aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 01 Mei 2013

Wahai Para Guru, Sudahkah Memiliki Sikap ini?

Terkadang masih ada yang berangkat pagi-pagi, menyampaikan materi seharian, kemudian pulang. Besoknya, kemungkinan sama. Lusa, sama. Bisa jadi akan sama dalam setahun, dua tahun, atau bahkan lima tahun. Ya, masih saja ada yang mengajar hanya untuk menggugurkan kewajiban. Sesudah itu, selesai. 

Padahal, potensi terbesar untuk merubah masa depan bangsa ada di pundak para pemudanya. Mereka memiliki dua jalan. Jalan pertama memungkinkan mereka jatuh ke jurang kehancuran, kecanduan, dan lembah-lembah tak bermoral. Jalan kedua memungkinkan mereka membangun pribadi yang kuat, mandiri, jujur, tanggung jawab, dan adil.

Maka, wahai para guru, kita harus mendidik dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, sudahkah kita memiliki sikap ini…

- Memberikan pengalaman saat belajar

- Mengajar dan mendidik dengan penuh semangat

- Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti

- Mendidik dengan cara yang disukai anak-anak

- Memberi perhatian setiap kemajuan

- Memandang semua anak berpotensi

- Senang ketika anak-anak bertanya

- Senang melihat anak-anak belajar

- Memuji ketika dia berhasil

- Tidak marah saat anak meluruskan pengetahuan kita

- Tetap sabar ketika ada anak mengalami kesulitan

- Menjadi teladan yang baik

- Bersikap mendidik tanpa marah ketika anak melakukan kesalahan

- Menyayangi seperti anak sendiri

- Bahkan, sedih ketika mendengar anak bersikap tidak baik di luar sekolah

- Dan, Mendoakannya di malam hari


Daftar di atas hanya beberapa. Kita bisa membuatnya lebih banyak. Yang harus kita ingat adalah bahwa setiap anak mencoba belajar tentang hidup dari orang-orang terdekatnya baik keluarga, sekolah, ataupun lingkungan. Ketika anak kurang mengerti terhadap sikapnya, maka mereka akan terus melakukannya sampai ada yang menunjukkan cara yang lebih baik.

Maka mari kita peduli terhadap anak-anak dan generasi muda kita! Karena kita mendidik mereka bukan untuk menghadapi tantangan hari ini, melainkan tantangan di masa yang akan datang. 


Mari kita peduli! Mari kita mulai sekarang! 

Film Pendidikan Yang Menginspirasi "Front of The Class"

Menjadi guru itu mengasyikkan. Itulah setidaknya yang sangat jelas terasa ketika menonton film ini. Menjadi guru juga haruslah merupakan panggilan hati. Film yang berjudul Front of The Class ini bukan film biasa. Film ini berkisah tentang seorang guru yang berhasil membuat anak-anak didiknya mencintai, berbahagia, dan membanggakannya.
Film ini mampu membuat kita terdiam beberapa saat setelah menontonnya. Terdiam karena film ini menarik, menyadarkan, memberikan semangat, menginspirasi, menghibur, dan sangat menyentuh.

Para guru, kalau anda butuh semangat baru, perlu charging spirit lagi, film ini sangat cocok. Mungkin anda akan terpesona, menitikkan air mata, merasa bangga, dan kita akan terbangun bahwa aku juga bisa dan bisa lebih baik.

Untuk para guru dan orangtua, ini adalah film yang sangat tepat untuk ditonton. Anda cari, tonton, lalu berbagilah pengalaman dengan kami. 


Sebuah film yang menurut SP menjadi sebuah motivasi yang luar biasa, bagaimana ketika seseorang memiliki kelainan yang disebut dengan “Tourette syndrome” berusaha untuk hidup normal bersama dengan manusia lainnya, walaupun sering diejek, dan disisihkan dari pergaulan sehari-harinya. Tourette syndrome adalah sebuah kelainan pada saraf sehingga mengakibatkan Si penderita mengeluarkan suara-suara dan gerakan-gerakan yang tidak disengaja.

Dalam film ini Brad Cohen yang diperankan oleh James Wolk, dikisahkan menderita kelainan “Tourette syndrome” sejak ia berumur 6 tahun. Sejak menderita penyakit tersebut, berbagai panggilan yang kurang mengenakan dari teman-temannya ditujukan kepadanya, namun Brad selalu mencoba untuk menerimanya. Brad juga sering dikeluarkan dari kelas, bioskop, dan tempat-tempat umum lainnya, karena dianggap mengganggu.

Ibunya adalah sosok yang paling tegar dan selalu memperhatikannya. Ibunya sangat sayang kepadanya. Ibunya selalu berusaha mencari berbagai macam cara agar Bobo (panggilan Brad) bisa hidup normal, seperti anak kecil pada umumnya. Namun kenyataan berkata lain, belum ada obat yang bisa menyembuhkan Tourette syndrome. Kenyataan tersebut tentunya membuat Ibu Brad sangat sedih, namun dia selalu memotivasi, agar Brad tidak menyerah terhadap kelainan yang dideritanya. Selain ibunya, adiknya Jeff juga sangat menyayanginya.

Kenyataan tersebut membuat ayah Brad memilih untuk bercerai, sehingga ibunya berjuang sendiri mendidik dan memotivasi Brad. Ayahnya adalah sosok yang dibenci oleh Brad, karena tidak bisa menerima kelainan yang ada pada Brad. Ayahnya selalu marah mendengar Brad mengeluarkan suara-suara aneh tersebut.

