aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Selasa, 21 Mei 2013

GURU SPIRITUAL DAN PEDUKUNAN TERMASUK TENTARA IBLIS

Bagian 1 : Iblis dan Balatentaranya

Di riwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Sesungguhnya Iblis mempunyai kerajaan di atas lautan, lalu mengutus bala tentaranya (dengan tujuan menyesatkan manusia) keseluruh penjuru. Dan bala tentara yang bisa dekat dengan sang raja adalah mereka yang bisa meraih prestasi paling hebat, yaitu yang paling besar peranannya dalam menyesatkan manusia.

Pada suatu ketika datang salah seorang tentaranya, lalu melapor pada panglimannya:
"Saya telah berhasil melakukan ini dan itu".
Lalu di jawab: "Oh kamu belum ada apa-apanya, tidak ada yang wah darimu!

Yang kedua datang, lalu segera melapor: "Tidaklah saya tinggalkan dua pasangan suami istri melainkan mereka berdua sudah saling berpisah (cerai)". Maka sang raja mengatakan: "Suruh ia menghadapku". Tatkala sudah di hadapannya ia memujinya: "Sebaik-baik tentara adalah kamu!.

Berkata al-A'masy: "Saya mengira beliau mengatakan: "Lalu tentara itu di jadikan sebagai panglima". Hadits ini shahih, di riwayatkan oleh Imam Muslim dan Ahmad.

RASULALLAH BERSAMA IFRIT YANG MENGGANGGU SHOLATNYA 


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Sesungguhnya Ifrit dari kalangan jin, Kemarin malam berusaha untuk memutus sholatku. Tapi Allah Shubhanahu wa ta’alla menolongku, maka aku cekik lehernya kuat-kuat, aku ingin ikat dirinya di salah satu tiang, dari tiang-tiang masjid, supaya kalian semua bisa melihatnya. Namun aku teringat perkataan saudaraku Sulaiman, yang mengatakan:

"Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku". (QS Shaad: 35). 

Lalu Allah Shubhanahu wa ta’alla membiarkan dirinya dalam keadaan hina".
Hadits ini shahih, di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Ada juga hadits yang semakna dengan ini, yang di riwayatkan dari Abu Darda radhiyallahu 'anhu.

Bagian 2 : HUKUM PERDUKUNAN, RAMALAN, dan MANTRA 

Bagaimana hukum yang berlaku bagi tukang tenung?

Tukang tenung (kuhhaan) adalah thaghut atau wali syaithan yang senantiasa menggoda manusia sebagaimana firman Allah berikut:
“... Sesungguhnya syaithan itu membisikkan kepada kawan-kawannya ...” (Al An’aam: 121).

Syaithan turun seraya membisikkan kepada mereka dengan mengajarkan satu kalimat dan bersamaan dengan itu, syaithan telah mendustakan seratus kebohongan, sebagaimana telah difirmankan Allah:
“Apakah akan aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan- syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.”(Asy Syu’araa: 221-223).

Ketika mengomentari surat Al An’aam: 121 diatas, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Sebenarnya ada dua macam bisikan, yaitu wahyu yang berasal dari Allah dan wahyu yang berasal dari syaithan. Wahyu dari Allah turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan wahyu (bisikan) syaithan turun kepada pengikutnya (wali-walinya).” 

Melalui sabdanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjelaskan tentang bisikan yang datang dari syaithan tersebut:
“Maka mendengarkan syaithan pencuri berita dan yang lain begitu pula, sehingga sebagian meneruskan kepada sebagian yang lain dan sampailah bisikan syaithan itu kepada pengikut yang kemudian sampailah bisikan itu kepada tukang-tukang sihir dan tenung. Mungkin syaithan pencuri berita itu tertimpa meteor (bintang) pembakar sebelum sempat menyampaikannya. Mungkin disampaikannya sebelum berhasil mencuri lalu dia berbohong dan dengan begitu, tersebarlah seratus kebohongan.”
Bagaimana hukum orang yang mempercayai ucapan dukun?

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Katakanlah: ‘tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’ ...”(An Naml: 65). 

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri ...”(Al An’aam: 59). 

“Apakah Dia mempunyai pengetahuan tentang yang ghaib, sehingga Dia mengetahui (apa yang dikatakan)?”(An Najm: 35). 

“Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?” (Ath Thuur: 41). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang tenung (peramal) atau dukun sehingga dia membenarkan (mempercayai) apa yang dikatakan, maka dia itu kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”(Muttafaq ‘alaih).
“Siapa yang mendatangi tukang tenung (ramal), lalu dia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.”(HR. Muslim). 
Bagaimana hukum mempercayai ramalan bintang?

