aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 13 Februari 2013

Serial Eset Smart Security 2013

 Update 13 February 2013 
Username dan password untuk Eset Smart Security 4, 5 dan 6

ESS Username: EAV-79976894
Password: bmbup8upmf
Expiry Date: 24.02.2013

ESS Username: EAV-80321371
Password: afkj4uv32n
Expiry Date: 28.02.2013

ESS Username: EAV-80321385
Password: njfp68fb3k
Expiry Date: 28.02.2013

ESS Username: EAV-80321408
Password: 6h2sc5jpe2
Expiry Date: 28.02.2013

ESS Username: EAV-80895347
Password: s5jaxamfpd
Expiry Date: 06.03.2013

ESS Username: EAV-80895358
Password: vuv7njd4dp
Expiry Date: 06.03.2013

ESS Username: EAV-80895371
Password: u2aaj2t248
Expiry Date: 06.03.2013

ESS Username: EAV-80895378
Password: vs3e4nvn8a
Expiry Date: 06.03.2013

ESS Username: EAV-80895399
Password: 7cpahaevmx
Expiry Date: 06.03.2013

Username dan password untuk Eset Antivirus 4, 5 dan 6

EAV Username: EAV-80389983
Password: 4raaftufrr
Expiry Date: 28.02.2013

EAV Username: EAV-80389999
Password: ph6bd2rftj
Expiry Date: 28.02.2013

EAV Username: EAV-80390018
Password: dxeexe8aet
Expiry Date: 28.02.2013

EAV Username: EAV-80390025
Password: ut5pkftant
Expiry Date: 28.02.2013

EAV Username: EAV-80390055
Password: 4curetkauc
Expiry Date: 28.02.2013

EAV Username: EAV-80947747
Password: sn4cetu2ab
Expiry Date: 06.03.2013

EAV Username: EAV-80947748
Password: x7bmjsjf2v
Expiry Date: 06.03.2013

EAV Username: EAV-80947761
Password: j5ehfe27v2
Expiry Date: 06.03.2013

EAV Username: EAV-80947783
Password: tn5cv3hdbn
Expiry Date: 06.03.2013

EAV Username: EAV-80947796
Password: rsfdsfxb27
Expiry Date: 06.03.2013

Ini yang Terjadi Jika Asteroid Sampai ke Bumi

Ledakan akan setara 180 kali kekuatan ledakan nuklir di Hiroshima. 

Asteroid 2012 DA14 akan terbang melintasi Bumi dengan jarak sangat dekat pada hari Jumat, 15 Februari 2013. Memang, sangat kecil bahkan tidak ada kemungkinan bahwa asteroid sebesar lapangan bola itu akan membentur permukaan Bumi. Namun asteroid serupa pernah mendarat di planet ini jutaan tahun lalu.

Di zaman purba, batu ruang angkasa serupa berukuran 150 kaki, atau 45 meter, diperkirakan sampai ke Bumi dan telah membunuh sekumpulan besar dinosaurus. Jejak benturan itu meninggalkan kawah sebesar 10 kilometer.

Nah, bisa dibayangkan, jika asteroid sebesar 45 meter saja bisa meluluhlantakkan muka Bumi hingga radius 10 kilometer, dan menyebabkan kerusakan serius. Apa jadinya kalau batu berukuran dua kali lipat menerjang planet ini?

"Asteroid 2012 DA14 berdiameter 150 meter, diperkirakan memiliki massa sekitar 143.000 ton," kata Don Yeomans, astronot NASA, padaNew York Times, 13 Februari 2013.

"Kalau asteroid itu membentur Bumi, diperkirakan akan menyebabkan ledakan raksasa dengan energi setara 2,4 juta ton, atau 2,4 megaton, ledakan TNT, atau setara 180 kali kekuatan ledakan yang meratakan Hiroshima," jelas dia.

Yeomans dan rekan-rekannya di NASA mengatakan, bahwa sebuah asteroid dengan ukuran hampir sama dengan 2012 DA14 pernah menghantam Bumi. Tepatnya 30 Juni 1908, batu angkasa seukuran sekitar 30 atau 40 meter, berhasil menembus atmosfer dan meledak di permukaan Siberia, Rusia.