Film ini memiliki cerita yang sangat menarik yang disuguhkan dengat hati-hati, sehingga tidak ada kejutan-kejutan yang berlebihan. Menurut SP film ini lebih mengkususkan untuk memotivasi penonton, agar tidak pernah mengalah terhadap situasi apapun. Selain itu, cerita percintaan Brad dengan Nancy menjadi sesuatu yang sangat spesial, sebuah cinta yang tulus dari Nancy, tanpa harus mempedulikan kekurangan Brad.

Sebagai tambahan, film ini diangkat dari sebuah buku yang berjudul “Front of the Class: How Tourette Syndrome Made Me the Teacher I Never Had” yang ditulis oleh Brad Cohen dan Lisa Wysocky. Buku ini merupakan kisah nyata Brad Cohen.

Guru Abad 21

Sudah sering kita mendengar bahwa guru Indonesia harus mau berubah dan belajar untuk mampu menyiapkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing di dunia kerja, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Kondisi ini mendesak para guru harus mampu menguasai beberapa hal yang berkaitan dengan tuntutan perkembangan yang terjadi di abad 21, antara lain pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk sumber belajar dan mengembangkan pembelajaran yang membuat siswa mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, dan berkomunikasi dengan baik.

Namun dalam kenyataannya belum semua guru menyadari pentingnya untuk terus mau belajar mengusahakan diri untuk terus mau mengembangkan diri. Banyak guru yang masih berkutat dengan metode yang itu-itu saja dan belum mengembangkan pembelajaran yang kreatif. Ada beberapa hal yang membuat guru terkadang stay dizonanya saat ini, yaitu keengganan untuk mau berubah dengan berbagai alasan seperti :

  • Sudah lama berkecimpung di dunia pendidikan sehingga sudah cukup pengalaman dan sudah banyak strategi pembelajaran yang dapat dipakai, padahal mungkin metode dan strategi pembelajaran yang digunakan sudah usang dan perlu berubah.
  • Sudah tidak muda lagi sehingga tidak punya cukup waktu untuk mengembangkan diri seiring dengan fokus kepada keluarga dan mencari tambahan diluar pendapatan rutin.
  • Pembelajaran yang kreatif sulit dilakukan karena kultur belajar yang baik dapat dilakukan pada siswa yang punya kesadaran tinggi untuk belajar, sementara untuk siswa yang pas-pas an amat sangat sulit untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan merangsang keterampilan berpikir kritis. 
Seluruh alasan di atas mungkin tidak sepenuhnya salah. Adalah sebuah kenyataan bahwa pengalaman mengajar bertahun-tahun bahkan puluhan tahun membuat guru memiliki banyak pengalaman berharga dalam mengembangkan kompetensi mengajarnya. Tentulah guru yang mengajar dua tahun atau empat tahun akan berbeda pengalamannya dengan guru yang sudah puluhan tahun.

Dari sisi pengusaaan content bahan ajar mungkin guru yang puluhan tahun akan menguasai bahan ajar yang lebih baik, namun guru yang dua atau empat tahun mengajar bisa jadi tidak kalah dalam mengembangkan diri melalui pembelajaran yang inovatif karena dalam proses belajar guru berusaha menghadirkan ide-ide baru dalam pengembangan metode belajar dengan lebih menguasai dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Rasa sungkan mengakui bahwa kita perlu terus belajar adalah suatu tembok penghalang yang terlihat sebagai arogansi pribadi dalam mencetuskan pengakuan bahwa guru (tanpa terkecuali) harus terus mau belajar.

Alasan kedua, bahwa kita tidak punya waktu untuk mengembangkan diri terkadang berpusat karena kita kurang gigih dalam usaha menguasai passion dalam mengajar. Hasrat berprestasi sudah mulai surut karena fokus hidup kepada keluarga sudah cukup menyita pikiran kita. Dalam beberapa teori motivasi mengkatakan bahwa ketahanan diri dalam meraih sesuatu dipengaruhi oleh motivasi instrinsik dalam diri yang pada akhirnya akan menyeleksi kesungguhan manusia untuk terus berusaha mencapai yang diinginkan. Kalau begitu, hal yang penting adalah motivasi diri kita. Bila kita memiliki motivasi yang kuat untuk mau belajar dan menjadi guru yang terus mau belajar maka semua alasan-alasan yang menghalangi bukan lah menjadi alasan permanen. Belajar untuk tetap update mengenai perkembangan teknologi sebagai penunjang pembelajaran mutlak diperlukan. Ini dapat kita peroleh melalui pelatihan atau melalui hal yang sederhana seperti sharing knowledge dengan rekan kerja yang memiliki ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

Alasan ketiga, anggapan bahwa kultur belajar yang baik dapat dilakukan pada siswa yang punya kesadaran tinggi untuk menjadi lebih baik, sementara untuk siswa yang pas-pas an amat sangat sulit untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif bukanlah alasan yang seutuhnya tepat, karena pada akhirnya guru adalah manager bagi kelas yang diampu. Bukankah bila guru menyadari posisi ini dengan baik, maka guru akan berusaha get attention siswanya sehingga siswa akan mengikuti arahan yang guru berikan? Hal ini memanglah tidak mudah, namun dapat menjadi tantangan bagi guru untuk terus menciptakan kesempatan bagi dirinya sendiri untuk bagaimana membuat siswa tertarik dengan apa yang diajarkan baik yang berkaitan dengan materi maupun soft skill yang sekiranya dibutuhkan oleh siswa.

