Kompetensi Kepribadian adalah salah satu kompetensi yang menunjang seorang guru dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Sedangkan kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap ,stabil,dewasa,arif dan berwibawa ,menjadi teladan bagi peserta didik/warga belajar dan berakhlak mulia . Namun jika guru memiliki kebiasaan buruk tak urung bisa mendatangkan iklim permusuhan dan dibenci oleh warga sekolah;kepala sekolah ,rekan kerja ,siswa,orang tua siswa ,masyarakat dan peserta didik itu sendiri.
Apa saja kebiasaan buruk yang harus dihindari para guru tersebut:
- Tidak mengetahui tujuan pembelajaran dan tidak menguasai bidang studi yang akan diajarkannya sehingga tidak dapat mendiagnosis kebutuhan belajar siswa mencakup kognisi ,afeksi,sosial ,fisik dan nilai masyarakat setempat.
- Kurang memiliki kemampuan mengelola emosi (EQ) sehingga sulit mengendalikan emosinya sendiri dan tidak peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain,sehingga kehadirannya banyak menimbulkan konflik bagi rekan kerja atau siswa.
- Menganggap diri paling hebat,dengan merasa paling hebat di sekolah anda dipastikan anda akan dihindari warga sekolah . Mengingat sekolah adalah tempat di mana setiap warga melakukan kegiatan dengan proses pembelajaran. Jadi tidak ada yang lebih unggul.
- Enggan belajar ,merasa tahu segalanya. Seorang guru yang enggan belajar akan sulit mengembangkan ilmu yang diajarkannya ,sulit mengelola sumber dan media belajar untuk membuat kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Sombong , tidak suka berbagi ilmu dan keterampilan. Merasa bahwa berbagi itu akan mendapatkan pesaing bagi dirinya ,takut pamor nya memudar dsb. Dapat dipastikan guru yang seperti ini akan kehilangan akses mendapatkan tambahan informasi pengetahuan dan keterampilan guna kepentingannya terbaik dirinya dan kemajuan,lantaran orang enggan berhubungan dengannya.
- Tidak bisa berterima kasih atas jasa atau pertolongan orang lain ,lupa menghargai bantuan orang lain. Tidak jarang guru yang memiliki karakter seperti ini mengaku dirinya yang paling berjasa dalam keberhasilan kerja tim ,padahal tidak pernah ada orang sukses termasuk guru karena hasil kerjanya sendiri,sedikit banyak ada peran orang lain dan campur tangan Tuhan.
- Kinerjanya hanya sebatas menggugurkan kewajiban,guru bersangkutan tidak dapat mengukur sendiri efektivitas kinerjanya seperti tidak memiliki kemampuan mengevaluasi menilai hasil belajar siswa dan efektivitas kegiatan pembelajarannya sendiri. Sehingga sering mendapatkan komplain dari siswa dan orang tuanya. Padahal menjadi guru yang bisa diandalkan akan mendatangkan dukungan semua pihak dan penting bagi kemajuan karir serta pengembangan dirinya.
- Tidak mau mengakui kekurangan diri sendiri ,sering menimbulkan konflik , marah bila ditegur. Jika guru berperilaku demikian akan mendatangkan banyak permusuhan dan merusak citra sekolah ,serta citra pendidikan itu sendiri. Guru yang seperti ini akan dihindari dan tidak dihargai baik oleh rekan kerja maupun siswa dan masyarakat.
Seorang guru yang memiliki kompetensi kepribadian dapat menjadi cermin bagi orang-lain (siswa ) untuk membangun insipirasi karakter yang akan dikembangkan.