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut ...”(Al An’aam: 97). 

“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”(Al Mulk: 5). 

“... dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya ...”(An Nahl: 12). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Siapa yang mempelajari sebagian ramalan bintang, maka dia sama dengan mempelajari sebagian ilmu sihir. Bertambahnya (syirik) sesuai dengan sejauh mana larutnya dalam ilmu tersebut.” 

“Yang aku takuti hanyalah membenarkan bintang-bintang, mendustakan taqdir, dan munculnya imam-imam yang zhalim/aniaya.” 

Kepada kaum yang menulis sumber-sumber kebathilan dan merenungkan masalah bintang, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku tidak melihat bahwa perbuatan seperti itu ada manfaatnya disisi Allah, kecuali hanyalah sia-sia belaka.” 

Qatadah rahimahullah pun berkata, “Allah menciptakan bintang-bintang itu untuk tiga keperluan, yaitu hiasan bagi langit, pelempar syaithan, dan sebagai petunjuk bagi para pelaut dan astronom, maka siapa yang menta’wilkan bintang dalam hal yang diluar tadi, dia telah bernasib malang dan menyandarkan nasibnya serta membebani diri dengan sesuatu yang tak ada dasar ilmu baginya.”

Bagaimana hukum meminta hujan kepada bintang?

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.”(Al Waaqi’ah: 82). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri bersabda:
“Ada empat perkara dikalangan ummatku yang termasuk sifat-sifat jahiliyyah yang tidak mereka tinggalkan, yaitu menyombongkan kedudukan, mencela keturunan, memohon hujan kepada guntur dan petir, dan meratapi (orang yang mati). Dalam perkara ini, jika belum bertaubat sebelum matinya, maka besok pada hari kiamat dia akan dibangkitkan dengan memakai pakaian dari aspal dan memakai baju yang berupa kudis.”(HR. Muslim, dengan sanad Abi Malik Al Asy’ari). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda bahwa Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Hamba-hambaKu bisa menjadi beriman terhadapKu dan bisa pula kafir terhadapKu. Maka adapun orang yang berkata bahwa hujan yang turun pada kami ini sebagai anugerah Allah, maka ia beriman kepadaKi dan kafir terhadap bintang-bintang. Dan adapun orang yang berkata bahwa hujan yang turun kepada kami ini karena (kedudukan atau adanya gugusan) bintang tertentu, maka ia telah kafir terhadapKu dan berfirman kepada bintang-bintang.”
Apa hukumnya mempercayai suara burung sebagai bentuk kesialan (tathayyur)?

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“... Ketahuilah, Sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Al A’raaf: 131). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tak ada penularan (penyakit), tak ada penentu alamat baik dan buruk, tak ada burung hantu pembawa kesialan, dan tiada burung elang (pembawa kesialan).”(HR. Muslim).
“Percaya pada suara burung (sebagai penentu kesialan) itu syirik, percaya pada suara burung (sebagai penentu kesialan) itu syirik.” 

Bagaimana penebus dosanya jika seseorang telah terlanjur percaya kepada peristiwa dibalik suara burung? Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Katakan: ‘Ya Allah, tidak ada kebaikan kebaikan (yang datang dari) sisiMu dan tiada penentu nasib sial kecuali yang ditetapkan dari sisiMu, dan tidak ada ilah yang haq untuk diibadahi selain Engkau.’ 

Jika seseorang dari kamu melihat sesuatu yang tidak ia sukai, maka bacalah: ‘Ya Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tidak ada yang dapat menolak keburukan kecuali Engkau, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Engkau.”
Apa hukum mengobati pengaruh ketajaman mata (al ‘ain) dengan bacaan-bacaan (ruqyah)?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Pengaruh ketajaman mata itu benar adanya.”  

Dari Ummu Salamag radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat, ada seorang hamba sahaya perempuan yang mukanya terlihat bercak hitam, beliau bersabda:
“Dia terkena pengaruh ketajaman mata. Karena itu, mantrailah (ruqyahlah) dia.”(HR. Muslim). 

Aisyah radhiyallahu ‘anha pun mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammemerintahkan memantrai (meruqyah) penyakit mata sebagaimana sabdanya berikut ini:
“Tidak ada mantra (ruqyah) kecuali untuk penyakit mata atau demam.”(HR. Muslim).