Satu pertanyaan reflektif adalah apakah kita mau menjadi guru abad 21? Siap mengambil konsekuensi-konsekuensi goals yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri. Tantangan abad 21 ada di depan mata para siswa kita, dan didepan mata kita pulalah tuntutan menjadi guru abad 21 suatu hal yang tidak terhindarkan. Itu berarti bahwa bahwa guru perlu terus belajar mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menciptakan siswa didik yang dapat bersaing di era teknologi dan informasi saat ini.

Source 

Komunikasi Guru dan Siswa Ibarat Baut dan Mur


Proses kegiatan belajar mengajar merupakan mata rantai yang menghubungkan antara guru dan siswa untuk menciptakan komunikasi yang baik sehingga proses pembelaran dapat berjalan dengan efektif.   Kedua belah pihak, baik guru dan siswa harus bersinergi , dimana guru harus dapat menyampaikan materi dengan baik dan siswa juga harus dapat memahami dan menyerap materi dengan baik.    Jika keduanya dapat memahami dan menyadari tugasnya masing-masing maka akan tercipta komunikasi pembelajaran yang kondusif.
Komunikasi antara guru dan siswa diibaratkan bagaikan baut (sekrup) dan mur karena keduanya harus saling memberi dan menerima.  Mur tidak akan bisa masuk ke baut kalau baut tidak mau menerima.   Sebaliknya, drat pada baut tidak bisa klop dengan mur jika ada yang tidak beres pada mur tersebut.   Untuk itu perlu diperhatikan dan dijaga jangan sampai ada benda yang menghambat kerja keduanya sehingga dapat mempengaruhi fungsinya masing-masing.    

Kecocokan Drat
Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik bila terdapat kecocokan antara guru dan siswa.    Guru harus mampu memiliki kecocokan secara personal maupun akademis, sedangkan siswa harus mampu untuk menjalankan tugas dan kewajibannya.   Bila ini tidak dapat ditempuh maka ibarat baut dan mur yang rusak, tidak bisa berpasangan secara harmonis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.   Misalnya pada kondisi saat ini, setiap guru juga harus mampu mengikuti perkembangan jaman dan dunia pendidikan. Teknologi semakin maju, perkembangan era digital pun semakin marak.    Cara guru mengajar pada jaman sekarang tentunya tidak dapat disamakan pada saat jaman guru tersebut sekolah.   Sekarang siswa sudah hidup di abad 21, siswa tidak bisa dipaksakan untuk menerima kondisi di era 80- an atau 90-an.    Jadi kecocokan antara siswa dan guru tersebut mutlak diciptakan oleh kedua belah pihak seperti kecocokan antara mur dan bautnya.  

Perlu Pelumas
Komunikasi yang baik antara guru dan murid harus selalu dijaga.    Salah satunya adalah dengan mencairkan suasana agar tidak terkesan tegang dan kaku saat proses belajar mengajar berlangsung.   Berbagai upaya penyegaran dan pendekatan personal kepada tiap siswa harus diciptakan oleh guru sehingga suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.   Misalnya bagaimana guru mampu untuk berkreasi dan berinovasi.    Kreasi dan inovasi ini bagaikan cairan atau pelumas yang mencegah baut dan mur berkarat.    Sehingga komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan lancar, tidak tersendat seperti baut dan mur tanpa pelumas.
  
Perlu Pengaturan Tekanan
Dalam mengencangkan baut adakalanya diperlukan tekanan keras ketika terjadi kemacetan.   Meskipun sebenarnya baut dan mur sudah sesuai dengan ukurannya.    Hal ini dapat disebabkan karena berbagai hal, sehingga melalui penekanan tersebut dapat membantu mempercepat pengencangan.
Dalam proses belajar mengajar, adakalanya diperlukan pengaturan tekanan berupa ketegasan dalam mengajar.   Namun yang perlu diingat bahwa dalam memberikan tekanan harus sesuai dengan kondisi baut tersebut, kalau tidak sesuai justru baut tersebut akan dol. Demikian juga dalam memberikan ketegasan kepada siswa harus disesuaikan dengan kapasitas siswanya.   Karena yang perlu diingat adalah bahwa setiap siswa tidak sama.    Ada siswa yang bisa diperlakukan dengan keras, tetapi adapula yang harus diperlakukan dengan lembut dan tidak mau ditegur didepan teman-temannya.
Oleh karena itu guru harus mempu untuk memahami kondisi psikologis dan sosiologis masing-masing siswa.    Bila ketegasan berupa teguran yang dilakukan oleh guru dapat diterima dengan siswa maka siswa pun akan menyadari kesalahannya.    Tetapi bila siswa tidak memahami dan tidak mau menerima teguran dari gurunya, yang ada justru siswa tersebut akan jengkel, marah, frustasi bahkan dendam terhadap gurunya.
Jadi pengaturan tekanan yaitu berupa tindakan tegas dalam proses pembelajaran perlu dilakukan, namun harus tetap memperhatikan kondisi psikologis dan sosiologis siswa agar siswa juga mau memahami dan menyadarinya.   Dengan demikian komunikasi yang baik antara guru dan siswa juga dapat terjalin dengan baik. Source 

Kiat Menghadapi Perubahan Karakter Belajar Siswa Abad 21

Terlepas dari carut marut nya berbagai pendapat tentang ujian nasional sebagai bahan evaluasi kegiatan dan penentu kelulusan .Sebagai pendidik perlu mempelajari lebih dalam mengenai sikap ,perilaku dan kebiasaan siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya sebagai bahan evaluasi keberhasilan dalam tugas membelajarkan dan mendidik siswa..pendidika!

