aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 31 Oktober 2012

SIFAT WAJIB YANG ADA PADA GURU IDEAL

  
Setiap tanggal 2 Mei, hampir seluruh sekolah dan Instansi yang ada kaitannya dengan bidang pendidikan melaksanakan sebuah acara “rutin” yaitu Upacara Bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional. Sebuah hari yang mengingatkan kita akan pentingnya pendidikan bagi Harkat, Martabat, dan Kemajuan Bangsa.

Pendidikan merupakan sebuah indikator yang membedakan baik buruk dan maju tidaknya sebuah bangsa, karena hasil dari sebuah pendidikan akan menentukan eksistensi sebuah bangsa dalam persaingan global. Pendidikan merupakan kebutuhan semua warga negara dalam upaya keluar dari sebuah keterpurukan hidup.

Salah satu faktor terpenting dari baik buruk dan maju mundurnya sebuah pendidikan adalah “GURU”. Guru adalah aktor utama dalam pelaksanaan pendidikan, sehingga jika terjadi masalah dalam kualitas pendidikan maka gurulah yang menjadi “KAMBING HITAM” dari semua kegagalan pelaksananaan pendidikan. 

Dalam tulisan ini saya mencoba mengupas tentang sifat pokok yang wajib ada pada diri semua guru agar pelaksanaan pendidikan menjadi sesuai dengan tujuan dan cita – cita yang kita inginkan bersama. Seorang pendidik perlu memiliki beberapa sifat pokok, yaitu:

a. Berilmu

Seorang pendidik perlu memiliki ilmu tentang pokok-pokok pendidikan yang dibawa oleh syari’at Islam. Menguasai hukum halal dan haram, mengetahui prinsip-prinsip etika Islam, serta memahami secara global peraturan-peraturan Islam. Dengan mengetahui semua ini pendidik akan menjadi seorang yang bijak, meletakkan segala sesuatu pada tempat yang sebenarnya, mendidik anak pada pokok persyaratannya, dan memperbaiki dengan berpijak pada dasar-dasar yang kokoh dari ajaran Al Qur’an. Allah berfirman bahwa tidaklah sama antara orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan yang tidak berilmu pengetahuan (QS. 39:9)

b. Bertaqwa

Sifat penting lain yang harus dimiliki pendidik adalah taqwa, yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan mengerjakan amal saleh dan merasa takut kepada-Nya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, artinya mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Adapun ciri-ciri orang yang taqwa adalah: memiliki keyakinan yang kuat, selalu bersyukur atas apa yang dikaruniakan Allah ridha kepadanya walaupun berbentuk musibah, memiliki sifat memaafkan dan mengasihi.

c. Ikhlas

Sifat ikhlas adalah: Selalu meluruskan niat bahwa seluruh aktivitas pendidik yang dilakukannya, baik berupa perintah, larangan nasehat, pengawasan, dan hukuman adalah semata-mata karena dan untuk Allah Ta’ala. Tidak pamrih atas apa yang dilakukannya, artinya sama sekali tidak boleh menitipkan kepentingannya pada hasil pendidikan yang akan dicapai. Melaksanakan pendidikan dengan tidak disertai perasaan terpaksa. Semua langkah-langkah pendidikan harus dilakukan dengan lega dan ringan hati. 

Dengan cara-cara tersebut seorang pendidik akan dapat melaksanakan pendidikan yang direncanakan, serta mengawasi anak secara terus menerus, disamping mengharapkan pahala dan keridhaan Allah. Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan adalah sebagian dari asas Iman yang menjadi keharusan Islam.


d. Santun

Sifat pokok lain yang menolong keberhasilan pendidik dalam tugas kependidikannya adalah sifat santun. Dengan sifat santun anak akan tertarik pada pendidiknya sebab anak akan memberikan tanggapan positif pada perkataannya. Dengan kesantunan pendidik anak akan berhias dengan akhlak yang terpuji, dan terhindar dari perangai yang tercela. Ciri-ciri santun adalah: lembut dalam kata-kata, perintah, maupun larangan; penyayang terhadap sesamanya apalagi terhadap orang-orang yang lebih lemah dan orang-orang yang lebih tua; menjadi penolong pada saat orang lain memerlukan pertolongannya.

