aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Senin, 06 Mei 2013

Akibat Buruk Jika Sering Marah-Marah

Tidak bisa dipungkiri bahwa selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan psikis juga memerlukan perhatian khusus. Seseorang dikatakan sehat jika secara fisik dan psikis tidak mengalami gangguan kesehatan.

Ini Akibatnya Jika Sering Marah-marah

Coba kita amati bagaimana seseorang yang setiap hari mencoba untuk berbahagia dan tidak larut dalam kesedihan. Perasaan bahagia tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi kesehatan fisik dan psikis orang yang bersangkutan. Dan sebaliknya, orang yang cenderung stres dan sering meluapkan amarah dengan menyalahkan orang lain, maka ia lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan.

Banyak ahli medis yang menyatakan jika luapan emosi atau amarah berlebihan dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, terutama pada orang yang mengalami penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Ini terjadi karena luapan emosi dan amarah dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Pada kasus yang lebih parah, bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah hingga kematian mendadak.

Nah, agar Anda lebih berhati-hati saat meluapkan amarah, berikut ini beberapa penyakit yang berpeluang terjadi jika Anda tidak pandai-pandai mengendalikan amarah.

Stres Berkepanjangan
Stres adalah efek samping yang terjadi akibat amarah yang meledak-ledak. Biasanya stres akan muncul ketika amarah sudah mereda, dan ini bisa menjadi stres yang berkepanjangan. Saat marah, tubuh memproduksi hormon kortisol, hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang dapat meningkatkan tekanan darah dan gula darah. Tentu hal ini tidak baik bagi penderita tekanan darah tinggi dan diabetes.

Tekanan Darah Tinggi
Saat marah, tekanan darah dalam tubuh akan meningkat seiring dengan meningkatnya detak jantung. Jika terjadi dalam waktu yang lama, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak (stroke).

Serangan Jantung
Sebuah studi ilmiah di Swedia menunjukkan bahwa luapan emosi saat marah dapat meningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Marah juga berpotensi memperlemah sistem kekebalan tubuh sehingga mereka yang memiliki sifat temperamen cenderung mudah sakit.

Para ahli menyatakan, saat marah datang detak jantung akan meningkat menjadi 180 detak jantung/menit, sehingga membutuhkan lebih banyak oksigen dan membuat napas menjadi sesak. Inilah yang dapat memperburuk kondisi jantung.

Gangguan Pernapasan
Orang-orang yang menderita asma juga patut waspada saat meluapkan amarahnya. Pasalnya, penderita asma akan semakin sulit untuk bernapas saat sedang marah, mengingat peningkatan detak jantung membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan membuat napas menjadi tersengal-sengal.

Sakit Kepala
Peningkatan tekanan darah dan detak jantung saat marah juga dapat membuat pembuluh darah di kepala semakin berdenyut cepat. Inilah yang dapat memicu sakit kepala dan memperburuk kondisi kesehatan Anda.

Sulit Tidur
Stres, sakit kepala, dan kondisi psikis yang belum stabil akan membuat Anda sulit untuk beristirahat. Bahkan untuk tidur beberapa menit saja, tubuh Anda tidak mau diajak kompromi. Jika ini yang terjadi, maka daya tahan tubuh Anda akan menurun dan lebih rentan terkena berbagai penyakit.

Sebaiknya sebelum meluapkan amarah, tariklah napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Cara ini bisa membantu mengendalikan luapan amarah yang dapat merugikan kesehatan Anda!

Pendidikan yang Berkualitas Berawal dari Guru yang Berkualitas

 Pakar pendidikan Prof Arif Rahman, menuturkan, peran guru sangat besar dalam mewujudkan pendidikan bagi anak. Guru yang berkualitas ternyata dapat mewujudkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak.

Ukuran kualitas seorang guru bukan diukur dari banyaknya pelatihan/seminar yang diikuti, atau lamanya masa mengajar . Karena itu bukanlah jaminan. Jadi tak perlu iri dengan rekan senior yang memiliki koleksi berpuluh-puluh piagam pelatihan, tak perlu minder karena masa kerja kita masih balita, dan sebagainya. Yang terpenting adalah bagaimana kita melaksanakan tugas-tugas dengan dengan baik sesuai dengan profesi kita.

