aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Sabtu, 27 Juli 2013

7 Manfaat Menakjubkan dari Puasa

Sudah banyak penelitian mengungkapkan jika puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Puasa juga merupakan proses detoksifikasi atau pengeluaran zat racun dari tubuh. Berikut beberapa manfaat kesehatan dari puasa, seperti yang dilansir Yahoo!.

Kurma 
Agar puasa tidak terganggu kalian harus memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi. Kalian bisa makan kurma saat berbuka atau sahur. Kurma adalah makanan yang menyediakan serat yang sangat dibutuhkan tubuh dan akan membantu meningkatkan pencernaan dan menjaga kesehatan Anda selama puasa. 

Tingkatkan Kemampuan Otak 
Para ilmuwan di Amerika telah menemukan bahwa puasa mampu meningkatkan faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, yang mendorong tubuh memproduksi lebih banyak sel-sel otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi otak. Demikian juga, penurunan jumlah hormon kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, membuat seseorang dapat menurunkan tingkat stres selama dan setelah Ramadan. 

Kurangi Kebiasaan Buruk 
Saat berpuasa, kalian akan mengubah gaya hidup atau pola makan yang tidak sehat dengan gaya hidup yang lebih baik. Kalian bisa menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok, makan junk food, makan makanan manis atau lainnya. 

Turunkan Kadar Kolesterol 
Sebuah tim ahli jantung di Uni Emirat Arab menemukan bahwa orang berpuasa akan mengalami pengurangan kolesterol dalam darah. Kolesterol rendah meningkatkan kesehatan jantung hal ini akan mengurangi risiko menderita penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Jika Anda mengikuti diet sehat setelah Ramadhan, tingkat kolesterol akan dapat diturunkan dengan mudah. 

Detoksifikasi Tubuh
Puasa dapat mendetoksifikasi tubuh dari racun yang menumpuk. Selama puasa, Anda dapat mendetoksifikasi sistem pencernaan dalam satu bulan. Ketika tubuh mulai memakan cadangan lemak untuk menciptakan energi, itu akan membakar setiap racun berbahaya yang mungkin hadir dalam timbunan lemak di tubuh Anda. 

Menyerap Banyak Nutrisi 
Saat berpuasa metabolisme akan menjadi lebih efisien, yang berarti jumlah nutrisi yang diserap dari makanan semakin besar. Hal ini dikarenakan peningkatan hormon yang disebut adiponectin, yang diproduksi oleh kombinasi antara puasa dan sahur, sehingga memungkinkan otot untuk menyerap lebih banyak nutrisi. Kontrol berat badan Puasa membantu kita lebih mudah menurunkan berat badan. Kita hanya perlu makan secukupnya dan tetap mengonsumsi makanan sehat selama puasa. Selamat menjalankan ibadah puasa.

