aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Kamis, 08 Agustus 2013

SISTEM PERIODIK UNSUR


Untuk rekan-rekan Guru Pengajar Kimia di SMA dan juga anak-anak SMA Kelas IX yang memerlukan Materi Presentasi Kimia Powerpoint tentang SISTEM PERIODIK UNSUR di blog "BERBAGI BERSAMA, HIDUP SEMAKIN TERASA BERMAKNA" ini telah saya sediakan. Materi tersebut sudah saya susun secara runtun, menarik, dan begitu detail. 

Saya yakin, akan lebih mudah kalian pelajari materi tersebut, karena sudah saya urutan secara rinci untuk memudahkan memahaminya. Materi Fisika ini digunakan untuk anak SMA kelas X pada Semester Ganjil.

Materi Presentasi ini terdiri dari 34 Slide dengan ukuran 1,14 MB.

Semoga bermamfaat untuk kalian. Selalu semangat dan rajin belajar. Salam Sukses!

Download pada tautan dibawah ini : 

Manusia, bisa lebih mulia dari Malaikat, bisa lebih hina dari Binatang ...

Perlu disampaikan terlebih dahulu, pengetahuan kita tentang malaikat, khususnya umat Islam, berpedoman kepada informasi yang disampaikan dalam Al-Qur’an dan hadits, karena keduanya memang berasal dari Allah yang Maha Tahu, Al-Qur’an adalah wahyu dengan redaksi kalimat yang sepenuhnya berasal dari Allah, sedangkan hadits adalah wahyu yang redaksi kalimatnya berasal dari Rasulullah, namun keduanya adalah wahyu juga (dengan catatan hadits yang dimaksud memang berasal dari ucapan Rasulullah). Sebagai seorang Muslim, kita tidak mengetahui tentang malaikat diluar jalur tersebut. Mungkin saja ada yang mengenal malaikat melalui kontak langsung misalnya Lia Aminuddin yang mengaku nabi dan menikah dengan malaikat Jibril, atau juga banyak orang yang menyatakan diri sebagai wali atau orang sakti karena mengaku telah bertemu malaikat, namun baiknya hal tersebut kita abaikan saja. 

Informasi Al-Qur’an dan hadits menyatakan malaikat diciptakan Allah dengan desain sebagai makhluk yang dimuliakan :

Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, (Al-Anbiyaa': 26)

Bentuk kalimat ‘makhluk yang dimuliakan’ adalah kalimat pasif, artinya kemuliaan malaikat bukan merupakan hasil dari tindakan bebas mereka untuk menjadi mulia, tapi karena memang sudah ‘dicetak’ seperti itu.

Penjelasan Al-Qur’an yang lain tentang sosok malaikat misalnya : Malaikat selalu mentaati perintah Allah dan tidak pernah bermaksiat kepada-Nya (QS 21:27), menjalankan kewajiban yang penting seperti menyangga ‘arsy (QS 69:17) mengatur urusan yang terkait kehidupan manusia (QS 79:5), mengambil nyawa manusia dan makhluk hidup lain (QS 7:37), sebagai pengawas dan pencatat perbuatan manusia (QS 82:10-12). Semua penjelasan tersebut menunjukkan malaikat berfungsi sebagai‘instrument’ yang melengkapi kehidupan manusia, sebagai ‘perpanjang-tangan’ Allah dalam interaksi-Nya dengan manusia.

Malaikat tidak mempunya nafsu, Al-Qur’an menceritakan bahwa mereka tidak memiliki nafsu untuk makan dan minum melalui kisah kedatangan mereka kepada nabi Ibrahim dan menolak makanan yang disodorkan beliau (QS 11:69-70). Dalam suatu pernyataannya Ali bin Abi Thalib menyatakan :“Tidak ada kelelahan dan kelalaian di dalam diri mereka, serta tidak pula ada penentangan … Rasa kantuk tidak pernah terlihat pada wajah-wajah mereka, dan akal mereka tidak akan pernah berada dalam kekuasaan hawa nafsu dan kelalaian. Badan mereka tidak pernah diselimuti oleh rasa lelah, dan mereka pun tidak pernah berada dalam sulbi seorang ayah dan rahim seorang ibu.”

Dengan demikian maka malaikat juga tidak pernah melakukan jihad karena inti dari jihad adalah pengorbanan harta dan nyawa. Ketika Allah menugaskan para malaikat membantu kaum muslimin dalam perang Badar (QS 33:9), hal tersebut tidak bisa diartikan malaikat ikut berjihad, karena mereka tidak akan pernah mati dan bahkan tidak akan capek dan lelah, apalagi harus kehilangan harta pada saat itu. Berbeda dengan manusia, akibat dari desain mereka yang bisa melakukan pengorbanan maka manusia memiliki konsep jihad yang bisa mereka pilih untuk dilakukan.

Malaikat juga bukan berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan. Al-Qur’an mencela kaum musyrik Makkah ketika mereka menyatakan malaikat berjenis kelamin perempuan :

Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban. (Az-Zhukhruf:19)

Sebaliknya, sekalipun dalam beberapa kasus, malaikat menampakkan diri sebagai sosok laki-laki, namun tidak ada nash yang menyatakan malaikat berjenis kelamin laki-laki. Karena itu bisa dikatakan malaikat juga tidak memiliki nafsu seksual. Al-Qur’an juga menyatakan bahwa malaikat tidak memiliki kebebasan untuk memilih, berinsiatif dan keinginan, semata-mata hanya menjalankan perintah :

Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (Al-Anbiyaa 27-28)

Berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadist diatas, kita bisa memberikan gambaran bahwa sosok malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah semata-mata untuk beribadah, tidak memiliki kehendak dan keinginan pribadi, hanya bergerak dalam perbuatan-perbuatan mulia karena memang telah dimuliakan oleh Allah. Sebaliknya, kesempurnaan manusia terletak kepada kehendak bebas yang telah ditanamkan Allah dalam desain manusia, Allah menyatakan ;

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams 7-10)

Ketika manusia menjadi mulia, maka kemuliaannya merupakan hasil dari pilihannya sendiri, jelas ini berbeda dengan kemuliaan malaikat yang telah ditetapkan untuk dimuliakan Allah. Kita menjadi mulia diatas banyaknya alternatif untuk tidak menjadi mulia, hal ini tentu saja berbeda ‘bobotnya’ kalau kemuliaan tersebut kita dapatkan karena tidak ada alternatif lain dan memang menjadi satu-satunya pilihan.