Sertifikasi pendidik adalah sebuah jalur yang memberi pengukuhan bahwa kita adalah guru yang profesional dengan kata lain ’sudah disertifikasi’. Lantas apakah guru yang berkualitas itu indikatornya adalah guru yang telah bersertifikat?

Bagi kita, para guru Indonesia yang perlu ditanamkan adalah-ada atau tidak ada sertifikasi- sudah atau belum mengantongi gelar bersertifikat pendidik, kita tetap menjalankan tugas-tugas profesi kita dengan baik sehingga kita menjadi guru yang berkualitas dan dapat mencetak anak didik yang berkualitas.

Berikut ini beberapa kriteria Guru Berkualitas:

1. Selalu punya energi untuk siswanya

Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran

Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik

Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi yang Baik dengan Orang Tua

Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang bahkan melalui jejaring sosial twitter.

6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya

Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.

7. Pengetahuan tentang Kurikulum

Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.

8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan

Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.

9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran

Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.

10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa

Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

Jika ke -10 ciri guru berkualitas di atas sudah dimiliki oleh setiap guru, kiranya pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih berkualitas dan mampu membawa siswa menjadi pribadi yang berkualitas pula.

Tak Ada Alasan Lagi Tidak Sediakan Guru Berkualitas

Guru menjadi elemen yang wajib dibenahi untuk mencapai kualitas pendidikan tinggi. Sayang, pemerintah belum bisa menyediakan guru berkualitas secara merata di Indonesia. Dengan anggaran pendidikan 20 persen di setiap daerah bisa menyediakan guru berkualitas.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Badriyah Fahyumi mengatakan, aturan saat ini membuat pemerintah pusat tidak dapat mengintervensi daerah dalam menyediakan guru. Padahal harusnya pemerintah pusat melakukan itu.

"Pemeratan guru, pusat tidak bisa intervensi daerah. Tapi, dengan anggaran pendidikan 20 persen setiap daerah tidak ada alasan lagi untuk tidak menyediakan guru berkualitas," ujar Badriyah saat mengisi diskusi pendidikan bersama guru dan siswa di Kantor KPAI, Jakarta, Senin (6/5/2013).

Seharusnya pemerintah punya alat kebijakan untuk mengintervensi penyediaan guru berkualitas yang merata di daerah. Karena yang terjadi, kata Badriyah, daerah sulit berkomunikasi dengan daerah lain jika kekurangan guru.

"Kebijakan nasional pusat harusnya punya alat intervensi pemerataan guru. Yang terjadi di daerah, ada kelebihan tapi tidak boleh karena komunikasinya sulit antarpemda," imbuhnya.

Hasilnya bisa ditebak, guru di daerah-daerah tidak tersebar dengan merata. Badriyah menuturkan, bagaimana bisa menghadirkan guru yang berkualitas jika ada guru saja sudah sangat bersyukur.

"Ada sekolah yang masuk hanya seminggu sekali. Siswa kelas 6 belum bisa membaca, tapi lulus. Inilah yang terjadi. Karena itu, pemerintah kami dorong terus untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi anak Indonesia," terang Badriyah.

Di Inggris, Anak Bolos Sekolah, Orang Tua Juga Dihukum

Anak-anak sudah seharusnya mendapat pendidikan, salah satu caranya adalah dengan menempuh pendidikan di sekolah. Sayangnya, banyak murid yang sering absen dan ketinggalan pelajaran. Agar tidak terus menjadi kebiasaan, pemerintah Inggris menerapkan hukuman, bukan kepada murid, tetapi orang tua.

Dilansir Swindonadvertiser, Pemerintah Inggris menerapkan aturan bahwa orang tua akan dikenakan denda saat anaknya bolos dari sekolah. Pada tahun 2011 hingga 2012, terjadi peningkatan jumlah orang tua yang dikenakan denda akibat anak mereka yang membolos, yaitu 41.224 surat denda.

Dengan bertambahnya jumlah surat denda yang dikeluarkan, makin banyak juga orang tua yang dipanggil pengadilan karena tidak membayar denda tersebut. Pada tahun 2011 hingga 2012, ada 6.300 orang tua yang belum membayar denda. Ternyata masalah bolos bisa berbuntut panjang sebagai bentuk bahwa Pemerintah Inggris tidak main-main mengenai pendidikan warganya.