50 PERBEDAAN ANTARA ORANG CERDAS DAN ORANG BODOH


  1. Perbedaan utama orang cerdas dan orang yang bodoh terletak pada kesadaran dan pengakuan. Orang cerdas menyadari dan mengakui kecerdasannya sehingga ia merasa bodoh di hadapan tuhannya, sedangkan orang bodoh tidak menyadari dan tidak mengakui kebodohan nya sehingga ia merasa cerdas dihadapan Tuhannya
  2. Orang cerdas bercermin kepada kematian sedangkan orang bodoh becermin pada kehidupan.
  3. Orang cerdas lebih banyak menghitung-hitung kekurangannya, sedangkan orang bodoh lebih sring menghitung-hitung kelebihannya.
  4. Orang cerdas selalu menuntut dirinya untuk mengasihi, menyayangi, dan mencintai, sedangkan orang bodoh selalu menuntut untuk dikasihi, disayangi dan dicintai.
  5. Orang cerdas berharap dapat mengenal dirinya sendiri, sedangkan orang bodoh berharap orang lain untuk mengenal dirinya.
  6. Orang cerdas memikirkan bagaimana ,membalas kebaikan orang lain, sedangkan orang bodoh berpikir bagaimana agar orang lain membalas kebaikannya.
  7. Orang cerdas berpikir secara sistematis, metodologis, dan rasional, sedangkan orang bodoh berpikir dengan cara spekulatif dan emosional.
  8. Orang cerdas selalu berusaha untuk mewujudkan pemikirinnya, sedangkan orang bodoh larut dalam pemikirannya tanpa sempat untuk mewujudkannya.
  9. Orang cerdas bertindak sebelum menasehati, sedangkan orang bodoh menasehati sebelum bertindak.
  10. Orang bodoh selalu berKaca tanpa cermin, sedangkan orang bodoh selalu berkaca dengan cermin.
  11. Orang cerdas selalu berpikir berbagai cara untuk memuji, sedangkan orang bodoh selalu berpikir berbagai cara untuk di puji. 
  12. Orang cerdas selalu berusaha mencari dan mengumpulkan ilmu, Orang bodoh selalu berusaha mencari dan mengumpulkan harta.
  13. Orang cerdas memikul buku-buku didalam benaknya, sedangkan orang bodoh memikul buku-buku di kendaraannya.
  14. Orang cerdas lebih sering berbuat daripada berbicara, sedangkan orang bodoh lebih sering berbicara daripada berbuat.
  15. Orang cerdas merasa butuh memohon kepada Tuhannya, sedangkan orang orang bodoh merasa diminta dan diperlukan Tuhannya.
  16. Orang cerdas mengetahui adanya kemudahan di setiap kesulitan, orang bodoh merasa kesulitan menghadapi kemudahan.
  17. Orang cerdas mengumpulkan harta untuk di belanjakan di jalan-Nya, sedangkan orang bodoh mengumpulkan harta untuk dibelanjakan dijalannya.
  18. Orang cerdas selalu merasa malu untuk menolak pertolongan orang lain, sedangkan orang bodoh tanpa rasa malu selalu mengharapkan pertolongan orang lain.
  19. Orang cerdas bisa belajar dari kegagalan, sedangkan orang bodoh sering terbuai oleh keberhasilan.
  20. Orang cerdas memandang pasangan hidupnya sebagai mitra, sedangkan orang bodoh memandang pasangan hidupnya sebagai bawahan.
  21. Orang cerdas acapkali membicarakan tentang kebesaran Tuhannya, sedangkan orang bodoh seringkali membicarakan kehebatan dirinya.
  22. Orang cerdas selalu menghindar dari ketidaktahuan, sedangkan orang bodoh sering menjerumuskan diri dalam ketidaktahuan.
  23. Orang cerdas memimpin dengan suri tauladan, sedangkan orang bodoh tak mampu untuk memimpin dirinya sendiri.
  24. Orang cerdas lebih sering memandang kebawah untuk urusan dunia, sedangkan orang bodoh selalu memandang kebawah untuk urusan akhirat.
  25. Orang cerdas berbicara dengan akal, sedangkan orang bodoh berbicara dengan lidah
  26. Orang cerdas selalu mudah untuk dipahami, sedangkan orang bodoh selalu sulit untuk dipahami.
  27. Orang cerdas hanya mencuri ilmu, sedangkan orang bodoh mencuri apapun yang dibutuhkannya.
  28. Orang cerdas mencintai apa yang di sukai Tuhannya, sedangkan orang bodoh membenci apa yang disukai Tuhannya.
  29. Orang cerdas selalu bersyukur disaat senang maupun susah, sedangkan orang bodoh tak mampu bersyukur walaupun di saat senang. 
  30. Orang cerdas bersandar pada doanya, sedangkan orang bodoh bersandar pada kemampuannya.
  31. Orang cerdas mampu menertawakan musibah, sedangkan orang bodoh selalu dtertawakan musibah.
  32. Orang cerdas selalu mencari kebenaran, sedangkan orang bodoh selalu menutupi kebenaran.
  33. Orang cerdas selalu berupaya melupakan kebaikannya,sedangkan orang bodoh sibuk mengingatkan orang lain tentang kebaikannya.
  34. Orang cerdas mempersiapkan diri menuju kematian, sedangkan orang bodoh hanya menunggu waktu kematian.
  35. Orang cerdas memandang keturunannya sebagai amanah yang akan menyelamatkannya, sedangkan orang bodoh memandang keturunannya sebagai beban yang akan menyesatkannya.
  36. Orang cerdas selalu memohon ampun kepada Tuhannya, sedangkan orang bodoh merasa tak perlu memohon maaf kepada siapapun.
  37. Orang cerdas mampu meminta maaf dan memaafkan orang lain, sedangkan orang bodoh bahkan tak mampu memaafkan dirinya sendiri.
  38. Orang cerdas merasa membutuhkan dan dibutuhkan masyarakat, sedangkan orang bodoh merasa tidak membutuhkan masyarakat, apalagi dibutuhkan masyarakat.
  39. Orang cerdas cukup dinasehati dengan musibah, sedangkan orang bodoh selalu minta dinasehati saat tertimpa musibah.
  40. Orang cerdas berpikir bagaimana caranya untuk memberi, sedangkan orang bodoh berpikir bagaimana caranya untuk meminta.
  41. Orang cerdas tak mampu menolak pemberian karena merasa malu, sedangkan orang bodoh tak mampu memberi karena tak memiliki rasa malu.
  42. Orang cerdas berusaha untuk membantu orang lain untuk membayar utangnya, sedangkan orang bodoh selalu menanggguhkan pembayaran utangnya.
  43. Orang cerdas selalu berorientasi ke masa depannya, sedangkan orang bodoh dipenjara oleh masa lalunya.
  44. Orang cerdas tidak pernah memulai tanpa mengakhiri, sedangkan orang bodoh tidak mampu mengakhiri sesuatu yang dimulainya.
  45. Orang cerdas selalu merasa bebas dan bertanggung jawab, sedangkan orang bodoh mengginginkan kebebasan tanpa berani bertanggung jawab.
  46. Orang cerdas suka memandang isi dibanding kulit, sedangkan orang bodoh lebih suka memandang kulIt dibanding isi.
  47. Orang cerdas memndidik keluarganya dengan kepemimpinan spiritualistik, sedangkan orang bodoh mendidik keluarganya dengan kepemimpinan yang otoriter dan materilistik.
  48. Orang cerdas memandang kegagalan sebagai anak tangga menuju kesuksesan, sedangkan orang bodoh memandang kegagalan sebagai penghalang menuju kesuksesan.
  49. orang cerdas selalu ditunggu dan diharapkaN orang banyak, sedangkan orang bodoh selalu tak di inginkan kehadirannya oleh orang banyak.
  50. Orang cerdas meletakkan lidah di belakang akal, sedangkan orang bodoh berbicara tanpa akal. Reff

