aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Selasa, 27 November 2012

Serial Eset Update 27 Nopember 2012

 
Update 27 November 2012

  • Username dan password untuk Eset Smart Security 4, 5 dan 6  
Username: TRIAL-76248804
Password: 2x22rrkc7c
Expiry Date: 16.12.2012

Username: TRIAL-76248782
Password: 7ptn7fdedm
Expiry Date: 16.12.2012

Username: TRIAL-76248795
Password: 6t7p4vtc36
Expiry Date: 16.12.2012

Username: EAV-73195391
Password: amtuvkx7e3
Expiry Date: 01.01.2013

Username: EAV-73195395
Password: uat48vbscc
Expiry Date: 01.01.2013

Username: EAV-76001317
Password: kd8mbvjbe4
Expiry Date: 18.02.2013

Username: EAV-76001321
Password: ncsdjh88xc
Expiry Date: 18.02.2013

Username: EAV-76001335
Password: 856nra3pj7
Expiry Date: 18.02.2013

Username: EAV-76001355
Password: 2smfd7a37k
Expiry Date: 18.02.2013

Username: EAV-76001359
Password: kfmpphmm5v
Expiry Date: 18.02.2013

  • Username dan password untuk Eset Antivirus 4, 5 dan 6 
Username: EAV-76007819
Password: axprxnjs44
Expiry Date: 19.02.2013

Username: EAV-76007825
Password: 6aamcex2jj
Expiry Date: 19.02.2013

Username: EAV-76007831
Password: 744su52ppk
Expiry Date: 19.02.2013

Username: EAV-76007851
Password: hmrmbnhv5a
Expiry Date: 19.02.2013

Username: EAV-76007866
Password: uuumchnv3h
Expiry Date: 19.02.2013

KEAJAIBAN TULANG EKOR, BISA HIDUP KEMBALI

 
Subhanallaah …. Rahasia kebenaran Al-Qur’an terungkap lagi, ditemukan dan terus ditemukan! Hari kebangkitan, dimana umat manusia akan dihidupkan oleh Allah setelah hari kiamat, oleh umat dulu jaman nabi-nabi tidak dipercayai karena tidak masuk akal mereka. 

Bagaimana orang mati yang tulang-belulangnya sudah hancur bisa hidup lagi? Kita pun selama ini hanya iman saja atas kekuasaan Allah dan keterangan ayat Qur’an yang dijamin kebenarannya. Kini, terungkap sudah, ilmu bisa menjelaskannya. Rahasianya ada pada tulang ekor manusia!! Subhanallah …! 

“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk” (QS. Yasin : 78-79). 

 

Adalah Han Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya, ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio-embrio lain. Hasilnya, tulang ekor ini tumbuh sebagai janin kedua di dalam janin tuan rumah. Untuk itulah Han menyebutnya dengan “The Primary Organizer” atau pengorganisir pertama. 

Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tetap hidup alias tidak ‘hancur’. 

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Adz-Dzariyaat :20-21)

Wallahu a'lam

Kiat Membuat Siswa Nyaman di Dalam Kelas

 
Gaya mengajar guru bisa macam-macam. Dari yang senangnya memberi tugas siswa yang banyak, sampai guru yang senangnya bercerita ngalor ngidul selama jam pelajaran atau guru yang berubah fungsi menjadi pelawak di kelas. Kesemua gaya mengajar yang saya sebutkan ujungnya cuma satu, apakah siswanya nyaman atau tidak berada di kelasnya. Nyaman bisa berarti banyak hal, dari nyaman karena akrab sampai nyaman karena bisa bertanya apapun karena siswa yakin ia punya guru yang berpikiran terbuka karena bersedia jadi mitra sejajar dalam mencari pengetahuan. 