"Jika anak-anak tidak datang ke sekolah, mereka tidak bisa mendapat pelajaran. Terlalu banyak anak yang ketinggalan banyak mata pelajaran. Kami harus menangani makin buruknya tingkat kehadiran untuk menjamin bahwa setiap siswa mendapat pendidikan yang baik," ujar seorang juru bicara dari Departemen Pendidikan.

Seandainya peraturan ini diterapkan di Indonesia demi mengurangi tingkat murid yang membolos, apakah Anda setuju, sahabat?

Kisah Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika

Alkisah ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berk-nalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada em-pat belasnya. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu! Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

-Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.

-Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman,“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, ”Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa j: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SWT berfirman,“Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf .

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan ter-hadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pe-tanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!” Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.” Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah Wa Aasyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.”

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

Uang Jajan untuk Pengemis

Seorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini yang baru duduk dikelas 3 SD untuk mengatur uang jajannya. Sang anak diberi uang Rp 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah.

Pada minggu pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat, tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya.

Ditengah keasikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yangg telah tua renta sambil memelas.

Tak tega melihat sang kakek tua memelas, sang anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya.

Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini.

Setelah si kakek tua berlalu, kemudian sang ayah bertanya;

“Sayang, kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam?”

“Ayah..kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum..

“DEG!!!” Hati sang ayah langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.

“Nah, terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana?” Tanya sang ayah mencoba menguji.

“Kan aku masih punya ayah dan Ibu! Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini.” Balas anaknya.

“Kenapa kamu begitu yakin kalo ayah dan Ibu akan mengganti uang jajanmu? Ayah nggak janji loh?” Kembali sang ayah mengujinya.

“Kalo ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan Ibu, maka aku sangat yakin ayah dan Ibu tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu..” Jawab sang anak mantap.

Seakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata. Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya.

Lalu ia berjongkok dan memegang kedua pundak anaknya..

“Sayang…ayah dan Ibu janji akan selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah tetapkan batas umur ini. Ayah sangat sayang padamu..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru..

Sambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak membalas,

“Ayah tak perlu berkata seperti itu. Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan Ibu sangat mencintai dan menyayangiku. Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan Ibu, dan aku tidak akan membiarkan ayah dan Ibu hidup dijalan seperti kakek tua itu…”

Dan airmata sang ayahpun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya. Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat. Dan kedua larut dalam haru dan kasih sayang.

Anak ibarat kertas putih yang kita bisa tulis apa saja.

Mari kita berdo'a agar anak keturunan kita menjadi anak yg Soleh/solehah. Peduli pada sesama, dan ikhlas berbagi. Dan sesungguhnya itu bisa kita mulai dari diri kita dulu... Pedulilah pada sesama, ikhlaslah berbagi.... InsyaAllah anak kita pun akan demikian.... InsyaAllah..

Reff 

Kisah Renungan Tukang Becak dan Bayi Perempuannya

Hati siapa yang tidak tersentuh melihat seorang pria menarik becak di siang hari yang panas sambil menggendong bayi? Hal ini benar-benar terjadi di India. Pria ini mengasuh bayinya karena sang istri meninggal setelah melahirkan dan tidak ada yang bersedia merawat sang bayi.

Nama pria ini adalah Bablu Jatav, 38 tahun. Dia dikaruniai seorang bayi perempuan yang diberi nama Damini setelah menikah selama 15 tahun dengan istrinya, Shanti. Pak Bablu mengatakan bahwa dia sangat senang diberkati seorang putri, tetapi dia menyimpan kesedihan mendalam karena sang istri meninggal sesaat setelah melahirkan.

“Shanti meninggal tidak lama setelah melahirkan di rumah sakit pada tanggal 20 September,” ujar pak Bablu. “Sejak saat itu, belum ada seorang pun yang mau merawat putri saya, sehingga saya yang merawatnya, bahkan pada saat saya menarik becak,” lanjutnya.

Pekerjaan pak Bablu sehari-hari adalah penarik becak di kota Bharatpur. Dia tidak memiliki saudara yang bisa merawat bayinya, sehingga jalan satu-satunya adalah merawat sang putri sambil bekerja. Pak Bablu menggendong bayinya dengan kain yang dililitkan di leher. Hal ini terpaksa dia lakukan, bahkan di tengah hari yang sangat panas.