Menurut hadits Muslim dari Anas radhiyallahu ‘anhu, luka akibat gigitan serangga pun apat diobati melalui mantra-mantra/ruqyah. Hadits-hadits tersebut dijamin keshahihannya. Yang jelas, tak ada pengaruh khasiat kecuali atas izin Allah. Hal itu sesuai dengan penafsiran para ulama salaf dalam menafsirkan ayat:
“Dan Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: ‘Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila’.” (Al Qalam: 51).

Bagian 3 : Fatwa MUI soal Larangan Perdukunan dan Peramalan

Pada tahun 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengelurkan Fatwa Tentang Perdukunan (Kahanah) dan Peramalan (‘Irafah). Fatwa MUI bernomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 itu di keluarkan saat Musyawarah Nasional MUI VII, pada 26-29 Juli 2005 lalu.
Setelah menimbang, akhir-akhir ini semakin banyak praktek perdukunan (kahanah) dan peramalan (‘irafah) di masyarakat serta semakin marak tayangan media massa, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan hal tersebut.

Hal tersebut telah meresahkan umat dan dapat membawa masyarakat kepada perbuatan syirik (menyekutukan Allah), dosa paling besar yang tidak diampuni Allah SWT.
Untuk menjaga kemurnian tauhid dan menghindarkan masyarakat dari aktivitas yang dapat membawa kepada kemusyrikan, MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Perdukunan (kahanah) dan Peramalan (‘iraafah) untuk dijadikan pedoman.

Mengingat Firman Allah Swt : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An Nisa’ [4] : 48) 

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An Nisa’ [4] : 116) 

“… Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-seolah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”. (QS. Al Hajj [22] : 31) 


Sedangkan mengacu Hadits Nabi Saw antara lain: “Orang yang mendatangi tukang ramal (paranormal) kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam” (HR. Muslim & Ahmad dari sebagian istri Nabi [Hafshah])

“Orang yang mendatangi dukun atau tukang ramal, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya maka orang tersebut telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad Saw”. (HR. Ahmad & al Hakim dari Abu Hurairah) 

“Orang yang mendatangi (bersetubuh dengan) istri yang sedang haid, atau (bersetubuh dengan) istri dari duburnya atau mendatangi dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya orang tersebut telah lepas (kafir) dari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad Saw”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud & Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

Dari Abu Mas’ud, Rasulullah Saw melarang pemanfaatan harga jual beli anjing, bayaran pelacuran (perzinahan) dan upah dukun. (HR. Bukhari & Muslim dari Abu Mas’ud)

“Kunci perkara ghaib itu ada lima, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya melainkan
Allah Ta’ala;
(1) Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok selain Allah Ta’ala, 
(2) tidak ada seorang pun mengetahui apa yang ada di dalam kandungan selain Allah Ta’ala, (3) tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya hari Kiamat selain Allah Ta’ala, 
(4) tidak ada seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati selain Allah Ta’ala, (5) tidak seorang yang mengetahui kapan hujan akan turun selain Allah Ta’ala”. 
(HR. Bukhari & Ahmad dari Ibnu Umar)

“Orang yang menggantungkan (memakai) jimat maka dia telah melakukan perbuatan syirik”. (HR. Ahmad, Thabrani & Al Hakim dari Uqbah bin Amir al-Juhany) 

Adapun kaidah fiqihnya adalah, “Segala jalan yang menuju kepada sesuatu yang haram, maka jalan (wasilah) itu juga haram”. “Mencegah kemafsadatan lebih didahulukan daripada menarik kemashlahatan”.

Fatwa MUI

Setelah memperhatikan Pendapat Sidang Komisi C Bidang Fatwa pada Munas VII MUI 2005, MUI menetapkan Fatwa tentang Pedukunan (Kahanah) dan Peramalan (‘Iraafah). Fatwa yang ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 28 Juli 2005, dan ditandatangani oleh Pimpinan Sidang Komisi C Bidang Fatwa, dengan Ketua KH. Ma'ruf Amin dan Sekretaris Drs. Hasanuddin, M.Ag, itu memutuskan:  

  • Pertama, segala bentuk praktek perdukunan (kahanah) dan peramalan (‘iraafah) hukumnya haram.
  • Kedua, mempublikasikan praktek perdukunan (kahanah) dan peramalan (‘iraafah) dalam bentuk apapun hukumnya haram.
  • Ketiga, memanfaatkan, menggunakan dan/atau mempercayai segala praktek perdukunan (kahanah) dan peramalan (‘iraafah) hukumnya haram.

Hukum Percaya Pada Ramalan Dalam Islam

1. Shalatnya Tidak Diterima 40 Hari
Disebutkan bahwa shalatnya tidak diterima sebanyak empat puluh hari. Nauzu billahi min zalik. Rasulullah saw bersabda:Siapa yang mendatangi arraf lalu ia menanyakan sesuatu dan membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari.