Manusia yang mampu memuliakan diri mereka dikatakan Al-Qur’an dengan sebutan‘khairul bariyyah’ : 


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Al-Bayyinah 7)

Dalam ayat ini Allah tidak menyebut manusia yang beriman dan mengerjakan amal saleh dengan kata ‘al-khalqa’ seperti halnya ketika Dia menyebut manusia pada ayat lain, misalnya QS 10:4 , QS 10:34, QS 27:74 yang diartikan sebagai : ciptaan. Pada Al-Bayyinah 7 manusia diistilahkan dengan ‘al-bariyyah’ yang berasal dari akar kata ‘ba-ra-alif’ yang menurunkan kata dalam bahasa Arab yang diartikan bebas, berlepas diri (QS 43:26) , dan (QS 54:43), maka istilah ‘sebaik-baiknya makhluk’ tersebut mempunyai nuansa bahwa kebaikan tersebut berasal dari pilihan bebas yag sudah ditanamkan Allah dalam diri manusia. Sebaliknya pada ayat sebelumnya Allah juga menyebut istilah‘syarrul bariyyah’ – seburuk-buruknya makhluk untuk manusia yang ingkar, artinya keburukan tersebut muncul dari pilihan manusia itu sendiri.

Pemahaman dari pemakaian kata ini juga bisa diartikan bahwa kebaikan dan keburukan manusia tersebut merupakan kondisi ‘yang paling’ diantara seluruh makhluk ciptaan, bahwa manusia yang beriman dan beramal saleh merupakan makhluk yang terbaik diantara semua makhluk, termasuk malaikat, sebaliknya bagi mereka yang ingkar akan menjelma menjadi makhluk terburuk termasuk dibandingkan dengan binatang sekalipun (QS 7:179). Ibnu katsir dalam kitab tafsirnya menyatakan :”Abu Hurairah dan sejumlah ulama telah menjadikan surat Al-bayyinah 7 ini sebagai dalil pengutamaan orang-orang mukmin atas para malaikat”.(Tafsir Ibu Katsir jilid 8, hal 518)

Beberapa tahun lalu kita mendapatkan berita dari media massa tentang penduduk suatu desa yang menemukan seorang bayi yang baru lahir tergeletak menangis dikebun terpencil, sekujur tubuhnya dikerubuti semut karena masih terbalur dengan air ketuban, bayi tersebut ternyata dibuang ibunya yang malu karena melahirkan anak haram diluar nikah. Bayangkan.., bahkan Iblis-pun tidak akan sanggup membuang anaknya dengan cara demikian. Pada peristiwa lain seperti diceritakan oleh Ahmad Deedat dalam suatu ceramahnya, beliau mengisahkan kejadian terjangan badai pada suatu kota dipinggir laut di Afrika Selatan. Dalam kondisi darurat tersebut para penduduk melihat seekor anjing sedang berjuang melawan maut karena terseret ombak besar. Mereka lalu berusaha menolong anjing dengan berpegangan tangan, mempertaruhkan nyawa mereka agar bisa menjangkau anjing yang terseret ketengah laut tersebut. Bayangkan lagi…, bahkan malaikat-pun tidak akan mau melakukan hal seperti itu.

‘Kebanggaan’ Allah terhadap kesempurnaan manusia tergambar dalam ayat Al-Qur'an ini :

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At-Tiin: 4)

Manusia bisa memuliakan diri mereka melebihi malaikat, dan juga menghinakan diri lebih rendah dari binatang, sebab manusia telah di desain Allah dengan tingkat kesempurnaan yang melebihi dari makhluk manapun.

Rasulullah yang "Ummi" itu ...

Ketika kita berbicara tentang istilah ‘ummi’ yang disematkan kepada Rasulullah maka fokus perdebatan biasanya bermuara kepada beberapa hal. Umumnya pihak non-Muslim akan menyatakan dan mempertanyakan kebenaran seorang nabi Muhammad yang ‘ummi’, mereka mengartikan kata ini dengan ‘tidak bisa baca tulis’ alias ‘buta huruf’. Dilihat dari sejarah hidup beliau rasa-rasanya tidak mungkin nabi Muhammad merupakan orang yang buta huruf. 

Beliau adalah‘manager’ yang sukses mengelola perusahaan milik Siti Khadijah, berinteraksi dengan masyarakat sampai ke negeri Syam, mosok tidak ada niat sedikitpun untuk membaca tulisan-tulisan yang ditemuinya dipasar-pasar..? Boleh jadi Rasulullah memang tidak bisa baca-tulis sampai usia tertentu, lalu koq bisa tetap ngotot untuk tidak belajar membaca dan menulis sampai akhir hayatnya..?, Lha..mbok-mbok pembantu rumah-tangga saja bisa melek huruf dengan mengikuti Kejar paket A atau B, bagaimana mungkin Rasulullah mau ‘memandegkan diri’ untuk tidak belajar sampai tua..?

Motivasi non-Muslim mengajukan hal ini setahu saya bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan kemampuan Rasululah yang bisa membaca dan menulis, maka terbuka kemungkinan Al-Qur’an adalah merupakan karangan beliau, yang ditulis berdasarkan referensi yang pernah dibaca dari kitab-kitab yang ada. “Arahan moncong senjata’ selanjutnya bisa ditebak, akan ada ‘masukan-masukan’ tentang nabi Muhammad yang sering nongkrong di perpustakaan milik Waraqah bin Naufal, seorang Kristen yang hidup dijaman itu, yang dikatakan oleh hadist telah menerjemahkan kitab Injil kedalam bahasa Arab. Berdasarkan hasil kunjungan ke perpustakaan inilah Rasulullah kemudian memunculkan ide tentang ajaran Islam dan Al-Qur’an, begitu perkiraan ‘input’ yang akan diberikan.

Sebaliknya pihak Muslim menolak keras tuduhan ini, mereka bersikukuh menyatakan bahwa Rasulullah yang ‘ummi’ artinya tidak pernah sekalipun bersentuhan dengan tulisan ataupun bacaan, agar keyakinan tentang kemurnian Al-Qur’an sebagai wahyu Allah bisa dijaga.

Yang lebih hebat lagi, dikalangan Islam sendiri juga membantah kalau dikatakan Rasulullah adalah seorang yang buta huruf, alasannya karena ‘tidak rela’ beliau dianggap merupakan orang yang bodoh, tidak terpelajar, tidak ‘makan bangku sekolahan’. Ketika disebut tentang istilah ‘buta huruf’, yang terbayang adalah mbok atau pakde yang tinggal dikampung yang tidak beraspal dan zonder listrik, tidak ada buku dan sekolah, tiap hari hanya mengunyah sirih, idiot, moron, jalan pikiran nggak sinkron, omongan tidak lurus. Padahal kemampuan baca-tulis sama sekali tidak ada urusannya dengan kepintaran atau kebodohan. Thomas Alfa Edison ketika kecil diusir dari sekolah karena dianggap tidak mampu mengikuti materi pelajaran. Andreas Panayiotou, seorang milyarder pemilik usaha properti senilai 400 juta poundsterling adalah seorang buta huruf. Tidak usah jauh-jauh, berita di internet menyebutkan Haji Mustofa seorang pengusaha sukses menjual besi-tua di Surabaya, adalah seorang yang buta huruf. Jadi tidak ada urusannya soal buta huruf dengan kebodohan atau kepintaran seseorang.