Peristiwa ini dikenal dengan Peristiwa Tunguska. Dampak ledakan dahsyat tersebut meratakan pepohonan seluas 820 mil persegi.

Ketika itu, asteroid selebar 100 kaki, setara 30 meter, meledak setelah melewati atmosfer Bumi dan meratakan pepohonan seluas 2.137 kilometer persegi di wilayah tersebut.

"Jika 2012 DA14 sampai ke Bumi, mungkin kurang lebih dampak yang terasa akan persis seperti peristiwa Tunguska. Tidak akan menyebabkan bencana global, hanya regional," tutur Yeomans. Viva News

Kiat Mengajar Menyenangkan bagi Siswa

Mengajar sebagai salah satu hal yang tidak mungkin lepas dari profesi guru. Namun demikian tidak begitu banyak hal yang bisa dilakukan guru di dalam kelas untuk mengatasi permasalahan, khususnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tidak jarang ditemukan apabila ada seorang guru mengajar, siswanya ada yang bernyanyi-nyanyi kecil, bercerita, membaca buku pelajaran lain bahkan komik, mengunyah permen untuk menahan kantuk, bahkan ada yang tidur. Padahal secara keilmuan guru telah dibekali ilmu yang nantinya pada saat menghadapi siswa dia bisa menggunakannya sebagai contoh ilmu psikologi pendidikan, perkembangan peserta didik dan sebagainya. Oleh karena itu sangatlah diperlukan suatu strategi unntuk dapat mengatasi problema dalam kelas.

Secara umum kata strategi berarti siasat atau kiat, yang berkaitan dengan cara menyelesaikan masalah tertentu. Strategi dapat juga diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukam. Dengan demikian strategi memiliki makna sebagai suatu cara untuk dapat memenangkan proses pembelajaran atau mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menentukan langkah-langkah strategi yang akan dilakukan, guru haruslah memahami dan berpegang pada konsep dasar strategi belajar mengajar. Ketiga konsep dasar itu adalah:

  • Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan penilaian belajar.
  • Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur , metode dan teknik belajar mengajar.
  • Norma dan criteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Selain ketiga hal konsep dasar tersebut juga penting memperhatikan pelaksanaan strategi mengajar yaitu:
  • Tahapan mengajar.
  • Penggunaan model atau pendekatan mengajar.
  • Penggunaan prinsip mengajar. 
Dalam proses mengajar itu seorang guru haruslah juga memiliki keterampilan-keterampilan. Tahap pertama dalam memulai pelajaran agar siswa fokus mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir adalah guru mampu menjadikan siswa aktif sejak awal. Hal itu dapat dilakukan dengan keterampilan membuka pelajaran. Keterampilan ini adalah kegiatan dan pernyataan untuk mengaitkan pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam menyusun aktivitas pembuka sebaiknya menjadikan siswa lebih mengenal satu sama lain, merasa lebih leluasa, ikut berfikir dan memperlihatkan minat terhadap pelajaran. Sebagai contoh menarik perhatian siswa, menumbuhkan motivasi melalui kehangatan dan keantusiaan, menimbulkan rasa ingin tahu, memberikan acuan dengan mengemukakan tujuan-tujuan pembahasan tugas dan sebagainya. Namun beberapa pertimbangan ini perlu diingat diantaranya tingkat ancaman (apakah siswa terbuka dengan gagasan atau aktivitas baru), bersesuaian dengan norma-norma siswa serta relevansi terhadap mata pelajaran. Pembukaan yang berhasil merupakan batu loncatan pertama kepada siswa untuk lebih berantusias mengikuti pembelajaran serta bertujuan agar siswa perhatiaanya terfokus pada pelajaran.