2. Kufur kepada Agama Islam
Barangsiapa mendatangi Kahin , lalu membenarkan apa yang diucapkannya, niscaya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. {HR Abu Daud, at-Tirmidz Ibnu Majah, Ahmad dan ad-Darimi}

Sebab, di antara yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah bahwa hal-hal yang gaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah.

Allah berfirman:
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib tak ada yang mengetahuinya selain Dia sendiri. Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya. {QS Jin: 26 - 27}

Bahkan Nabi Muhammad saw sendiri tidak mengetahui hal-hal ghaib kecuali yang diberitahukan Allah kepadanya melalui wahyu, karenanya Allah berfirman kepadanya:
Katakanlah, Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah, dan sekiranya aku men getahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.

Begitu juga jin, yang oleh para tukang sihir dan dukun dimintai pertolongan, mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal gaib. Al-Quran menceritakan bahwa jin-jin Nabi Sulaiman alaihis-salam tidak mengetahui kematian beliau.

Maka tatkala ia tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka men getahui yang ghaib, tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.

Karena itu, membenarkan para dukun dan peramal yang mengaku mengetahui hal yang gaib- adalah pengingkaran terhadap ayat-ayat yang telah diturunkan Allah.

Jika mendatangi dan membenarkan mereka demikian buruk kedudukannya dalam agama, maka bagaimana dengan para dukun dan peramalnya sendiri? Mereka telah melepaskan diri dan agama dan agama berlepas diri dan mereka, sebagaimana dalam hadits:
Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan tathayyur atau minta di-tathayyur, atau menjadi dukun atau minta dibuatkan perdukunan untuknya, atau menyihir atau minta disihirkan untuknya.

Na 'udzubillahi min dzalik. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang percaya pada ramalan. Amin

Banyaknya Petir dan Hujan Sebagai Pertanda Mendekati Kiamat

Imam Ahmad berkata, “ Muhammad bin Mush’ab meriwayatkan kepada kami dari “Imarah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa’id al Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Akan ada banyak petir ketika mendekati kiamat. Sehingga seorang laki laki dan suatu kaum berkata, ‘ Siapakah yang tersambar petir dari kalian pagi ini?’ Mereka berkata ,’ Telah tersambar petir si fulan dan si fulan”

Al Hafizh Abu Bakar al bazzar mengatakan dalam musnadnya, “Ishaq meriwayatkan kepada kami dari Khalid dari Suhail dari ayahnya Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tidak akan terjadi kiamat hingga langit menurunkan hujan sampai tidak ada lagi rumah rumah orang orang kota dan tidak ada pula rumah rumah orang desa.”

Imam Ahmad berkata, “ Mu’amal meriwayatkan kepada kami dari Himad dari Ali bin Zaid dari Khalid ibnul Huwairits dari Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ayat ayat teruntai dalam sebuah tali, kemudian tali itu putus maka sebagian yang satu mengikuti sebagian yang lain.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian Negara alami hujan yang terus menerus, bahkan Saudi Arabia yang tadinya sangat gersang dan jarang hujan pun telah alami hujan lebat berhari hari dan mengakibatkan musibah banjir di awal tahun ini, bahkan salju pun turun di sana, apakah ini salah satu pertandanya? Wallahu alam…

Sumber : An Nihayatu fi al Fitani wa al Malahimi – Ibnu Katsir

Teh Vs Kopi, Mana yang Lebih Baik?

Minuman mana yang wajib Anda minum setiap hari, teh atau kopi? Mana yang lebih baik manfaatnya? Yuk, kita bahas tuntas di sini!

Umumnya orang sering mengasosiasikan minum teh sebagai minuman untuk menambah tenaga sehingga wajib diminum sebelum beraktivitas, padahal energi tersebut diperoleh dari kalori gula yang ditambahkan pada teh. 


Bahkan teh juga sering diminum dengan alasan untuk mencegah sakit mencret atau diare. Sebenarnya apa saja manfaat minum teh?

Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Teh
Teh berasal dari tanaman Camellia sinensis yang diproses dengan cara tertentu untuk menghasilkan berbagai jenis teh. Tak hanya kopi, teh juga mengandung zat kafein. Bahkan dalam jumlah berat yang sama, daun teh kering mengandung lebih banyak kafein daripada kopi.

Namun jumlah teh kering yang dibuat menjadi minuman lebih sedikit dibandingkan kopi, sehingga menyebabkan minuman kopi mengandung lebih banyak kafein. Hampir semua jenis teh mengandung antioksidan bernama catechin namun jumlah terbanyak terdapat dalam teh hijau dan teh putih.

