aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 19 Desember 2012

Agar Fokus Dalam Belajar

 
Agar kita dapat fokus, efisien dan efektif dalam suatu mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut. Sehingga kita tidak menganggap bahwa suatu mata pelajaran tersebut sebagai angin lalu. Memahami bahwa palajar memiliki kewajiban untuk belajar, maka kita harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban.

Berikut ini beberapa tips atau cara agar kita dapat mencintai semua mata pelajaran:

1. Jangan bersikap acuh atau tidak peduli dengan mata pelajaran

Ketika kita sudah merasa tidak menyukai suatu mata pelajaran, maka kikta telah menutup diri kita terhadap ilmu yang diajarkan oleh guru. Mungkin kita akan bersikap acuh pada suatu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung tindakan tersebut sebenarnya merugikan diri kita sendiri. Kita tidak akan pernah bisa dan mampu menguasai pelajaran tersebut kalau kita sendiri bersikeras untuk menghindarinya. Walaupun susah, cobalah untuk memperhatikan penjelasan guru. Apapbila kita masih mengalami ketidak pahaman dalam materi tersebut, maka ajukanlah pertanyaan kepada guru. Ingat bahwa guru akan senantiasa membantu dan mengajarkan denga sabar kepada anak didiknya yang belum paham.

2. Latihlah diri untuk selalu berfikir positif terhadap guru

Profesi guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang membantu, membimbing, dan mengarahkan anak didiknya memperoleh pembelajaran dan pendidikan. Kita harus mengetahui bahwa gurulah yang membina kita menjadi generasi yang berkualitas. Tak ada harapan dari seorang guru, guru hanya ingin untuk dihargai oleh anak didiknya. Itulah memang kewajiban setiap pelajar terhadap guru. Hindarilah pemikiran yang negative mengenai guru. Belajarlah untuk mempunyai anggapan positif terhadap guru. Janganlah kebencian kita terhadap guru membuat semangat atau gairah belajar kita menjadi menurun dan kurang.

3. Teguhkanlah diri bahwa ilmu adalah penting

Pendidikan adalah hal mutlak yang diperlukan oleh setiap orang. Tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non-formal. Kita masih beruntung, masih memiliki kesempatan untuk dapat menimba ilmu. Tidak ada maksud lain kita mencari ilmu, kecuali ingin memperoleh kehidupan yang baik dikehidupan hari. Teguhkanlah diri kita bahwa ilmu itu penting untuk masa depan kita. Kita sering menganggap bahwa beberapa ilmu yang kita pelajari tidak akan bermanfaat untuk kehidupan kita. Namun sebenarnya secara tidak langsung ilmu yang kita anggap tidak terlalu penting, sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Kita tak lantas hanya menganggap bahwa sekolah adalah sebuah rutinitas yang biasa. Rubahlah pemikiran tersebut. Niatkanlah untuk mencarai ilmu karena Thuanmu. Yakinlah bahwa ilmu adalah kunci untuk membuka gerbang kesuksesan.

Selain itu cara belajar efektif biasa disebut dengan cara belajar yang bermakna atau berkesan. Atau cara yang ampuh untuk belajar memahami sesuatu atau pelajaran dengan mudah dan cepat menggunakan cara-cara yang paling efisien dan efektif.
Cara belajar efektif ini biasa dilakukan dengan belajar mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu. Belajar mengenal sikap dan sifat-sifat kita masing-masing. Belajar mengenal kebiasaan kita, dan yang paling utama adalah kita siap belajar mengetahui keinginan kita. Karena dengan keinginan yang kuat tersebut, kita bisa menjadi sangat fokus untuk melakukan sesuatu.

Jadi inti dari cara belajar efektif adalah fokus. Yaitu fokus terhadap pelajaran yang sedang dipelajari dengan cara cepat yang efektif. Belajar fokus tersebut, berarti: sangat serius, berusaha dengan keras dan berkonsentrasi untuk segera memaham. Fokus adalah inti dari cara belajar yang efektif

Seseorang bisa menjadi sangat fokus jika sesuatu yang ia pelajari itu ia sukai, dan menyenangkan baginya. Terlebih jika memang cara fokusnya untuk hal-hal yang mereka inginkan. Secara otomatis, maka ia akan bisa menjadi sangan fokus.

Salah satu contoh tentang cara untuk fokus adalah sebagai berikut: jika kita perhatikan, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya. Yaitu ketika seorang laki-laki berusaha mendapatkan cinta dari seorang wanita yang sangat dicintainya dan disayanginya dengan sepenuh hati, biasanya laki-laki tersabut akan sangat fokus dan berusaha keras supaya cepat mendapatkannya.

Sama halnya dengan belajar yang efektif, kita sebaiknya meniru contoh yang diatas. Yaitu dengan senang hati menyukai suatu pelajaran, ditambah dengan fokus terhadap pelajaran tersebut. Dan berusaha dengan keras memahami pelajaran atau ilmu pengetahuan itu dengan cara yang paling tepat. Dan ini adalah belajar yang efektif.
Hal yang dapat membuat kita belajar dengan fokus, efisien dan efektif salah satunya yaitu ada keinginan, diantaranya sebagai berikut:
  • Jika kita menginginkan sebuah benda, kemudian kita fokus, dan tekun melakukan cara-cara efektif yang mengarah kepada pencapaian benda itu, maka Insya Allah kita akan mendapatkan benda tersebut.
  • Dan jika kita menginginkan diri kita menjadi cerdas, kemudian kita focus dan tekun melakukan cara-cara efektif yang menuju kecerdasan, maka Insya Allah kita akan menjadi cerdas. 
Semakin besar keinginan kita, maka kemungkinan besar kita akan menjadi lebih kreatif untuk menemukan cara-cara yang paling efektif untuk mendapatkannya. 