Manfaat Puasa untuk Meningkatkan Fungsi Otak

BERPUASA pada bulan Ramadan bagi kaum muslimin, secara hakekat bukan hanya menahan dahaga dan lapar mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Tetapi lebih dari itu adalah suatu latihan psikis, mental dan tentu saja fisik biologi. Secara psikis, orang yang menjalankan puasa tersebut akan semakin memiliki jiwa dan perilaku sehat, dan tentunya menjauhkan pikiran dan perbuatan dari hal-hal yang bisa mencederai hakekat berpuasa, sehingga kedepan bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Secara biologis, tentunya diharapkan bisa bermanfaat bagi kesehatan. Pelaksanaan puasa dilaksanakan dengan cara menahan dahaga dan lapar mulai dari subuh hingga terbenamnya mentari di ufuk timur; (dibutuhkkan waktu sekitar 14 jam). Berarti selama melaksanakan puasa tubuh mengalami proses metabolisme atau makanan didaur ulang dalam sistem pencernaan sekitar 8 jam, dengan perincian 4 jam makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dengan bantuan asam lambung, untuk selanjutnya dikirim ke usus, 4 jam kemudian makanan diubah wujudnya menjadi sari-sari makanan di usus kecil kemudian diabsorobsi oleh pembuluh darah dan dikirim keseluruh tubuh. Waktu sisa 6 jam merupakan waktu yang ideal bagi sistem percernaan untuk istirahat.

Selama melaksanakan puasa Ramadan tersebut, menjadi hal yang penting untuk memahami manfaatnya. Apalagi jika dilakukan secara ikhlas dan disertai kepercayaan dan pengetahuan yang memadai tentang manfaat pelaksanaan puasa bagi kesehatan tubuh, khususnya yang berhubungan dengan metabolism, sistem endokrim, dan kesehatan organ yang sangat penting, seperti otak.

Dengan menjalankan puasa, berarti suatu aktivitas fisik dan biologis, sebagai usaha untuk mengatur dan memperbaiki metabolisme tubuh. Hal ini dapat dimengerti, karena pelaksanaan puasa mengajarkan dan melatih tubuh secara disiplin untuk makan dan minum secara tidak berlebihan dan mengatur kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Dengan demikian maka puasa akan memberi manfaat kesehatan bagi orang yang menjalankannya.

Berpuasa akan melatih seseorang, untuk hidup teratur dan disiplin, serta mencegah kelebihan makan. Menurut penelitian, puasa dapat menyehatkan tubuh, sebab makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme tubuh. Saat berpuasa karena ada fase istirahat setelah fase pencernaan normal, yang diperkirakan sekitar 6 sampai 8 jam, maka pada fase tersebut terjadi degradasi dari lemak dan glukosa darah. Demikian pula ternyata terjadi peningkatan HDL (High Density Lipoprotein) and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL (low Density Lipoprotein), hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, karena HDL berefek baik bagi kardiovaskuler sedangkan LDL berefek negatif bagi kesehatan pembuluh darah. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Bagi penyakit kardiovaskuler, tidak ada penanggulangan yang lebih baik selain mencegahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup sehat, melaksanakan pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak makan berlebihan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi), serta dilanjutkan dengan olah raga atau aktivitas yang teratur.


