Jangan marah! Ini adalah seruan yang indah diungkapkan manusia terbaik, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sejak empat belas abad yang lalu. Dan hari ini, di abad dua puluh satu para dokter di Inggris menyerukan hal yang sama, karena mereka menemukan solusi untuk masalah mereka di dalamnya.
Salah satu hal yang mengejutkanku adalah bahwa salah seorang dari mereka mengklaim bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah "orang yang emosional" tidak dikenal dari beliau kecuali kemarahan dan emosi beliau. Astaghfirullaah (saya meminta pengampunan kepada Allah) dari ucapan ini, akan tetapi saya terpaksa untuk melihat pernyataan-pernyataan mereka untuk dapat membantah dan menjelaskan hakekat keyakinan mereka yang lemah dan rusaknya argumen mereka yang rapuh.
Akan tetapi aku teringat satu hadits yang mulia ketika datang seorang Badui kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata kepada beliau:”Berilah wasiat kepadaku”. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya dengan satu kata yang diserukan oleh para ilmuwan Barat hari ini setelah mereka menemukan apa yang dikandung di dalamnya berupa rahasia-rahasia, manfaat dan arahan-arahan.
Kata itu adalah “Jangan marah” yang beliau ulang berkali-kali sampai-sampai terbayang di pikiran orang Badui tersebut kalau Islam itu terkumpul dalam satu ungkapan yang indah ini, yaitu“ Jangan marah”.
Maka kemarahan adalah kunci dari semua pintu-pintu kejahatan, dan kunci dari sikap arogansi yang menimpa orang-orang atheis dan yang lainnya dari kalangan orang yang skeptis (ragu-ragu). Dan mungkin dapat saya katakan bahwa kemarahan adalah kunci ke Neraka Jahanam. Semoga Allah melindung kita darinya.
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi pembawa rahmat tidak pernah marah karena urusan dirinya sendiri (pribadi) atau karena hal-hal duniawi, kecuali jika kesucian/ kehormatan Allah dilanggar. Dan di sini terpendam keagungan Nabi yang diolok-olok oleh musuhnya, karena mereka benar-benar tidak menemukan satu pun argumentasi ilmiah yang bisa mereka menyerangnya. Dan setelah kantong-kantong mereka kosong dari argumen-argumen dan bukti-bukti mereka memilih cara orang-orang lemah, yaitu ejekan!
Agar argumen kami ilmiah, pertama kami ingin memperlihatkan apa yang diterbitkan oleh Daily Mail Inggris tentang seruan yang diserukan oleh para peneliti Inggris yang meyakini bahwa solusi untuk masalah-masalah Barat, yang muncul di tengah-tengah mereka sebagai buah dari atheisme.
Maka hari ini Barat menyaksikan tingginya tingkat kejahatan, pemerkosaan dan kekerasan dengan segala bentuknya di jalan dan di rumah. Sesungguhnya hal itu adalah fenomena sosial yang serius (mengkhawatirkan), mereka telah menghabiskan jutaan (uang) untuk menemukan solusi untuknya. Maka lihatlah dengan apa akhirnya mereka keluar!!
Sejumlah dokter Inggris memperingatkan tersebarnya fenomena hilangnya kemampuan kontrol hati. Mereka menekankan bahwa hal itu terhitung sebagai masalah besar, meskipun ada yang menganggap bahwa hal itu tidak membutuhkan pengobatan.
Para dokter tersebut mengatakan bahwa ketidakmampuan mengendalikan amarah telah menjadi fenomena yang berkembang dan menyebabkan kenaikan jumlah tindak pidana dan disintegrasi (perpecahan) keluarga, di samping masalah-masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.
Para dokter tersebut menemukan korelasi yang kuat antara kemarahan kronis dan akut dengan penyakit-penyakit jantung, kanker, stroke, dan frustrasi dan bahkan pilek dengan frekuensi yang banyak!
Yayasan Perawatan Kesehatan Mental telah mengeluarkan survei yang menunjukkan bahaya fenomena ini, mereka menyerukan untuk menghadapi bahayanya, karena ia menyakiti kehidupan banyak orang.
Direktur Eksekutif di Yayasan tersebut, Dr.Andrew Makaloc berkata bahwa termasuk keanehan adalah bahwa manusia dibiarkan sendiri -ketika urusannya berkaitan dengan perasaan yang kuat seperti kemarahan- di dalam lingkungan masyarakat yang mana di dalamnya mereka bisa mendapatkan bantuan ketika menderita depresi, kecemasan, panik, ketakutan, gangguan makan dan masalah psikologis lainnya.
Sesungguhnya kemarahan ini jika terus-menerus ada akan menghancurkan kehidupan seseorang. Para peneliti mengakui bahwa mengatasi masalah kemarahan bukan masalah yang mudah, akan tetapi manfaatnya sangat besar!!
