu yang tidak mampu dibeli Hatta. Barang lain yang juga tak mampu dibelinya adalah mesin jahit yang juga sudah lama didambakan sang istri. Wah, mengapa bisa begitu? Ya, tak lain karena setelah mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden, 1 Desember 1956, uang pensiun yang diterimanya sangat kecil. Bahkan saking kecilnya, sampai-sampai hampir sama dengan Dali, sopirnya yang digaji pemerintah. Dalam kondisi seperti ini, keuangan keluarga Bung Hatta memang sangat kritis.

Sampai-sampai, pernah suatu saat Bung Hatta kaget melihat tagihan listrik, gas, air, dan telepon yang harus dibayarnya, karena mencekik leher. Menghadapi keadaan itu, Bung Hatta tidak putus asa. Dia semakin rajin menulis untuk menambah penghasilannya. Baginya, biarpun hasilnya sedikit, yang penting diperoleh dengan cara yang halal. Itu sebabnya, mengapa Bung Hatta mengembalikan sisa uang yang diberikan pemerintah untuk berobat ke Swedia. Itu dilakukan, karena sepulang dari Swedia Bung Hatta mendapati bahwa uang tersebut masih bersisa, dan dia merasa itu bukan haknya.

Sungguh mengangumkan. Apa yang dilakukan Bung Hatta adalah karena dia ingin menjaga nama baik. Bukan hanya dirinya sendiri, tetapi nama baik bangsa dan negara. Dalam konteks itu pula, maka Bung Hatta pun tidak berusaha bekerja di berbagai perusahaan meski sebenarnya sangat memungkinkan. Dalam pandangannya, jika dia bekerja pada perusahaan, maka citra seorang mantan wakil presiden akan runtuh. Juga, jika dia menjadi seorang konsultan, maka sebenarnya dirinya sedang terjebak ke dalam bias persaingan usaha yang sarat dengan kepentingan.

Pemikiran yang luar biasa itulah yang dijalankan oleh Bung Hatta. Bung Hatta lebih memilih hidup sederhana demi menjaga nama baik bangsa Indonesia. Bung Hatta telah mengorbankan dirinya bagi negeri ini. Bung Hatta begitu hati-hati menggunakan kekuasaan.

Semoga melalui artikel yang diangkat dari kisah nyata dari seorang pemimpin besar bangsa ini, seorang proklamator yang turut memperjuangkan NKRI dengan Pancasila sebagai falsafah bangsa, memberi kebanggaan sekaligus teladan bagi rakyat Indonesia, terutama generasi muda. Semoga melalui artikel ini, hati para pemimpin dan wakil rakyat bangsa ini dapat terketuk.

SAAT PENJUAL DAN PEMBELI SAMA-SAMA BOHONG

Penjual yang Berbohong

Suatu hari seorang ibu berbelanja di sebuah toko swalayan. Setelah memilih-milih barang dan memasukkan ke keranjang belanja, si ibu menuju ke kasir untuk membayar semua barang yang akan dibelinya. Semua lancar dan baik-baik saja hingga saat dia melihat harga di komputer yang ternyata berbeda dengan harga yang tercantum di rak. Harga di komputer lebih mahal daripada bandrol yang ada di rek barang. Si ibupun protes. Namun menurut kasir, harga barang yang valid adalah yang dikomputer. Si ibupun kecewa karena merasa dibohongi. Entahlah, apakah dalam hal ini si penjual khilaf karena lalai menyesuaikan harga di rak dan di komputer. Atau memang mereka sengaja?

Kebohongan lain yang mungkin dilakukan oleh penjual adalah dengan memanipulasi timbangan atau takaran. Beberapa penjual yang tidak jujur, mengambil keuntungan lebih dengan membohongi pembelinya. Penjual tidak jujur biasa memodifikasi timbangan mereka agar dapat mencuri berat dari pembelian. Hal ini juga sering terjadi di SPBU. Meteran pompa bensin mereka dimodifikasi agar bisa mencuri, sehingga apa yang dibayarkan pembeli lebih banyak dari yang seharusnya.