Teh juga mengandung sedikit zat theobromine dan theophylline yang memiliki sifat hampir sama seperti kafein.

Beragam penelitian ilmiah dengan menggunakan teh dan ekstrak teh baik pada hewan maupun manusia menunjukkan manfaat yang positif. Beberapa manfaat konsumsi teh diantaranya adalah :

  • Menurunkan level kolesterol jahat (LDL) dan jumlah kolesterol secara keseluruhan sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Mencegah dan menurunkan risiko penyakit kanker payudara terutama teh hijau.
  • Menurunkan risiko kanker liver dan usus karena kandungan catechin terutama dalam teh hijau.
  • Membunuh atau menonaktifkan beberapa jenis virus misalnya virus penyakit Herpes dan virus T1.
  • Menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
  • Mencegah pembekuan darah.
  • Mencegah peradangan dan alergi musiman.  
Jenis Teh Terbaik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau mengandung lebih banyak zat antioksidan. Namun jika Anda tidak cocok dengan rasanya, memilih minum teh hitam pun Anda akan tetap mendapat asupan antioksidan yang tinggi.

Decaffeinated tea (teh bebas kafein) mengandung zat antioksidan (flavonoid) yang lebih rendah. Sementara herbal tea (teh herbal) berisi berbagai macam bahan campuran selain teh seperti akar tanaman, bunga, rempah-rempah, jamu, dan bumbu. Bahkan kadang herbal tea tidak mengandung daun teh sama sekali.

Salah satu cara membuat teh yang terbaik adalah dengan mencampurkan teh dalam air mendidih selama 3-5 menit saja. Sesudah itu kantung teh harus diambil. Jika lebih lama dari 5 menit maka akan menyebabkan rasa teh menjadi lebih pekat.

Jika memakai teh tubruk, dianjurkan membuat teh dalam poci yang memiliki wadah teh tubruk terpisah sehingga daun teh bisa segera dibuang jika sudah mencapai lima menit. Jika memilih teh dalam kemasan, pastikan mewaspadai kandungan gulanya yang tinggi.

Bagi Penggemar Kopi
Kopi berasal dari tanaman Coffea yang terdiri dari berbagai macam jenis. Di Amerika Serikat, kopi menjadi rajanya minuman sesudah air mineral. Mereka mengonsumsinya dalam kuantitas yang tinggi per harinya. Bahkan karena kopi juga mengandung zat-zat antioksidan, para peminum kopi di AS mendapat asupan antioksidan terbanyak dari kopi semata-mata karena kuantitas yang diminum sangat banyak.

Selain quinine dan chlorogenic acid, kopi juga mengandung trigonelline, semacam zat anti bakteri yang berkontribusi pada bau khasnya kopi.

Manfaat Konsumsi Kopi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kopi mengandung beberapa senyawa antioksidan polifenol seperti flavan-3-ol, hydroxycinnamic acid, flavonol, dan anthocyanidin. Bahkan kopi juga mengandung zat antikarsinogen bernama methylpyridinium yang terbentuk dari trigonelline saat kopi dipanggang.

Kopi juga mengandung lipophilic antioxidant dan chlorogenic acid lactone yang mampu melawan sel-sel tubuh yang mati akibat hidrogen peroksida. Pemrosesan kopi dengan cara espresso menghasilkan antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan cara merebus kopi.

Beberapa manfaat kesehatan konsumsi kopi adalah :
  • Mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Demensia terutama dengan minum 3-5 cangkir kopi per hari.
  • Mengurangi risiko penyakit batu empedu dan kencing batu. Namun manfaat ini tidak didapat dari kopi non kafein.
  • Mengurangi risiko penyakit Parkinson.
  • Meningkatkan kemampuan kognitif terutama bagi para manula.
  • Meningkatkan kemanjuran obat analgesik terutama bagi penderita sakit kepala dan migrain. Bahkan beberapa obat sakit kepala mengandung kafein.
  • Jika dikonsumsi tanpa gula bisa mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2 hingga separuhnya.
  • Mengurangi risiko terjadinya penyakit sirosis hati dan kanker hati.
  • Mencegah konstipasi karena merangsang gerakan peristaltik saluran pencernaan.
  • Mengurangi risiko penyakit asam urat pada pria diatas 40 tahun. 
Jenis Kopi Terbaik
Seperti halnya teh, kopi adalah baik seperti apa adanya. Campuran minuman kopilah yang perlu Anda waspadai. Kurangi penambahan gula, krim, atau susu berlemak dalam kopi Anda. Kalorinya dan lemaknya yang tinggi hanya akan menambah berat badan Anda.