Ada beberapa kepribadian guru yang bisa menjadi jalan bagi siswa untuk bisa nyaman berada dikelas anda.  
  1. Guru yang bisa jadi pendengar yang aktif. Seorang guru yang menjadi pendengar yang aktif sadar bahwa semua siswa seberapapun pendiamnya ia senang didengar dan senang jika diminta berbicara. Jika anda mengajar SMP atau SMA, seorang siswa yang terhalang aspirasinya dikelas biasa menyuarakan unek-uneknya lewat situs jejaring sosial. Apalagi jika mereka yakin bahwa anda tidak mungkin membaca hal yang mereka tuliskan. Hal ini berarti sudah menjadi naluri bagi siswa kita sekarang ini untuk didengar dan ‘bersuara’. 
  2. Guru yang memberikan pilihan. Tempatkan diri anda sebagai siswa, pasti anda akan suka saat dibebaskan untuk memilih. Bicara soal pilihan, buat siswa dibebaskan untuk memilih hal yang menurut kita sebagai guru adalah sebuah hal yang sederhana namun merupakan ‘kemewahan’ bagi siswa. Dibolehkan untuk memilih teman dalam kerja kelompok, memilih tempat duduk, dibolehkan untuk memilih pekerjaan apa yang ingin mereka lakukan terlebih dahulu dan sederet pilihan lain yang simpel tapi membuat mereka senang karena boleh memilih. Saran saya utamakan tujuan akhir, yaitu selesai pekerjaan dan tujuan pembelajaran yang kita rancang, soal cara silahkan anda pikirkan yang terbaik dan yang penting nyaman bagi kedua belah pihak, anda dan siswa anda dikelas. 
  3. Guru yang pandai menyelipkan motivasi. Sengaja saya menggunakan kata ‘menyelipkan’. Siswa sekarang kurang suka dimotivasi dengan cara yang biasa. Buat mereka kata motivasi hampir mirip dengan kata nasehat. Nah, dinasehati adalah sebuah situasi dimana ada pihak yang salah dan diberitahu mengenai kesalahannya. Padahal memotivasi beda dengan dinasihati. Memotivasi dimulai dengan prasangka baik bahwa orang yang dimotivasi punya kemauan untuk berubah. Saat kita sebagai guru memotivasi siswa, mulailah dengan sapaan hangat dan konsentrasilah terhadap apa yang dikatakannya. Dengan demikian motivasi kita berbeda dan unik untuk setiap siswa kita. Hasilnya siswa akan merasa bahwa keberadaan mereka spesial di mata kita sebagai guru. 
  4. Guru yang menegakkan dead line sambil menghargai usaha siswa. Deadline yang saya maksud adalah masa akhir pengumpulan tugas. Sering guru mengukur ketegasannya dengan ketat dalam soal batas waktu pengumpulan tugas. Padahal bukan soal batas waktu yang paling penting, karena jika ini yang jadi tujuan utama, siswa cenderung mengumpulkan tugas dengan apa adanya demi mengejar dead line. Sebagai guru usahakan membangun dialog mengenai jalannya pengerjaan tugas, siswa akan senang menceritakan prosesnya, sambil mendengarkan kita pun jadi bisa mengerti jika ada siswa yang meminta negoisasi mengenai batas pengumpulan tugas, asal waktunya masih mungkin dan demi hasil yang lebih bagus kenapa tidak?
Untuk mengetahui seberapa nyaman siswa dalam kelas, sebenarnya mudah saja. Tanyakan kepada siswa, mintalah mereka menjawab dengan jujur tanpa ada acaman apapun dari guru, bagaimana perasaannya saat Anda mengajar? Itulah cerminan kondisi sesungguhnya pengajaran Anda. Tetapi Anda tetap harus berbesar hati dan bersifat terbuka, dan tentu selalu berusaha memperbaiki diri. Semoga bermamfaat!

Guru Inspiratif Sebagai Jembatan Pendidikan Berkarakter


Mencerdaskan kehidupan bangsa. Kalimat yang terdengar biasa, tapi memiliki makna yang luar biasa. Kalimat yang tak asing lagi kita dengar. Didengungkan di setiap upacara senin pagi, dari mulai kita duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sampai kita duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Selama 12 tahun kita menuntut ilmu, tanpa kita sadari, lingkungan kita, guru-guru kita dan konsep pembelajaran di sekolah kita dapat membentuk pribadi kita yang sesungguhnya. Karakter tumbuh dari sebuah kebiasaan. Kebiasaan dalam bersikap dan bertindak di arena panggung kehidupan.

Membangun pribadi yang berkarakter dan visioner berbasis pendidikan salah satunya adalah dengan membangun dan mengembangkan konsep pendidikan berkarakter di sekolah-sekolah sebagai institusi pendidikan di mana tonggak perdaban dialamatkan. Mengedepankan dan menjunjung tinggi moral knowing dan moral feeling bangsa Indonesia adalah dasar dari pendidikan berkarakter. Selama ini pendidikan di Indonesia, dimana guru sebagai model di dalam kegiatan belajar mengajar tidak berbasis pada pendidikan berkarakter. Pendidikan di Indonesia lebih berorientasi untuk menyiapkan seluruh siswa-siswinya menjadi ahli pemikir dan ilmuwan yang hanya cerdas intelektual tapi tidak diimbangi perkembangan karakternya.

Konsep pendidikan berkarakter, gaungnya baru terdengar kembali di tahun 2007. Entah kejadian apa yang mengilhami Indonesia untuk melangitkan kembali konsep pendidikan berkarakter, tapi tentunya semoga pendidikan berkarakter dapat berimplikasi pada sumberdaya manusia Indonesia yang berkarakter. Di awal eksistensinya, konsep pendidikan berkarakter tidak berjalan dengan mulus, muncul masalah dari para akademisi di mana dalam hal ini adalah guru. Ketika dihadapkan pada kurikulum pendidikan berkarakter, kebanyakan dari mereka para pendidik bingung dalam menginterpretasikan kata “berkarakter” itu sendiri. Ini adalah potret nyata pendidikan Indonesia bahwa selama ini pendidikan di Indonesia hanya pandai mencerdaskan otak, namun gagal dalam membentuk siswa yang berkarakter. Cerdas itu penting, tapi berkarakter jauh lebih penting.