Tahap kedua yaitu membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara efektif. Tahap ini merupakan kegiatan guru saat menyajikan inti pelajaran untuk memajukan pengajaran satu kelas penuh. Pembelajaran ini tidak hanya berkenaan dengan pemahaman bahan ajar namun juga dengan analisis dan penerapan pada situasi baru. Siswa dikondisikan dalam sikap mencari (aktif) bukan sekedar menerima (reaktif). Bagian ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu kegiatan belajar dalam satu kelas penuh, menstimulasi diskusi, belajar bersama, pengajaran sesame siswa, belajar secara mandiri, pembelajaran afektif yang membahas siswa dalam memahami perasaan , nilai-nilai dansikap mereka serta yang tereakhir pengembangan keterampilan. 


Dalam proses mengajar ini keterampilan menjelaskan adalah aspek penting dalam perbuatan guru. Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan isi pesan dan hal-hal yang berkaitan.

Keterampilan Menggunakan Variasi berguna untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga ia dapat lebih antisias dan aktif. Keterampilan ini meliputi 3 variasi yaitu variasi mengajar komponen diantaranya variasi suara, jeda, pemusatan perhatian, gerak badan, kontak pandang dan perubahan posisi guru, kedua variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran yang digolongkan menjadi media dapat didengar, dilihat, disentuh, bahkan audiovisual serta yang terakhir variasi polainteraksi dan kegitan siswa.

Keterampilan Memberikan Ppenguatan yaitu respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Dalam memberikan pengutan haruslah selektif sesuai dengan usia, kemampuan, kebutuhan siswa serta latar belakang tujuan dan sifat tugas. Manfaat keterampilan ini dapat membangkitkan dan penguatan menjaga sikap serta menumbuhkan sikap percaya diri,. Jenis dari penguatan ini adalah penguatan verbal yang berupa kata-kata missal “bagus”, “cerdas” dan penguatan nonverbal misal perubahan mimik raut muka, tersenyum, mendekati untuk menyatakan perhatian, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan dapat juga berupa tanda atau benda misal pemberian handout, majalah dan sebagainya.

Keterampilan selanjutnya adalah Keterampilan Bertanya, keterampilan in diawali dari keterampilan dasar yaitu pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan kearah jawaban yang diminta, penyebaran pertanyaan, urutan pertanyaan, melacak dan mendorong terjadinya interaksi antar siswa.

Keterampilan berikutnya adalah Mengelola Kelas yang dikelompokkan menjadi dua yaitu berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal misal menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian, memberikan petunjuk yang jelas, menegur dan yang kedua berkaitan denganpengambilan kondisi belajar yang optimal misal memodifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok, memecahkan tingkah laku yangmenimbulkan masalah.

Keterampilan lainnya ialah Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan. Ada empat komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil yakni mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, membimbing dan memudahkan belajar, merencanakan kegiatan belajar mengajar.

Keterampilan Menutup Pelajaran yaitu sebagai rangkaian pembelajaran yang tak kalah penting sebab disini adalah tahap ketiga dimana guru berperan bagaimana menjadikan belajar itu tak terlupakan. Informasi dan nilai yang diserap tidak hilang begitu saja. Tindakan positif untuk menutup mata pelajaran bermakna diantaranya: strategi peninjauan kembali membahas cara menbantu siswa mengingat apa yang telah dipelajari, penilaian sendiri membahas cara membantu siswa apa yang telah mereka ketahui, yang dapat dikerjakan dan perencanaan masa depan membahas cara membantu siswa mempertimbangkan apa yang mereka lakukan dalam rangka menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari serta yang terakhir ucapan perpisahan yaitu membahas cara membantu siswa mengenang pengalaman mereka bersama dan mengungkapkan apresiasi mereka.

Selain keterampilan itu dalam memilih Metode Mengajar hendaknya mencakup pada konsep dan proses. Beberapa metode misal ceramah atau diskusi saja dalam satu pembelajaran belum tentu siswa dapat menguasai metode itu untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru maka dalam pelaksanaannya digunakan beberapa metode secara bergantian atau bersamaan sesuai dengan tujuan pengajaran yang ada. Dengan demikian menggunakan metode lebih dari satu macam lebih baik karena dapat menampung perbedaan individual.