Permasalahannya terkait dengan menerjemahkan kata ‘ummi’ dengan istilah bahasa Indonesia ‘buta huruf’, suatu keadaan seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis. Semua umat Islam sepakat bahwa Rasulullah adalah seorang yang ‘ummi’ karena jelas tercatat dalam Al-Qur’an dan hadits, namun mereka berselisih ketika mengartikan kata ini menjadi ‘buta huruf’. Dalam terjemahan Al-Qur’an bahasa Indonesia sendiri, kata ‘ummi’ umumnya tidak diterjemahkan. Penafsirannya memang terkait soal kemampuan baca-tulis ini. Sedangkan dalam terjemahan bahasa Inggeris, kata ini diterjemahkan dengan : who can neither read nor write (Pickthall), the Unlettered Prophet (Yusuf Ali) dan Shakir tetap mencantumkan bahasa aslinya ‘the Ummi Prophet'.

Dalam sumber-sumber Islam banyak penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan istilah ‘ummi’, baik berdasarkan Al-Qur’an maupun hadits, misalnya :

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam.". (Ali Imran 20)

Kata ‘ummi’ diletakkan berseberangan dengan kata ‘orang yang telah diberi alkitab’. Pengertian ‘orang yang telah diberi alkitab’ bukanlah merujuk kepada pihak yang diberikan Allah sebuah buku tertulis untuk dibaca, yang memuat susunan huruf lalu dirangkai menjadi kata dan kalimat, melainkan maksudnya adalah ‘orang yang telah diberi pengetahuan dan referensi’ tentang ketuhanan. Maka ketika kata ‘ummi’ditempatkan sebagai lawannya, maksudnya adalah ‘orang yang tidak pernah diberi pengetahuan dan referensi’ tentang konsep ketuhanan. Ayat lain dalam Al-Qur’an lebih menjelaskan lagi makna kata ‘ummi’ ini:

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). (Al-Ankabuut 48).
Ayat ini menyatakan kalau nabi Muhammad TIDAK PERNAH atau TIDAK ADA membaca kitab-kitab sebelumnya, dan TIDAK PERNAH menulis suatu kitab dengan tangan. Pernyataan ‘tidak pernah’ bisa disebabkan oleh 2 hal : 
  1. Memang tidak bisa membaca dan menulis, atau 
  2. Bisa membaca dan menulis tapi tidak pernah membaca kitab-kitab sebelumnya. Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah TIDAK MEMILIKI REFERENSI DAN PENGETAHUAN tentang konsep ketuhanan sebelum Al-Qur’an diturunkan. Dalam hadits, Rasulullah menyatakan :  
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Qais telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru bahwa dia mendengar Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita ini adalah ummat yang ummi, yang tidak biasa menulis dan juga tidak menghitung satu bulan itu jumlah harinya segini dan segini, yaitu sekali berjumlah dua puluh sembilan dan sekali berikutnya tiga puluh hari". (HR Bukhari 1780)

Faktanya adalah umat dijaman Rasulullah bukanlah umat yang buta huruf, banyak dari mereka adalah intelektual yang mampu menciptakan syair-syair indah, mereka juga pedagang yang handal, tidak mungkin tidak bisa menulis dan menghitung. Maka maksud kata ‘umat yang ummi’ adalah terkait dengan pengetahuan dan referensi mereka tentang ilmu astronomi, menghitung penanggalan, hari, bulan dan tahun.

Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (Al-Jumu'ah 2)

Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan orang-orang Arab yang ada di Makkah semuanya atau mayoritas buta huruf, pemahaman istilah ini ketika dikaitkan dengan kalimat ‘membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah’ lalu dikaitkan dengan kondisi mereka sebelum itu yang berada dalam ‘kesesatan yang nyata’, maka pengertian ‘ummi’ adalah suatu kondisi ‘tidak adanya pengetahuan dan referensi yang benar tentang ketuhanan’.

Menurut saya, padanan kata ‘ummi’ tidak tepat kalau diartikan dengan ‘buta huruf’, saya sendiri tidak menemukan kata yang tepat dalam bahasa Indonesianya. Untuk terjemahan bahasa Inggeris kelihatannya ada kata yang lebih mewakili apa yang dimaksud, yaitu : INNOCENCE, suatu kata yang diartikan : lack of knowledge, kemurnian (orang‘innocence’ biasanya dianggap bersih dari dosa karena tidak tahu), namun ‘innocence’tidak bisa dikatakan suatu kondisi kebodohan atau ketidak-pintaran. Seorang profesor dibidang sejarah ataupun ekonomi bisa kebingungan ketika mau menyalakan komputer atau mesin mobilnya, atau seorang raja dan presiden tidak bisa membedakan mana yang panci mana yang kompor di dapurnya, mereka disebut ‘innocence’ karena tidak memiliki pengetahuan terkait tapi bukan orang bodoh, mosok profesor atau presiden dibilang bodoh..?

Fakta lain tentang sifat ‘ummi’ dari Rasulullah dijelaskan oleh ayat Al-Qur’an ini :

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. (Adh-Dhuhaa 7)

Kata ‘daallan’ diartikan dengan : bingung atau sesat. Disebut bingung karena tidak memahami namun petunjuk belum ada, disebut sesat karena tidak memahami sekalipun petunjuk sudah ada (lihat surat Al-Fatihah 7).

Ketika hidup ditengah-tengah masyarakatnya, Rasulullah melihat kenyataan kaumnya melakukan penyembahan berhala, beliau dalam kemurnian (innocence) terhadap konsep ketuhanan merasa ini adalah suatu kesalahan namun tidak mengerti mana yang benarnya karena petunjuk belum ada. Ketika manusia berada dalam kemurnian (innocence) spiritual, maka mereka otomatis akan kembali kepada fitrahnya sesuai apa yang dijelaskan Al-Qur’an :

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-A'raaf: 172)

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Ar-Ruum: 30)
Fitrah manusia adalah sebagai makhluk yang bertuhan, mengakui adanya ‘rabb’ – Tuhan yang Maha Pencipta, namun kondisi Rasulullah waktu itu belum diberi petunjuk tentang bagaimana cara penyembahan kepada ‘rabb’ tersebut, makanya beliau disebut sebagai ‘bingung’. Dalam mengatasi kebingungannya ini, Rasulullah tidak tercatat dalam sejarah sebagai seorang teolog yang memiliki segudang referensi yang dibacanya dari literatur yang tersedia waktu itu, beliau bukan orang yang rajin membaca filsafat Yunani atau bahkan membaca kitab-kitab Yahudi dan Kristen. karakter nabi Muhammad adalah seorang yang suka menyepi, menarik diri dari keramaian, merenung, bukan wara-wiri mencari referensi lalu membuat rumusan berdasarkan olah-pikirnya. maka ketika beliau menyampaikan petuntuk bagi pencerahan spiritual, menjelaskan eksistensi Tuhan yang seharusnya disembah, memberi contoh bagaimana tata-cara penyembahan kepada-Nya, itu semata-mata merupakan 'wahyu yang diwahyukan' kepadanya :

Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (An-Najm 2-4)

Jadi kalau dikatakan nabi Muhammad adalah seorang yang ‘ummi’, memang demikian adanya, tapi kalau dikatakan sebagai orang yang ‘buta huruf’, silahkan diperdebatkan...

Memaknai "Tragedi Buah Khuldi"


Mari kita simak informasi Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Thaahaa (20): 121-122: “Maka keduanya memakan dari pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupi dengan daun-daun surga, Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. Tuhan memilihnya maka Dia menerima taubatnya Dan memberi petunjuk.”

Buah Khuldi dianggap sebagai biang keladi turunya Adam dan Hawa dari surga. Seandainya, Adam dan Hawa tak makan buah khuldi, niscaya mereka tidak akan diusir dari surge. Dan kita, semua keturunan adam, masih tetap tinggal di surga dengan segala kenikmatannya. Sampai kini.

Begitulah keyakinan sebagian besar kita tentang peristiwa di sekitar turunya Adam dan Hawa dari surga, Setan menggunakan buah khuldi itu menyesatkan Adam dan Hawa, agar membangkang perintah Allah SWT…

Ada beberapa kontroversi yang muncul diseputar turunya Adam dan Hawa dari surga itu. Diantaranya, adalah tentang buah khuldi yang ternyata tidak disebut secara eksplisit oleh Allah. Allah hanya menyebut pohon tersebut secara sepintas selalu, tanpa menyebut nama. Nama ‘buah khuldi’ justru muncul dari istilah setan ketika merayu Adam dan Hawa untuk memakannya. Itu pun tidakn secara eksplisit menyebut buah. Melainkan menyebut syajaratul khuldi alias ‘pohon keabadian’.

Demikian ulasan Agus Mustofa dalam bukunya: Adam Tak Diusir dari Surga. Pohon keabadian itulah yang memunculkan istilah buah khuldi. Padahal, kata ‘buah’ pun secara eksplisit tidak disebut dalam Al-Qur’an. Allah hyanya mengatakan, Adam dan Hawa memakan bagian dari pohon itu. Cuma karena kebiasaannya yang dimakan adalah buah, maka kebanyakan kita mempersepsikan sebagai buah khuldi. Di kalangan kawan-kawan yang beragama Nasrani digambarkan sebagai buah Apel.

Sebenarnya kalau kita cermati substansinya ayat-ayat yang terkait dengan pohon khuldi, bentuk fisiknya tidaklah menjadi masalah penting. Yang lebih penting adalah ‘larangan’ Allah untuk mendekati pohon itu. Terbukti, Allah tidak menyebut nama pohon, kecuali hanya menyinggung sepintas dengan sebutan ‘pohon ini’ (haadzihis syajarat). Dan bukan hanya sekali, melainkan beberapa kali. Termasuk setan pun hanya menyebut dengan ‘pohon ini’.

Munculnya istilah pohon khuldi itu, sekali lagi, karena kita sendiri yang menamakannya. Berdasarkan ‘rayuan setan’ kepada Adam. Yang menarik, larangan Allah kepada Adam untuk mendekati pohon itu adalah karena Allah tidak menginginkan Adam menjadi orang yang zalim.

Jadi, kunci pemahaman atas pohon khuldi itu sebenarnya adalah kata ‘zalim’. Bahwa, jika Adam dan Hawa mendekati atau apalagi memakannya, mereka bakal menjadi orang yang zalim. Dengan kata lain agar kita bisa memahami substansi pohon larangan itu, kita harus memahami makna kata zalim.

Kata zalim di dalam Al-Qur’an diulang-ulang oleh Allah dalam ratusan ayat. Tak kurang dari 200 ayat, dengan segala variasinya. Makna yang paling dominan adalah ‘melanggar perintah Allah’, kemudian diikuti dengan arti yang hampir sama seperti ‘menyekutukan Allah’, mengikuti yang selain Allah. Berbuat tanpa petunjuk A, kemudian diikuti dengan arti yang hampir sama seperti ‘menyekutukan Allah’, ‘mengikuti yang selain Allah’. ‘Berbuat tanpa petunjuk Allah’, ‘menentang himbauan Allah’, ‘mendustakan allah’, dan sebagainya.

Di ayat lain lagi Allah memberikan gambaran bahwa orang-orang zalim itu adalah mereka yang mengikuti hawa nafsunya tanpa memiliki ilmu pengetahuan tentangnya. Mereka adalah termasuk orang-orang yang tersesat dan tidak memperoleh petunjuk dari Allah.

Jadi substansi pohon larangan itu sebenarnya adalah uji ketaatan Adam dan Hawa. Fisik benda yang dilarang tidaklah menjadi hal penting, sebagimana tersirat dari cara Allah bercerita, yang tanpa menyinggung langsung materinya. Yang lebih penting adalah bahwa Allah menguji dengannya, apakah Adam dan Hawa termasuk orang-orang yang taat kepadaNya.

Ketika Adam dan Hawa diperintahkan untuk tinggal di surga, Allah memberikan fasilitas kenikmatan sesuai dengan kebutuhan dasar hidup mereka. Yaitu makanan, minuman dan pasangan hidup. Sambil, Allah menguji mereka apakah fasilitas kehidupan surga itu membuat mereka lupa atau tidak. Allah hanya memberikan satu larangan saja, yang disimbolkan sebagai ‘pohon’.

Pohon itu menyimpulkan dua hal sekaligus. Yaitu makanan dan aurat. Karena itu perintahNya dikaitkan dengan kedua hal sekaligus. Awalnya, Allah mengatakan Adam dan Hawa boleh memakan apa saja yang ada di dalam surga, kecuali pohon itu. Allah memberikan gambaran tidak langsung bahwa larangan itu berkaitan dengan makanan.

Dan pada cerita selanjutnya, dikatakan bahwa memakan sebagian pohon itu bisa menyebabkan auratnya terbuka. Menyiratkan, bahwa pohon itu tidak hanya mengwakili larangan terhadap makanan, melainkan juga simbol hawa nafsu yang tersimpan di dalam diri setiap manusia.

Allah menegaskan bahwa di surga itu Adam dan Hawa tak akan kekurangan apa-apa selama masih berada di dalamnya mereka dijamin tidak akan kekurangan makanan, minuman, atau pun pakaian. Mereka tidak akan telanjang. Juga tidak kepanasan. Artinya dari segi fasilitas, semuanya ada.

Maka, ketika Adam dan Hawa terbuka auratnya karena memakan pohon khuldi, tentu saja itu bukan karena di dalam surge sudah tidak ada fasilitas pakaian. Bukan. Tetapi lebih dikarenakan terjadi ‘transformasi kesadaran’di dalam diri mereka tentang makna aurat.

Sebelum memakan pohon khuldi itu pemahaman mereka tentang aurat tidak sama dengan sesudah memakannya. Karena itu kalimat yang bercerita tentang aurat mereka itu bukan berbunyi “terbukalah” aurat mereka malainkan “tampaklah” begi keduanya aurat-auratnya. Hal ini menujukkan bahwa itu bukan proses fisik belaka, melainkan lebih bersifat transformasi kesadaran akan makna aurat. Tadinya tidak tampak, sekarang menjadi tampak. Adam menjadi ‘melihat’ aurat Hawa. Demikian pula sebaliknya, Hawa menjadi bisa ‘melihat’ aurat Adam. Padahal, tadinya mereka tidak melihatnya sebagai aurat.