Pemberdayaan sumber daya manusia multiaspek berbasis pendidikan salah satunya dengan mengembangkan konsep pendidikan berkarakter. Pendidikan berbeda dengan pengajaran. Jika pendidikan adalah education dalam konteks character building maka pengajaran adalah conveying knowledge atau transfer pengetahuan. Semua orang bisa menjadi guru, tapi menjadi guru yang inspiratif tidak semua orang bisa. Menjadi guru inspiratif adalah guru yang mampu menggerakkan, mengubah dan tentunya menginspirasi murid-muridnya untuk bergerak maju membawa estafet peradaban Indonesia yang berkarakter. Guru inspiratif umumnya lahir dari mereka yang benar-benar concernterhadap kemajuan dunia pendidikan di mana orientasi pembentukan karakter siswanya lebih diutamakan dibanding sebatas mentransfer pengetahuan.

Menumbuhkan Self Motivation untuk memiliki pribadi yang berkarakter adalah langkah awal dalam kesuksesan pendidikan berkarakter. Untuk menempa menjadi pribadi yang berkarakter kita perlu memahami diri kita terlebih dahulu. Pendidikan berkarakter salah satunya dapat dibentuk oleh guru yang berkarakter. Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter. Membangun pendidikan berkarakter adalah seperti merangkai kepingan puzzle yang berserakan. Kita sebagai pendidik tidak tahu keunikan-keunikan masing-masing anak, maka tugas kita sebagai pendidik adalah menemukan keunikan dari masing-masing anak tersebut dan mengembangkan keunikannya untuk menjadi sebuah karakter hebat dalam diri mereka. Darinya daharapkan mereka tidak hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual.

Menurut UU no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Ada 9 pilar pendidikan berkarakter, di antaranya adalah : Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; Tanggung jawab; Kedisiplinan dan kemandirian; Kejujuran, amanah dan kearifan; Hormat dan santun; Dermawan; Suka menolong dan gotong royong/ kerjasama; Percaya diri, kreatif dan bekerja keras; Kepemimpinan dan keadilan; Baik dan rendah hati; Toleransi kedamaian dan kesatuan.

Tidak ada anak-anak yang bodoh, hanya saja belum menemukan guru yang tepat. Jangan pernah menjadi guru jika tidak berani menjadi teladan. Menjadi guru inspiratif diharapkan mampu menebarkan energi-energi positif dalam membawa nafas perubahan untuk membentuk bukan hanya pendidikan yang berkarakter, tapi juga siswa yang berkarakter untuk Indonesia yang berkarakter.

Konsep belajar pendidikan berkarakter tidak hanya sebatas memberi atau mentransfer pengetahuan di dalam kelas tetapi juga pengenalan lingkungan sekitar untuk menumbuhkan kepekaan emosional terhadap perkembangan psikologi mereka. Sekolah yang baik bukan sekolah yang bertabur fasilitas tapi sekolah yang mampu menetaskan bibit-bibit berkarakter untuk Indonesia yang berkarakter. Pendidikan berkarakter sejatinya adalah terintegral dan kompherensif. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang dan gagal dalam membentuk pribadi yang berkarakter.

Sebagai guru diharapkan mereka mampu memegang prinsip care, share and trust! Care artinya peduli dengan perkembangan karakter mereka, karena karakter berawal dari sebuah kebiasaan maka tugas kita sebagai pendidik adalah memantau dan mengarahkan karakter mereka ke arah yang lebih baik. Manusia pada hakikatnya butuh apresiasi, apresiasi adalah wujud kepedulian kita kepada siswa-siswi.

Guru Inspiratif setidaknya mampu memberikan jejak-jejak kehidupan bagi mereka yang mampu menginspirasi langkah mereka. Belajar menginspirasi untuk bisa membawa nafas perubahan bagi mereka. Bagi mereka yang lebih baik. Baik kehidupannya, baik etikanya. Tidak hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual. Karena mereka adalah tunas-tunas muda Indonesia penerus bangsa. Tunas-tunas nusantara yang akan tumbuh menghijaukan peradaban dunia. Tunas-tunas nusantara yang mampu berbaur denngan masyarakat dunia dengan tetap menonjolkan karakter bangsa Indonesia. Mareka adalah pelukis wajah-wajah masa depan Indonesia. 

Reff :www.gadjahmadamengajar.org