Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Tuhan, Bantulah aku
Kuatkan suara, tubuh dan pikiran mereka
Berikanlah ekspresi pada perasaan mereka
dan kendalikan tingkah laku mereka
Tapi yang terpenting
"Bantulah aku untuk mencintai siapa mereka"
NB : "mereka" adalah siswa-siswaku
Dari Guru Untuk Siswanya
Kamu ingatkanku pada diriku
Ketika aku sangat muda dahulu
Penuh semangat melompat-lompat
Tak kenal lelah tak jengah-jengah
Ketika aku sangat muda dahulu
Penuh semangat melompat-lompat
Tak kenal lelah tak jengah-jengah
Kamu tersenyum selalu
Seperti waktu aku muda dulu
Penuh harap kerjakan semua
Tak habis asa entah apa menerpa
Seperti waktu aku muda dulu
Penuh harap kerjakan semua
Tak habis asa entah apa menerpa
Kamu hebat, anakku
Tak jauh beda dengan diriku
Tiada halangan kan hentikan
Tiada rintangan kan lemahkan
Tak jauh beda dengan diriku
Tiada halangan kan hentikan
Tiada rintangan kan lemahkan
Jadilah hebat, melebihiku
Tapi ingat ini, anakku
Lepaskanlah, segala beban yang tak berguna
Melangkahlah, bukan untuk masa remaja saja
Jadilah manusia yang seutuhnya
Belajar sepanjang masa
Tapi ingat ini, anakku
Lepaskanlah, segala beban yang tak berguna
Melangkahlah, bukan untuk masa remaja saja
Jadilah manusia yang seutuhnya
Belajar sepanjang masa
Aku Seorang Guru
Lihatlah … seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar.
Apakah yang ku punya, anak-anakku
Selain buku-buku dan sedikit ilmu
Sumber pengabdianku kepadamu
Kalau di hari minggu engkau datang ke rumahku
Aku takut, anak-anakku
Kursi-kursi tua yang di sana
Dan meja tulis sederhana
Dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
Semua padamu akan bercerita
Tentang hidupku di rumah tangga
Ah, tentang ini tak pernah aku bercerita
Depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
"horison yang selalu biru bagiku"
Karena ku tahu, anak-anakku
Engkau terlalu muda
Engkau terlalu bersih dari dosa
Untuk mengenal ini semua
Kepada Muridku
Ayuh!
Bangkitlah wahai muridku,
Buangkan selimut mimpi,
Ketika fajar mengetuk pintu hari,
Mulakan langkah berani,
Membawa Watikah Amanah dan Janji!
Muridku,
Tahukah kau?
Bahwa setiap waktu,
Betapa lebatnya dedaunan ilmu,
Secepat musim berlalu,
TETAPI..,
Manakan mampu meneduhkan hidupmu,
Jika usahamu kian pantas dihambat jemu,
Muridku,
Coba kau helakan nafas kentalmu,
Pada Ayah, pada Bunda, jua pada Gurumu,
Bahwa gunung harapan bisa kau daki,
Puncak menara bisa kau jejaki,
Dan ketahuilah!
Ketika bibir suria menguntum senyum,
Lalu menghulurkan jemari halusnya,
Serta melambai ucapan ‘SOBAHUL KHAIR’
Dan ‘AHLAN WASAHALAN’ buatmu tamu terhormatnya…
Maka mengertilah! Bahwa indah cahayanya,
Akan menemani tiap jejak sepatu putihmu,
Menuju teratak ilmu itu..
Yakinlah bahwa kesuksesanmu adalah kebanggaanku,
Muridku,
Biarpun Hari Depanmu,
Masih dalam dua kemungkinan,
Namun biarlah – ‘UTARA’ dan ‘SELATAN’
Menjadi tawanan!
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Ayuh!
Bangkitlah wahai muridku,
Buangkan selimut mimpi,
Ketika fajar mengetuk pintu hari,
Mulakan langkah berani,
Membawa Watikah Amanah dan Janji!
Muridku,
Tahukah kau?
Bahwa setiap waktu,
Betapa lebatnya dedaunan ilmu,
Secepat musim berlalu,
TETAPI..,
Manakan mampu meneduhkan hidupmu,
Jika usahamu kian pantas dihambat jemu,
Muridku,
Coba kau helakan nafas kentalmu,
Pada Ayah, pada Bunda, jua pada Gurumu,
Bahwa gunung harapan bisa kau daki,
Puncak menara bisa kau jejaki,
Dan ketahuilah!
Ketika bibir suria menguntum senyum,
Lalu menghulurkan jemari halusnya,
Serta melambai ucapan ‘SOBAHUL KHAIR’
Dan ‘AHLAN WASAHALAN’ buatmu tamu terhormatnya…
Maka mengertilah! Bahwa indah cahayanya,
Akan menemani tiap jejak sepatu putihmu,
Menuju teratak ilmu itu..
Yakinlah bahwa kesuksesanmu adalah kebanggaanku,
Muridku,
Biarpun Hari Depanmu,
Masih dalam dua kemungkinan,
Namun biarlah – ‘UTARA’ dan ‘SELATAN’
Menjadi tawanan!
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Perpisahan Dengan Kamu Muridku
Tangan ini saya tahan
Tangan ini saya memegang aku menyentuhnya sekarang
Untuk selama-lamanya,
Dan pengetahuan yang saya bagikan
Aku memberikan dari saya untuk kalian.
Dengan harapan bahwa semua yang kalian lakukan dan katakan
Mencerminkan pembelajaran,
Dan semua penghargaan yang kalian terima
Apakah orang yang kalian telah diterima.
Saya guru kalian saat ini
Dan teman sejati kalian,
Tapi ketika tahun berakhir
Pikiranku dari kalian tidak akan berakhir.
Untuk dalam memori tersayang
Selamanya kalian akan,
Dan ketika kau pergi, aku berharap bahwa kalian
Akan mengambil bagian dari diriku.
Tangan ini saya memegang aku menyentuhnya sekarang
Untuk selama-lamanya,
Dan pengetahuan yang saya bagikan
Aku memberikan dari saya untuk kalian
Berikut ini adalah gambar bahwa kalian dapat harta karun.
Pengajaran kalian telah menyenangkan!
Tahun sekarang berakhir
Ketahuilah kalian berada di hatiku!
Selamanya
Mengapa Tuhan Menciptakan Guru
Saat Tuhan menciptakan "Guru"
Dia memberi kita sahabat khusus
Untuk membantu kita memahami dunia-Nya
dan untuk benar-benar memahami keindahan
dan keelokan semua yang kita lihat
dan untuk membuat kita menjadi orang yang lebih baik
Saat Tuhan menciptakan "Guru"
Dia memberi kita petunjuk khusus
Untuk menunjukkan kita cara menjadi dewasa
Sehingga kita semua bisa memutuskan
Cara hidup dan bekerja
Menunjukkan apa yang benar dan yang salah
Membawa kita menjadi pemimpin
dan mempelajari bagaimana menjadi kuat
Mengapa Tuhan menciptakan guru
dengan Kasih dan Sayang-Nya
adalah "agar membantu kita mempelajari
bagaimana membuat dunia kita menjadi lebih baik
Tempat yang lebih bijaksana...
Dia memberi kita sahabat khusus
Untuk membantu kita memahami dunia-Nya
dan untuk benar-benar memahami keindahan
dan keelokan semua yang kita lihat
dan untuk membuat kita menjadi orang yang lebih baik
Saat Tuhan menciptakan "Guru"
Dia memberi kita petunjuk khusus
Untuk menunjukkan kita cara menjadi dewasa
Sehingga kita semua bisa memutuskan
Cara hidup dan bekerja
Menunjukkan apa yang benar dan yang salah
Membawa kita menjadi pemimpin
dan mempelajari bagaimana menjadi kuat
Mengapa Tuhan menciptakan guru
dengan Kasih dan Sayang-Nya
adalah "agar membantu kita mempelajari
bagaimana membuat dunia kita menjadi lebih baik
Tempat yang lebih bijaksana...
Reff: berbagai sumber
Keren-keren puisinya Pak. Karya siapa Pak?
BalasHapuskeren
BalasHapusPak tak ada yang pendek puisinya
BalasHapusMasya Allah
BalasHapuspuisinya indah sekali pak
BalasHapusVery good
BalasHapusBagus bgt
BalasHapusPuisi2nya Luar Biasa
BalasHapus