Karakter belajar siswa yang meliputi sikap dan perilaku bukanlah hal yang bersifat menetap,mereka mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan tren perkembangan zaman. Peserta didik mempunya cara pandang,kenangan dan pengalaman yang diinginkan saat menjalani proses pembelajaran. 


Seorang pendidik patut melakukan evaluasi diri akan keberhasilannya dalam membelajarkan siswa dengan mencermati apakah karakter siswa saat ini sangat mendukung efektivitas kegiatan pembelajaran atau bahkan sebaliknya makin membuat guru bersangkutan merasa semakin tidak berdaya..?” 

Berikut kiat praktis menemukan solusi menghadapi karakter siswa di Indonesia saat ini:

Pertama, Karakter Siswa saat ini cenderung malas mengingat /menghafal materi pelajaran karena “efekgoogling” yang dirasanya lebih efektif dalam menemukan “kunci “jawaban dalam sebuah pertanyaan daripada menumpuk teori di memorinya.. Mereka adalah siswa yang berpikir praktis dan memilih jalan mudah dalam mengingat sebuah konsep atau teori. Mereka adalah siswa yang mudah bosan dengan model pembelajaran konvensional ,mendengar ceramah gurunya serta menghafal model “kuno”.

Dari waktu ke waktu penggunaan media TIK bagi siswa makin lekat bagi hampir semua kehidupan mereka ,karena itu penguasaan TIK sebagai media dan sumber pembelajaran bagi siswa harus dapat dikuasai oleh para pendidik. Agar dapat meng edukasi peserta didik dalam menggunakan TIK untuk kepentingan pembelajaran. Seorang guru perlu melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk mengetahui “Student Insight “dari kegiatan pembelajaran peserta didik.

Kedua, Karakter siswa Indonesia kebanyakan tidak memiliki jadwal yang tetap dalam kegiatan belajarnya dirumah. Belajar sistem kebut semalam ,belajar kalau ada Pekerjaan Rumah (PR),belajar menjelang Ujian serta budaya belajar yang tidak lagi dikembangkan di rumah rumah keluarga di Indonesia sebagian besar di perkotaan makin menguat. Jam belajar lebih banyak dikalahkan dengan dengan menonton televisi bermain game ,berinternet dsb akan menjadi tren di masa depan.

Kedepan para pendidik makin sulit membangkitkan semangat belajar siswa secara mandiri karena lemahnya peran serta orang tua /wali murid serta budaya lingkungan masyarakat setempat.Guna mewujudkan kerja sama yang harmonis membangunhabit belajar siswa secara mandiri dirumah .Peran pendidik dalam membangun komunikasi harmonis harus lebih ditingkatkan ,Parenting Education,komitmen bersama orang tua /wali murid dan memberikan edukasi masyarakat tentang pentingnya menumbuhkan semangat giat belajar harus terus ditingkatkan.

Ketiga, Karakter siswa Indonesia cenderung lebih suka membangun komunitasnya sendiri. Siswa siswi lebih suka dan berbahagia jika dapat memiliki komunitas yang berbasis minat dan kepentingannya ,baik secara nyata maupun virtual. Tumbuhnya jejaring sosial via internet yang didominasi anak anak belia yang masih sekolah menunjukkan bahwa komunitas adalah hal yang paling penting dan berarti bagi dirinya. Walaupun tidak semua komunitas siswa itu berdampak positif bagi perkembangan sosialnya.

Sejalan dengan perilaku siswa yang suka berkelompok ini seorang pendidik patut menurunkan ego sektoral sebagai peran guru yang “superordinate’menjadi berperan sebagai sahabat siswa baik secara real maupun virtual. Dengan demikian guru dapat diterima dan mengetahui perkembangan pergaulan serta memberi arah kebaikan kepada peserta didik.

Keempat, Karakter siswa Indonesia tidak terlalu berpikir proses namun lebih berorientasi hasil. Perilaku ini tercermin dari banyaknya siswa yang berusaha mencari bocoran ,perilaku yang penting nilainya bagus ,mencontek , malas belajar , perilaku siswa yang tidak teguh dalam menjalani proses pembelajaran ,budaya copy paste dsb.

Dalam jangka panjang perilaku ini pada dasarnya tidak akan membangun kompetensi dan daya saing siswa di masa depan .Menyadari kondisi ini seorang pendidik patut melakukan penyesuaian terhadap metode pembelajaran agar dapat membuat siswa lebih betah dan memiliki kepuasan dalam pengalaman belajarnya.

Kelima, Karakter siswa Indonesia yang mulai melemah semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Siswa –siswi Indonesia cenderung tidak terlalu percaya dengan produk buatan dalam negeri,tidak hafal sejarah perjuangan dan lagu kebangsaan Indonesia ,tidak menyukai seni dan budaya ,bergaya dan perilaku kebarat-baratan serta perilaku perilaku lain yang makin menjauhkan dari karakter asli bangsa Indonesia.