Kondisi ini memang memprihatinkan, terutama bagi Damini yang masih sangat kecil. Panasnya matahari dan kondisi jalanan membuatnya harus dilarikan di rumah sakit Jaipur beberapa waktu yang lalu. Sang bayi mengalami septikemia, anemia dan dehidrasi akut. Untungnya, kondisi sang bayi membaik setelah dirawat.

Berita ini dengan cepat menyebar di India, sehingga banyak tawaran bantuan yang diterima oleh pak Bablu. Besar kemungkinan bahwa pemerintah India setempat sedang memproses cara untuk membantu merawat sang bayi. Semoga bantuan segera datang, sehingga bayi perempuan ini mendapat perawatan yang lebih baik.

Sahabat, jangan remehkan cinta seorang ayah. Sudahkah Anda berterima kasih pada beliau?

Reff 

GURU adalah KUNCINYA!!

Guru adalah garda terdepan pendidikan Indonesia, eh gak Indonesia aja sih, Finlandia tidak main main dalam melilih pendidik anak anak bangsa mereka, semua guru di Finlandia minimal lulusan S2 terbaik dari universitas terbaik, demikian juga dengan Malaysia bagaimana mereka setiap tahun mengirimkan lulusan lulusan keguruan terbaiknya untuk belajar di luar negeri. Intinya negara negara tersebut sadar betul bahwa Guru adalah kunci berhasilnya sebuah sistem pendidikan

Mau kurikulum dibuat seperti apa jika sumber daya guru Indonesia seperti sekarang
Hasil sementara Uji Kompetensi Guru (UKG) masih di bawah standar yang diharapkan. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Syawal Gultom, menyebutkan nilai rata-rata nasional hasil perhitungan per 1 Juli 2012 adalah 47,84. 

(Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/08/03/079421057/Hasil-Uji-Kompetensi-Guru-Masih-di-Bawah-Harapan)

Oke jika tidak boleh menggunakan UKG, kita lihat saja bagaimana PISA menilai kita, Indonesia selalu berada di urutan terbawah, juga sistem pendidikan Indonesia di level 40 terbawah di Dunia.

Kemudian kalau masih belum percaya lagi, lihatlah sekeliling kita, bagaimana anak anak seolah kehilangan arah tujuan hidupnya, bagaimana mereka menghadapi permasalahan hidup mereka, bagaimana mereka mau saja eh terbiasa berbuat curang, mereka semua anak anak sekolah yang punya guru di sekolahnya. 

Kalau guru tidak mau dipersalahkan dan lagi lagi mempersalahkan lingkungan keluarga mereka, duh orang tua anak anak itu sudah pusing memikirkan bagaimana mencari sesuap nasi, bagaimana mereka sempat berpikir untuk belajar parenting?

Saya melihatnya secara makro ya, karena memang ada beberapa walau persentasenya belum banyak, yang kemudian menarik kembali anak anak mereka ke rumah, untuk belajar bersama ayah bunda keluarga dan lingkungan sekitarnya. Orang orang seperti ini jadi perkecualian saya ya, karena mereka memang sudah memiliki tekat bulat dan komitmen untuk belajar bersama dengan anak anak mereka, mereka sudah paham betul arti pendidikan untuk anak dan keluarga mereka.

Saya melihat sebagian besar murid murid saya, saya melihat sebagian besar murid murid lingkungan saya, saya melihat sebagian besar di daerah lain, dan lain dan lainnya di Indonesia tercinta ini.

Itulah mengapa peningkatan kualitas Guru penting sekali, bukan pelatihan basa basi hanya untuk menghabiskan uang rakyat, namun pelatihan serius dan reguler terus menerus setiap tiga bulanan atau semester untuk kemudian dipantau dan dievaluasi dan diperbaiki.
Jika tidak ingin mengganggu jadwal pembelajaran di kelas, pelatihan bisa dilakukan saat liburan, secara bertahap dan dilatih oleh tutor tutor yang memiliki kualifikasi tinggi.

Intinya semua harus yang terbaik, untuk menghasilkan anak bangsa terbaik dan berkarakter!