Fokus dan keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah faktor yang sangat kuat dalam hal cara belajar yang efektif dan efisien. Kita mungkin bisa membayangkan satu waktu ketika kita tidak memiliki keinginan. Tentunya kita akan bermalas-malasan saja bukan?

Faktor-faktor lain supaya bisa mudah belajar secara efektif adalah faktor lingkungan dan wawasan. Apabila lingkungan di sekitar kita banyak memiliki yang berwawasan atau pengetahuan luas, maka hal tersebut juga akan mewabah ke kita. Dan terkadang hal tersebut terjadi dipikiran bawah sadar kita. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan kita kebanyakan orang-orang yang tidak memiliki wawasan dan pengetahuan luas, maka tanpa kita sadari, kita juga akan masuk kelingkungan tersebut.

Jadi misalkan kita ingin bisa memahami ilmu fisika, maka cara yang paling efektif adalah kita harus menyukai ilmu fisika tersebut, lalu kita semestinya memiliki hobi dalam membaca artikel-artikel atau makalah yang berhubungan erat dengan ilmu fisika tersebut. Dan akan lebih baik lagi, jika kita mau bergaul dilingkungan orang-orang yang memang mengetahui ilmu fisika seperti kita. Mungkin disana kita bisa berbagi pengetahuan tentang fisika dan biasa belajar bersama-sama, sehingga akan ada lebih banyak lagi ilmu fisika yang bisa kita pahami, dan jadikanlah hal tersebut sebagai satu motivasi belajar.

Hal yang sama juga berlaku untuk belajar bahasa inggris dan bahasa-bahasa lain atau bidang ilmu yang lain. Tips cara belajar yang fokus, efisien dan efektif :
  • Kita ada keinginan dan mau fokus membaca, mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang mata pelajaran yang akan disampaikan esok hari oleh guru atau dosen kita.
  • Melakukan praktek atau inisiatif sendiri, karena kita menyukainya.
  • Mendiskusikan pelajaran-pelajaran dengan teman-teman kita yang memiliki keinginan dan fokus belajar yang sama dengan kita.
  • Membaca materi pelajaran pada saat sebelum dan sesudah tidur dimalam hari. Cara ini adalah cara belajar yang paling baik dan efektif untuk membuat pikiran kita supaya bisa lebih memahami materi-materi pelajaran. 
Disiplin - Jika kita dapat disiplin terhadap segala sesuatu, maka kita juga akan dapat membiasakan diri terhadap segala sesuatu yang biasa kita lakukan. Jika dari sekarang kita sudah dapat disiplin, maka kita juga akan dapat disiplin dalam melakukan fokus dan efektif dalam belajar.

Disiplin dalam belajar disekolah - Seperti telah disebutkan diatas bahwa disiplin memiliki makna membiasakan diri. Dalam hal belajar disekolah, maksud disiplin ini adalah untuk membantu para siswa atau murid agar lebih menyukai setiap pelajaran disekolah. Dan tujuan dari disiplin ini adalah agar semua siswa dan murid bisa lebih memahami setiap pelajaran yang diberikan supaya lebih menjadi mudah dan efektif. Disiplin disekolah ini akan bisa menjadi efektif jika setiap siswa menerapkan cara-cara atau metode belajar yang efektif.

Selain itu agar kita dapat fokus, efisien dan efektif dalam suatu mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut. Sehingga kita tidak menganggap bahwa suatu mata pelajaran tersebut sebagai angin lalu. Memahami bahwa palajar memiliki kewajiban untuk belajar, maka kita harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban.

Kesimpulan - Jadi kesimpulannya adalah, jika kita menginginkan sesuatu dan mencintai sesuatu lalu kita berusaha dan mempelajarinya, kemudian kita mengerjakan semua prosesnya dengan disiplin, tekun, fokus, dan efektif, maka Insya Allah kita akan cepat mendapatkannya.

Disiplin dan tekun itu akan ada dengan sendirinya didalam pikiran bawah sadar kita. Caranya adalah jika kita memiliki keinginan dan motivasi belajar, mengetahui cara-caranya dalam bersedia mengerjakan setiap prosesnya dengan akurat.

Dalam hal belajar supaya bisa cepat memahami, kita senantiasa harus mendapatkan unsur keinginan dan ketekunan ini didalam pikiran kira. Sebab keinginan adalah proses awal sebuah pencapaian, dan tekun dalam belajar berarti terus-menerus belajar sampai kita dapat memahami dengan benar. Setiap kali kita hendak tidur dimalam hari, lakukanlah hal berikut ini: pejamkan mata kita dan katakan kepada diri kita sendiri bahwa kita sedang melakukan sesuatu yang benar dan sedang tidak salah melangkah.