Disamping keahlian tersebut seorang guru sebaiknya memiliki sikap dan sifat yang Menyenangkan bagi Murid. Diantara sikap itu misal demokratis, suka bekerja sama, baik hati, sabar, adil, konsisten, suka humor terbuka dan sebagainya. Dengan sikap seperti itu siswa pun tidak membenci guru bahkandimungkinkan sebagi cara agar siswa mata pelajaraan yang tadinya dibenci. Supaya lebih mudah untukmelaksanakan model pembelajaran yang akan digunakan guru perlu memahami segenap aspek-aspek seperti kecerdasan dan bakat khusus siswa, perkembangan jaasmani, kecenderungan emosi dan karakter, siap dan minat siswa, cita-cita, hobi dan sebagainya.

Dari uraian diatas memberikan artian bahwa dalam menerapkan strategi mengajar tidak hanya satu hal saja yang sangat diperhatikan, melainkan semua aspek pembelajaran. Guru perlu memahami bahan ajar apa yang akan disampaikan, metode apa yang tepat sesuai topik, pendekatan apa yang sesuai dengan kemampuan siswa, media yang dibutuhkan, penguasaan keterampilan dan sikap efektif yang menunjang.

Diambil dari berbagai sumber di internet. Semoga bermanfaat

APAKAH ANDA SUDAH LAYAK MENJADI SEORANG GURU ?

Ada sebuah saran yang bijak untuk para guru “ Jikalau anda ingin menjadi seorang guru yang baik, lebih baik mencoba berkali-kali atau tidak sama sekali”.

Saran di atas memberikan makna bahwa menjalani profesi guru tidaklah mudah. Semua orang bisa menjadi guru tetapi tidak semua orang pantas atau layak menjadi seorang guru. Layak dalam arti memiliki kompetensi yang baik dalam mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih para siswanya.

Jika seorang guru ingin mengetahui apakah dirinya sudah layak atau belum menjadi seorang guru, Sebaiknya dia tidak perlu jauh-jauh berkonsultasi pada pakar pendidikan. Para Siswa adalah juri yang terbaik bagi seorang guru. Mereka adalah komponen otentik, yang pertama kali bisa menentukan kelayakan gurunya. Di beberapa sekolah di Indonesia, Penerimaan guru baru tidak hanya diputuskan oleh pimpinan sekolah tapi melibatkan para siswa. Mereka ikut menentukan apakah guru tersebut layak mengajar atau tidak di sekolah mereka.

Pada saat ini, penggunaan berbagai metode dan strategi pembelajaran sangat membantu guru dalam pencapaian mutu pembelajaran. Tetapi perlu diingat bahwa hal itu belum cukup karena di mata siswa kelayakan seorang guru tidak serta merta dinilai dari kepiawaiannya mengajar, tapi adakalanya dipengaruhi oleh kedekatan emosional.

Oleh sebab itu, hubungan guru dan siswa seharusnya bagaikan orang tua dan anak yang memiliki kedekatan secara emosional. Siswa biasanya akan lebih mudah menerima pelajaran kalau mereka dikondisikan dalam situasi nyaman dan merasa dihargai layaknya di rumah sendiri. Guru harus pandai mendekati siswanya dan menciptakan situasi yang menyenangkan sebelum pembelajaran dimulai. Dilain pihak, guru juga harus bisa membuat siswa tetap bersikap santun.

Kenyataannya, kondisi kelas-kelas di negeri kita pada umumnya Ibarat sebuah kereta api yang melaju kencang sehingga tidak memperdulikan lambaian tangan orang-orang yang ingin menumpanginya. Ketika hal itu ditanyakan pada sang masinis, dia beralasan tak bisa berhenti karena semua gerbong telah dikendalikan sejak awal. Kondisi itu sama persis saat para guru sedang berada di depan kelas. Sang guru sering tidak tahu atau bahkan tidak peka dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh murid-muridnya selama dia mengajar. Demi mengejar target yang sudah direncanakan sebelumnya, akhirnya guru kurang memperhatikan tingkat emosional siswa, kondisi fisik, daya tangkap siswa dan hal-hal lainnya yang bisa menjadi kendala dalam proses pembelajaran.