Jadi, hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa keterbukanya aurat Adam dan Hawa itu lebih kepada keterbukaan persepsi mereka atas sesuatu yang memalukan, sesuatu yang seharusnya disembunyikan kepada lawan jenisnya. Adam menjadi malu kepada Hawa, dan Hawa demikian pula sebaliknya. Sehingga mereka menutupinya dengan daun-daun surga.

Bagaimana Prosesnya Lebah Membuat Madu

Siapa pun tahu madu dihasilkan dari lebah dengan cara mengubah nektar yang didapat dari bunga lalu dikumpulkan di sarangnya dan menjadi madu. Lantas, bagaimana prosesnya dari nektar hingga menjadi madu? 

Pada bangsa lebah, seperti halnya serangga koloni lainnya, memiliki tugas masing-masing. Sebagian besar yang disebut kelompok lebah pekerja setiap hari harus mengangkat nektar yang dikumpulkan. 


Lebah pekerja ini memiliki sebuah kantong dalam tubuhnya yang dapat menyimpan nektar. Kantong tersebut memiliki kapasitas untuk menampung nektar yang dihasilkan antara 150 sampai 1500 bunga. Sebagai lambang mutualisme, maka lebah memberikan bonus bagi bunga yang diambil nektarnya tersebut berupa penghantaran serbuk sari yang membantu proses pembuahan bunga.

Nah, setelah kantong pembawa nektarnya penuh, lebah-lebah tersebut kembali ke sarangnya. Di sarang sudah menunggu beberapa lebah lain yang ditugaskan untuk menunggu kembalinya para lebah pekerja. Kelompok ini disebut lebah rumahan, tugasnya menerima nektar kemudian diproses dalam mulut dan perutnya. Di dalam mulut dan perut lebah rumahan itu terdapat enzim-enzim tertentu. Enzim-enzim itu berfungsi untuk memecah bentuk gula pada nektar yang berbentuk disakarida menjadi monosakarida, sehingga bentuknya menjadi lebih sederhana.



Hasil dari pengolahan nektar ini kemudian diletakkan oleh lebah pada sarangnya. Pada awalnya, nektar memiliki kandungan air sebesar 70 hingga 80 persen, sehingga bentuknya sangat cair. Tetapi, setelah melalui beberapa proses, kadar airnya turun sehingga hanya mencapai 18 persen saja. Akibatnya, wujudnya menjadi kental.

Penurunan kadar air ini terjadi akibat proses pengolahan dengan enzim dan juga suhu sarang lebah yang umumnya cukup untuk membuat air menguap. Akhirnya, nektar yang bentuk gulanya sudah disederhanakan dan wujudnya kental inilah yang kita kenal sebagai madu.

SISTEM PERIODIK UNSUR

Unsur-unsur yang dikenal saat ini sebenarnya sudah ada di alam sejak dahulu, bahkan dengan terbentuknya unsur itu dapat dikatakan bersamaan waktunya dengan terbentuknya alam semesta ini. Penemuan unsur-unsur oleh manusia secara bertahap sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Bedasarkan sifat mannusia yang selalu ingin tahu apa yang ada di lingkungannya akhirnya satu persatu unsur-unsur tersebut dikenalnya.

Sejak semual manusia telah berusaha menggolong-golongkan unsur yang ada untuk memperoleh keteraturan.

Pada mulanya usaha penggolongan unsur berjalan sangat lambat karena terbatasnya jumlah unsur yang diketahui serta tidak begitu diketahui sifat-sifat unsur. Baru setelah pertengahan abad XIX muncul sistem periodik dengan merupakan dasar dari SPU setelah mengalami penyempurnaan. Perkembangan SPU tersebut adalah sebagai berikut :

Klasifikasi unsur yang paling sederhana adalah logam dan nonlogam. Berdasrkan pengamatan persamaan maupun perbedaan sifat-sifat unsur, para ilmuwan berusaha mencari hubungan antara sifat unsur dengan massa atomnya.

Ada tiga teori tentang sistem periodik unsur :

  • Teori “Triade” oleh J. W. Dobereiner (1817)
  • Teori “Oktaf” oleh J.A.K. Newlands (1865)
  • Sistem Periodik Unsur oleh Mendeleyev (1869)
Teori Triade Dobereiner

J.W. Dobere.iner adalah orang pertama yang menemukan adanya hubungan sifat-sifat unsur dengan massa atomnya. Dari hasil pengamatannya, mennunjukkan bahwa unsur-unsur mempercayai sifat-sifat yang mirip atau hampir sama adalah unsur yang terdiri dari tiga buah unsur. Massa unsur yang ditengah hampir sama dengan setengah massa unsur yang pinggir. Karena tiap kelompok terdiri dari tiga buah unsur, maka teori ini disebut teori “triade”.

Contoh :

1) Untuk atom-atom Li, Na, dan K yang massa atom relatifnya masing-masing 7, 23 dan 39, maka massa atom yang ditengah menurut teori traide ini adalah :
½ (Ar Li + Ar K) = Ar Na
½ (7 + 39) = 23

2) Untuk atom-atom Ca, Sr, dan Ba yang massa atom relatifnya masing-masing 40, 88, dan 137.
Massa atom Sr kira-kira ½ (40 + 137) = 88,5

3) Untuk atom-atom S, Se, dan Te yang massa atom relatifnya masing-masing 32, 79, dan 128.
Massa atom Se kira-kira ½ (32 + 128) = 80.

4) Untuk Cl, Br, dan I yang massa atom relatifnya masing-masing 35,5; 80; dan 127.
Massa atom Br kira-kira ½ (35,5 + 127) = 81,25.

Hubungan sifat fisiknya, misalnya wujud dan warna :
Cl2 : gas berwarna kuning hijau
Br2 : cair berwarna coklat
I2 : padatan berwarna hitam atau coklat tua

Kelanjutan penelitian tentang massa atm dan sifatnya ternyata didapat penyimpangan-penyimpangan teori “triade” ini.


Teori “Oktaf” Newlands

Berdasarkan massa atom unsur-unsur yang telah ditemukan pada tahun 1863 dan 1865, J.A.K. Newlands menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Dari daftar susunan unsur diperoleh adanya sifat-sifat yang terulang kembali setelah selang beberapa unsur. Sifat suatu unsur akan terulang kembali tujuan unsur kemudian.

Unsur ke-1, ke-8, dan ke-15, sifat-sifatnya hampir sama. Demmikian juga unsur ke-2, ke-9, dan ke-16 atau unsur ke-3, ke-10, dan ke-17.