Guna melestarikan seni dan budaya bangsa peran pendidik patut memasukkan unsur unsur budaya bangsa dalam bahan ajar di setiap kegiatan pembelajar .Sekaligus mengembangkan ekstrakurikuler dan pembiasaan yang dapat membuat siswa mencinta budaya negerinya.

Keenam, Karakter siswa Indonesia yang tidak peduli lingkungan dan makin individual. Dengan makin eksklusifnya lingkungan rumah,lingkungan sekolah dan perilaku masyarakat yang makin individual. Banyak siswa yang makin tidak memiliki kesempatan untuk memperdulikan lingkungan sekitarnya. Bahkan para siswa cenderung cuek atau bahkan cenderung hanyut pada lingkungan yang makin tidak kondusif. Jika ini dibiarkan maka mutuout put kita akan menjadi lulusan lulusan yang makin mendatangkan kerusakan pada alam.

Guna meningkatkan peran dan kepedulian siswa maka pendidik patut menyusun strategi pembelajaran kepada siswa yang berbasis kepedulian pada lingkungan,seperti meningkatkan kebersihan sekolah ,taman hijau di sekolah pengelolaan sampah sekolah atau kegiatan luar ruang yang membuat siswa makin memiliki kesadaran dan kepedulian pada lingkungan.

Bila perubahan dan percepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat mempengaruhi siswa ,maka tugas dan peran pendidik adalah membangun karakter siswa guna menciptakan life skill nya dimasa depan. Tugas guru adalah meningkatkan diri guna memprediksi kecepatan perubahan perilaku siswa guna membentuk karakter peserta didik yang berkebangsaan Indonesia.

Su-ul Khatimah

Su-ul Khatimah (Akhir atau Kematian Yang Jelek) dapat disebabkan oleh beberapa hal. marilah kita renungkan firman Allah sbb :

"Katakan: Kalau bapa-bapamu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, perempuan-perempuanmu. kaum keluargamu, kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu kuatiri menanggung rugi dan tempat tinggi yang kamu sukai; kalau semua itu lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjuang di jalan Allah, tunggulah sampai Allah mendatangkan perintahNYA. (QS.At-Taubah: 24)


Ketahuilah, bahwa su-ul-khatimah itu ada dua tingkat. Salah satu daripadanya lebih besar dari yang lain. 

Adapun tingkat yang besar, yang mendahsyatkan, bahwa mengerasi atas hati, ketika sakaratul-maut dan lahir ke-huru-hara-annya, adakalanya oleh keraguan dan adakalanya oleh keingkaran. Lalu roh (nyawa) diambil dalam keadaan kerasnya keingkaran atau keraguan. Maka ikatan keingkaran yang mengerasi atas hati itu, menjadi dinding (hijab) di antaranya dan Allah Ta'ala untuk selama-Iamanya. Dan yang demikian menghendaki akan kejauhan yang terus-menerus dan siksaan yang berkekalan. 

Yang kedua, yaitu: kurang dari yang pertama tadi, bahwa mengerasi atas batinya ketika mati, oleh kecintaan kepada sesuatu dari hal dunia dan keinginan dari keinginan-keinginan dunia. Maka membentuk yang demikian itu dalam batinya dan menenggelamkannya. Sehingga, tidak ada lagi dalam keadaan itu, tempat yang lapang untuk yang lain. Maka berkebetulan pengambilan nyawanya dalam keadaan yang demikian. Maka adalah ketenggelaman batinya dengan yang demikian itu, membalikkan kepalanya ke dunia. Dan memalingkan mukanya ke dunia itu. 

Shiddiq Hasan Khan mengatakan bahwa su’ul khatimah memiliki sebab-sebab yang harus diwaspadai oleh seorang mukmin. 

Pertama, kerusakan dalam aqidah, walau disertai zuhud dan kesholehan. Jika ia memiliki kerusakan dalam aqidah dan ia meyakininya sambil tidak menganggap itu salah, terkadang kekeliruan aqidahnya itu tersingkap pada saat sakratul maut. Bila ia wafat dalam keadaan ini sebelum ia menyadari dan kembali ke iman yang benar, maka ia mendapatkan su’ul khatimah dan wafat dalam keadaan tidak beriman. Setiap orang yang beraqidah secara keliru berada dalam bahaya besar dan zuhud serta kesholehannya akan sia-sia. Yang berguna adalah aqidah yang benar yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasul. Mereka terancam oleh ayat Allah berikut:

”Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS Al-Kahfi ayat 103-104)

Kedua, banyak melakukan maksiat. Orang yang sering bermaksiat akan didominasi oleh memori tersebut saat kematian menjelang. Sebaliknya bila seseorang seumur hidupnya banyak melakukan ketaatan, maka memori tersebutlah yang menemaninya saat sakratul maut. Orang yang banyak dosanya sehingga melebihi ketatannya maka ini sangat berbahaya baginya. Dominasi maksiat akan terpateri di dalam hatinya dan membuatnya cenderung dan terikat pada maksiat, dan pada gilirannya menyebabkan su’ul khatimah. Adz-Dzahabi dalam kitabnya al-Kaba’ir mengutip Mujahid: Tidaklah seseorang mati kecuali ditampilkan kepadanya orang-orang yang biasa ia gauli. Seorang lelaki yang suka main catur sekarat, lalu dikatakan kepadanya: ”Ucapkanlah La ilaha illa Allah.” Ia menjawab: ”Skak!” kemudian ia mati. Jadi, yang mendominasi lidahnya adalah kebiasaan permainan dalam hidupnya. Sebagai ganti kalimat Tauhid, ia mengatakan skak.