e. Bertanggung Jawab

Rasa tanggung jawab penting sekali dalam pendidikan anak. Rasa tanggung jawab akan mendorong pendidik untuk mengawasi anak dan memperhatikannya, mengarahkan dan mengikutinya membiasakan, dan melatihnya. Rasa tanggung jawab menimbulkan keyakinan bahwa jika melalaikannya pada suatu ketika, secara bertahap si anak akan terjerumus pada jurang kerusakan. Oleh karenanya, maka sifat tanggung jawab harus dimiliki dan selalu ditingkatkan. Adapun ciri-ciri tanggung jawab adalah: selalu mengupayakan langkah-langkah pendidikan; tabah dalam menghadapi hambatan dan tantangan pendidikan; selalu tenang dan mohon pertolongan kepada Allah; menyerahkan hasil usahanya pada keputusan Allah.

Akhirnya dapat dikatakan bahwa figur seorang pendidik ideal adalah pendidik yang memiliki enam sifat asasi pendidik, kemudian dapat menerapkannya sesuai dengan fitrah anak untuk membawa anak menjadi khalifah sekaligus seorang abdi.

SEMOGA BERMANFAAT 

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR

    
Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswanya. Meminjam pemikiran dari USAID DBE3 Life Skills for Youth, berikut ini beberapa ide yang dapat digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa di dalam kelas.

1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam 
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil

2. Jadikan siswa peserta aktif 
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa

3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai 
Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar.

4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif 
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.

5. Berikan tugas secara proporsional 
Jangan hanya berorientasi pada nilai. Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal. Gunakan mekanisme nilai seperlunya, dan cobalah untuk memberikan komentar atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan kekurangan mereka serta apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara jelas. Berkan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda.

6. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil 
Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.

7. Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar 
Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada mereka apa yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa sukses dan bagaimana cara mencapainya.

8. Hindari kompetisi antarpribadi 
Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi peluang dan kecendrungan untuk membanding-bandingkan antara siswa satu dengan yang lain dan membuat perpecahan diantara para siswa. Ciptakanlah metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja sama.

9. Berikan Masukan 
Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-kata yang positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan lebih termotivasi terhadap kata-kata positif dibanding ungkapan negatif. Komentar positif akan membangun kepercayaan diri. Ciptakan situasi dimana Anda percaya bahwa seorang siswa bisa maju dan sukses di masa datang.

10. Hargai kesuksesan dan keteladanan 
Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk berprestasi.

11. Antusias dalam mengajar 
Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang penting untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk selalu tampil baik, percaya diri dan antusias di depan kelas.

12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa 
Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda. Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa. Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi.

13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi 
Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-hati karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan metode ini dapat melahirkan motivasi internal.

14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas 
Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka dalam satu kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-tugas individu siswa dengan seluruh siswa di kelas tersebut.

15. Hindari penggunaan ancaman 
Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai rendah. Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin efektif, namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas (mencontek).

16. Hindarilah komentar buruk 
Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan yang negatif kepada para siswa di kelas Anda, berkaitan dengan perilaku dan kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam menggunakan kata-kata dan berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati, kepercayaan diri siswa Anda akan mudah jatuh.

17. Kenali minat siswa-siswa Anda 
Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan mereka terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam belajar.

18. Peduli dengan siswa-siswa Anda 
Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang memiliki perhatian. Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai layaknya manusia normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda ketika anda masih menjadi siswa. 
Reff : 

MOTIVASI BELAJAR

 
Berkaitan dengan proses belajar peserta didik, motivasi belajar sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau peserta didik mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan peserta didik untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran. peserta didik pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuh. Ada juga peserta didik yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.

Menurut Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar.