Demikian pula secara psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Sebab saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Dalam penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam akumulasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan seperti amylase, pangkrease, dan insulin dalam jumlah besar, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan tubuh. Dengan demikian, puasa bermanfaat menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan hipertensi.

Demikian pula, manfaat puasa terhadap fungsi dan kesehatan otak, dapat dijelaskan secara ilmiah (scientific experiment). Berdasarkan penelitian plastisitas dan neurogenesis, yaitu tentang kelenturan dan perkembangan otak. Dijelaskan bahwa pada dasarnya synapsis (jaringan/keneksi otak) dapat berkembang berdasarkan, faktor lingkungan, kejiwaan, dan makanan yang dikomsumsi oleh seseorang. Bahkan, Dr. Johansen-Berg, et al. (Neuron Journal 2012) mejelaskan bahwa synapsis diotak dapat mengalami perubahan selama 24 jam yang terekpos oleh pembelajaran dan latihan.

Sehingga pada saat seseorang melaksanakan puasa Ramadan, selama sebulan penuh (30×24 jam). Dengan berupaya secara maksimal mengatur cara makanan, serta senantiasa berpikir positif, berpikir optimism, serta tawadhu dan berbuat secara ikhlas. Maka berdasarkan plastisitas, neurogenesis, dan fungsional kompensasi jaringan otak, akan diperbaharui. Sehingga struktur otak, akan terbentuk networking atau rute jaringan baru didalam otak, yang tentunya akan membentuk pribadi dan manusia yang berpikiran sempurna sesuai anjuran dan latihan Ramadan, yang telah dijalankan selama sebulan penuh.

Sehingga setelah bulan Ramadan, maka muslim tersebut akan menjadi orang-orang yang secara biologis, psikologis, fungsional menjadi orang yang baru. Yaitu manusia senantiasa berpikiran yang lebih baik, yang digambarkan dengan perubahan struktur atau networking (synapses) otak yang baru: yang senantias berpikiran positif, optimisme, tawaduh, serta berserah diri kepada Tuhannya. Demikian pula akan bermanfaat meningkatkan daya ingat, mengurangi kematian sel-sel saraf, bahkan dalam tingkatan tertentu mempermuda regenerasi sel-sel saraf yang baru. Demikian pula karena terjadi penurunan zat-zat lemak seperti Cholesterol, Trigliserida, LDL, dan terjadi peningkat HDL, menyebabkan suasana kesehatan otak akan terhindar dari berbagai penyakit degenerative, seperti Stroke dan Hipertention Brain.
Reff

Musik Klasik atau Al-Quran, Mana yang Lebih Mencerdasan Bayi?

Kepercayaan orang Barat bahwa musik terutama mozart dapat meningkatkan kecerdasan sudah diyakini sejak tahuan 1950-an, mitos ini kemudian diteliti secara lebih serius pada tahun 1990-an. 36 siswa dalam sebuah studi di University of California di Irvine mendengarkan 10 menit sonata Mozart sebelum mengambil tes IQ. Menurut Dr Gordon Shaw, psikolog yang bertanggung jawab atas penelitian ini, skor IQ siswa naik sekitar 8 poin akibat dirangsang oleh alunan ajaib musik Mozart, sejak itulah istilah “Mozart effect ” lahir.

Bahkan di dalam negeri, tahun 2002 Hermanto Tri Juwono dan timnya pernah mencoba pada tikus hamil. Hermanto dkk., memperdengarkan musik klasik Mozart, gamelan sampai dangdut. Setelah distimulasi seperti itu, pertumbuhan sel-sel otak bayi dan ibu tikus diteliti. Hasilnya musik Mozart memberi peningkatan jumlah sel lebih tinggi. Musik gamelan nomor dua tertinggi, sedangkan musik dangdut peningkatannya paling rendah.

Namun setelah bertahun-tahun, orang mulai ragu akan kesahihan dari ‘Mozart effect’ ini dan penelitian tandingan yang menghasilkan kesimpulan kontradiktif dengan kesimpulan diatassudah dilakukan. Beberapa peneliti dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam riset mereka yang diberi judul “Mozart Effect” mengemukakan kesalahan besar dari hasil penelitian musik yang melegenda ini. Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan temuan para ahli terkait dampak musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang.Mereka membuat riset yang melibatkan 3000 partisipator, hasil penelitiannya adalah ; ‘tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan inteligensi seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.’