Beberapa pedagang berbohong menutup-nutupi keburukan barangnya dengan mengatakan barangnya bagus. Bahkan beberapa pedagang mencampur antara barang kualitas buruk dengan yang bagus seperti pada pedagang buah yang mencampur buah dukuh yang manis dengan yang kecut. Pembeli kemudian kecewa berat saat ternyata barang yang mereka beli tidak sesuai dengan harapan dasar mereka.

Sementara pedagang lain membohongi pembelinya dengan mengatakan kalau harga penawaran calon pembelinya itu baru modalnya dengan mengatakan, “Wah ghak bisa Pak/Bu. Harga segitu baru modal saya” walau sebenarnya modalnya jauh di bawah harga yang ditawarka. Tujuannya agar si pembeli menaikkan harga penawarannya.

Saya cukup respek dengan sebuah super market yang mencantumkan pengumuman cukup besar, yang memberikan jaminan kepastian harga yang sesuai antara rak dengan di komputer. Bahkan super market tersebut memberikan janji, bila harga yang tertera di komputer lebih mahal daripada harga yang tercantum di rak, maka produknya akan DIGRATISKAN. Entahlah. Saya juga tidak pernah berharap mereka teledor dan menggratiskan barangnya untuk saya.

Pembeli yang Berbohong

Keinginan untuk mendapatkan harga barang semurah mungkin, wajar dimiliki oleh pembeli. Biasanya pembeli akan menanyakan harga barang kemudian memberikan harga penawaran kepada penjual. B ila dalam proses akhir negosiasi terjadi kesepakatan harga, maka si pembeli melanjutkan dengan proses transaksi jual-beli.

Sayangnya, pembeli juga ada yang berbohong. Seolah-olah, halal-halal saja berbohong untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga barang. Biasanya untuk menekan harga, si pembeli akan mengatakan kepada penjual, “Wah kok mahal Mbak kaosnya? Tadi saya di toko sebelumnya dapat harga 22 ribu per buah.” Tentu saja kebohongan pembeli model begini memaksa si penjual menurunkaan harganya lagi sampai pada level yang masih tetap menguntungkan. Mengapa harus berbohong untuk mendapatkan keuntungan yang bahkan mungkin tidak seberapa.

Penutup

Sebesar dan sekuat apapun keinginan Anda untuk mendapatkan keuntungan, tetap hindari untuk tidak berbohong. Keuntungan yang kita dapatkan dari berbohong, tidak sebanding dengan runtuhnya etika dan moral kita sebagai manusia.

Al-Quran menyebut mereka yang curang dalam berdagang atau jual-beli sebagai Al-Muthaffifiin, yaitu mereka adalah orang-orang yang jika menerima takaran mereka minta ditambah dan jika mereka menimbang atau menakar mereka mengurangi.

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (QS. Al-Muthaffifin: 1-3) 


Bagaimana dengan Anda yang berprofesi sebagai dosen atau guru yang mengurangi hak mahasiswa atau muridnya untuk mendapatkan ilmu? Bagaimana dengan Anda yang bekerja sebagai pegawai yang mengurangi waktu kerja dari yang telah ditentukan?

Mahasuci Allah. Wallahualam Bishawab… 

Mengenal Kesyirikan dan Bahayanya

Segala puji hanyalah bagi Allah, satu-satunya Rabb yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, yang senantiasa mengajak umatnya untuk selalu mengesakan Allah dan meninggalkan seluruh sesembahan selain Allah.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, sesungguhnya kesyirikan adalah dosa dan kezhaliman yang paling besar.Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan akan mengampuni dosa yang levelnya di bawah syirik bagi orang yang Dia kehendaki” (QS. An Nisaa : 48)

Syaikh ‘Abdurrahman bin Hasan mengatakan, “Dari ayat ini jelaslah bahwa syirik adalah dosa yang paling besar karena Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa syirik jika pelakunya tidak bertaubat. Hal tersebut mewajibkan hamba untuk merasa sangat takut terhadap kesyirikan. Karena kesyirikan adalah sejelek-jeleknya kejelekan, sezhalim-zhalimnya kezhaliman, merendahkan Rabb semesta alam, dan berlawanan dengan tujuan penciptaan makhluk” (Fathul Majid, hal. 75 dengan diringkas)

Maka wajib bagi seorang muslim untuk merasa takut dari kesyirikan. Dan seorang muslim yang benar-benar takut terjatuh ke dalam kesyirikan adalah seorang muslim yang mau mempelajari apa itu hakikat kesyirikan agar ia tidak terjatuh ke dalamnya. Sebagaimana ungkapa seorang penyair :
Aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya,
tapi untuk menjauhinya…

Siapa yang tidak mengetahui keburukan dari kebaikan, dia akan terjatuh ke dalamnya…

Memahami Hakikat Kesyirikan 


Syirik adalah menjadikan sekutu atau tandingan bagi Allah Ta’ala dalam salah satu hak khusus Allah.(Rāsaa-il fil ‘Aqidah, hal. 434). Hak khusus Allah meliputi sifat rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, dan nama dan sifat-Nya.