Jika hal tersebut diatas kita lakukan setiap malam, setiap kali kita hendak tidur, maka pemikiran kita akan dibawa menuju kepada kepercayaan atau merasa percaya diri dan kendali diri. Toh jika kita belum menemukan cara-cara yang paling benar dan efektif, kita akan secara otomatis dikendalikan oleh diri kita sendiri setiap malam sebelum tidur untuk selalu memperbaiki diri dan motivasi diri.
Reff : kompendo.blogspot.com

PERAN SEORANG GURU


Dalam pendidikan, kedudukan guru teramat sentral, karena langsung berhadapan dengan peserta didik. Sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di suatu negara. Baik tidaknya kualitas pendidikan di suatu negara, sangat ditentukan oleh peran maupun kualitas guru-gurunya. Untuk itu, seorang guru harus memahami tugas dan perannya dalam pendidikan. Disini saya informasikan beberapa peran guru dalam pendidikan. 
  1. Didalam masyarakat Guru adalah satu profesi yang sudah lama dikenal dan tetap dibutuhkan dalam masyarakat maju atau masyarakat modern .
  2. Bangsa yang maju adalah bangsa yang baik pendidikanya, baik pendidikanya maka akan meningkat kualitas sumberdaya manusinya, Sumberdaya yang meningkat akan otomatis akan meningkat kesejahteraanya.
  3. Salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan guru menjadi berkualitas, profesional, dan berpengetahuan.
  4. Tugas guru bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
  5. Guru yang profesional adalah guru yang menguasai materi pelajaran, menguasai kelas, mengendalikan prilaku peserta didik , bisa menjadi teladan, dapat membangun kebersamaan, dapat menghidupkan suasana pembelajaran dan menjadi manusia pembelajar.
  6. Guru abad XXI adalah seorang saintis yang menguasai ilmu pengetahuan yang ditekuninya .Sebagai ilmuwan gurutergolong elit intlektual, mampu menjadi fasilitator, motivator, inspirator, dan inovator alam transformasi pembelajaran anak didik.
  7. Guru bukanlah profesi kelas dua, sebab itu calon guru sebaiknya adalah insan terpilih untuk jabatan profesi mulia.
  8. Fungsi komunikator, sebagai komunikator guru memiliki peran yang berkaitan dengan informasi. Untuk itu seorang guru selain penyedia informasi bagi peserta didik, juga be rupaya menyaring informasi tersebut agar informasi yang diberikan pada siswa adalah informasi yang benar- benar sesuai dengan kebutuhan siswa, dan berusaha bagaimana cara informasi tersebut dapat diterima dan dipahami.
  9. Fungsi komunikator guru erat kaitanya dengan kemampuan guru dalam memberikan motivasi baik secara verbal maupun non verbal,instrinsik dan ekstrinsik kepada peserta didik, karena efektivitas komunikasi sangat mempengaruhi keberhasilan dalam memotivasi.
  10. Sebagai komunukator kaitanya dengan memotivasi peserta didik bagaimana guru berhasilmembangkitkan motivasi belajar dengan cara- cara komunikasi yang efektif yang dapat membangkitkan minat misalnya bagaimana guru memperjelas tujuan yang akan dicapai,bagaimana upaya dalam merumuskan bersama tujuan ,bagaimana cara menghubungkan bahan pelajaran dengan kebutuhan siswa agar bisa dipahami.
  11. Sebagai komunikator, guru bertugas mengkomunikasikan peserta didik dengan berbagai sumber belajar misalnya ; memberikan informasi tentang sumber yang digunakan, tempat belajar yang kondusif, informasi tentang sumber- sumber belajar yang lain.
  12. Peran sebagai komunkator. Guru dapat mengkomunikasikan materi pembelajaran dalam bentuk verbal atau non verbal dalam kelas atau di luar kelas melalui komunikasi inter personal atau kelompok kecil atau klasikal.
  13. Didalam kelas Guru menjelaskan, siswa bertanya, menyimak, sebaliknya guru memberikan arahan tugas, menjawab pertanyaan, dan mencari solusi bersama keduanya aktif dengan tetap sentral pada siswa. 
  14. Prey Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator yaitu sebagai sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat, pemberi inspirasi dan dorongan,pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai.
  15. Fungsi sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator guru menyediakan berbagai sarana dan prasarana belajar dan kemudahan-kemudahan lain yang menyebabkan para siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik ( mulai dari merencanakan dan mengorganisasikan proses pembelajaran dengan baik). 
  16. Guru sebagai fasilitator memiliki peran memfasilitasi peserta didik secara maksimal dengan mempergunakan berbagai strategi, metode, media, dan sumber belajar. Belajar dapat dilakukan dikelas atau di luar kelas.
  17. Sebagai fasilitator guru berperan dalam memberikan layanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Melalui usaha yang sungguh-sungguh , guru ingin agar ia mudah menyajikan bahan pelajaran dengan baik .
  18. Sebagai komunikator erat kaitan dengan fungsi sebagai fungsi dinamisator, fungsi sebagai teladan, fungsi sebagai orang tua, fungsi sebagai sahabat/teman dan fungsi sebagai penghibur. 
  19. Peran sebagai komunikator adalah termasuk dalam kompetensi sosial yang diamanatkan dalam UU Guru dan dosen yaitu UU No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1 yang menyatakan kompetensi sosial melipiti kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik, sesama guru, wali murid dan masyarakat.
Semoga bermamfaat!

Guru Inspirasi

  
Guru adalah profesi yang mulia. Berdasarkan survey di acara Metro 10, profesi guru mendapat tempat kedua di bawah profesi seorang dokter. Masyarakat kita juga masih banyak menaruh hormat pada sosok guru. Mendengar kata “guru” tentu membuat hati kita begitu respect, namun jika mendengar kata “menggurui” mengapa perasaan menjadi tak enak?

Menggurui dalam bahasa Indonesia mengandung makna menasehati, mengajari, memberi tahu namun sering dikonotasikan negatif. Menggurui mendapat perubahan makna peyoratif, yaitu kata yang pada awalnya berkesan positif namun lambat laun nilai rasa/kesan dari kata itu menjadi makin terkesan negatif, jelek dan kasar.