Teori ini disebut teori “Oktaf” seperti nada/not musik :
do, re, mi, fa, sol, la, si, do
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1’

DAFTAR UNSUR NEWLANDS
1H 2Li 3Be 4B 5C 6N 7O 8F dan seterusnya ...
Hukum Newlands menjumpai kesulitan dan merupakan kelemahan teorinya, misalnya Fe seharusnya mempunyai sifat yang mirip dengan O dan S, ternyata berbeda. Sebagai anggota kelompok logam sedang O dan S sebagai anggota kelompok nonlogam. Sifat-sifatnya lebih banyak perbedaannya daripada kemimripannya.

Sistem Perodik Unsur Mendeleyev (1896)

Bertitik tolak dari kelemahan hukum oktaf Newlands, dua ilmuwan dari dua negara yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya.

Ilmuwan Jerma yang bernama Julius Lothar Meyer menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikkan massa atom dan sifat-sifat fisisnya. Antara lain : volume atom unsur dalam keadaan pada (yaitu massa atom dibagi massa jenisnya), titik leleh unsurm titik didihnya.
Ilmuwan rusia yang bernama Dimintri Mendeleyev menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikkan massa atom dan sifat kimianya, misalnya dari rumus senyawa yang telah dikenal, massa atom, dan sifat-sifat lain.

Dari kedua ilmuwan ini ternyata dihasilkan susunan unsur yang mirip, tetapi D. Mendeleyev mempunyai kelebihan yaitu dapat meramalkan adanya unsur-unsur yang waktu itu belum diketemukan. Ramalan sifat-sifat ternyata benar. Teori ini dikenal dengan nama Sistem Periodik Unsur Mendeleyev.

Hukum Periodik Mendeleyev : 
Sifat unsur-unsur merupakan sifat periodik (berkala) dari berat atom atau massa atomnya.

Penyusunan unsur Mendeleyev :

  1. Setiap unsur yang telah diketahui pada saat itu dibuatkan sebuah kartu dengan dicantumkan pula massa atom, rumus-rumus senyawanya, dan sifat-sifat lainnya.
  2. Kartu-kartu tersebut kemudian disusun urut berdasarkan naiknya massa atom.
  3. Dari deretan unsur ini, kalau mendatar terjadi perubahan sifat dan ditetapkan unsur baru yang sifatnya mirip dengan unsur yang telah ada, maka unsur baru ini diletakkan di bawah unsur semula sehingga diperoleh deretan unsur mendatar baru.
  4. Jika suatu unsur berdasarkan urutan naiknya massa atom seharusnya diletakkan di bawah unsur tertentu misalnya ke-13, tetapi karena sifat-sifatnya mirip dengan unsur ke-14 maka oleh Mendeleyev unsur tersebut diletakkan di bawah unsur ke-14. 
Mendeleyev yakin bahwa unsur di bawah unsur ke-13 belum diketemukan, tetap dikosongkan. Sifat-sifat unsur yang belum diketemukan ini telah diramalkan. Dan kenyataannya ini membuktikan bahwa di samping kenaikkan massa atomnya, sifat-sifat lain dari unsur lebih diperhatikan.

Kalau diketahui adanya unsur yang massa atomnnya kecil dan diletakkan di belakang unsur yang massa atomnya lebih besar, misalnya I (massa atomnya 127) diletakkan di belakan Te (massa atomnya 128), maka dasar yang digunakan adalah sifat-sifat I mirip dengan Cl dan Br dan sifat-sifat Te mirip dengan S dan Se.

Demikian pula bila beberapa unsur yang ditempatkan pada kotak atau kartu yang sama meskipun massa atomnya tidak sama (makin besar), maka hal ini disebabkan karena unsur-unsur ini mempunyai sifat yang besar.

Unsur-unsur tersebut antara lain Fe, CO, dan Ni kemudian ada kotak-kotak yang berisi 14 buah unsur yang dikenal dengan nama logam tanah karah atau seri Lantanoida.

Dari hasil penyusunan unsur-unsur diperoleh :

  • Deret horizontal yang terdiri dari unsur-unsur yang massa atomnya dari kiri ke kanan makin besar serta adanya perubahan sifat yang teratur. Keteraturan ini kemudian disebut kala atau perioda. Ada 7 deretan mendatar unsur-unsur atau ada 7 perioda.
  • Arah bertikal menunjukkan bahwa sifat unsur-unsurnya mirip atau hampir sama. Kotak arah vertikal dinamakan golongan. Ada 8 golongan.
  • Dimulai dari perioda ke-4 tiap golongan dibagi menjadi golongan utama atau golongan A dan golongan tambahan atau golongan B. terdapat pada dua deret unsur horisontal yang disebut seri. 
Deret atas atau seri terdiri dari :
Gol. IA, IIA, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB

Deret bawah atau seri ganjil terdiri dari :
Gol. IB, II, BA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA

  • Untuk golongan VIIIB mulai periode ke-4 terdiri dari 3 buah unsur yang mempunyai sifat-sifat yang mirip. 

  • Golongan IIIB pada perioda ke-6 dan 7 berisi masing-masing 14 buah yang sifat-sifat unsurnya hampir sama.
Unsur-unsur golongan IIIB perioda ke-6 disebut unsur-unsur tanah jarang atau logam nadir, sekarang disebut unsur-unsur seri Lantanoida.

Unsur-unsur golongan IIIB perioda ke-7 disebut seri Aktinoda.

Dari SPU Mendeleyev tersebut.
Banyaknya unsur tiap perioda sebagai berikut :
Perioda 1 : 2 unsur, disebut perioda terpendek
Perioda 2 : 8 unsur, disebut perioda pendek
Perioda 3 : 8 unsur, disebut perioda pendek
Perioda 4 : 18 unsur, disebut perioda panjang
Perioda 5 : 18 unsur, disebut perioda panjang
Perioda 6 : 32 unsur, disebut perioda terpanjang
Perioda 7 : belum lengkap, disebut periode belum lengkap

SPU Mendeleyev ini sangat membantu dan mempermudah dalam mempelajari unsur-unsur dan senyawanya, tetapi karena masih dijumpai kelemahan-kelemahan dan kemajuan / perkembangan ilmu kimia, sejak 1913 SPU ini disempurnakan oleh Moseley yang kemudian dikenal dengan nama SPU bentuk panjang.

Kelemahan-kelemahan SPU Mendeleyev :

  • Tidak sepenuhnya berdasarkan kenaikkan masa atom, artinya ada unsur yang massa atomnya lebih kecil diletakkan di belakang (sesudah) unsur yang massa atomnya lebih besar. 
Misalnya Ar dan K, Ac dan Ni, Te dan I, serta Th dan Pa.
Adanya perbedaan yang sangat besar antara unsur-unsur golongan A dan B meskipun terletak dalam satu deret vertikal, misalnya antara K dan Cu.
Tidak dapat menunjukkan suatu batas pemisah yang jelas antara logam dan bukan logam.

SPU Bentuk Panjang

SPU Mendeleyev sering disebut SPU bentuk pendek, sedang SPU yang digunakan saat ini adalah SPU bentuk panjang atau SPU Saja.

SPU ini adalah penyempurnaan dari SPU Mendelayev dengan mengubah dasar penyusunannya. SPU diusulkan oleh Moseley pada tahun 1913. Berdasarkan percobaan menggunakan spektograf massa akhirnya diketahui bahwa unsur-unsur terdiri dari beberapa isotop.


Keterangan untuk SPU :
Golongan : susunan unsur-unsur arah vertikal.
Golongan I A disebut : golongan logam alkali.
Golongan II A disebut : golongan logam alkali tanah.
Golongan VI A disebut : golongan kalkogen.
Golongan VII A disebut : golongan halogen.
Golongan VIII A atau O disebut : golongan gas enert atau gas mulia.

Perioda : atau kala susunan unsur-unsur arah mendatar.

Moseley menemukan hubungan antara frekuensi sinar Rongen (sinar-X) dengan nomor atom unsur.

Dari kedua hal itu Moseley berpendapat bahwa : sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya, yang kemundian dikenal sebagai hukum periodikk modern. Itulah sebabnya Moseley mengusulkan agar dasar penyususnan SPU menggunakan kenaikkan nomor atom bukan kenaikan massa atom. Dengan cara demikian sekalilgus dapat mengatasi kelemahan SPU Mendeleyev.

10 SMA Terbaik di Indonesia

Sebenarnya sangat banyak sekali SMA terbaik di Indonesia ini, kesemuanya itu merupakan sekolah favorit dan pilihan para siswa. SMA-SMA ini menghasilkan siswa-siswi yang cerdas secara intelektual, emosional dan juga spiritual. Tidak sedikit para alumninya merupakan orang terpandang dinegeri ini seperti pejabat, birokrat, dan juga pengusaha. Dan inilah 10 SMA terbaik di Indonesia

1. SMA Taruna Nusantara, Magelang

SMA Taruna Nusantara merupakan salah satu sekolah menengah atas unggulan di Indonesia yang diakui memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi, sehingga tidak sedikit masyarakat yang mencap kampus ini sebagai sekolah semi-militer. SMA yang berlokasi di Kota Magelang ini menerapkan sistem asrama, dimana SMA ini merupakan salah satu pelopor sekolah berasrama yang saat ini sedang menjamur.

2. SMA Negeri 8 Jakarta

Tak diragukan lagi SMA 8 Jakarta merupakan Sekolah Menengah Atas No 1 di ibukota, alumninya mendominasi kampus-kampus terkemuka negeri ini seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Sekolah ini memiliki prestasi segudang baik nasional maupun internasional, tidak jarang peserta olimpiade internasional adalah siswa-siswi yang berasal dari SMA ini.

3. SMA Negeri 3 Bandung

SMA 3 Bandung merupakan Sekolah Menengah Atas yang sangat terpandang di Kota Bandung, sekolah ini dicap sebagai sekolah terbaik di kota kembang. Ada anekdot yang menyatakan bahwa SMA 3 Bandung merupakan sekolahnya ITB, artinya sebagian besar alumni SMA 3 Bandung mendominasi bangku perkuliahan di ITB. Prestasi yang diraih siswa-siswi SMA 3 Bandung tidak hanya mencakup nasional saja melainkan juga internasional.

4. MAN Insan Cendikia, Tangerang

MAN Insan Cendekia adalah lembaga pendidikan setingkat SMA yang sangat diperhitungkan dinegeri ini meskipun cukup terbilang baru. Sekolah yang akrab disapa IC ini sangat mengedepankan IPTEK yang dilandasi dengan IMTAK kepada setiap siswa-siswinya. Sekolah ini merupakan ide brillian dari Presiden Republik Indonesia ke-3, Bapak BJ Habibie.

5. SMA Negeri 3 Semarang

SMA Negeri 3 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas terbaik di Indonesia, bahkan Depdiknas menobatkan sekolah ini sebagai SMA terbaik di Indonesia. Sekolah yang beralamat di Jalan Pemuda No. 149 Kota Semarang ini memiliki prestasi yang sangat luar biasa, baik akademik maupun non akademik. Sekolah ini juga merupakan salah satu sekolah pelopor untuk sekolah bertaraf internasional.

6. SMA 1 Teladan, Yogyakarta

Sebenarnya nama akademiknya adalah SMA Negeri 1 Yogyakarta, akan tetapi masyarakat Jogja akrab menyebutnya dengan SMA 1 Teladan. SMA ini merupakan Sekolah Menengah Atas unggulan di Provinsi Yogyakarta dengan prestasi yang segudang sejak dulu kala. SMA ini sangat legendaris, karena sudah ada sejak jaman penjajahan kolonial Belanda dan sampai sekarang masih berdiri kokoh.

7. SMA Negeri 5 Surabaya

Smalabaya merupakan sapaan akrab untuk SMA Negeri 5 Surabaya, salah satu sekolah unggulan yang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur. Alumninya mendominasi perkuliahan dikampus-kampus terkemuka negeri ini khusunya diwilayah Jawa Timur seperti Institut Teknologi 10 November, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya. Tidaklah mengherankan jika sekolah ini mendapatkan prosentasi tertinggi dalam penerimaan SMNPTN.

8. SMA Negeri 4 Denpasar

Salah satu Sekolah Mengenah Atas unggulan dan favorit dipulau dewata adalah SMA Negeri 4 Denpasar. Sekolah ini sangat unik dengan arsitektur yang bernuasa Bali, diakui sebagai sekolah yang sangat menjunjung tinggi budaya lokal. SMA yang beralamat di Jalan Rinjani, Kota Denpasar ini memiliki fasilitas yang memadai untuk membantu proses belajar para siswa-siswinya disekolah.

9. SMA Negeri Plus Riau

Meskipun terbilang sekolah baru, SMA Negeri Plus Riau jangan dilihat sebelah mata. SMA ini merupakan Sekolah Menengah Atas unggulan di Provinsi Riau, sekaligus menjadi sekolah acuan untuk SMA-SMA yang berada di Riau. SMA ini sangat didukung oleh fasilitas pendidikan, mulai dari sarana prasarana yang sangat mendukung hingga tenaga pengajar yang minimal strata 2.

10. SMAK 1 BPK Penabur, Jakarta

SMAK 1 BPK Penabur merupakan sekolah swasta jempolan diibukota dengan prestasi yang luar biasa. Sekolah ini sering sekali mengirimkan siswa-siswi pilihannya untuk berkompetisi dilevel nasional dan juga internasional, dan bahkan menjadi juaranya. Masyarakat ibukota mencap sekolah ini sebagai Sekolah Menengah Atas Swasta paling bergensi di Jakarta.

"Makam Komet" Ditemukan di Antara Mars dan Jupiter

Astronom menemukan "makam" komet. Di "makam" komet tersebut, komet mati sementara atau mengalami dormansi dan bisa bangkit lagi. Tim astronom University of Anitoquia, Kolombia, menemukan "makam" komet itu setelah mengungkap asal usul dari 12 komet yang baru saja ditemukan. 

Dipimpin Ignacio Ferrin, tim astronom dari universitas itu mengungkapkan bahwa komet yang baru saja ditemukan itu berasal dari wilayah sabuk asteroid, wilayah yang terletak di antara orbit Planet Mars dan Jupiter. Wilayah tempat ditemukannya komet-komet itu kemudian disebut "makam" komet.

Diberitakan International Business Times, astronom menyatakan bahwa di "makam" komet itu banyak komet "terpendam" jutaan tahun, tetapi bisa bangkit kembali karena pengaruh Jupiter.

Komet yang bisa bangkit lagi tersebut dinamai Komet Lazarus, diambil dari nama orang yang dibangkitkan Yesus beberapa hari setelah lahir. Gravitasi Jupiter mampu membuat orbit komet itu berubah, mendekati Matahari, mengalami peningkatan suhu dan aktif lagi.

"Bayangkan komet itu mengelilingi Matahari selama jutaan tahun tanpa tanda aktivitas. Kami menemukan bahwa beberapa di antaranya bukan cuma batu mati, melainkan mengalami dormansi dan bisa bangkit lagi bila energi yang diterima dari Matahari meningkat beberapa persen," kata Ferrin.

Astronom percaya, sabuk asteroid memiliki banyak komet yang semula aktif, tetapi kemudian mengalami dormansi karena kehabisan energi. Penelitian lebih lanjut akan mampu mengungkap jumlah Komet Lazarus di wilayah itu.

Sabuk asteroid adalah wilayah di antara Planet Mars dan Jupiter yang kaya akan benda lain, mulai dari yang berukuran 1 km hingga 800 km. Asteroid berbeda dengan komet. Komet ditemukan di wilayah yang relatif jauh dari Matahari dan menghasilkan ekor ketika bergerak.

Ditemukan, Mineral Baru Sepadat Berlian

Geolog asal University of California (UC), Riverside, Amerika Serikat, telah menemukan satu jenis mineral baru, yakni cubic boron nitride, yang mereka beri nama "qingsongite". Sebenarnya, mineral tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2009, tetapi baru mendapatkan pengakuan sebagai sebuah mineral baru dari International Mineralogical Association, pekan ini.

Larissa Dobrzhinetskaya dan Harry Green, keduanya geolog dari UC Riverside, dibantu oleh ilmuwan asal Lawrence Livermore National Laboratory, University of Maine, dan berbagai institusi asal China dan Jerman saat menemukan mineral tersebut.

"Keunikan dari qingsongite adalah bahwa ia merupakan mineral boraks pertama yang didapati terbentuk pada kondisi ekstrem jauh di perut bumi," kata Dobrzhinetskaya. "Mineral boraks jenis lainnya biasanya ditemukan di permukaan Bumi," ucapnya.

Mineral baru ini sendiri ditemukan di selatan Tibet pegunungan kawasan China di dalam batu-batuan yang kaya akan chromium yang berasal dari kerak paleooceanic. Lapisan ini pernah terimpit hingga kedalaman 300 kilometer, direkristalisasi di sana dengan temperatur sekitar 1.300 derajat celsius, serta tekanan hingga 118.430 atmosfer.

"Sekitar 180 juta tahun lalu, bebatuan tersebut kembali ke permukaan Bumi akibat proses tektonik yang mengakibatkan penutupan Samudra Paleo-Thethys, sebuah samudra purba di masa Paleozoic, dan bertumbuknya India dengan lempeng Asia," jelas Dobrzhinetskaya.

Cubic boron nitride, yang pertama kali dibuat di laboratorium pada tahun 1957, dikenal sebagai material penting untuk teknologi. Alasannya adalah karena struktur atomnya memiliki kesamaan dengan ikatan karbon pada berlian. Ia punya kepadatan yang sangat tinggi dan bisa memiliki kekuatan yang sama dengan berlian.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 4.700 jenis mineral yang diketahui dan sekitar 100 proposal untuk mineral baru diajukan ke International Mineralogical Association untuk mendapatkan pengakuan.

Qingsongite sendiri berasal dari nama Qingsong Fang (1939-2010), seorang profesor dari Institute of Geology, the Chinese Academy of Geological Sciences, yang pertama kali menemukan berlian di bebatuan kaya chromium di Tibet, akhir 1970-an. Ia juga berkontribusi atas empat temuan mineral baru.

Indonesia Gondol Emas dalam Olimpiade Astronomi Internasional

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dalam ilmu pengetahuan. Mereka menggondol medali emas dan penghargaan lain dalam International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) yang diselenggarakan di Volos, 27 Juli - 5 Agustus 2013.

Penghargaan yang berhasil diraih adalah medali emas (David Orlando Kurniawan), perak (Marcelina Viana), perunggu (M Imam Adli), 2 Honorable Mention (Rizki Wahyu Pangestu dan R Aryo Tri Adhimukti), dan 1 medali perunggu untuk team competition.

M Ikbal Arifyanto dari Departemen Astronomi, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ikut mendampingi siswa menuturkan, Indonesia hanya mengirimkan satu tim dalam lomba ini. Anggota tim harus mengikuti sekian perlombaan, baik pengerjaan soal maupun pengamatan astronomi, secara perseorangan dan tim.

Untuk tes perorangan, ada tiga jenis. Pertama, mengerjakan 15 soal teori yang seluruhnya esai. Ronde kedua, peserta mengerjakan soal analisis, terdiri dari 3 soal yang dikerjakan dengan kertas grafik dan 1 soal dengan komputer. Untuk tes observasi, siswa diminta mengamati langit malam.

"Untuk kompetisi tim tugasnya adalah menjawab 180 soal astronomi dalam bentuk teka-teki silang. Yang dinilai adalah lengkapnya jawaban dan waktu," kata Ikbal dalam percakapan lewat Facebook dengan Kompas.com, Selasa (6/8/2013).

Penghargaan dalam IOAA bukan baru sekali ini didapatkan. Tahun 2008, Indonesia berhasil meraih 2 medali emas. Beberapa tahun kemudian, walau absen tak meraih emas, Indonesia tetap meraih medali perak dan perunggu. Prestasi kali ini mengulang kejayaan pada tahun 2008.

Ikbal mengungkapkan bahwa penghargaan ini menunjukkan bahwa siswa-siswa Indonesia punya potensi dalam bidang astronomi dan astrifisika, walaupun mata pelajaran tersebut secara khusus tidak ada di level SMA. Jumlah siswa yang punya kegiatan astronomi juga relatif sedikit.

Ikbal mengharapkan, astronomi kembali mendapatkan perhatian di sekolah menengah. "Kami ingin ada pelajaran bumi dan antariksa lagi di SMA, yang dulu sebenarnya sempat ada namun lalu hilang," kata Ikbal.

Ikbal berharap, anak-anak muda di Indonesia bisa menyenangi astronomi. Astronomi penting bukan cuma lantaran Indonesia perlu punya astronom melainkan juga karena astronomi mampu mengajak generasi muda untuk berpikir ilmiah.

"Yang penting cara berpikir sainsnya yang utama jadi terwarisi ke generasi muda. Cara berpikirnya, imajinasinya, cara memandang alam dengan sains, bukan dengan doktrin," pungkas Ikbal.