Kesyirikan dalam Rububiyyah Allah 


Rububiyyah Allah adalah segala hal yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan Allah, semisal menghidupkan, mematikan, memberi rizki, dan mengatur alam semesta.Maka, meyakini adanya pemberi rizki dan pengatur alam semesta ini selain Allah merupakan bentuk kesyirikan dalam rububiyyah Allah.

Contohnya, meyakini adanya “dewi kesuburan” yang menjaminkesuburan tumbuh-tumbuhan ataupun adanya jin penguasa laut adalah bentuk kesyirikan dalam rububiyyah Allah karena keyakinan akan adanya pemberi rizki,pengatur, dan penguasa alam selain Allah.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah yang menciptakan kalian, memberi kalian rizki, mematikan kalian, lalu menghidupkan kalian.Apakah ada diantara mereka yang kalian jadikan sekutu bagi Allah itu mampu melakukan hal-hal tersebut?Maha suci dan maha tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan” (QS. Ar Ruum : 30)

Kesyirikan dalam Uluhiyyah Allah 


Uluhiyyah Allah adalah segala hal yang berkaitan dengan ibadah seorang hamba.Syirik dalam uluhiyyah Allah berarti mempersembahkan ibadah kepada selain Allah. Untuk memahami syirik jenis ini, tentu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan ibadah itu sendiri. Telah diketahui bahwa ibadah adalah segala apa yang Allah cintai dan ridhoi baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik amalan anggota badan maupun amalan hati.

Bagaimanakah mengetahui bahwa Allah mencintai dan meridhoi suatu perbuatan?Jika Allah memerintahkan suatu perbuatan, atau menjanjikan pahala bagi yang mengerjakannya, atau memuji orang yang melakukannya, maka ini adalah tanda bahwa Allah mencintai perbuatan tersebut sehingga perbuatan tersebut termasuk ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah.

Maka, shalat, zakat, haji, berdo’a, istighotsah, rasa takut, rasa cinta, dan lainnya adalah diantara bentuk-bentuk ibadah, karena Allah memerintahkannya.Oleh karena itu, siapa yang shalat atau berdo’a kepada selain Allah, atau memiliki rasa takut dan cinta kepada seseorang sebagaimana takut dan cintanya kepada Allah, maka dia telah tergelincir dalam kesyirikan.

Allah berfirman (yang artinya), “Dan masjid-masjid adalah milik Allah, maka janganlah kalian berdo’a (beribadah) kepada apapun selain Allah disamping beribadah kepada-Nya“ (QS. Al Jin : 19). 


Kesyirikan dalam nama dan sifat Allah

Kesyirikan dalam nama dan sifat Allah 


Terjadi jika seseorang memberikan sifat kepada orang lain dengan sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah Ta’ala, seperti mensifati orang lain bahwa ia mengetahui ilmu ghaib. (Al Qaulul Mufiid fii Adillah At Tauhid, hal. 95) 

Pembagian syirik

Secara umum, syirik terbagi 2, yakni syirik besar dan syirik kecil.Syirik besar mengeluarkan pelakunya dari Islam. Syirik besar terjadi jika seseorang meyakini adanya pencipta, pengatur, dan pemberi rizki selain Allah, atau menujukan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah.Adapun syirik kecil adalah perbuatan yang ditegaskan oleh syari’at sebagai kesyirikan, atau perbuatan yang dapat menjadi perantara terjadinya syirik besar, tetapi tidak membuat pelakunya keluar dari Islam, semisal riya’, bersumpah dengan selain nama Allah, dan lainnya.

