aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 08 Mei 2013

Wudhu Dapat Membuat Kita Sehat

http://ervakurniawan.files.wordpress.com/2011/07/wudu.pngDr. Magomedov, Ph.D, Assistant Department of The Man General Hygiene and Ecology, Daghestan State Medical Academy, mengatakan bahwa wudhu bukan hanya dapat menyembuhkan penyakit, tapi juga mencegahnya. Dia juga mendapati wudhu bisa merangsang irama tubuh alami, khususnya pada wilayah titik biologis.

Ketika kita berwudhu, maka 61 dari 66 titik refleksi tersentuh. Wudhu jadi seperti hidroterapi (terapi dengan menggunakan air). Menurut Magomedov, didalam tubuh manusia terdapat 700 BASes (Biological Active Spots), yang didefinisikan sebagai titik-titik spesial diatas kulit yang berhubungan dengan organ dalam.

Sebagaimana yang kita tahu, tugas kelenjar kulit adalah mengambil darah kotor kemudian membuangnya melalui pembuluh-pembuluh halus yang terdapat di permukaan kulit. Tentu saja kerja kelenjar permukaan kulit ini sangat membantu kerja ginjal. Karena ginjal bertugas membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh atau zat-zat beracun melalui air seni.

Dengan dibuangnya darah kotor dari dalam tubuh, maka kulit menjadi lebih bersih dan segar. Apalagi kita sekurang-kurangnya 5 kali berwudhu dalam sehari semalam. Dengan keadaan seperti itu, pastilah orang yang banyak berwudhu akan senantiasa sehat jasmani dan rohani.

Wallahu a'lam bi showab. Semoga Bermanfaat.
Read more:

Ampunan Allah Masih Bergantung pada Ampunan Hamba-Nya

Selama kita bersama teman, kakak, adik, ayah, atau ibu pasti ada ucapan atau sikap yang berkesan. Baik yang serius atau canda, baik atau buruk, disadari atau tidak, disengaja atau tidak, semua akan mendapatkan balasan di akhirat. Terkadang kita ingin bercanda dengan teman ketika iseng mencubit tangannya, namun kita tidak pernah tau apakah teman kita sakit hati atau tidak. Saat kita berbicara serius seringkali menyinggung lawan bicara.

Secara logika baik buruk ucapan atau perilaku bisa dibedakan. Namun tidak demikian menurut hati. Contoh simple saja, saat seseorang menegur kesalahan temannya di muka umum. Padahal dia berniat baik. Namun, tidak ada yang tahu bahwa yang ditegur sakit hati karena malu ditegur di depan orang banyak. Secara logika, si penegur telah berbuat baik. Namun, menurut hati tidak begitu.

Terkadang juga kita tidak sengaja menyenggol teman ketika berjalan. Lupa minta maaf karena terburu-buru. Bahkan ada pula yang tidak mau tahu dengan yang disenggolnya. Langsung saja pergi tanpa menolehkan kepala sedikitpun. Padahal korban sangat marah karena sudah disenggol. Semua perbuatan ini akan memberi pengaruh kepada nasib kita di akhirat.

Selama ini, jarang sekali kita mengingat hari akhir. Padahal ketika itu, semua orang tidak ada yang tahu bagaimana nasibnya masing-masing. Semua orang akan khawatir akankah mereka berjalan di jalan yang mulus ataukah di jalanan terjal penuh rintangan? Tidak seorangpun dapat memastikan jalannya. Yang diketahui hanyalah mereka harus mengumpulkan amal kebaikan sebanyak mungkin. Karena tidak ada seorangpun yang berharap melewati jalan yang rumit untuk dilewati.

Ketika kita dibangkitkan dari alam kubur, setiap manusia tidak lagi mengenal teman, kakak, adik, suami, istri, ayah, ibu, bahkan anak kandung sekalipun. Tidak lagi mengingat jasa-jasa seseorang. Ibu yang dahulu melahirkan, ayah yang membiayai hidup, teman yang menemani suka duka, kakak yang mengajari matematika, adik yang sering bermain bola bersama, semua itu hanyalah memori saat masih hidup.