Mengapa kita begitu risih mendengar kata menggurui? Jika mengacu pada UU N0 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Maka menggurui adalah proses pemberian ilmu, pengajaran, pembimbingan, pengarahan, penilaian dari seorang subjek yaitu guru kepada objeknya yaitu murid. Kata menggurui mendapat kesan negatif karena dipengaruhi oleh paradigma proses terjadinya kegiatan berguru tadi.

Pada masa lalu orang mendapat ilmu atau pengajaran dari seseorang yang dianggap lebih banyak tahu, seperti seorang filsuf atau budayawan, merekalah yang disebut guru. Mereka berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk memberikan penerangan, orang-orang yang mendengarnya merasa tercerahkan dan memberi imbalan ala kadarnya. Ini yang disebut Eric Ashby sebagai revolusi pendidikan gelombang pertama. Pada perkembangannya para filsuf tadi tidak lagi nomaden tapi menetap di suatu tempat dan orang-orang yang ingin menerima pengajaran menetap di tempat guru tersebut.

Itulah cikal bakal sekolah di masa-masa awalnya. Celakanya, proses pembelajaran yang terjadi di lembaga-lembaga pendidikan tadi masih dipengaruhi oleh cara para filsuf menjelaskan pengetahuannya. Proses transfer ilmu pengetahuan tadi didominasi oleh tradisi lisan para filsuf. Maka siswa diibaratkan sebagai gelas kosong yang dituangkan air dari sebuah teko. Padahal seharusnya pikiran anak selayaknya api yang mesti dinyalakan bukan sebuah wadah yang mesti diisi. Guru akhirnya menjadi satu-satunya pemegang otoritas kebenaran yang membuat istilah menggurui terterima sebagai sebuah istilah yang wajar.

Menarik juga untuk menyimak pengertian guru pada periode sejarah di masa lalu, khususnya di Indonesia. Sosok guru yang merupakan pejabat strukrtural di pemerintahan menjadikan guru disejajarkan dengan aparatur pemerintahan. Boleh anda simak pengertian guru di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Bukan sebuah kebetulan jika istilah pamong juga melekat pada sosok guru dan aparatur pemerintah. Menurut KBBI istilah pamong berarti pengasuh, pendidik (guru), atau pengurus.  

Nah, celakanya karena merasa bagian dari aparatur pemerintah (baca:pamong praja) sikap guru cenderung mengikuti gaya penguasa atau siapa yang memerintah.

Alhasil kultur feodal menjangkiti mental sebagaian guru kita kala itu. Pamong praja kita –guru dan aparatur pemerintah- muncul menjadi penguasa-penguasa di ranah kehidupannya masing-masing. Aparat sangat berkuasa di berbagai bidang kehidupan, guru amat sangat berkuasa di kehidupan sekolah. Sayangnya, rakyat pun telah lebih dahulu memaknai pamong praja sebagai penguasa. Mereka keseleo lidah dan salah membedakan arti pamong praja dan pangreh praja.

Hal itu tak terlepas pula akibat kultur masyarakat agraris bangsa ini yang mengagung-agungkan para penyelenggara pemerintahan (ambtenaar) pada masa kolonial. Ketika itu para penyelenggara pemerintah dikenal juga dengan istilah pangréh praja yang berarti penguasa lokal untuk menangani daerah jajahan kolonial. Padahal jelas sekali beda antara pamong praja dan pangreh praja.

Namun sangat disayangkan bahwa banyak di antara guru kita masih bermental penguasa atau setidaknya terlalu akrab bersama penguasa. Pada level pengurus PGRI misalnya, kebayakan didominasi oleh pejabat struktural di lingkungan dinas pendidikan kabupatan/kota. Sudah menjadi rahasia umum bahwa organisasi profesi guru hanya dijadikan tunggangan politik oleh orang-orang tertentu. Guru tak bisa kreatif di organisasi karena selalu menghamba pada juklak dan juknis yang notabene adalah perintah atasannya di tingkat struktural. Kita tak bisa membedakan gerak langkah organisasi macam PGRI sebagai kekuatan penyeimbang pemerintah (bargaining power) karena banyak dari pengurusnya adalah bagian dari struktur pemerintahan itu sendiri.

Epilog
Mustahil mendapatkan guru-guru terbaik apalagi inspiratif jika mentalnya masih bermental penguasa. Padahal kita sudah sangat mahfum dengan pameo yang mengatakan : 
"The mediocre teacher tells, the good teacher explains. The superior teacher demonstrates, the great teacher inspires".  
Terjemahan bebasnya kira-kira begini; guru yang biasa-biasa saja (cenderung) mengajarkan, guru yang baik memberikan penjelasan, guru yang di atas rata-rata (cenderung) memperagakan dan guru yang hebat adalah yang menginspirasi.

Guru yang masih bermental penguasa selalu menempatkan dirinya lebih baik di atas murid-muridnya, ia akan berlaku superior sehingga wataknya tak jauh dari instruksi alias perintah. Maklum akrena masih bertabiat penguasa/pemerintah jadi kerjanya suka memerintah. Kegiatan yang dialkukannya di kelas sebatas mengajarkan, memberi tahu, atau memperagakan. Semuanya itu berpusat pada sang guru tersebut semetara siswa cuma dijadikan objek.

Guru dikatakan sebagai sumber inspirasi tatkala pikiran, ucapan, dan tindak tanduknya menjadi anutan bagi anak didik dalam memaknai peristiwa-peristiwa yang ada di sekitarnya dan mampu menggerakkan siswa untuk melakukan perubahan positif dalam kehidupannya di masyarakat.

Mari kita tengok cerita seorang guru yang mampu menginspirasi siswanya. Cerita ini saya cuplik dari tulisan Titik Firawati yang bertajuk “Mencegah Kekerasan Guru” yang mengisahkan kisah inspiratif Prof Emil Salim yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan karena terinspirasi dari guru-gurunya terdahulu.

Kepeduliannya itulah yang membuat beliau dipercaya menjabat sebagai menteri lingkungan hidup selama tiga periode berturut-turut (1978-1993).  

Suatu ketika salah satu guru Emil Salim, seseorang berkebangsaan Belanda yang sangat peduli terhadap alam, mengajak murid-muridnya, termasuk Emil kecil, pergi ke hutan.

Sesaat hendak menyeberangi sungai, mereka dikejutkan, sekawanan lintah yang akhirnya mengacaukan perjalanan mereka. Dengan ketelatenannya, guru tersebut mengajak murid-muridnya berhenti sejenak untuk memahami apa makna dari pertanda alam itu.  Diletakkannya seekor lintah atau pacet di atas daun, kemudian, ia meminta murid-muridnya memperhatikan perilaku pacet tersebut. Alhasil, kepala pacet itu selalu bergerak-gerak menghadap ke arah datangnya sinar matahari.

Lantas, ia menjelaskan sembari berpesan agar murid-murid tidak perlu khawatir setiap kali tersesat di hutan karena pacet bisa dijadikan sebagai kompas alami.

Kecintaannya terhadap alam dan ketelatenannya mendidik murid-murid membuat Emil kecil menaruh rasa hormat pada gurunya. Bahkan, Emil kecil dan teman-temannya semakin menyayangi guru tersebut yang telah berhasil membukakan alam pikiran dan mata hati mereka dalam memaknai peristiwa peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Dedikasi guru itulah yang juga mengantarkan Emil kecil menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang lingkungan hidup di Indonesia.
Reff : suhartaristian.blogspot.com

Jadilah Guru yang Peduli

  

Students don’t care how much you know until they know how much you care. 

Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.( A nonymous). 
Saya pernah menangani satu masalah siswa yang menurut saya sangat berat. Berbagai macam kasus di sekolah dari pelanggaran disiplin sekolah, personality, gangguan belajar dan banyak lagi yang lain,. Lebih parahnya lagi di rumah dia kurang mendapatkan perhatian dari kaluarganya serta pergaulannya tidak benar.

Setelah kurang lebih dua bulan saya dekat dengan siswa tersebut, ternyata banyak sekali penyebab kenapa anak tersebut begitu banyak masalah. Dan salah satu sumbernya berasal dari gurunya sendiri. ya,,,menurut penuturan siswa tersebut dia merasa bahwa tidak ada satupun guru yang mempedulikan dia. Ketika dia berusaha memperbaiki diri, maka yang terlontar dari mulut sang guru “kok tumben kamu masuk, kok tumben kamu baik, atau kamu itu gak akan pernah bisa berubah”. dan masih banyak kalimat-kalimat yang bernada negatif yang sering dilontarkan.Tidak ada guru yang mau mengerti, memahami dan peduli padanya.

Dengan keadaan yang seperti itu, ia berpikir bahwa yang paling peduli dengannya hanyalah teman-teman gengnya yang bisa menerima dia apa adanya. Siswa tersebut tidak pernah sadar bahwa teman-temannya sedang menanamkan virus-virus negatif yang siap menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif.

Pernah saya bertanya kepadanya “kenapa kamu gak menolak ketika diajak hal-hal yang tidak benar? Dia mengatakan pada saya “Saya gak enek mas,,karena teman-teman sudah banyak berkorban untuk saya, ketika saya minggat dari rumah mereka menampung saya, ketika saya tidak punya uang untuk beli rokok mereka memberikannya. Saya bisa memahami apa yang ada di dalam pikiran siswa tersebut, ia merasa tidak enak dengan orang-orang yang menurut dia peduli dengannya.

Saya sempat berpikir keras bagaimana caranya siswa ini bisa berubah. Ini benar-benar tidak mudah karena kasus yang dihadapi siswa ini terlalu banyak. Akhirnya saya mencoba untuk menggali lebih dalam, saya mencoba peduli dengan dirinya, saya mendengarkan ceritanya tanpa menilai, dan saya pun memberikan waktu ketika dia ingin datang dan bertemu saya.

Hingga pada titik akhirnya, saya tahu bahwa siswa ini pada dasarnya adalah siswa yang hatinya sangat lembut. Hal ini terbukti ketika saya menyinggung tentang ibu kandungnya yang telah meninggal (berdasarkan informasi yang saya kumpulan dari awal anak ini tinggal dengan ayah dan ibu tirinya). Saat itulah saya melihat siswa ini menangis, ia seakan-akan merasa sangat bersalah. Saya tidak menghentikan tangisannya. Saya biarkan dia dalam keadaan yang mampu menyentuh jiwanya. Saat itulah saya tahu bahwa anak ini memang hanya membutuhkan oran yang peduli dengan dirinya.

Selang beberapa hari saya mendapatkan telepon dari dari teman saya dan kebetulan dia adalah guru siswa tersebut. Dia bertanya kepada saya “mas,,,, HN (nama inisial) kamu apakan kok dia mau masuk sekolah, padahal dia sudah dua minggu ini ia tidak masuk sekolah”? Saya menjawab “saya tidak melakukan apa-apa”. Kemudian teman saya tersebut bercerita “anak ini tidak mengumpulkan banyak tuga mas, bahkan nilainya pas-pasan, saya takutnya dia tidak naik kelas”. Kemudian saya menjawab “masalah masuk kelas atau tidak itu urusan pihak sekolah, Cuma saya hanya berharap nejengan mau memberikan kesempatan padanya. Anak ini baik, hanya saja dia banyak masalah yang dihadapi”.

Narasi di atas adalah sebuah kisah nyata dari seorang siswa yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, termasuk dari guru-gurunya yang ada di sekolah. Hal ini tentnya berlaku untuk semua siswa. Sebagai seorang guru, pintar saja tidak akan pernah cukup untuk membuat siswa terinspirasi dengan kita. yang lebih penting bagi seorang siswa adalah jika para guru peduli dengan diri mereka, peduli dengan kebutuhan mereka dan peduli pada masalah-masalah yang mereka hadapi.

Ini adalah PR berat, bagi kita para guru. Tapi saya yakin, jika di dalam diri kita ada rasa cinta dan empati dalam mengejar, maka hal-hal itu akan semakin mudah kita lakukan. Dan tentunya hal ini akan menecagah timbulnya kriminalitas anak sekolah. Semoga kejadian demi kejadian akhir-akhir ini bisa menjadikan kita sadar bahwa di tangan kita salah satu tanggung jawab besar harus kita tuntaskan. Mari kita cerdaskan anak-anak bangsa ini dengan menjadi guru yang peduli dengan mereka. Semakin kita memahami dan peduli dengan mereka maka disaat itulah kita akan menjadi role model yang lebih baik bagi mereka.

Semoga bermanfaat.

Reff : 

Guru Juga Entertainer

  
Ketika sedang berkumpul dengan keluarga untuk nonton tayangan televisi, saya sering kali terheran-heran dengan beberapa anggota keluarga yang begitu asyiknya menikmati film atau sinetron yang ada di televisi. Tidak orang tua, muda dan anak-anak sepertinya sangat terhipnotis dengan apa yang ditayangkan di televisi. Bahkan tidak jarang mereka menangis atau berlinang hanya menonton tayangan yang menurut mereka menyentuh. Kasus semacam ini ternyata tidak dialami oleh beberapa keluarga saya, namun banyak juga dilingkungan sekitar saya, bahkan sangat mungkin fenomena ini dirasakan juga oleh masyarakat yang lebih luas.

Apakah hanya film atau sinetron yang bisa membuat seseorang begitu terhipnotis? Tentu saja tidak. Ada satu lagi yang saya soroti yaitu konser-konser musik, apalagi konsernya mendatang artis-artis luar negeri. Tentu Anda masih ingat salah satu konser Boys Band Korea Super Junior yang digelar beberapa bulan kemarin. Bagaimana Anda sendiri saksikan boys band itu mampu menyedot perhatian hampir sebagian muda-muda tanah air. Mereka rela berbondang-bondong dari segala penjuru kota hanya untuk menyaksikan artis idola mereka.

Apakah menurut Anda Boys band dan artis-artis terkenal lainnya itu melakukan pertunjukkan yang asal-asal? Saya yakin Anda akan menjawab tidak. Karena saya yakin betul mereka pun melakukan suatu persiapan yang luar biasa, sebelum melakukan pertunjukkan. Tujuannya supaya penonton atau fans puas dengan apa yang mereka tampilkan. Mereka adalah entertainer-entertainer sejati yang bisa menyulap panggung menjadi sebuah hiburan paling menyenangkan.

Mungkin Anda bertanya apa kaitannya hal ini dengan guru?

Inilah yang akan saya bagikan kepada Anda. Andai saja guru-guru kita ini memiliki jiwa entertainer pastinya mereka juga akan menjadi sosok-sosok yang berpengaruh buat anak didik kita.

Loe gila ya masak guru loe suruh seperti artis yang tidak etis lah?

Tenang kawan, saya juga tidak menginginkan guru-guru kita berperilaku sebagai artis. Tapi saya melihat ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari jiwa entertainer mereka. Khususnya tentang bagaimana ketika mereka tampil di panggung. Bagi artis, aktor maupun penyanyi panggung mereka adalah panggung hiburan, tapi kalau panggung guru adalah di depan kelas. Guru dan artis pada dasarnya sama-sama memiliki panggung. Kalau misalnya guru bisa mengoptimalkan penampilannya saat di depan kelas layaknya sebuah pertunjukkan, saya sangat optimis yang namanya pembelajaran akan jauh lebih menyenangkan.

Hal ini senada dengan apa yang ditulis oleh Duma Riris Silalahi, seorang runner-up putri Indonesia 2007 dalam bukunya Charles Bonar Sirait “Public Speaking for Teacher. Duma menjelaskan seorang pendidik dalam hal ini guru harus menguasai tata panggung, ilmu teatrikal, ilmu penyutradaraan, dan ilmu menghibur penonton. Itu semua merupakan komponen dari persuasive public speaking untuk para guru.

Dari sini saya bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa untuk bisa seperti itu, seorang guru harus melakukan persiapan layaknya artis, aktor atau penyanyi. Persiapan apa saja yang harus dilakukan oleh para guru. Berikut ada beberapa saran yang bisa dipelajari, syukur-syukur bisa diaplikasikan saat mengajar.  
  1. Buatlah perencanaan pembelajaran dengan baik dari berbagai aspek yang diperlukan dalam mengajar (materi, metode, media pembelajaran). 
  2. Selalu perbaiki rencana-rencana tersebut, hingga mendapati rencana yang paling baik
  3. Buatlah skenario yang akan dilakukan saat di depan kelas, hal ini sangat baik supaya pembelajaran yang dilakukan memiliki skenario yang jelas.
  4. Memahami gaya belajar muri-murid
  5. Perhatikan tata letak perlengkapan dalam kelas, lebar ruangan dan pencahayaan yang ada di kelas
  6. Menjaga penampilan dengan baik, ini juga tidak boleh dilupan karena penampilan yang baik akan memberikan penilaian tersediri di mata siswa
  7. Rencanakan penggunaan anekdot dan cerita, ini adalah salah satu favorit siswa hampir sebagian siswa suka mendengarkan cerita, apalagi jika cerita yang disampaian ada kaitanya dengan materi, yang bisa memotivasi dan menginspirasi mereka
  8. Sering-seringlah berkonsultasi dengan rekan guru yang lain
  9. Bangunlah branding yang positif, misalnya dengan membuat komunitas di internet terkait dengan mapel yang dipegang. Hal ini akan membantu siswa untuk saling share dan diskusi mapel terkait.
  10. Open Mind atau terbuka terhadap segala bentuk pendapat, saran, maupun kritikan. Hal ini penting untuk umpan balik bagi seorang guru
  11. Cukuplah istirahat, hal ini penting untuk mengontrol mood dan emosi, saat mengajar. Jangan sampai guru terlihat lelah saat berada di depan kelas. 
Demikianlah sebelas hal yang menurut saya penting dilakukan oleh seorang guru. Kalau misalnya hal ini dilakukan, harapannya hanya satu kita mampu menjadi guru yang membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. Guru yang berjiwa entertainer, yang selalu memberikan sesuatu yang menarik untuk anak didiknya. Dia adalah guru yang hebat dan mempesona di mata murid-muridnya.

Bagaimana menurut rekan-rekan yang lain, adakah pendapat , jika ada silahkan bagi di kolom komentar.
Reff : cafemotivasi.com

Apakah Anda Sudah Punya Cita-Cita?

 
Kalo udah gede nanti mau jadi apa? Ada yang bilang mau jadi dokter, pengen jadi insinyur, yang lain jawab mau jadi pilot dan sebagainya. Itu jawaban dari anak-anak TK ketika ditanya oleh gurunya. Mungkin jawaban anak-anak itu hanya sekedar menjawab. Apa yang terlintas di pikiran mereka saat itu saja. Wajar dan natural karena mereka masih kecil.

Sementara kalo orang yang lebih dewasa seperti anak SMA atau mahasiswa ditanya apa cita-citanya? Mereka mestinya sudah tidak asal menjawab lagi. Seharusnya mereka sudah punya cita-cita yang jelas. Bener gak? Apalagi yang sudah kerja atau menikah, mestinya sudah dalam posisi mengejar atau mungkin sudah berhasil meraih cita yang didamba.

Arti kata cita-cita menurut kamus bahasa Indonesia yaitu keinginan yang selalu ada dalam pikiran. Terkadang orang beranggapan cita-cita itu hanya sebatas profesi apa yang kita inginkan di masa depan. Padahal mestinya tidak seperti itu. Cita-cita bermakna lebih luas daripada sekedar pekerjaan apa yang ingin kita lakukan.

Pendidikan yang ingin kita dapatkan juga bisa menjadi salah satu bentuk cita-cita. Bukan hanya pendidikan formal tapi juga informal. Mau kuliah sampai S2 atau S3. Ikut pelatihan, seminar atau konferensi tingkat dunia. Pendidikan biasanya terkait dengan profesi. Namun banyak juga orang yang profesinya tidak sesuai dengan pendidikan yang telah ditempuhnya.

Cita-cita selain bermakna profesi yang ingin kita jalani, bisa juga berupa prestasi yang ingin kita raih. Bisa berupa prestasi akademis, pencapaian di bidang seni, olahraga ataupun hobi. Mungkin ada yang ingin jadi juara nasional atau mau dapat penghargaan internasional. Bentuk cita-cita juga bisa berupa karya yang ingin dibuat. Karya tulis berupa buku, lagu, desain dan sebagainya.

Materi yang ingin kita miliki itu bagian dari cita-cita. Banyak orang yang ingin punya rumah megah, mobil mewah dan uang berlimpah. Gadget terbaru, pakaian trendy atau sepatu model terkini biasanya jadi keinginan anak muda. Ada juga yang bercita-cita untuk punya materi yang tak biasa dengan mengkoleksi benda-benda langka. Boleh dan wajar saja kalo kita menginginkan materi apapun selama diperoleh dengan uang halal dan digunakan untuk kebaikan.

Pasangan hidup yang ingin kita dapatkan adalah bagian dari cita-cita. Kriteria pasangan hidup yang didamba sudah harus kita punya tanpa perlu menyebutkan nama. Mencari pasangan hidup yang tepat sangat penting karena kita akan menjalani separuh lebih perjalanan hidup bersamanya. Kita ingin punya istri cantik yang setia, anak-anak yang lucu menghibur hati dan keluarga yang harmonis. Hidup bahagia dan sejahtera bersama keluarga tercinta. Bagian dari cita-cita yang penting dan tak boleh terlupa.

Cita-cita juga bisa berarti pengabdian kepada sesama. Ada yang bercita-cita untuk punya yayasan yang mengelola anak jalanan. Ada yang menyantuni anak yatim piatu, mendirikan sekolah untuk orang tak mampu dan hal lain semacam itu. Cita-cita tak harus untuk diri sendiri. Manusia yang terbaik adalah manusia yang paling banyak manfaatnya untuk sesama.

Satu hal penting yang tak boleh terlewatkan adalah cita-cita tidak boleh hanya sebatas dunia. Hidup kita tak akan kekal abadi di muka bumi. Kematian pasti akan datang dan kita semua akan masuk ke alam yang berbeda. Untuk itu, cita-cita akan kehidupan abadi harus juga dimiliki. Semua orang pasti ingin masuk surga tapi untuk masuk ke sana ada banyak kewajiban yang harus dilakukan dan ada larangan yang harus dijauhi. Sedari kini siapkan bekal untuk kehidupan di akhirat nanti.

Jika hanya memiliki cita-cita dunia tanpa ada cita-cita akhirat akan membuat kita menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kenikmatan dunia. Cita-cita untuk masuk surga akan membuat kita lebih terjaga dari perbuatan yang sia-sia. Selain itu juga bisa mencegah kita dari perbuatan yang merugikan orang lain. Cita-cita dunia dan akhirat bisa berjalan seiring sejalan. Sungguh indah jika kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan di dunia dan di akhirat pun nanti kita bisa bahagia.

Cita-cita tak mengenal usia, berapapun umur kita teruslah miliki dan mengejar cita. Cita-cita juga tak terbatas ruang dan waktu. Kematian sekalipun tidak akan menghapuskan cita yang sudah tertanam dalam dada. Apa yang sudah dicita-citakan bisa dilanjutkan oleh anak cucu dan penerus kita. Tinggi dan mulianya cita-cita menentukan kualitas diri kita. Jadi apa cita-cita anda?

Ciri – Ciri Orang Bermotivasi Tinggi

 
Setiap orang pasti ingin punya motivasi tinggi karena dengan motivasi pekerjaan yang berat akan terasa mudah dijalani. Motivasi punya peranan penting dalam aktifitas kerja dan keseharian kita. Tanpa motivasi orang bisa saja melakukan sesuatu tapi mungkin dengan keterpaksaan. Hasilnya dijamin tidak akan istimewa, hanya biasa-biasa saja. Bahkan bisa jadi hasilnya tidak sesuai dengan harapan alias gagal karena tidak ada kesungguhan.

Orang yang bermotivasi tinggi punya ciri-ciri tersendiri diantaranya yaitu : 

1. Optimis
Mereka yakin apa yang dilakukan akan berhasil. Rasa optimis ini penting untuk dimiliki karena akan meningkatkan semangat untuk memberikan yang terbaik. Keyakinan ini membuat mereka beraktifitas dengan sepenuh hati.

2. Berani menerima tantangan
Orang yang termotivasi berani untuk menerima tantangan. Melakukan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mencoba sesuatu yang baru. Tentu saja tantangan yang diterima ini bersifat positif. Bukan menerima tantangan untuk tawuran atau pesta minuman keras.

3. Mandiri dan bertanggung jawab
Bisa bekerja sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan adalah ciri lain dari orang yang termotivasi. Mereka bisa bekerja tanpa harus diperintah dan diawasi oleh orang lain. Resiko yang mungkin terjadi dari apa yang dikerjakan sudah siap mereka terima.

4. Punya gairah hidup
Senyum dan semangat itulah yang mudah terlihat dari orang yang bermotivasi tinggi. Gairah hidupnya menyala-nyala seperti api yang membakar kayu. Perjalanan hidup ini mereka jalani dengan langkah pasti. Semangat terus. Mereka punya seribu alasan untuk mengerjakan sesuatu sementara orang yang tidak punya motivasi akan mencari seribu alasan untuk tidak melakukan sesuatu.

5. Memiliki cita-cita
Keinginan yang tertanam dalam pikiran dan ingin diwujudkan itulah cita-cita. Mereka selalu punya cita-cita yang dijadikan target dalam melangkah. Setelah satu cita-cita tercapai, cita-cita lain sudah menunggu untuk dikejar. Target mereka jelas sehingga tahu kemana langkah kaki akan menuju.

6. Dikejar waktu
Mereka seakan-akan selalu sibuk dengan aktifitas. Banyak hal yang harus mereka kerjakan jadi mereka seperti dikejar waktu. Tak ada waktu untuk melakukan aktifitas sia-sia apalagi perbuatan tak berguna.

7. Kreatif
Jika ada halangan atau hambatan yang menghadang, orang yang punya motivasi tinggi akan mencari alternatif lain untuk dilalui. Mereka tidak berhenti melangkah ketika ada tembok tinggi menjulang yang menghadang. Mereka akan mencari cara untuk bisa melewati tembok tersebut. Kreatifitas akan muncul dan menjadi ciri khas mereka dalam bekerja.

8. Menikmati hidup
Enjoy aja, mereka menikmati hidup ini dengan cara selalu mensyukuri apa yang diterima. Meskipun itu belum sesuai dengan harapan. Mereka lapang dada menerima kenyataan yang ada. Tidak perlu mengeluh apalagi bersumpah serapah ketika harapan belum jadi kenyataan. Terima saja itu sebagai bagian dari proses perjalanan hidup.

9. Berfikir positif
Selalu berpandangan positif dalam memandang persoalan. Mereka mengutamakan prasangka baik. Dengan begitu hati mereka tidak terkotori oleh prasangka yang bisa menghambat mencapai cita.

10. Mencari hikmah
Apapun yang terjadi diambil hikmahnya saja. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Mereka belajar untuk memperbaiki diri dari kegagalan yang terjadi. Selalu ada hikmah dibalik semua peristiwa. Ambilah hikmah itu dan jadilah orang yang lebih baik.

Itulah 10 ciri-ciri orang yang bermotivasi tinggi. Semoga saya dan anda sudah punya ciri-ciri itu semua. Silakan dishare untuk berbagi motivasi untuk sesama …