Ketiga, tidak istiqomah. Sungguh, seorang yang istiqomah pada awalnya, lalu berubah dan menyimpang dari awalnya bisa menjadi penyebab ia mendapat su’ul khatimah, seperti iblis yang pada mulanya merupakan pemimpin dan guru malaikat serta malaikat yang paling gigih beribadah, tapi kemudian tatakala ia diperintah untuk sujud kepada Adam, ia membangkang dan menyombongkan diri, sehingga ia masuk golongan kafir. Demikian pula dengan ulama Bani Israil Bal’am yang digambarkan dalam ayat berikut:

”Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.” (QS Al-A’raaf ayat 175-177)

Keempat, iman yang lemah. Hal ini dapat melemahkan cinta kepada Allah dan menguatkan cinta dunia dalam hatinya. Bahkan lemahnya iman dapat mendominasi dirinya sehingga tidak tersisa dalam hatinya tempat untuk cinta kepada Allah kecuali sedikit bisikan jiwa, sehingga pengaruhnya tidak tampak dalam melawan jiwa dan menahan maksiat serta menganjurkan berbuat baik. Akibatnya ia terperosok ke dalam lembah nafsu syahwat dan perbuatan maksiat, sehingga noda hitam dosa menumpukdi dalam hati dan akhirnya memadamkan cahaya iman yang lemah dalam hati. Dan ketika sakratul maut tiba, cinta Allah semakin melemah manakala ia melihat ia akan berpisah dengan dunia yang dicintainya. Kecintaannya pada dunia sangat kuat, sehingga ia tidak rela meninggalkannya dan tak kuasa berpisah dengannya. Pada saat yang sama timbul rasa khawatir dalam dirinya bahwa Allah murka dan tidak mencintainya. Cinta Allah yang sudah lemah itu berbalik menjadi benci. Akhirnya bila ia mati dalam kondisi iman seperti ini, maka ia mendapat su’ul khatimah dan sengsara selamanya.

Akibat Maksiat dan Godaan Syaithon 

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya dosa, maksiat dan syahwat adalah sebab yang dapat menggelincirkan manusia saat kematiaanya, ditambah lagi dengan godaan syaithon. Jika maksiat dan godaan syaithon terkumpul, ditambah lagi dengan lemahnya iman, maka sungguh amat mudah berada dalam su’ul khotimah (akhir hidup yang jelek).”
Agar Selamat dari Su’ul Khotimah, Ibnu Katsir rahimahullah kembali melanjutkan penjelasannya:
“Su’ul khotimah (akhir hidup yang jelek)—semoga Allah melindungi kita darinya—tidaklah terjadi pada orang yang secara lahir dan batin itu baik dalam bermuamalah dengan Allah. Begitu pula tidak akan terjadi pada orang yang benar perkataan dan perbuatannya. Keadaan semacam ini tidak pernah didengar bahwa orangnya mati dalam keadaan su’ul khotimah sebagaimana kata ‘Abdul Haq Al Isybili. Su’ul khotimah akan mudah terjadi pada orang yang rusak batinnya dilihat dari i’tiqod (keyakinannya) dan rusak lahiriahnya yaitu pada amalnnya. Su’ul khotimah lebih mudah terjadi pada orang yang terus menerus dalam dosa besar dan lebih menyukai maksiat. Akhirnya ia terus menerus dalam keadaan berlumuran dosa semacam tadi sampai maut menjemput sebelum ia bertaubat.”

Perlu diketahui bahwa su’ul khotimah memiliki berbagai sebab yang banyak jumlahnya. Di antaranya yang terpokok adalah sebagai berikut :