Tim peneliti dari Jerman yang terdiri atas ilmuwan, psikolog, filsuf, pendidik, dan ahli musik juga mengadakan penelitian serupa, mereka mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai efek mozart ini. Dan hasil penelitiannya ; ‘Sangat tidak mungkin mozart dapat membuat seorang anak menjadi jenius.’

Howstuffwork sebuah situs yang terkenal memaparkan bahwa musik klasik seperti karya mozart tidak akan membuat seseorang lebih cerdas. Dalam situsnya, masalah ini dimasukan sebagai salah satu point dalam artikel yang berjudul ;‘10 mitos tentang otak.’

Bahkan Dr Frances Rauscher, seorang peneliti yang terlibat dalam studi di Universitas California di Irvine –yang melahirkan istilah “Mozart Efect”– yang telah menjadi kontroversi dalam komunitas ilmiah ini juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengklaim itu benar-benar membuat orang pintar, tetapi hanya meningkatkan kinerja pada tugas-tugas spasial-temporal tertentu.

Sekarang kita mengetahui bahwa musik Mozart –dan sebetulnya semua musik yang memiliki alunan nada yang menenangkan (kecuali musik dangdut sepertinya-red)– hanya diyakini dapat menimbulkan efek psikologis seperti bergairah, tenang atau damai. Dan kondisi psikologis ini memang positif dalam merangsang pertumbuhan sel otak. Psikolog Rose Mini menambahkan bahwa yang terpenting bukan musiknya, namun ketenangan yang didapat oleh seorang ibu yang kemudian ditularkan kepada si bayi sejak dalam kandungan.

Lise Eliot,Ph.D, pakar biologi dan anatomi sel Chicago Medical School AS, mengatakan, perkembangan struktur otak bayi lebih dipengaruhi; pola diet, gaya hidup dan kondisi emosi ibu hamil. Efek musik memang diakui sebagai stimulus psikologis / emosional yang baik.

Jadi musik diakui meningkatkan kecerdasan, namun secara tidak langsung yaitu dengan efeknya yang menenangkan sehingga syarat psikologis dan emosional sang ibu memenuhi syarat untuk menciptakan suasana dan lingkungan rahim yang kondusif untuk pembangunan dan pertumbuhan otak sang janin. Stimulan serupa juga didapati pada Al-Quran, diyakini juga bahwa Al-Quran membawa pengaruh-pengaruh positif lain yang luar biasa disebabkan oleh sumber Al-Quran yang ilahiah, dan juga berdasarkan banyaknya kesaksian orang-orang yang merasakan pengaruh Al-Quran secara langsung maupun tak langsung. Keyakinan ini terus diupayakan diteliti sehingga dapat dijelaskan lebih baik dalam ranah ilmiah.

Sudah diteliti dan didapati fakta bahwa memperdengarkan Al-Quran kepada bayi akan meningkatkan tingkat inteligensia sang bayi. Dr. Nurhayati dari Malaysia mengemukakan hasil penelitian ini dalam sebuah seminar konseling dan psikoterapi Islam.

Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Dan ternyata, bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.

Bacaan Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan lain sebagainya.

Kalau musik klasik disimpulkan dapat mempengaruhi kecerdasan melalui pengaruh positifnya terhadap stimulan psikologis dengan efektivitas sebesar 65% maka seharusnya Al-Quran yang adalah Kalamullah bisa lebih baik lagi. Al-Qur’an tetaplah obat dan terapi serta stimulan yang terbaik.

Ibu yang cerdas menganggap bahwa rahimnya adalah ruang kelas pertama bagi anaknya, bukan hanya sekedar ruang tunggu bagi janin sampai ia siap dilahirkan ke dunia ini. Para ahli menyatakan bahwa kondisi kejiwaan sang ibu juga sangat mempengaruhi watak dan kecerdasan bayinya. Dalam kondisi stress tubuh sang ibu akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebihan sehingga ini akan memicu tekanan darah meninggi, dada terasa sesak, dan emosi menjadi tidak stabil. Hormon kortisol ini bisa merambat ke bayi melalui plasenta sehingga mempengaruhi pembuluh darah sang janin, akibatnya sang janinpun ikutan stress. Bila ini terjadi terus-menerus dapat menyebabkan sang anak kelak menjadi orang yang rentan stress. Inilah pentingnya ibu yang sedang hamil memperbanyak berdzikir, sebab manfaat berdzikir yang pertama adalah menciptakan ketenangan batin, dan dzikir yang paling utama adalah menghafal, membaca, dan mempelajari Al-Quran Al-Kariim.