Barangkali kita pernah melihat situasi kelas yang kacau balau di film atau sinetron indonesia.
Sungguh menyedihkan menyaksikan seorang guru yang diperolok-olok atau dipermainkan para siswa di kelas. Terkadang pemirsa heran apakah memang kondisi gurunya yang tidak layak atau anak didiknya yang terlampau nakal. Jika kejadian tersebut pernah dialami oleh kita sebagai guru, alangkah baiknya meng-update kembali setiap kekurangan dan selalu bersabar saat menjalankan tugas.

Berdasarkan pengamatan dan hasil survey yang pernah dilakukan oleh penulis pada tahun 2012 yang lalu, kriteria kelayakan seorang guru di mata siswa ternyata cukup sederhana dibandingkan kriteria berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Ada tiga jenis penilaian siswa yang merupakan indikator keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Pertama, Guru mampu menguasai kelas. Saat guru memasuki ruang kelas, guru harus bisa mengalihkan perhatian semua siswa agar terfokus dengan kehadirannya. Ada sosok guru yang selalu ditunggu kehadirannya, sebaliknya ada yang sejak awal kemunculan guru sudah membuat tegang siswa dan adapula guru yang diacuhkan siswa meskipun sudah berada di depan kelas. Selama proses pembelajaran , guru harus cerdik untuk menyiasati berbagai ulah siswa yang kadang tidak terkontrol. Ibarat seorang pemusik, guru harus menguasai ritme kelas, ada waktu dimana harus bersikap akrab dan menyenangkan tapi ada saat guru mesti bersikap tegas untuk menjaga kewibawaan. Bagi guru pemula atau mereka yang jam terbangnya masih rendah pasti akan menemui banyak kesulitan dalam segi penguasaan kelas. Tapi jika para guru mau bersabar, hal ini justru bermanfaat untuk memperbaiki pencitraan dirinya di mata siswa. Sekitar 28,57 % siswa menilai atau berpendapat bahwa kemampuan guru dalam penguasaan kelas menentukan kriteria kelayakan seorang guru.

Kedua, Guru mampu menyampaikan materi pembelajaran. Guru harus menguasai materi pembelajaran terlebih dahulu secara luas dan mendalam. Setelah itu guru dituntut untuk dapat menyampaikan materi dengan cara yang bisa dipahami oleh siswanya. Perlu diketahui bahwa tiap kelas memiliki karakter yang berbeda. Kelas yang mayoritas berisi siswa aktif, daya tangkap kuat, dan bagus interaksi sosialnya akan memudahkan guru membimbing siswa memperoleh kompetensi yang ditetapkan. Sedangkan kelas yang kemampuan siswanya bervariasi atau kelas dengan karakter siswa kurang aktif, tidak disiplin, dan prestasi rendah membutuhkan kesabaran tinggi dan kerja keras dari gurunya. Siswa yang menilai kelayakan seorang guru ditinjau dari kemampuan guru menyampaikan materi berjumlah 60 %.

Indikator ketiga yang menentukan kelayakan guru di mata siswa adalah guru memiliki kualifikasi akademik yang memadai. Hanya 11,43 % siswa yang berpendapat bahwa guru harus bergelar sarjana (S1) sesuai dengan bidang tugasnya. Hal ini mungkin disebabkan mayoritas siswa tidak tahu atau tidak terlalu mempersoalkan latar belakang pendidikan gurunya. Yang terpenting bagi siswa adalah seorang guru diharapkan mampu mengantarkan mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membuat mereka menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak mulia.

Kriteria kelayakan guru di mata siswa sesungguhnya cukup sederhana. Sehingga apalah artinya jika seorang guru yang sudah bergelar sarjana, mendapat sertifikat pendidik sekaligus tunjangan profesi tapi masih dianggap tidak layak mengajar di hadapan para siswanya. Bapak dan ibu guru harus mulai membuka diri untuk menerima masukan dari semua pihak termasuk para siswanya, serta terus belajar untuk mengembangkan diri. Jadi, apakah anda sekarang sudah layak menjadi seorang guru ?