Kandungan kafein dalam kopi jenis Robusta memang lebih tinggi daripada jenis Arabika, bahkan mencapai dua kali lipat. Namun, apapun jenisnya, Arabika maupun Robusta, kopi hitam tanpa gula adalah yang terbaik.

Jadi, Teh Atau Kopi?
Minumlah keduanya! Nikmatilah 1-2 cangkir kopi di pagi hari lalu seruputlah beberapa gelas teh sepanjang hari.
Reff 

Siapa Itu Bani Israil?

Bani Israil secara spesifik adalah suatu kaum, ras yang sekarang dikenal menghuni negara Israel. Sekalipun keturunan bani israil/yahudi sebenarnya telah tersebar di setiap penjuru dunia. Mengapa istilah tentang bani Israil ini sangat banyak diungkapkan oleh Al-Qur’an? Adakah pelajaran yang dapat kita ambil?

Al-Qur’an tidak menggunakan kata-kata Bani Ya’qub untuk menyandingkan kaum Yahudi dan Nasrani. Akan tetapi Al-Qur’an menggunakan istilah Bani Israil. Kata Israil sendiri memiliki makna “hamba Allah” atau “manusia pilihan”. Seakan Allah hendak memanggil mereka dengan kata-kata “Bani Abdullah” atau “Bani Shafwatullah”, yang keduanya mengandung peringatan agar mereka meniru nenek moyang mereka yang saleh (lihat: The Unity of Al-Qur’an, Amir Faishol Fath). Sekalipun dalam kenyataannya, Bani Israil adalah kaum yang sering melanggar perintah dan janji serta membuat pusing pimpinannya yakni Nabi Musa as.

Terminologi Bani Israil sangat banyak diungkapkan di dalam Al-Qur’an. Secara bahasa, isra’, asri’ seperti tercantum dalam surat Al-Isra ayat 1:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan (asra’) hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidilharam ke Al-Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(Q.S. 17:1)

Dari ayat di atas, istilah isra’ berarti memperjalankan di malam hari. Jadi secara bahasa, bani israil adalah kumpulan orang, bangsa (bani) yang sedang “diperjalankan” di malam hari. Bani israil dalam sejarahnya adalah umat Nabi Musa as. yang berada dalam ketertindasan oleh kekuasaan Fir’aun (pharaoh). Terbukti dengan deklarasi kekuasaan Fir’aun kepada rakyat Mesir: ‘Akulah Tuhanmu (Rabb) Yang Tertinggi’ (Q.S. 79:24).

Mari kita lihat sejenak perjalanan Bani Israil melalui beberapa pembabakan zaman. Pertama, zaman exodus, yakni pengejaran dan penindasan yang dilakukan oleh Fir’aun. Kedua, zamanmesada, yakni penindasan dan pembantaian di bukit Romawi oleh Imperium Romawi. Ketiga, zaman diaspora, yakni masa perantauan ke tanah Kan’an dan menyebar di segala penjuru dunia. Keempat, holocaust, masa-masa fasis dan hitler-isme.

Hingga akhirnya sampailah pada gagasan tentang sebuah kedaulatan Yahudi (konferensi di Basel, 1897) dalam bentuk Negara Israel. Cita-cita pendirian Negara ini pun didasari atas semangat zionis untuk menguasai dunia atau bahkan lebih tepatnya memperalat dengan segala rekayasanya.

Yahudi/Bani Israil hanya karena tujuan yang sifatnya duniawi ternyata mampu membangun sebuah konspirasi yang mengerikan (lihat : Holocaust Industry, Norman Finkelstein). Mereka mampu merekayasa dan mengarahkan rasa takut yang ada pada manusia sehingga jauh dari konsep Tauhid. Orientasi hidup manusia pun menjadi dunia (materi) lewat sistem yahudi yang sudah didesain hampir seabad lampau. Padahal dalam sejarahnya, bani Israil adalah bangsa yang selalu terusir. Akan tetapi kini nampaknya ide mereka begitu kuat tertancap di jantung-jantung dunia Islam.