Semua orang akan sibuk memikirkan nasib masing-masing. Mereka tidak memiliki perasaan apapun kecuali rasa khawatir. Takut jika nantinya mereka harus berakhir di neraka. Mencemaskan akankah ada pertolongan untuk mereka? Adakah syafa’at nabi Muhammad SAW untuk mereka? Akankah mereka merasakan panasnya matahari yang berjarak sejengkal dari atas kepala? Karena semua itu tergantung dengan amal ketika masih di dunia.

Di akhirat akan ada yaumul mizan (hari pertimbangan amal). Ketika itu, amal baik dan buruk ditimbang. Jika amal baik lebih berat dari amal buruk, maka akan selamat dari siksa neraka. Dan sebaliknya, jika yang lebih berat adalah amal buruk, maka tentu ia akan merasakan panasnya neraka. Semua perbuatan selama hidup akan memepengaruhi timbangan amal ketika yaumul mizan. 

Perbuatan kepada teman, kakak, adik, suami, istri, ayah, atau ibu yang dahulu dianggap remeh, tidak disengaja, atau dianggap canda padahal tanpa disadari menyakiti hati mereka, akan berakibat pada hari pertimbangan amal di akhirat. Semua orang akan saling menuntut balas tanpa kenal siapa yang dituntut, ibukah, ayah, atau mungkin anak. Tidak lagi memikirkan status hubungan mereka ketika di dunia. 
Semua saling menuntut. Ada seorang anak yang menuntut orang tuanya,”Ya Allah dulu dia mebiarkanku berada dalam kesesatan. Padahal dia berkewajiban mengingatkanku.” Maka, ketika itu amal kebaikan orang tua si anak akan diberikan kepada anaknya. Dan seketika timbangan amal si anak bertambah sementara orang tuanya akan berkurang.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya karena tidak membimbingnya ketika di dunia, padahal termasuk kewajibannya. Seorang teman yang menuntut temannya karena dahulu ia tersakiti oleh kata-kata yang sebenarnya secara logika adalah canda namun, tanpa sadar telah melukai hatinya. Seorang adik yang menuntut kakaknya karena dulu pernah dicubit. Padahal ketika masih di dunia, kakaknya tidak berniat jahat melainkan canda.

Disimpulkan dari keterangan tersebut, bahwa segala perbuatan selama di dunia akan mempengaruhi timbangan amal ketika di akhirat. Terlebih perbuatan yang dianggap remeh. Maksud hati adalah canda padahal tanpa disadari ternyata dapat menyakiti hati seseorang. Dan inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa kita diperintahkan untuk memperbaiki hubungan dengan haqqul adamy (sesama manusia). 

Allah SWT yang ampunanNya teramat luas, sudah tentu akan mengampuni hambaNya yang berdosa sekalipun ia menanggung dosa besar, jika ia mau memohon ampun dan bertaubat kepadaNya. Namun, apabila dosa yang ditanggung adalah yang berkaitan dengan sesama manusia, maka sekalipun sekecil atom jika ia belum meminta maaf kepada yang terkait, maka Allahpun tak kan mungkin memberikan maafNya. 
Yang perlu diingat adalah hati yang telah dikaruniai oleh Allah merupakan perangkat lunak yang paling sulit dijaga. Tidak salah jika orang arab menyebutnya dengan qalbun, dari asal kata qalaba (berbolak-balik). Sebab, kita tak pernah tau hati seseorang yang mengikhlaskan perbuatan atau ucapan kita atau tidak. Hati itu selalu berbalik. Adakalanya ia berkata “ya” dan adakalanya ia berkata “tidak”. Bisa saja saat ini hati berkata “ya”, namun tidak ada yang tau jika sedetik kemudian ia berbalik menjadi “tidak”.

Dari itu, kita harus selalu menjaga hubungan yang berkaitan dengan dengan haqqul adamy, serta perangkat dalam hubungan kita dengan mereka. Agar semua amal kebaikan yang telah kita kumpulkan dengan segenap upaya tidak kan sia-sia. Allahummahdina, wa’fu ‘anna, waghfir lana, warhamna, amin.

Sungguh Dahsyat, Sujud Bikin Tambah Cerdas

Seorang doktor di Amerika telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya­. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran. Dia adalah seorang doktor neurologi. Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan pengobatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan “Pengobatan Melalui Al-Quran”. Kajian pengobatan melalui Al-Quran membuatkan obat-obatannya berpatokan apa yang terdapat di dalam Al-quran. Diantara cara-cara yang digunakan adalah berpuasa, mengkonsumsi madu, biji hitam (blackseed) dan sebagainya.

Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka doktor tersebut memberitahu bahwa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam urat manusia yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Setelah membuat kajian yang memakan waktu cukup lama, akhirnya beliau mendapati bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada saat seseorang itu sedang sujud ketika mengerjakan Sholat. Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa saat saja. Yakni, darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar Sholat waktu yang diwajibkan oleh Islam.

Columbia University State pernah melakukan penelitian tentang otak. Ternyata, di otak terdapat sebuah bagian yang tidak teraliri darah. Tapi, bagian tersebut dapat teraliri darah bila kita melakukan gerakan khusus seperti sujud yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

Walaupun tidak menyebutkan secara gamblang tentang waktu-waktu tersebut, tapi waktu-waktu tersebut berada sekitar Sholat Lima Waktu yang kita (Umat Islam) lakukan setiap hari. Efek dari teraliri-nya bagian dari otak tersebut adalah dapat membuat kerja otak menjadi maksimal. Sehingga, kemampuan otak dalam bekerja (seperti, menghitung, menghapal, belajar dan lain-lain) bisa lebih baik dan tentunya menambah kecerdasan otak kita. (kisahislami.com)

Begitulah salah satu rahasia Allah yang terungkap dari syari’at sujud dalam shalat, khususnya lima waktu. Ini akan semakin menyingkap banyak fenomena yang tersembunyi di balik syari’at islam dan hukum islam. Walau memang disadari bahwa ada hukum-hukum yang reasonable (bisa diketahui alasanya) dan juga ada hukum yang irreasonable (tidak diketahui alasannya). Nah yang tidak diketahui alasan-alasanya inilah yang coba terus diungkap oleh manusia. Dengan tujuan agar keimanan makin menancap sehingga tidak ada lagi godaan. Keimanan akan makin menguant karena kita sadar bahwa semua syari’at yang telah Allah tetapkan mengandung kemaslahatan bagi manusia.

Kalau melihat pada hadits-hadits yang pernah disabdakan oleh Nabi Muhammad, kita juga pasti akan menyadari betapa sujud itu sungguh mengandung sesuatu yang besar. Semisal dua hadits berikut,
“Seseorang muslim yang bersujud kepada Allah satu kali saja, maka Allah akan mengangkat derajatnya dan akan menghilangkan kejelekan darinya” (HR. Ibnu Majah) 


“Sesungguhnya sesuatu yang paling mendekatkan seorang hamba dengan Allah ada sujud” (HR. Muslim)
Reff

7 Tanda Kebahagiaan Dunia


Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di masjid. Suatu hari ia ditanya oleh para tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) kunci kebahagiaan dunia, yaitu:

1. Qalbun syakirun (hati yang selalu bersyukur)
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat ALLAH SWT, sehingga apapun yang diberikan ALLAH, ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan ALLAH.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu, “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Dan bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya.

2. Al azwaju shalihah (pasangan hidup yang sholeh)
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholehah, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya.

3. Al auladun abrar (anak yang sholeh)
Saat Rasulullah SAW thawaf, beliau bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet- lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu, “Kenapa pundakmu itu?” Jawab anak muda itu, “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya” Lalu anak muda itu bertanya, ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?”

Nabi SAW memeluk anak muda itu dan mengatakan, “Sungguh ALLAH ridho kepadamu, kamu anak yang sholeh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu” Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan ALLAH.

4. Albiatu sholihah (lingkungan yang kondusif untuk iman kita)
Kita tentu boleh mengenal siapapun, tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat, haruslah orang- orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Sebagaimana Rasulullah yang menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh yang akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

5. Al malul halal (harta yang halal)
Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdo’a sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan?” Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena do’anya akan sangat mudah dikabulkan ALLAH. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hati semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya.

6. Tafakuh fi dien (semangat untuk memahami agama)

ALLAH menjanjikan nikmat bagi umat-NYA yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada ALLAH dan rasul-NYA. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman.

7. Al-umrul mabruk (umur yang baroqah)
Umur yang baroqah itu adalah umur, yang selalu diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak nostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome).

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan ALLAH. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya.