aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Jumat, 09 Agustus 2013

Ayat Inspirasi : Susah Payah

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. (QS. Al Balad:4)

Susah payah adalah sudah kodrat kehidupan manusia. Hidup ini selalu dijalani dengan susah payah, semua perlu usaha. Kata orang barat, “no free lunch” tidak ada sesuatu yang gratis, semua perlu kerja semua perlu usaha. Jadi tidak ada gunanya berkeluh kesah, sebab jika kita berkeluh kesah dalam menghadapi kesulitan, maka kita akan berkeluh kesah selamanya.


Untuk kaya memang susah, tapi miskin juga susah. Kalau begitu mendingan milih kaya. Untuk maksiat perlu susah payah, untuk beribadah juga susah payah. Kalau begitu mending beribadah. Apapun yang kita lakukan, akan disertai dengan susah payah. Jadi susah payah tidak bisa dijadikan oleh kita sebagai alasan kita tidak bertindak apa-apa.

Jika susah payah selalu menyertai kita, pilihan terbaik ialah menjalani hidup yang baik. Tidak ada alasan tidak berkarya, tidak ada alasan untuk tidak memberikan kontribusi, tidak alasan untuk tidak berdakwah, tidak ada alasan untuk tidak berjihad, tidak ada alasan untuk tidak meraih sukses yang besar, toch meskipun kita tidak berusaha untuk itu semua, kita tetap susah.

Susah payah mungkin sama, tetapi hasil dan makna dari yang kita lakukan mungkin berbeda. Apakah sama orang yang susah untuk mengejar kesenangan dunia dengan orang yang susah payah mengejar kesenagan akhirat? Apakah sama orang yang susah payah mengejar harta untuk diri sendiri dengan orang yang mengejar harta untuk jihad? Apakah sama susah payah untuk mempertahankan kemalasan dengan susah payah untuk berkarya? Susah payahnya sama, tapi hasilnya beda.

Orang yang tidak mau susah payah sebenarnya, hanya tidak mau berpindah bentuk susah payahnya. Apa pun yang kita lakukan, kondisi apapun yang ada pada diri kita, semuanya memerlukan susah payah. Untuk malas pun perlu susah payah, kata siapa tidak? Untuk berjuang pun perlu susah payah, oleh karena itu lebih baik berjuang.

Ayat Inspirasi : Seberat-beratnya Beban …

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah:286)

Kita sering merasa beban yang sedang kita alami adalah sangat berat, bahkan paling berat diantara beban yang dimiliki oleh orang lain. Orang cendrung suka menceritakan beban, kesulitan, atau masalahnya kepada orang sambil meyakinkan orang lain bahwa bebannya yang paling berat. Apa itu membantu? Menceritakan beban kepada orang terdekat atau yang terpercaya mungkin akan meringankan, tetapi kalau ke banyak orang justru malah tidak baik.

Dari pada bercerita ke sana ke mari tentang beban kita, mengapa tidak bercerita dan mengadu kepada Allah SWT. Berdoalah: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.

Allah SWT tidak pernah memberi beban yang melebihi kemampuan kita. Ini menurut Al Quran. Jadi bagaimana pun besarnya beban, kesulitan, dan masalah yang kita hadapi, yakinlah bahwa kita akan mampu melewatinya dan mengatasinya.

Ayat ini memberikan kekuatan kepada kita untuk lebih percaya diri dalam menjalani hidup ini. Kita percaya, bahwa diri kita sudah diberikan kekuatan untuk menghadapi masalah bagaimana pun beratnya menurut ukuran kita. Kita juga yakin, bahwa Allah tidak akan memberikan beban yang melebih kemampuan kita.

Justru, saat kita mendapatkan masalah yang berat, sangat berat, bahkan paling berat dibanding masalah yang dihadapi orang, ini menunjukan bahwa kita memang memiliki kemampuan yang lebih. Seorang anak SD tentu hanya akan diberikan soal ujian untuk SD, sementara seorang mahasiswa akan mehadapi ujian untuk tingkat perguruan tinggi. Harusnya kita malu, jika kita menyerah dengan ujian yang kita hadapi. Jangan-jangan, ujian yang diberikan adalah untuk level SD, sementara orang lain menghadapi ujian level perguruan tinggi dan mereka mampu menghadapinya.

Ayat Inspirasi : Janganlah Kamu Berhati Lemah

Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisaa':104)

Meski ayat ini dalam konteks berperang, saya yakin, juga ditujukan untuk jihad jihad yang lainnya, termasuk saat kita harus bersaing dalam mencari nafkah buat anak dan istri karena hal ini juga sebagian dari jihad. Kita tidak boleh berhati lemah dalam bersaing, jika kita memiliki kelemahan pesaing juga sama, malah kita memiliki kelebihan, yaitu “harap” atau raja’. Kita masih bisa berharap kepada Allah, sementara orang-orang yang tidak beriman tidak. Mengapa harus takut?


Suatu hal yang ironis bukan, jutru dunia ini dikuasai oleh orang-orang yang tidak beriman. Seharus kita umat Islam bisa menjadi umat yang memimpin, karena kita punya Pelindung dan Penolong yang tempat kita berharap. Bukankah sudah hafal Surat Al Ikhlas ayat ke 2?

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS. Al Ikhlas:2)

Ayat Inpirasi : Rahmatan Lil’alamiin

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al Anbiyaa':107) 

"Ah saya mah, sudah bisa ngasih makan anak sama istri sudah cukup. Saya tidak akan muluk-muluk."

"Saya hanya ingin bermanfaat bagi orang lain."

Coba bandingkan dua kalimat di atas. Mana yang lebih baik? Jika Anda memilih kalimat yang kedua, sepakat dengan saya. Bagaimana dengan contoh kalimat yang pertama? Menurut saya banyak sekali. Sebagai ciri orang-orang yang seperti ini ialah orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Ciri lain ialah orang yang cepat puas dengan hasil yang dia
peroleh, karena sudah mencukupi untuk diri serta keluarganya.

Padahal masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Pengemis, gelandangan, anak-anak jalanan, anak-anak yatim piatu, anak-anak berandal, dan sebagainya. Jika kita sudah cukup, kenapa kita tidak berpikir untuk mencukupi mereka?

Semua terserah Anda, kalimat mana yang akan Anda pilih. Pemilihan kata-kata itu merupakan pencitraan pada diri Anda sendiri, apakah Anda orang yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri atau orang yang peduli dengan sesama, yang menjalankan peran Anda sebagai seorang Muslim yaitu rahmatan lil 'alamin.

Jangan karena kita sudah bisa memenuhi kebutuhan kita, lalu kita berhenti meraih sukses yang lebih tinggi lagi. Sebab, kita ini diutus menjadi rahmatan lil’alamiin, bukan saja rahmat untuk diri sendiri dan keluarga. Jika sudah suksespun tidak ada alasan untuk tidak meraih sukses berikutnya, apa lagi jika kita masih merasa belum sukses.

Ayat Inspirasi : Tegarlah

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orangorang yang beriman. (QS.Ali 'Imraan:139)

Sungguh malu, saat kita menghadapi kesulitan, kita bersedih dan langsung bersikap lemah. Kita hanya diam, menyerah, dan berbicara mengeluarkan berbagai alasan-alasan mengapa kita menyerah. Kita menyalahkan orang lain, lingkungan, atau kondisi di sekitar kita. Alasan-alasan ini hanyalah bukti kelemahan kita, bukti bahwa kita tidak kuat menghadapi berbagai masalah yang muncul.

Padahal Allah melarang kita bersikap lemah dan bersedih. Kita harus tetap tegar sekokoh batu karang dan tidak bersedih atas segala kesulitan dan beban yang menghimpit. Hapuslah air mata, bangunlah dari tidurmu. Bangkitlah, karena kita sesungguhnya kuat untuk menghadapi berbagai cobaan yang menerpa kita. 


Bersikap lemah dan larut dalam kesedihan tidak akan memberikan solusi bagi kita. Berharap belas kasihan? Tidak dijamin, malah bisa saja kita malah ditertawakan oleh orang lain. Kesedihan malah memadamkan api energi dalam tubuh kita untuk bertindak dan berkarya. Bukankah diam ini justru akan membuat masalah berlarut-larut?

Masalah tidak akan selesai hanya dengan ditangisi, kita harus kuat dan bertindak
mengatasi masalah tersebut. Bukannya diam lemah sambil bersedih hati yang justru akan menambah kesemasan demi kecemasan dalam diri kita. Langkah kita akan gamang, tak jelas arah, dan ujung-ujungnya kita malah tidak akan peduli lagi dengan apa yang akan terjadi, menyerah dan pasrah.

Bangkitlah kawan, hapus air matamu, dan kuatkan dirimu.

Ayat Inspirasi : Hanya Mengharap Keridhaan Allah

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS. Al Insaan:9) 

Inilah ciri orang yang melakukan kebajikan, memberi makan kepada fakir miskin hanyalah untuk menghadap ridha Allah semata. Sering kali saat kita berbuat sesuatu, kita malah dikritik pedas oleh orang lain. Sering kali saat kita berbuat baik, bukannya mendapatkan terima kasih, tetapi malah dihina. Bahkan tidak sedikit orang yang berjuang malah mendapatkan fitnah. Kita tidak akan membicarakan mereka yang tidak suka kepada orang-orang yang berbuat baik. Kita fokuskan saja kepada diri kita sendiri. Jangan sampai kehadiran orang-orang seperti ini menghambat kita berbuat baik. Kita hanya mengharapkan keridhaan Allah, tidak peduli apakah orang yang kita tolong akan berterima kasih kepada kita atau tidak.

Kita juga tidak usah memperdulikan orang yang malah mengkritik kebaikan kita. Lebih baik dikritik karena berbuat kebaikan dari pada mengkritik yang berbuat kebaikan tetapi tidak berbuat baik. Biarkan, teruskan berbuat kebaikan, teruskan berjuang untuk orang lain, dan jangan berhenti untuk berkontribusi. Yang perlu kita lakukan ialah menguatkan jiwa kita atas para pengkritik ini.

Begitu juga, kita mungkin mendapatkan fitnah, karena ada orang yang tidak suka saat kita berbuat baik. Mereka memfitnah orang yang berbuat baik karena iri, dengki, atau kedudukannya terancam. Teruskan berjuang, sebab yang kita kejar adalah keridhaan Allah. Hanya keridhaan Allah.

Jangankan kita, para Nabi pun yang mulia, selalu mendapatkan perlakuan yang jelek dari umatnya. Padahal para Nabi itu jelas akan menyelamatkan umatnya. Tapi apa yang terjadi, dibunuh, disiksa, dan difitnah, padahal mereka itu adalah orang-orang teragung yang diutus justru untuk menyelamatkan manusia. Apalah kita, jika kita bebuat baik, tentu saja akan mendapatkan perlawanan yang tidak sedikit pula.

Ayat Inspirasi : Jalan Keluar Itu ...

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (QS Ath Thalaaq:2) 

Dan barang-siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (QS Ath Thalaaq:4) 

Bagi orang bertakwa, bershabarlah, sebab kemudahan sudah menunggu kita. Matahari akan terbit esok hari bersamaan dengan kemudahan atas segala kesulitan, beban, dan kegagalan yang menimpa kita. Tidak usah risau dan pesimis, karena kemudahan dan jalan keluar sudah dijanjikan Allah SWT kepada kita. Yang kita perlu lakukan ialah dengan menambah ketakwaan kita, agar jalan keluar dan kemudahan segera menghampiri kita.

Jadi, sepelik apapun masalah yang sedang kita hadapi, bertaqwalah kepada Allah. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselasaikan jika Allah memberikan jalan keluar bagi kita. Jika kita bertaqwa, maka tidak ada alasan bagi kita untuk putus asa dan menyerah saat menghadapi masalah yang sangat rumit. Kata Umar bin Khatab ra., jika kita bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjaga kita. 

Ayat Inspirasi : Yang Terjadi ya Terjadilah

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al Hadiid:22) 

Jika memang sudah kehendak Allah SWT, kita bisa apa? Yang terjadi, ya terjadilah. Kita tidak bisa menghindar dari berbagai bencana yang sudah direncanakan Allah SWT, kita tidak bisa lari dari ketentuan-Nya, kita tidak melawan-Nya, maka satu-satunya yang bisa kita lakukan ialah menerimanya. Tunggu, yang dimaksud menerima bukanlah dalam makna “nrimo”, tetapi kita harus menyadari dan meyakini bahwa semua itu adalah kehendak Allah SWT.

Dia-lah yang Maha Berkuasa menetapkan apapun yang terjadi pada kita. Menerima artinya kita mengembalikan semuanya kepada Allah SWT, sebab semuanya datang dari Allah, maka kita kembalikan kepada-Nya.

Jika kita sudah beriman akan ketentuan Allah, maka kita tidak lagi perlu larut dalam kesedihan, penyelasalan, dan kebencian akan masalah, kesulitan, musibah, dan kegagalan yang menimpa kita. Kita akan tenang menghadapi usaha dan upaya kita, karena jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, itu adalah sudah bagian dari ketentuan Allah SWT.

Jika hal ini sudah tertanam dalam jiwa, maka tidak ada lagi gundah, tegang, resah, dan cemas di dalam hati kita. Kita akan menjalani hidup dengan penuh optimis dan semangat, karena apa lagi yang harus kita cemaskan. Semuanya sudah tertulis di Lauh Mahfudzh. Saat kesulitan menerpa, serahkan saja kepada Allah SWT.

Ayat Inspirasi : Maafkanlah

Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al A'raaf:199) 

Saat kita dilukai oleh seseorang tentu akan menyisakan luka pada diri kita. Namun luka yang lebih berbahaya adalah luka di hati, luka secara emosional. Luka emosional sering kali muncul saat kita diejek, direndahkan, dihina, atau berbagai tindakan yang mengarah ke harga diri kita. Saat emosi kita luka, kita akan sangat protektif, mengapa karena luka di atas luka lebih menyakitkan dari pada luka baru.

Luka emosional akhirnya sering menjadi sabotase bagi diri kita untuk meraih sukses. Kita takut gagal yang ujung-ujungnya takut diejek oleh orang lain. Kita juga sering takut oleh anggapan dan perkataan orang lain. Ini adalah akibat luka emosional yang masih ada dalam diri kita. Selama kita masih memiliki luka emosional, kita akan tetap sangat protektif yang secara tidak langsung sesuatu yang menyabotase diri Anda sendiri. 


Seperti luka fisik, luka emosional juga bisa disembuhkan. Saat kita tertusuk duri, agar jari kita sembuh, satu langkah penting ialah dengan mencabut duri yang ada pada diri kita. Luka tersebut tidak akan sembuh jika kita tidak mencabut durinya terlebih dahulu. Begitu juga dengan luka emosional, hanya akan sembuh jika penyebab lukanya sudah kita cabut, caranya dengan memaafkan orang yang membuat kita luka emosional.

Dengan memaafkan, luka emosional kita akan sembuh sehingga kita tidak akan over protective lagi terhadap diri kita. Kita akan lebih tenang, tentram, sehat, dan mendapatkan kedamaian pikiran. Tentu saja, memaafkan yang tulus, yang benar-benar memaafkan tanpa syarat. Memaafkan yang seolah-olah orang yang melukai Anda tidak pernah melukai Anda dimasa lampau, bahkan bisa jadi dia adalah orang yang telah berjasa kepada kita karena memberikan peluang bagi kita untuk mendapatkan pahala dari memaafkan dan hikmah dari peristiwa yang bersangkutan.

Dengan memberikan maaf yang sebenar-benarnya maaf, hati ini menjadi lebih ringan, lapang dan leluasa. Tidak ada lagi ganjalan sesuatu pun di dalam hati kita yang menghambat pikiran dan tindakan kita. Kita memandang masa depan dengan lebih optimis, karena sesuatu yang kita lihat begitu cerah dan menjanjikan.

Ayat Inspirasi : Benci

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah:216)

Betapa sering kita membenci sesuatu, seperti tugas yang berat (sebagai contoh dalam ayat diatas adalah perang), kegagalan, kekurangan yang ada dalam diri kita, dan kehilangan. Namun kita tidak pernah tahu, bisa jadi apa yang kita benci itu justru baik menurut Allah SWT. Perang, adalah sesuatu hal yang sangat dibenci orang, tetapi mungkin saja hanya dengan jihad di jalan Allah kita bisa masuk syurga. 

Saat kita mengejar sesuatu kemudian gagal, bisa saja justru kegagalan ini akan membawa kebaikan kepada kita. Sebagai contoh, misalnya Anda melamar ke suatu perusahaan, dan Anda gagal menjadi karyawan perusahaan tersebut, kita membencinya. Tetapi ternyata karyawan yang ada di dalam perusahaan itu tidak bisa bebas beribadah. Ada juga orang yang merasa membenci dirinya karena dirinya tidak tampan atau tidak cantik. Padahal bisa jadi jika dia cantik, dia malah terjurumus ke dunia orang-orang yang suka pamer aurat yang dibenci oleh Allah SWT. Bisa saja karena tidak cantik justru menyelamatkan dirinya dari rasa sombong dan takabur.

Yang jelas, apa pun yang ada pada diri kita, berbaik sangkalah kepada Allah SWT, bahwa itu semua yang terbaik untuk kita. Sesuatu yang kita suka atau kita benci semuanya tidak lain nikmat sekaligus ujian. Terimalah apa yang ada pada diri kita. Jangan membenci apa yang terjadi pada diri kita, karena bisa jadi semua itu adalah yang terbaik untuk kita.

Jika kita sudah bisa menerimanya dengan lapang dada, hidup akan lebih bersemangat dalam mengejar prestasi, karena tidak ada lagi kata gagal di dalam kamus hidupnya. Hidup akan lebih tenang dengan segala kekurangan yang ada di dalam diri. Tidak ada kekhawatiran, begitu bebas, lepas, semuanya diserahkan kepada Allah untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya.

Ayat Inspirasi : Bersyukurlah …

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS Ibrahim:7)

Saat kehilangan sesuatu, saat mengalami kerugian, atau saat tidak mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, sering kali jiwa kita terguncang sehingga patah semangat, tidak lagi memiliki motivasi. Kita sering lupa mensyukuri yang sudah kita miliki, kita juga sering melupakan hikmah yang tak ternilai dari suatu kegagalan yang harusnya kita syukuri. Padahal berdasarkan ayat diatas, jika kita mau bersyukur maka Allah menjanjikan akan menambah nikmat kita.

Oleh karena itu kita seharusnya menysukuri apa yang sudah Allah berikan kepada kita, kita juga harus mensyukuri apa yang kita dapatkan meskipun sekecil apa pun. 

Ini adalah rahasia melipat gandakan nikmat kita. Saat kita berusaha, syukurilah nikmat yang kita dapatkan agar ditambah oleh Allah SWT. Jadi, tetaplah semangat meski hasil kita kecil, sebab jika kita mensyukurinya, yang kecil tersebut bisa menjadi besar.

Sangat ironis, sudah kecil, tidak kita syukuri. Alangkah bodohnya orang yang tidak mau mensyukuri nikmat Allah SWT. Mereka sering menyangka bahwa yang namanya nikmat itu adalah rezeki dalam bentuk materi yang jumlahnya besar. Padahal tidak, nikmat yang sudah kita dapatkan itu sangat banyak, jika kita berusaha untuk menyebutkannya, kita tidak akan bisa. Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran,

"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". (QS Ibrahim:34)


Nikmatilah hidup, tetaplah semangat meski penghasilan kita kecil, karena kita bisa melipat gandakannya dengan mensyukurinya. Renungkanlah, betapa banyaknya nikmat yang sudah kita miliki. Jangan risau, jangan takut untuk gagal, sebab kegagalan sebesar apa pun tidak akan menghabiskan nikmat-nikmat yang ada pada diri kita.

Ayat Inspirasi : Hasbunallah wa Ni’mal Wakiil

(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Ali “Imran:173-174)

Mengapa harus cemas, mengapa harus takut, mengapa harus khawatir? Bukankah ada Allah SWT yang menjadi penolong dan pelindung kita? Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya saat perang Uhud dimana masukan kafir sudah bersiap menyerang, perkataan yang keluar dari mereka ialah hasbunallah wa ni’mal wakiil.


Kita adalah makhluq lemah, kita tidak memiliki kekuatan. Kekuatan hanya milik Allah Yang Mahakuat, maka serahkanlah segara urusan kepada-Nya. Karena siapa lagi yang mampu menolong dan menjadi pelindung untuk segala urusan kita selain Allah? Insya Allah jika kita bertawakal ke Allah SWT, maka Dia akan menjadi Penolong dan Pelindung kita.

Setelah merenungi ayat ini, tidak lagi kita perlu takut. Kita bisa melangkah di muka bumi ini dengan langkah yang berani. Bukan berani karena rasa takabur atau sombong, tetapi berani karena Allah menjadi Penolong dan Pelindung. Siapa atau apa yang mampu mengalahkan kekuasaan-Nya? Tidak, tidak ada sesuatu pun. Lalu mengapa kita harus takut, cemas, atau khawatir?

Kesusahan, bencana, kemiskinan, dan kesulitan lainnya adalah kecil dihadapan Allah. Serahkanlah semuanya kepada Allah Yang Maha Kuat dan Maha Kaya jika kita ingin mampu menghadapi kesusahan dan bencana. Tidak perlu takut menghadapi musuh-musuh Allah saat berdakwah, sebab siapa yang mampu mengalahkan Pelindung dan Penolong kita?

Tidak ada lagi alasan untuk takut, tidak alasan untuk tidak semangat, tidak alasan untuk khawatir akan hari esok, sebab kita sebenarnya sudah memiliki Pelindung dan Penolong. Mari kita jadikan kalimat “hasbunallah wa ni’mal wakiil” sebagai semboyan hidup kita. Jika harta kita sedikit, hutang yang banyak, maisyah yang terhambat, mengadulah kepada Penolong dan Pelindung kita.

Saat kita mau berdakwah, rintangan dan halangan selalu ada. Tetapi sekarang hal ini tidak lagi bisa menjadi alasan kita untuk tidak berdakwah karena Allah yang menjadi Pelindung dan Penolong kita. Tidak peduli musuh kita banyak. Tidak peduli musuh kita kuat. Tidak peduli kita hanya sendiri. Jika Allah Pelindung dan Penolong kita, semua musuh akan bisa dikalahkan. Tidak akan yang mampu menahan kehendak Allah SWT. Ingatlah Penolong dan Pelindung mu itu Mengapa kita sering kali tetap khawatir dan takut? Mungkin karena kita sering lupa bahwa kita memiliki Penolong dan Pelindung. Oleh karena itu kita harus
mengingat-Nya terus agar hati kita tenang. Tidak ada suatu pekerjaan yang bisa
membuat hati kita tenang selain kita mengingat-Nya.

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Al Ra’d:28)

Bahkan saat kita menghadapi musuh perang, yang kita perlukan adalah mengingat Allah agar kita bisa memenangkan perang tersebut.

Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. (QS Al Anfaal:45)

Hanya Allah-lah yang mampu memberikan ketengan kepada kita, Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. Al Fath:18)

Berjalanlah. Bertindaklah. Mencobalah. Sambil mengingat Penolong dan Pelindung kita, bukan hanya ketenangan yang kita dapat, juga kemenangan. Karena, Allah yang menghidupkan kita, yang mematikan kita, yang memberi rezeki, yang menentukan apa yang terbaik bagi kita. Kenapa harus takut? Sekarang, saatnya kita hidup dimuka bumi ini tanpa rasa khawatir,

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Yunus:62)

Ayat Inspirasi : Hikmah Bibalik Kesulitan

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah:5-6).

Jika kita membaca ayat ini, mengapa kita harus takut. Sebab jika saat ini kita sedang sulit, maka esok kemudahanlah yang akan menghampiri kita. Ayat ini sungguh memberikan inspirasi bagi kita yang sedang mengalami kesulitan, ayat yang memberikan dorongan kepada kita untuk tetap bertahan, tetap semangat dalam menghadapi hidup yang penuh kesulitan.
Kemudahan, atau pertolongan Allah SWT, akan datang. Tenanglah! Seperti tenangnya Nabi Musa as. saat akan tersusul oleh pasukan Fir’aun, seperti diceritakan dengan indah dalam Al Quran,

Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikutpengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul". Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". (QS. Asy Syu'araa':60-62).

Jika kita meneladani Nabi Musa as., kita juga bisa mengatakan “sesungguhnya Allah bersamaku, Dia akan memberikan petunjuk kepadaku” saat kita ditimpa masalah yang seolah-olah tidak akan bisa hadapi atau selesaikan. Jadi, janganlah bersedih dan janganlah berputus asa saat kesulitan menghimpit kita,karena dengan pertolongan Allah SWT, kemudahan akan datang kepada kita.


Jangan pernah terhimpit, karena keadaan akan berubah. Seperti sebuah lagu dari mendiang Chrisye, Badai pasti berlalu. Tunggulah kemudahan tersebut, sudah dijamin koq oleh Allah dalam Al Quran yang mustahil salah. Tentu saja sambil mengharap pertolongan Allah dengan shabar dan shalat. Hari esok adalah ghaib, kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, bisa saja esoklah datangnya kemudahan tersebut. Jadi selalu ada harapan di hari esok. Justru jika
kita tidak memiliki harapan di hari esok, artinya kita sudah sok mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Kita menganggap esok hari akan seperti ini saja, maka sama artinya kita mendahului ketentuan Allah SWT. Allahlah yang menentukan hari esok akan seperti apa, dan kita memang tidak diberitahu. Bisa saja besok hidup kita lebih baik. Besok, selalu ada harapan untuk kita.

Begitu juga dengan rezeki, mungkin saat ini begitu sulit karena akan ada kemudahan setelah ini. Jangan sampai kita menyerah dengan cara tidak mau mencari rezeki yang lebih besar karena takut kehilangan rezeki yang sudah ada. Ada juga yang berharap kepada orang dengan cara menjilat dan merendahkan diri dihadapan orang lain.

Allah sudah menyiapkan rezeki bagi kita, jadi meskipun saat ini serasa sulit, sebenarnya sudah Allah siapkan untuk kita. Kemudahan akan kita dapatkan setelah kesulitan ini.

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS. Huud:6).

Hikmah Kesulitan
Daripada tenggelam dengan kesedihan akibat kesulitan, mengapa kita tidak berusaha mengambil hikmah dengan cara berprasangka baik kepada Allah SWT. Mungkin dengan datangnya kesulitan kepada kita, agar kita:

  1. Memiliki hati yang lebih kuat, sebab kesulitan menguatkan hati kita
  2. Sadar dengan segala kekurangan dan kesalahan sehingga kita bertaubat dan dosa kita diampuni.
  3. Bebas dari rasa ‘ujub, kesulitan adalah bisa saja sebagai teguran karena kita merasa bisa dan merasa pintar
  4. Tidak lalai, sudah nyata kesulitan ada dihadapan kita 
  5. Lebih banyak mengingat Allah SWT
  6. Lebih bersabar, karena mungkin saja kesulitan ini adalah latihan bersabar

Ayat Inspirasi : Shalat dan Shabar

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (QS Al Baqarah:45-46)

Kita sering kali mencari pertolongan ke sana ke mari saat kita ditimpa masalah, namun kita (mungkin hanya saya), malah sering lupa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui shalat dan shabar. Shalat adalah bukti ketundukan kita kepada Allah SWT, shalat adalah do’a, shalat adalah ibadah yang bukan hanya memuji Allah SWT tetapi juga berisi permintaan-permintaan kita kepada Allh SWT.

Alangkah indahnya dalam sujud dan ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah sebagai simbol ketundukan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, jangankan kepada makhluq-Nya yang tunduk dan taat, bahkan kepada orang-orang yang membangkang pun dengan segala kesombongannya, Allah masih tetapi memberikan nikmat tiada tara. Mungkin kita perlu membenahi shalat kita, agar sesuai dengan syariat dan menjalankannya dengan penuh kekhusyuan. Kita seharusnya malu jika masih setengah-setengah menjalankan shalat, mengabaikannya, tidak peduli apakah shalat kita sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban. Sudahkah shalat kita sesuai syariat?

Sudahkah kita yakin bahwa shalat kita sudah sesuai dengan syariat? Marilah kita bertanya, apakah takbiratul ihram kita sudah benar? Jika ya, tahukah Anda ayat atau hadits yang membuktikan bahwa takbiratur ihram kita itu sudah benar? Jika kita masih ragu atau masih belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, berarti kita masih perlu belajar, masih perlu membuka buku-buku fiqh dari ulama terpercaya.

Para Ilmuwan Telah Menemukan Usia Adam dan Hawa

Para ilmuwan dari Amerika Serikat di bidang genetika telah menghitung ulang usia yang sebenarnya dari nenek moyang manusia di planet bumi. 

Menurut data genetika, mitokondria "Hawa" dan kromosom "Adam" hidup sekitar waktu yang sama, yaitu 100-150 ribu tahun yang lalu, dengan satu-satunya perbedaan adalah bahwa "Adam" lebih tua dari "Hawa".

Dikutip dari globalscience.ru. Para ilmuwan dari Amerika Serikat di bidang genetika terbilang mungkin akurat menghitung lagi usia dari nenek moyang manusia di planet bumi. Dalam hal ini, ilmuwan melakukan penyempurnaan data yang tersedia dari kromosom mitokondria Hawa dan Adam. Ditemukan bahwa mereka hidup dalam periode waktu yang sama, yaitu sekitar seratus lima puluh ribu tahun yang lalu.

Mitochondrial Eve (hawa), yaitu konsep molekul-biologis yang sama. Ini adalah nama yang diberikan kepada seorang wanita yang merupakan nenek moyang tertua dari wanita modern. DNA mitokondria diwariskan hanya melalui garis ibu.

Para ilmuwan mampu menentukan umur yang diduga nenek moyang manusia modern melalui genom. Data genom ditularkan secara eksklusif melalui garis ibu dan ayah. Jika seorang wanita tidak memiliki anak perempuan, DNA mitokondria-nya tidak diteruskan kepada keturunan anaknya.

Menurut perhitungan mereka, bahwa nenek moyang dari wanita yang hidup di Afrika sekitar 100-150.000 tahun yang lalu, yang bertepatan dengan perkiraan yang berlaku umum dari usianya. Di sisi lain, "Adam" hidup jauh lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya, yaitu 120-156.000 tahun yang lalu, dan bukan 50-115.000.

Para peneliti percaya bahwa temuan mereka akan membantu untuk lebih akurat merekonstruksi penyebaran evolusi manusia di seluruh dunia.

Singkatnya Umur Manusia Dibanding Waktu Akhirat

Berapakah sesungguhnya umur kita?
Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur’an sebagai sumber kebenaran absolut.

  • 1 hari akhirat = 1000 tahun di dunia (QS : Al-Hajj, ayat 47)
  • 24 jam di akhirat = 1000 tahun di dunia
  • 1,5 jam akhirat = 62,5 tahun di dunia
  • 1 jam akhirat = 41, 7 tahun di dunia.
Apabila umur kita 62,5 tahun, maka hidup kita dilihat hanyalah 1,5 jam saja, dan rata-rata umat Nabi Muhammad SAW mempunyai umur hingga 60-70 tahun (wallahu a’lam).

Na’uudzubillah, ternyata dunia yang sering kita agung-agungkan ini hanya bernilai 1,5 jam di akhirat. Dunia yang kita sering terlena dengannya ternyata hanya satu setengah jam saja lamanya. Dunia yang kita berusaha mati-matian untuknya ternyata hanya sekejap saja. Dunia yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat yang kekal selamanya. Bayangkan, satu setengah jam dibandingkan dengan keabadian. Satu setengah jam yang nyaris bisa diabaikan. 

"Wahai saudaraku … bersabarlah untuk 1,5 jam dunia yang kau punya. Persembahkan yang terbaik dan sekuat tenaga hanya untuk waktu yang sekejap ini saja. Akhirat yang kekal telah menunggu di sana …"
Mengenai pentingnya waktu, dalam sebuah hadits shahih (dengan syarat Bukhari-Muslim) yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw berpesan kepada kita: Ightanim khamsan qabla khams “Manfaatkanlah oleh kalian lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lainnya.”

Yang pertama, syababaka qabla haramika (masa mudamu sebelum masa tuamu).


Masa muda penuh dengan potensi dan kekuatan. Badan dan otot sedang kuat-kuatnya. Pikiran dan ingatan masih tajam. Semangat dan idealisme sedang menggebu-gebu. Akan tetapi godaan di masa muda juga besar, sehingga tidak heran banyak yang terjerumus dan menyia-nyiakan masa mudanya.

Semestinya generasi muda muslim bisa mencontoh generasi muda para pendahulu kita, seperti Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Usamah bin Zaid, Muhammad Al-Fatih, dan sebagainya. Bukan malah menggandrungi dan mencontoh idola-idola yang justru menjerumuskan, seperti artis, bintang film, dan sebagainya.

Ingatlah bahwa salah satu diantara tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah: syaab nasya-a fii ibadatillah “seorang pemuda yang tumbuh besar dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra).

Yang kedua, shihhataka qabla saqamika (masa sehatmu sebelum masa sakitmu).

Seringkali kita baru menyadari besarnya nikmatnya sehat ketika sudah sakit. Bayangkan pula orang yang banyak harta tetapi sakit keras dan hanya bisa tergolek diatas dipan rumah sakit. Apakah ia akan bisa menikmati harta bendanya? Kadang untuk makan dan minum saja ia tidak bisa.

Sebetulnya amat mengherankan bagaimana kita bisa tetap sehat, karena menurut para ahli sistem dan mekanisme dalam tubuh manusia sangatlah kompleks dan rumit. Jika bukan karena pemeliharaan dan kasih sayang Allah, niscaya amat sulit sistem dan mekanisme tersebut bisa terus terjaga dalam keadaan baik.

Yang ketiga, ghinaka qabla faqrika (masa kayamu sebelum masa fakirmu).

Kecenderungan manusia adalah bakhil (kikir). Pada saat yang sama syetan juga akan selalu membisiki manusia untuk bersikap bakhil. Maka kapanpun kita diberi kelapangan harta kekayaan oleh Allah, mari betul-betul kita manfaatkan untuk bersedekah. Kita tunaikan zakat kita. Bahkan bukan hanya zakat, tetapi juga infaq-infaq yang lainnya.

Sebetulnya kekayaan pun bukan hanya berupa harta benda. Jikapun kita tidak memiliki kekayaan harta benda, bisa jadi kita memiliki kekayaan dalam bentuk yang lainnya seperti harta, kedudukan, dan ilmu. Tentu saja itu semua juga bisa disedekahkan.

Yang keempat, faraghaka qabla syughlika (masa luangmu sebelum masa sibukmu).

Rasulullah saw bersabda, “Ni’matani maghbuun fihima katsirun minan nas: ash-shihhah wal faraagh (Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia menyia-nyiakannya: sehat dan waktu luang).” (HR Bukhari, Ahmad, Tirmidzi, Darimi, dan Ibnu Majah) Memang demikian. Justru kebanyakan manusia malah terlena ketika sedang senggang. Di waktu-waktu senggang, kebanyakan orang justru suka melakukan hal-hal yang sia-sia, bahkan yang maksiat. Padahal Rasulullah saw berpesan, “Min husni islamil mar’i tarkuhu ma laa ya’niihi (Diantara indikasi bagusnya keislaman seseorang adalah kemampuannya meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya).” (HR Tirmidzi)

Yang kelima, hayataka qabla mautika (hidupmu sebelum kematianmu).

Kematian bisa datang kapan saja. Tidak harus menunggu tua. Tidak jarang pula kematian datang secara mendadak dan tidak terduga. Disamping itu, kematian jika datang tidak mungkin bisa diundur barang sejenak pun.

Hidup kita ini, seberapapun lamanya, adalah waktu yang sangat pendek – jika dibandingkan dengan lama & kekalnya akhirat. Karena itu marilah kita sedikit bersabar dan menahan diri dalam hidup ini – sabar untuk taat, sabar untuk tidak melanggar aturan Allah, sabar dengan berbagai hal yang tidak menyenangkan – karena hidup ini hanya sebentar. Jika kita tidak bisa menggunakan hidup kita dengan baik, maka kita akan menyesal untuk selama-lamanya. Namun penyesalan ketika itu tidak lagi berguna.

Mari kita perhatikan bagaimana Allah telah mengabarkan kepada kita keadaan orang yang hidupnya tidak taat ketika di dunia. Maka ketika nyawanya dicabut oleh Allah: “Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: 

“Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun: 99-100)

Karena itu marilah kita gunakan hidup kita semata-mata untuk beribadah kepada Allah, karena sebenarnya tidaklah kita diciptakan kecuali untuk beribadah kepada Allah saja. Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’buduun “Tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

Mari kita ingat pula perintah Allah dalam QS Al-Qashash: 77: “Dan carilah apa yang Allah berikan kepadamu di negeri akhirat, namun janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” 

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan agar yang kita cari dan kita kejar dalam hidup ini adalah kepentingan akhirat kita. Sedangkan kepentingan hanyalah sebatas “jangan engkau lupakan”. Namun yang jadi masalah, banyak manusia justru 23 jam mereka untuk urusan dunia semata, dan hanya 1 jam untuk akhirat. Karena itu marilah kita optimalkan ibadah dan mengingat Allah.
Reff

Rahasia Batas Umur Manusia Ditemukan


Kemajuan Biologi di abad ini memang mencengangkan. Setelah beberapa tahun lalu teknologi cloning mencuat dan telah menjadi bisnis miliaran dolar, sekarang ditemukan sebuah teknik baru untuk mengetahui "rahasia batas umur manusia".
Mengetahui panjang usia seseorang selama hidup di dunia tampak mustahil. Apalagi kalau konsep dalam sains dilarikan ke masalah dogmatis: yang mengetahui rahasia batas umur manusia hanyalah Tuhan. Namun, kemajuan di bidang Biologi memungkinkan memprediksi umur seseorang melalui panjang suatu bagian ujung kromosom yang disebut "telomere". Ini merupakan sebuah terobosan baru yang bisa memungkinkan Anda tahu berapa lama bisa bertahan hidup. Dengan biaya £435 atau sekitar Rp 6 juta, tes panjang usia lewat serangkaian uji DNA ini akan mulai ditawarkan di Inggris akhir tahun 2011.
Para ilmuwan Biologi menjelaskan bahwa telomere merupakan indikator penting terkait kecepatan penuaan (aging) seseorang. Individu dengan telomere lebih pendek dari ukuran normal, cenderung meninggal di usia lebih muda, dibandingkan pemilik telomere lebih panjang. Tapi, tes ini belum bisa memprediksi jumlah pasti bulan dan tahun kapan seseorang akan meninggal dunia. Namun pengujian lanjutan telomere akan terus dilakukan dalam lima atau 10 tahun ke depan.
Dari hasil penyelidikan kromosomal ternyata ditemui bahwa pada setiap peristiwa pembelahan sel akan terjadi pemendekan telomere. Telomere adalah suatu pengulangan sekuen DNA yang biasa didapati diujung akhir sebuah kromosom. Telomer pada manusia yang terletak di ujung setiap kromosom ini terdiri dari ratusan pengulangan dari enam sekuen nukleotida yaitu TTAGGG.
FastStoneEditor Rahasia batas umur manusia ditemukan 
Telomer manusia merupakan pengulangan dari 6 nukleotida: TTAGGG

Uniknya, setiap kali sel membelah dan kromosom melakukan replikasi, sebagian kecil dari ujung kromosom ini selalu hilang entah kemana. Penyebab dan mekanismenya juga belum diketahui sampai sekarang. Dari hasil penyelidikan tersebut muncullah salah satu teori mengenai masalah aging (penuaan) ini yang disebut dengan Teori Telomer.
Nah, masalah pemendekan telomere ini diketahui menyebabkan munculnya sinyal agar sel berhenti membelah. Hal inilah yang diduga berhubungan erat dengan percepatan penuaan dan kematian. Pemendekan telomere ini ternyata disebabkan oleh aktivitas enzim yang dikenal dengan telomerase.
Terlepas dari akurasinya, temuan ini menuai banyak kritik dan menjadi kontroversi karena seolah bisa menguak rahasia di balik kotak pandora. Beberapa ilmuwan juga telah mengajukan pertanyaan tentang kontrol etika jika teknologi ini banyak digunakan di masa depan. Sebab, ini bisa memicu reaksi negatif jika hasil tes buruk. Sejumlah peneliti juga khawatir dengan kemungkinan organisasi atau individu melakukan pembajakan terhadap hasil tes ini dan berusaha menjajakan ramuan palsu untuk kehidupan.
Namun, selain mampu digunakan untuk memprediksi "rahasia batas umur manusia", para ilmuwan juga mengatakan bahwa tes ini juga memberi manfaat penting untuk meminimalisir gangguan kesehatan yang berkaitan dengan usia, mulai dari penyakit kardiovaskuler hingga Alzheimer dan kanker. Reff

Umur Manusia Berkurang 5,5 Tahun Gara-gara Polusi Udara

Sebuah studi mengenai polusi udara tingkat sangat berat dari hasil pembakaran batu bara di wilayah China Utara ternyata dapat "memangkas" usia manusia. 

Gabungan tim Peneliti dari China, Israel, dan Amerika Serikat memperkirakan, setengah miliar manusia yang hidup di China Utara berkurang usianya selama 5,5 tahun akibat menghirup udara kotor, berbeda dengan masyarakat yang hidup di China Selatan.

Para peneliti menemukan perbedaan polusi udara yang sangat signifikan di wilayah selatan dan utara China. Itu terjadi karena selama beberapa dekade, wilayah utara China menjadi tempat pembakaran batu bara, sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Menurut Michael Greenstone, profesor ekonomi lingkungan di Massachusetts Institute of Technology, AS, beberapa studi sebelumnya telah menemukan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

"Tapi, perlu penelitian lebih lanjut untuk menjawab apakah polusi udara dapat mempengaruhi waktu hidup seseorang," kata Greenstone, dilansir NBC News, 9 Juli 2013.

China bagian utara memang memiliki suhu yang dingin, sehingga pemerintah mengizinkan masyarakatnya membakar batu bara guna menghangatkan suhu udara. Aktivitas itu terjadi pada periode 1950 sampai 1980, dan dihentikan pada tahun 1980.

Namun, meski aktivitas pembakaran batu bara berhenti, warisan polusi udara yang sangat tinggi itu dilaporkan membahayakan kesehatan manusia sampai masa kini.

Untuk membuktikan itu, tim peneliti telah mengoleksi data dari 90 kota yang ada di China Utara dari tahun 1981 sampai 2000. Hasilnya, ditemukan konsentrasi partikulat (polusi udara) sebanyak 184 mikrogram per meter kubik, atau 55 persen lebih tinggi daripada di China bagian selatan.

Yang lebih mencengangkan, diketahui rata-rata umur manusia yang hidup di China bagian utara lebih rendah 5,5 tahun dibandingkan umur mereka yang hidup di wilayah China selatan.

"Banyak kasus kematian yang mulanya diakibatkan oleh kualitas udara yang kotor, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan lain," terang Greenstone.

Penelitian ini juga bisa digunakan untuk memperkirakan efek dari polusi udara di negara-negara lain. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan peningkatan sebanyak 100 mikrogram partikulat per meter kubik di atmosfer dapat memperpendek umur manusia sekitar tiga tahun.

Hasil penelitian telah diterbitkan di Jurnal Prosiding National Academy of Sciences pada 9 Juli 2013.

10 Trik Sukses Belajar

Ada yang percaya bahwa kesuksesan adalah takdir. Ada pula yang meyakini bahwa kesuksesan akan datang dengan usaha keras. Kebanyakan, kesuksesan hadir karena adanya usaha pengembangan diri dan disiplin dalam menerapkan kebiasaan belajar yang efektif. Nah, berikut ini adalah 10 tips yang bisa Anda gunakan untuk mencapai kesuksesan belajar!

Semoga bermanfaat ...


1.Jangan pernah menumpuk pelajaran dalam satu sesi
Siswa yang berhasil dalam belajar biasanya memiliki periode waktu atau jadwal belajar yang lebih singkat dan efektif. Mereka tidak pernah mencoba belajar dengan “sistem kebut semalam.” Jika Anda ingin menjadi siswa yang sukses, maka Anda perlu belajar dengan konsisten. Anda juga harus memiliki waktu yang teratur, meski pun sesi belajar yang lebih pendek.

2. Rencanakan waktu belajar
Siswa yang sukses memiliki jadwal belajar yang spesifik. Mereka akan menyelesaikan tugas studi mereka dan tetap konsisten dengan jadwal yang mereka tulis. Siswa yang belajar dengan cara sporadis dan main-main tidak akan mudah berhasil dibandingkan siswa yang memiliki jadwal belajar.

3. Belajar di waktu yang sama
Selain perencanaan, belajar dengan rutin juga dapat memberikan efek positif dalam diri Anda. Ketika Anda belajar pada saat yang sama setiap hari, hal itu akan menjadi kebiasaan dalam hidup Anda, sehingga secara mental dan emosional lebih siap untuk belajar dan setiap sesi belajar akan menjadi lebih produktif.

4. Belajar dengan memiliki tujuan
Belajar tanpa arah dan tujuan tidak akan pernah efektif. Anda harus tahu persis apa yang menjadi tujuan Anda dalam belajar. Sebelum belajar, tentukanlah target apa yang harus Anda capai dalam sesi tersebut. Misalnya, menghapal 30 kosakata bahasa Spanyol dalam satu sesi belajar.

5. Jangan pernah menunda waktu belajar yang sudah direncanakan
Sangat mudah bagi Anda untuk menunda sesi belajar yang sudah ditentukan. Apalagi, jika Anda kurang berminat pada pelajaran tersebut. Siswa yang ingin berhasil tidak boleh menunda waktu belajar. Jika Anda menunda jadwal bejar, seterusnya Anda akan menjadi kurang efektif dalam menerima materi pelajaran.

6. Mulailah dengan subjek yang paling sulit terlebih dahulu
Carilah subjek pelajaran tersulit dan lebih membutuhkan upaya serta energi yang besar dalam menyelesaikannya. Setelah Anda menyelesaikan tugas tersebut, Anda akan lebih mudah untuk menyelesaikan sisa tugas. Percaya atau tidak, dimulai dengan pekerjaan yang paling sulit akan sangat meningkatkan efektivitas sesi belajar dan prestasi akademis Anda.

7. Tinjaulah kembali catatan Anda
Tinjaulah segala catatan Anda di kelas terlebih dahulu. Sebelum Anda menulis segala catatan yang baru, tinjaulah hasil catatan Anda secara menyeluruh untuk memastikan bagaimana menyelesaikan tugas dengan benar.

8. Pastikan tidak ada gangguan dalam belajar
Ketika Anda terganggu saat belajar, Anda akan kehilangan dan memecahkan konsentrasi belajar. Untuk itu, sebelum Anda mulai belajar, temukanlah tempat di mana Anda tidak akan terganggu.

9. Gunakan kelompok belajar efektif
Pernahkah Anda mendengar kalimat “Dua kepala lebih baik dari satu?”. Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dalam situasi belajar. Bekerja dalam kelompok memungkinkan Anda untuk mendapatkan bantuan dari siswa lain ketika Anda kesulitan memahami konsep, menyelesaikan tugas lebih cepat, dan membantu siswa lain dan diri Anda sendiri dalam menginternalisasi subjek materi. Namun, kelompok belajar bisa menjadi sangat tidak efektif jika mereka tidak terstruktur.

10. Tinjau kembali catatan sekolah dan bahan-bahan kelas Anda selama akhir pekan
Siswa yang berhasil meninjau kembali apa yang telah mereka kerjakan selama seminggu pada akhir pekan, akan membantu mereka untuk merumuskan jadwal selanjutnya secara lebih efektif.

7 Kunci Sukses Belajar

Bagaimana cara Anda belajar? Jika pertanyaan ini diajukan kepada para siswa, kemungkinan, jawabannya akan beragam. Misalnya, akan ada yang menjawab semalam sebelum ujian, tidur bersama buku teks, atau belajar kelompok. 

Bahkan mungkin, tak satu pun jawaban yang bagus akan Anda dapatkan. Hal ini menunjukkan, banyak siswa yang tak tahu bagaimana cara belajar yang baik. Kebanyakan orang berpikir bahwa belajar adalah apa yang Anda lakukan tepat sebelum ujian. Kenyataannya, belajar seharusnya menjadi bagian dari rutinitas harian Anda sebagai siswa atau mahasiswa. Caranya, bisa dimulai dengan menerapkannya pada hari pertama Anda memulai kelas dan mengakhirinya pada saat ujian berakhir.

Jika Anda memiliki keinginan yang kuat untuk sukses dalam belajar, bisa mengerjakan ujian dengan baik dan benar-benar belajar sesuatu, cobalah tujuh kunci sukses ini dan Anda akan membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik!

1. Bacalah seluruh silabus
Silabus sebuah pelajaran atau perkuliahan pada dasarnya merupakan kontrak antara siswa dan pengajar yang mengantarkan Anda mengetahui tugas dan materi apa yang akan Anda dapatkan.

Biasanya, silabus berisi garis besar terkait kompetensi, konsep, dan skill yang akan Anda pelajari di kelas. Ketahuilah apa tujuan setiap kelas yang Anda ikuti dan ini akan mengantarkan Anda sukses mengikuti pelajaran tersebut.

2. Mengatur/menandai kalender
Setelah Anda tahu tugas yang akan dihadapi, buatlah penandaan pada kalender kapan tugas tersebut akan jatuh tempo. Buatlah catatan tentang bahan bacaan yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Lakukan ini setiap sebelum mengikuti kelas.

3. Baca materi
Siswa sering sekali mengabaikan tugas membaca atau membaca bahan tanpa memahami materi pelajaran. Padahal, membaca adalah bagian penting dari kesuksesan belajar. Agar efektif, Anda bisa menandai atau menggarisbawahi kata-kata kunci dan bagian penting dari yang Anda baca. Jika terkait tugas, jangan lupa untuk menandai bagian yang mungkin akan menghubungkan Anda dengan tugas lainnya. Hal ini akan memudahkan untuk menemukannya jika suatu saat Anda membutuhkan bagian itu.

4. Membangun kosa kata sendiri
Setelah membaca, cobalah tandai kata-kata atau kosa kata yang Anda sendiri tidak familiar dan cari tahu di kamus. Simpan, buat definisinya, sehingga akan memudahkan Anda jika suatu saat menemukan kata itu kembali.

5. Menulis ulang catatan
Terlepas dari apakah kelas Anda digelar secara online atau tatap muka, membuat catatan selama kelas berlangsung adalah hal yang penting. Biasakan menulis ulang atau ketik catatan Anda setelah kelas berlangsung, tambahkan informasiyang relevan dari buku pegangan. Ini akan memudahkan Anda dalam mengingat materinya.

6. Gunakan panduan studi
Jika buku teks yang menjadi bahan pelajaran tidak menyertakan panduan studi, kunjungilah situs web penerbit buku teks tersebut. Di sana, Anda akan banyak menemukan panduan studi, kuis-kuis, atau materi yang lebih banyak.

7. Aplikasikan yang sudah Anda pelajari
Cobalah untuk mengaplikasikan apa yang sudah Anda pelajari di kelas dalam situasi nyata. Akhirnya, coba untuk menjelaskan apa yang sudah Anda pelajari kepada orang lain. Jika Anda bisa melakukan ini, percayalah, Anda sudah cukup menguasai materi yang Anda pelajari.  


Selamat belajar!

Renungan Tentang Shalat

Sebuah renungan yang sarat makna dan hikmah sebagi bekal perjalanan kehidupan seorang Insan!  Sebuah renungan tentang Ibadah Sholat ... amalan yang membedakan antara seorang Mukmin dan Kafir! Ibrah yang begitu penting bagi seorang Muslim.

File Powerpoint yang menarik ini terdiri dari 40 slide dengan ukuran 1,65 MB.
Semoga bermanfaat ...

Untuk downloadnya, klik link yang saya sediakan dibawah ini :