Benarlah hadits yang diucapkan Rasulullah jauh-jauh hari: “Hampir-hampir ummat-ummat (di luar kalian) mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang yang makan mengerumuni hidangannya. Ada yang bertanya kepada Nabi, “Apakah disebabkan jumlah kita sedikit pada saat itu?”. Rasulullah saw. menjawab, “Bahkan kalian pada hari itu jumlahnya banyak, akan tetapi hanyalah buih, seperti buih yang dibawa air banjir. Dan sungguh Allah akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan Allah akan lemparkan ke dalam hati kalian “al-wahn”. Seseorang bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah al-wahn itu?”. Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati”. (H.R. Abu Daud)

Dan sabda Nabi kembali: Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, “Siapa ‘mereka’ yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani.” (H.R. Bukhari)

Dengan arahan-arahan yang dibuat-buat dan direkayasa oleh Yahudi dan antek-anteknya inilah yang menyebabkan umat hari ini seperti kehilangan gairah. Bebal pemikirannya dan sulit diajak berjuang. Pemahaman Islam pun luntur, orang-orang jauh dari ajaran agamanya sendiri. Sungguh pemandangan yang menyakitkan hati. Hanya dengan rasa takut umat Islam kepada Allah-lah yang dapat menjaga kita dari pengaruh isme-isme “Bani Israil”. Wallahu’alam. [islampos] 

Cerita Tentang Burung ABABIL


ABABIL, burung yang memporak-porandakan tentara Abrahah. Pernahkah Anda mendengar burung yang bernama Ababil? Jika Anda seorang muslim sejati pasti tidak asing lagi terhadap nama burung yang satu ini. Ia bukan jenis burung yang spesiesnya ada di dunia, bukan pula jenis burung yang penciptaannya untuk melengkapi keindahan dunia. Akan tetapi dia (Ababil) sengaja di ciptakan Allah untuk menghancurkan kesombongan, keserakahan dan arogansi seorang panglima perang yang paling ditakuti pada masanya itu.

Dialah Abrahah, panglima perang negeri Yaman yang amat termahsyur karena kebengisan dan kekuatan pasukannya. Akan tetapi, sekuat apa pun bala tentara manusia, tidak akan pernah sanggup melawan kekuatan bala tentara Allah. Bala tentara Allah itu salah satunya adalah Ababil.

Inilah kisah yang sangat mengerikan itu, kisah yang terjadi pada masa sebelum kelahiran Nabi Muhammad, Rasul akhir zaman. Kisah ini bermula ketika Abrahah merasa iri terhadap kota Mekkah yang yang di dalamnya terdapat ka'bah atau Baitullah yang selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang Arab yang hendak melakukan ibadah haji setiap tahun. Pada masa Jahiliah, tata cara ibadah haji tidak seperti pada masa Islam sekarang ini, dan tujuannya pun bukan untuk menyembah Allah, melainkan berhala-berhala sembahan mereka yang terdapat di sekitar ka'bah.

Ia mempunyai hasrat yang besar ingin menghancurkan ka'bah dan mengalihkan peribadatan orang-orang Arab ke Yaman, yaitu sebuah gereja besar yang didirikan oleh Abrahah. Sebelum melakukan penyerangan ke Mekkah, ia terlebih dahulu mengirimkan seorang utusan untuk memberi tahu maksud dan keinginannya. Utusan itu menganjurkan bagi penduduk Mekkah agar mereka beribadah haji di Yaman saja. Jika tidak, maka Ka'bah akan dihancurkan. Rupanya ancaman utusan Abrahah tidak di hiraukan oleh penduduk Mekkah, mereka tetap saja beribadah di Mekkah.

Karena pembangkangan penduduk Mekkah, akhirnya Abrahah benar-benar marah dan memerintahkan seluruh pasukannya untuk segera bersiap-siap menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka'bah. Pasukan Abrahah ini memiliki peralatan perang yang sangat lengkap, baju besi dan gajah-gajah yang akan di pergunakan untuk merobohkan ka'bah. Apalah arti kekuatan manusia bila berhadapan dengan gajah-gajah!! Sungguh amat kuat, tapi saksikanlah, sebentar lagi bala tentara Allah yang jauh lebih kuat dari pasukan Abrahah akan menghancurkan Abrahah dan pasukannya tanpa sisa. Abrahah memberitahukan tujuan penyerangannya bukan bermaksud ingin berperang, melainkan hanya ingin menghancurkan Ka'bah. Kala itu penduduk Mekkah yang dipimpin oleh Abdul Muthallib tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghentikan niat Abrahah. Tidak ada pilihan lain kecuali pasrah dan menyerah.

Beberapa saat sebelum penghancuran Ka'bah, Abrahah memberi waktu kepada seluruh penduduk Mekkah untuk segera meninggalkan Mekkah dan mengungsi. Abdul Muthollib menginstruksikan kepada kaumnya untuk segera berlindung dan mengungsi dibalik bukit-bukit disekitar Mekkah.

Ada kisah tersendiri mengenai Abdul Muthallib dan Abrahah. Dalam perjalanan ekspansi pasukan Abrahah menuju penghancuran Ka'bah, ternyata Abrahah telah merampas unta-unta milik penduduk Mekkah dan sekitarnya, termasuk unta milik Abdul Muthollib. Maka dengan amat murka, kakek Nabi ini memberanikan diri untuk meminta kembali unta-unta yang dirampas Abrahah. Demi untuk mendapatkan kembali harta bendanya,Muthallib pun mengunjungi tenda peristirahatan Abrahah seorang diri tanpa pengawalan. Dan dialog pun terjadi di antara mereka.

"Ada perlu apa Anda menemui aku?" tanya Abrahah. "Anda telah merampas 200 ekor unta milikku dan 400 ekor unta milik penduduk Mekkah. Aku datang untuk meminta Anda mengembalikan semua itu kepada kami", jawab Muthallib. Abrahah terkejut dan tertawa terbahak-bahak sambil mengejek, "Anda ini aneh sekali. Saya datang hendak merobohkan Ka'bah, dan Anda datang kepadaku dengan urusan yang remeh? Dimanakah nyali dan harga diri Anda? Pantaskah Ka'bah yang Anda dan bangsa Arab yang dimuliakan itu sedang dalam keadaan bahaya, justru Anda hanya menuntut onta Anda dikembalikan??"

"Tentu saja", sanggah Mutthalib. "Unta-unta itu kepunyaanku dan penduduk Mekkah. Maka aku wajib memeliharanya. Sedangkan Ka'bah bukan kepunyaanku. Ka'bah adalah kepunyaan Allah, maka Dia-lah yang akan melindungi dan memeliharanya".

Kembali Abrahah tertawa terbahak-bahak seolah melecehkan perkataan Abdul Muthallib, "Apakah Allah yang konon pemilik Ka'bah itu akan mampu merintangiku menghancurkannya?"

"Aku tidak tahu, itu urusan Allah. Tapi aku yakin, Allah tidak akan membiarkan milik-Nya dinodai oleh siapa pun."

"Jadi Anda tidak ingin memintaku untuk menghentikan niatku menghancurkan Ka'bah?"
Abdul Muthallib menggelengkan kepala, "Tidak!."

Jawaban yang tenang dan meyakinkan dari Abdul Muthallib membuat Abrahah tidak tenang. Namun dia tidak peduli dengan kerisauannya. Meski hatinya di dera rasa was-was dan risau, namun Abrahah tetap melanjutkan niatnya dan segera memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan unta-unta bangsa Arab, kemudian menyelesaikan misinya yaitu menghancurkan Ka'bah.

Detik-detik penghancuran pun tiba, Abrahah dan pasukan bergajah nya mulai mendekati Ka'bah. Abrahah merasa yakin bahwa dia akan dapat menghancurkan Ka'bah dengan sangat mudah. Namun apa yang terjadi selanjutnya?? Kekuasaan dan pertolongan Allah pun tiba. Di awali dengan enggan nya gajah-gajah tersebut menyentuh Ka'bah, seolah-olah gajah-gajah itu tahu bahwa sebentar lagi mereka akan mengalami nasib tragis dan mengerikan.

Benar saja, gerombolan burung-burung Ababil yang berjumlah, ratusan, ribuan, bahkan mungkin jutaan telah melayang-layang tepat di atas mereka. Jumlah burung sebanyak itu bagaikan kumpulan awan hitam pekat yang mengandung petir dahsyat yang siap menyambar musuh-musuh Allah.

Di antara paruh-paruh dan kaki-kaki Ababil itu terdapat bara api yang sangat panas yang berasal dari kerikil-kerikil neraka. Apa yang dilakukan Ababil? Ternyata bara api itu mereka jatuhkan tepat di objek sasarannya,yaitu musuh Allah, Abrahah dan pasukannya. Satu per satu mereka dihujani bara api. Satu bara api yang sebesar kerikil itupun mampu melelehkan kulit-kulit tentara Abrahah dan menghanguskan tubuh-tubuh mereka dan hancurlah mereka sebelum mereka berhasil menghancurkan Ka'bah.

Demikianlah kisah Ababil dalam sejarah. Dan kisah tersebut benar-benar nyata. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa hikmah yang terkandung di dalamnya. Kisah tersebut mengajarkan kita untuk meyakini bahwa kekuasaan Allah dan kekuatan-Nya sangat besar dan tak terkalahkan. Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu sangat dekat terhadap hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan sabar dalam menghadapi berbagai cobaan hidup. Renungkan lah.. Wallahu'alam..
Reff