Sebagai pendidik, kita dapat memberikan motivasi sebagai suatu proses mengantarkan anak didik kepada pengalaman yang diinginkan agar mereka dapat belajar. Sebagai proses, motivasi mempunyai fungsi antara lain :
  • Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siap untuk belajar. Artinya seorang pendidik hendaknya tidak akan pernah berhenti memberi motivasi kepada anaknya agar terus belajar
  • Memusatkan perhatian anak pada tugas – tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian belajar. Artinya pendidik harus memberikan perhatian kepada anak dan mengarahkan anak sesuai dengan bakat yang dimilikinya
  • Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Artinya pendidik hendaknya bisa memenuhi kebutuhan anak didiknya, baik yang bersifat moril maupun materil dalam jangka waktu yang relatif panjang. 
Menurut Oemar Hamalik motivasi memiliki dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
  1. Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan – tujuan dari dalam diri sendiri. Motivasi ini sering disebut motivasi murni atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri peserta didik, misalnya keinginan mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar dan hidup dalam diri peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional.  
  2. Motivasi Ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi ini diperlukan, sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 
Guru dapat mendorong peserta didik menjadi pembelajar mandiri yang bermotivasi tinggi melalui tips dan strategi berikut :
  • Menciptakan iklim belajar yang terbuka dan positif
  • Membuat peserta didik aktif berpartisipasi dalam pembelajaran
  • Mengajak peserta didik untuk menganalisis apa yang membuat kelas menjadi lebih atau kurang termotivasi
  • Merancang tindakan pengajaran yang dapat memotivasi peserta didik
  • Merumuskan RPP yang dapat memotivasi peserta didik
  • Mengurangi penekanan ke nilai
  • Memotivasi peserta didik dengan menanggapi hasil kerja mereka
  • Memotivasi peserta didik untuk membaca 
Sebagian peserta didik mungkin memiliki antusiasme dan motivasi tinggi terhadap pelajaran yang diberikan guru. Namun, sebagian besar peserta didik yang lain membutuhkan guru mereka menginspirasi, memberikan tantangan, dan menstimulasi mereka. Bagi peserta didik yang bermotivasi diri rendah peranan guru sangat penting dalam meningkatkan motivasi ekstrinsiknya. Karakter dan tindakan guru di ruang kelas dapat mentransformasi derajat motivasi peserta didik sehingga menjadi lebih tinggi atau sebaliknya.

Peserta didik pada dasarnya akan merespon positif terhadap pengajaran kelas yang terorganisir dan guru yang tulus mencurahkan perhatian saat mengajar. Setiap aktivitas yang guru lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara otomatis akan menambah motivasi belajar peserta didik. Tidak ada satu rumus dan formula instan yang dapat digunakan untuk memotivasi Peserta didik. Kecuali kita memahami bahwa guru telah terdidik dan terlatih secara profesional dalam meningkatkan motivasi Peserta didik. Secara ideal guru telah disiapkan dan terampil membangun cita-cita peserta didik.

Di samping guru, banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik dalam belajar, diantaranya :
  1. Ketertarikan peserta didik pada mata pelajaran. 
  2. Persepsi peserta didik tentang penting atau tidaknya materi tersebut
  3. Semangat untuk meraih pencapaian
  4. Kepercayaan diri peserta didik
  5. Penghargaan diri peserta didik
  6. Pengakuan orang lain
  7. Besar kecilnya tantangan
  8. Kesabaran
  9. Ketekunan
  10. Tujuan hidup yang hendak peserta didik capai 
Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar peserta didik di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan peserta didik. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.

Tulisan di atas mendeskripsikan secara singkat mengenai tips dan strategi memotivasi peserta didik agar tujuan belajar mereka tidak hanya berorientasi kepada nilai saja dalam belajar. Tentunya rekan-rekan guru memiliki pengalaman dan permasalahan yang lebih nyata di lapangan. Semoga kita dapat mengembangkan motivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas mendidik peserta didik sehingga produk belajar peserta didik Indonesia bisa lebih kompetitif di tengah persaingan mutu internasional. 
Reff : irvanhabibali.wordpress.com