  • Berbuat syirik kepada Allah ‘azza wa jalla. Pada hakikatnya syirik adalah ketergantungan hati kepada selain Allah dalam bentuk rasa cinta, rasa takut, pengharapan, do’a, tawakal, inabah (taubat) dan lain-lain.
  • Berbuat bid’ah dalam melaksanakan agama. Bid’ah adalah menciptakan hal baru yang tidak ada tuntunannya dari Allah dan Rasul-Nya. Penganut bid’ah tidak akan mendapat taufik untuk memperoleh husnul khatimah, terutama penganut bid’ah yang sudah mendapatkan peringatan dan nasehat atas kebid’ahannya. Semoga Allah memelihara diri kita dari kehinaan itu.
  • Terus menerus berbuat maksiat dengan menganggap remeh dan sepele perbuatan-perbuatan maksiat tersebut, terutama dosa-dosa besar. Pelakunya akan mendapatkan kehinaan di saat mati, disamping setan pun semakin memperhina dirinya. Dua kehinaan akan ia dapatkan sekaligus dan ditambah lemahnya iman, akhirnya ia mengalami su’ul khotimah.
  • Melecehkan agama dan ahli agama dari kalangan ulama, da’i, dan orang-orang shalih serta ringan tangan dan lidah dalam mencaci dan menyakiti mereka.
  • Lalai terhadap Allah dan selalu merasa aman dari siksa Allah. Allah berfirman yang artinya, “Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga). Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi” (QS. Al A’raaf [7] : 99)
  • Berbuat zalim. Kezaliman memang ladang kenikmatan namun berakibat menakutkan. Orang-orang yang zalim adalah orang-orang yang paling layak meninggal dalam keadaan su’ul khotimah. Allah berfirman yang artinya,“Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al An’aam [6] : 44)
  • Berteman dengan orang-orang jahat. Allah berfirman yang artinya, “(Ingatlah) hari ketika orang yang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan yang lurus bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan sebagai teman akrabku” (QS. Al Furqaan [25] : 27-28)
  • Bersikap ujub. Sikap ujub pada hakikatnya adalah sikap seseorang yang merasa bangga dengan amal perbuatannya sendiri serta menganggap rendah perbuatan orang lain, bahkan bersikap sombong di hadapan mereka. Ini adalah penyakit yang dikhawatirkan menimpa orang-orang shalih sehingga menggugurkan amal shalih mereka dan menjerumuskan mereka ke dalam su’ul khotimah. 
Demikianlah beberapa hal yang bisa menyebabkan su’ul khotimah. Kesemuanya adalah biang dari segala keburukan, bahkan akar dari semua kejahatan. Setiap orang yang berakal hendaknya mewaspadai dan menghindarinya, demi menghindari su’ul khotimah. Bandingkan dengan uraikan dibawah ini.

Tanda-Tanda Khusnul Khatimah 

  • Mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallaah saat meninggal. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang akhir ucapan dari hidupnya adalah laa ilaaha illallaah, pasti masuk surga” (HR. Abu Dawud dll, dihasankan Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil)
  • Meninggal pada malam Jum’at atau pada hari Jum’at. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap muslim yang meninggal pada hari atau malam Jum’at pasti akan Allah lindungi dari siksa kubur” (HR.Ahmad)
  • Meninggal dengan dahi berkeringat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Orang mukmin itu meninggal dengan berkeringat di dahinya”(HR. Ahmad, Tirmidzi dll. dishahihkan Al Albani)
  • Meninggal karena wabah penyakit menular dengan penuh kesabaran dan mengharapkan pahala dari Allah, seperti penyakit kolera, TBC dan lain sebagainya
  • Wanita yang meninggal saat nifas karena melahirkan anak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya berarti mati syahid. Sang anak akan menarik-nariknya dengan riang gembira menuju surga” (HR. Ahmad)
  • Munculnya bau harum semerbak, yakni yang keluar dari tubuh jenazah setelah meninggal dan dapat tercium oleh orang-orang di sekitarnya. Seringkali itu didapatkan pada jasad orang-orang yang mati syahid, terutama syahid fi sabilillah.
  • Mendapatkan pujian yang baik dari masyarakat sekitar setelah meninggalnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati jenazah. Beliau mendengar orang-orang memujinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallampun bersabda, “Pasti (masuk) surga” Beliau kemudian bersabda, “kalian -para sahabat- adalah para saksi Allah di muka bumi ini” (HR. At Tirmidzi)
  • Melihat sesuatu yang menggembirakan saat ruh diangkat. Misalnya, melihat burung-burung putih yang indah atau taman-taman indah dan pemandangan yang menakjubkan, namun tidak seorangpun di sekitarnya yang melihatnya. Kejadian itu dialami sebagian orang-orang shalih. Mereka menggambarkan sendiri apa yang mereka lihat pada saat sakaratul maut tersebut dalam keadaan sangat berbahagia, sedangkan orang-orang di sekitar mereka tampak terkejut dan tercengang saja. 
Wallah A’lam Bishawab

Penelitian dari Ilmu Kedokteran: Manfaat Mandi Subuh

Menurut riwayat, Rasullulah sallallahu wa alaihi`wa sallam tak pernah sakit sepanjang hayatnya karena pandai menjaga Kesehatannya dan salah satu aktivitas rutin Rasullulah
adalah beliau selalu menjaga makanan sehari2nya dan selalu mandi sebelum subuh.

Rasullulah sallallahu wa alaihi`wa sallam bersabda yang artinya “Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah” (HR Muslim). Ya, hanya dengan tubuh yang sehat kita bisa melakukan berbagai aktivitas di dunia ini dengan sempurna.

Dr. Abdul Hamid Dayyat, dari Universitas Kairo Mesir menjelaskan manfaat kesehatan yang diperoleh seseorang dari aktivitas bangun Subuh ( fajar ) dan mandi pada waktu fajar, diantaranya adalah gas O3. Pada waktu fajar kandungan gas O3 sangat melimpah kemudian berkurang sedikit demi sedikit hingga habis ketika matahari terbenam pada sore hari. Gas O3 mempunyai pengaruh yang positif pada urat syaraf, mengaktifkan kerja otak dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar maka akan merasakan kenikmatan dan kesegaran tiada tara .

Sementara itu dari beberapa penelitian didapati kesimpulan bahwa sebaiknya seseorang membiasakan mandi Subuh dengan air dingin, karena mandi pada waktu subuh dengan air dingin memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya adalah :

  • Melancarkan Peredaran darah. Mandi subuh ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Menurut Dr. dr. Aru W. Sudoyo, MD dokter spesialis penyakit dalam dari FK UI dan RS Medistra, mandi pagi secara medis akan merangsang sistem peredaran darah dan persyarafan menjadi lebih aktif. Hal ini timbul sebagai reaksi terhadap rangsangan suhu dingin secara singkat. Sepanjang seseorang tidak sakit, maka mandi subuh atau sebelum subuh memberikan efek positif karena tubuh dicambuk oleh temperature rendah.
  • Membuat kulit menjadi halus dan cantik. dr. Midi Hariyani, SpKK spesialis kulit dan kelamin dari klinik nusantara kuningan menyebutkan bahwa dengan mandi subuh dapat membangunkan tubuh yang terlelap dimana metabolisme tubuh sedang melambat. Diibaratkan membangunkan mesin yang awalnya pelan kemudian dinaikkan. Suhu tubuh akan dinaikkan mencapai kestabilan. Jantung menjadi terpacu untuk bangun,adrenalin meningkat, pembuluh darah jadi lebih lancar untuk bergerak sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi sangat baik termasuk aliran ke kulit, jaringan kulit akan membaik tidak kering dan menjadi lebih kenyal / lembab. Mandi dengan air dingin juga mampu mengurangi noda hitam pada lingkaran bawah mata sehingga wajah terlihat lebih cerah dan kulit tampak lebih fresh.
  • Mampu menurunkan resiko darah tinggi. Menurut Frederic Premji serang hypnotherapis dari The American Board Of Hypnotherapy bahwa Mandi dengan air dingin juga mampu menurunkan resiko timbulnya darah tinggi, varises dan mengerasnya pembuluh darah, hal ini terjadi karena air dingin akan melancarkan sirkulasi darah keseluruh organ-organ tubuh.
  • Mampu meningkatkan sel darah putih. Mandi dengan air dingin pada waktu subuh akan meningkatkan sel darah putih dalam tubuh yang berakibat meningkatnya daya tahan tubuh dalam melawan virus yang masuk kedalam tubuh, dan tubuhpun akan menjadi lebih sehat dan bugar.
  • Mampu meningkatkan kesuburan. Mandi dengan air dinginpun memiliki efek positif bagi kesehatan reproduksi, karena mandi dengan air dingin dapat meningkatkan produksi hormon testosterone pada pria dan hormon estrogen pada wanita yang berpengaruh pada meningkatnya kesuburan dan gairah seksual.
  • Membuat rambut lebih sehat. Apasih yang terjadi dengan rambut bila dibilas dengan air dingin ? ternyata air dingin dapat menutupi kutikula rambut, sehingga mampu mengurangi kerontokan. Air dinginpun mampu melindungi rambut dari kotoran-kotoran yang biasanya menempel pada kulit kepala, dengan demikian rambut akan lebih sehat dan kuat. 
Tambahan lagi, kelebihan mandi sebelum subuh juga mampu Meredakan Depresi. Mandi dengan air dingin juga berpengaruh pada jiwa, menjadikan jiwa dan pikiran lebih tenang dan bersemangat menjalankan aktivitas sehari – hari.

Catatan : Untuk mereka yang memiliki penyakit berat sebaiknya mandi dengan suhu air hangat (bukan panas) yang mendekati suhu tubuh sehingga sistem penyesuaian atau
adaptasi yang sedang lemah tidak dirangsang secara paksa.  


Khusus untuk penderita eksim dan rematik sebaiknya tidak melakukan aktivitas mandi sebelum subuh ini kecuali dengan air hangat. Para penderita eksim jika mandi menggunakan air dingin akan menyebabkan gatal gatal pada kulit, sedangkan penderita rematik akan meningkatkan radang sendinya. Perubahan suhu yang terlalu mendadak juga dapat menyebabkan aliran darah terganggu sehingga tekanan darah lebih tinggi dari biasanya yang menyebabkan munculnya hipertensi dan jantung.

Demikian beberapa manfaat mandi fajar dengan air dingin, yang ternyata memberikan dampak baik bagi kesehatan. Untuk itu mari kita membiasakan diri untuk mandi diwaktu subuh/fajar dengan air dingin. Semoga yang sedikit ini memberi manfaat.

Pikiran Negatif Ternyata Tidak Baik Bagi Kesehatan

Dalam Buku “The Healing dan Discovering the Power of the Water” (By: Dr. Masaru Emoto) disimpulkan bahwa :
  1. MARAH selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi selama 6 jam.
  2. DENDAM dan MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati.. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti Stress, Kolesterol, Hipertensi, Serangan Jantung, Rhematik, Arthtritis, Stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah)…..
  3. Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami Gangguan Pencernaan.
  4. Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit Nyeri Punggung.
  5. Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit Insomnia (susah tidur).
  6. Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena Gangguan Tulang Belakang Bagian Bawah.
  7. Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.
  8. Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).
  9. Jika kita mudah EMOSI & cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.
  10. Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami Penurunan Kekebalan Tubuh.
  11. Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit Diabetes.
  12. Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit Demensia Senelis (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).
  13. Jika kita sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit Leukemia (kanker darah putih). 
Mari kita selalu BERSYUKUR atas segala perkara yang telah terjadi karena deng?n bersyukur, maka HATI ini menjadi BERGEMBIRA dan menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh untuk mengusir segala penyakit tersebut di atas.

Semoga bermanfaat buat kita semua.