Baik yang besar maupun kecil, dosa syirik tetaplah tidak terampuni jika pelakunya belum bertaubat.Hal ini berdasarkan keumuman firman Allah (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan akan mengampuni dosa yang levelnya di bawah syirik bagi orang yang Dia kehendaki” (QS. An Nisa : 48). Hanya saja, pelaku syirik kecil tidak akan kekal di neraka, berbeda dengan syirik besar yang kekal di neraka.

Beberapa jenis kesyirikan 

1. Syirik dalam ucapan 


Syirik dalam ucapan adalah semua ucapan yang ditegaskan oleh syari’at Islam sebagai kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, ucapan : “seandainya bukan karena Allah dan karenamu, pastilah jadinya tidak seperti ini”, dan lainnya. Kata “dan” menunjukkan kesetaraan antara Allah dengan manusia dalam berkehendak.Maka ini tergolong syirik kecil berdasarkan dalil yang ada.Jika kalimat “seandainya bukan karena Allah dan dirimu” saja bermasalah, bagaimanakah lagi dengan kalimat “seandainya bukan karena dokter, anak saya bisa kenapa-kenapa” ?? 

2. Syirik dalam rasa cinta

Syirik dalam rasa cinta terjadi jika seseorang mencintai sesuatu selain Allah sebagaimana rasa cintanya kepada Allah, bahkan lebih dahsyat lagi.Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan diantara manusia ada yang menjadikan tandingan selain Allah, mereka mencintai sesembahan tersebut seperti mencintai Allah” (QS. Al Baqarah : 165)

3. Syirik dalam rasa takut 


Syirik dalam rasa takut terjadi jika seseorang takut terhadap sesuatu selain Allah –semisal jin, orang mati, atau yang lain- sebagaimana rasa takutnya kepada Allah, bahkan lebih dahsyat lagi. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidakkah kamu melihat orang-orang yang dikatakan kepada mereka : ‘Tahanlah tangan-tangan kalian, dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat’. Maka ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (munafik) takut kepada manusia (musuh) sebagaimana takutnya mereka kepada Allah, bahkan lebih takut lagi” (QS. An Nisaa : 77)

4. Syirik dalam ketaatan 


Syirik dalam ketaatan terjadi jika seseorang mematuhi orang lain dalam menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Mereka menjadikan ulama (yahudi) dan pendeta-pendetanya (nasrani) sebagai sesembahan selain Allah” (QS. At Taubah : 31). Yang dimaksud menjadikan sesembahan selain Allah pada ayat di atas adalah menaati orang lain dalam menghalalkan apa yang Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan sebagaimana dalam sebuah hadits dari sahabat Adi bin Hatim Ath Thaa-i. (lihatAl Qaulul Mufiid fii Adillah At Tauhid, hal. 95-99 dengan perubahan)

Bahaya Kesyirikan 

Diantara bahaya kesyirikan adalah : 


1. Dosa syirik tidak diampuni dan pelakunya kekal di neraka jika ia mati dalam keadaan belum bertaubat. 
Hal ini berdasarkan surat An Nisa : 48 yang sudah disebutkan sebelumnya. 

2. Surga diharamkan bagi orang musyrik. 
Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maa-idah : 72)

3. Kesyirikan menghapus semua amal shalih yang telah susah payah dilakukan.
Allah berfirman (yang artinya), “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al An’am : 88) 

Penutup


Sesungguhnya mempelajari hakikat kesyirikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari mempelajari tauhid.Dan kesyirikan ini banyak sekali jenisnya sehingga tidaklah mungkin dituangkan sepenuhnya dalam tulisan ringkas ini padahal bahayanya sangatlah besar.Maka seorang muslim hendaknya mengetahui bahaya kesyirikan ini dan mempelajari hakikat dan jenis-jenisnya agar tidak terjerumus ke dalamnya.

Syaikh Muhammad At Tamimi mengatakan, “Jika engkau sudah tahu bahwa kesyirikan jika mencampuriibadah, maka akan merusaknya, menghapus amal shalih, dan membuat orangyang melakukannya menjadi golongan orang-orang yang kekal di dalamneraka, maka engkau akan tahu bahwa yang paling penting bagimu adalah mengenalkesyirikan tersebut (agar terhindar darinya)” (lihat Al Qawa’id Al Arba’)

Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari perangkap kesyirikan.Wallahu a’lam.