Penelitian ini menguatkan bahwa kemarahan telah menjadi masalah terbesar, meliputi seperempat jumlah masyarakat dan menyebabkan banyak frustrasi. Oleh karena itu mereka menyerukan seruan yang kompak, yang menegaskan pentingnya agar seseorang tidak marah, sebagai sarana pengobatan untuk sebagian besar permasalahan masyarakat, terlebih khusus kaum muda.
Sebagaimana studi kedua yang dipublikasikan di situs BBC juga menegaskan bahwa ada hubungan yang kuat antara kemarahan dengan penyakit jantung dan serangan jantung.
Mereka menemukan bahwa manusia yang terbiasa dengan kemarahan berpeluang terserang penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Dan bahkan bisa menyebabkan kematian
Lihatlah bersama kami, bagaimana Barat untuk kembali sedikit demi sedikit ke ajaran Islam, apa maknanya itu? Maknanya adalah satu, yaitu bahwa ketika seseorang mencari, berpikir dan menemukan fakta-fakta ilmiah dan menyelami eksperimen-eksperimen pasti ia akan sampai pada fakta-fakta yang sama yang dibawa oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan pertanyaan saya kepada Anda apakah kecintaan Anda kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meningkat setelah Anda menelaah pembahsan ini?
Akan tetapi dalam penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti di University of California membuktikan bahwa kemarahan berguna hanya dalam satu kasus, yaitu ketika membela sesuatu dan penggunaan argumen-argumen dan bukti-bukti untuk membuktikan kebenaran sesuatu. Mereka telah menemukan bahwa kemarahan membantu dalam hal ini hanya untuk menegakkan argumen kepada orang lain .
Di sini, kita katakan Subhaanallahu! Lihatlah bagaimana Nabi agung Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam hanya marah dalam satu kondisi, yaitu ketika kesucian/kehormatan Allah dilanggar. Dan penyebab kemarahan beliau adalah agar pelanggaran terhadap aturan Allah bisa diobati dengan cara sebaik mungkin. Inilah akhlak Nabi kita tercinta shallallahu 'alaihi wasallam.
Sesungguhnya fakta-fakta yang dibawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggambarkan fitrah (naluri) yang telah Allah ciptakan pada umat manusia. Dan ini bukti fisik terbesar yang menunjukkan bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam benar di dalam dakwahnya ke jalan Allah, dan Kemahabenaran Allah ketika menyifati beliau dengan sifat yang tidak diberikan kepada makhluk selain beliau.
Setiap kali seorang atheis (orang yang tidak percaya Tuhan) mendebatku dalam masalah ayat Alquran atau hadis Nabi yang mulia, aku menemukan keajaiban yang tampak dalam kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya, shallallahu 'alaihi wasallam! Seolah-olah orang-orang atheis tersebut “dikirimkan” oleh Allah sebagai jalan untuk memberikan inspirasi penelitian dan perenungan untuk menyingkap keajaiban-keajaiban baru yang tidak pernah terbetik di hati kami seandainya tidak ada kritikan mereka terhadapnya!
Salah satu hal yang mengejutkanku adalah bahwa salah seorang dari mereka mengklaim bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah "orang yang emosional" tidak dikenal dari beliau kecuali kemarahan dan emosi beliau. Astaghfirullaah (saya meminta pengampunan kepada Allah) dari ucapan ini, akan tetapi saya terpaksa untuk melihat pernyataan-pernyataan mereka untuk dapat membantah dan menjelaskan hakekat keyakinan mereka yang lemah dan rusaknya argumen mereka yang rapuh.
Akan tetapi aku teringat satu hadits yang mulia ketika datang seorang Badui kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata kepada beliau:”Berilah wasiat kepadaku”. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya dengan satu kata yang diserukan oleh para ilmuwan Barat hari ini setelah mereka menemukan apa yang dikandung di dalamnya berupa rahasia-rahasia, manfaat dan arahan-arahan.
Kata itu adalah “Jangan marah” yang beliau ulang berkali-kali sampai-sampai terbayang di pikiran orang Badui tersebut kalau Islam itu terkumpul dalam satu ungkapan yang indah ini, yaitu“ Jangan marah”.
Maka kemarahan adalah kunci dari semua pintu-pintu kejahatan, dan kunci dari sikap arogansi yang menimpa orang-orang atheis dan yang lainnya dari kalangan orang yang skeptis (ragu-ragu). Dan mungkin dapat saya katakan bahwa kemarahan adalah kunci ke Neraka Jahanam. Semoga Allah melindung kita darinya.
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi pembawa rahmat tidak pernah marah karena urusan dirinya sendiri (pribadi) atau karena hal-hal duniawi, kecuali jika kesucian/ kehormatan Allah dilanggar. Dan di sini terpendam keagungan Nabi yang diolok-olok oleh musuhnya, karena mereka benar-benar tidak menemukan satu pun argumentasi ilmiah yang bisa mereka menyerangnya. Dan setelah kantong-kantong mereka kosong dari argumen-argumen dan bukti-bukti mereka memilih cara orang-orang lemah, yaitu ejekan!
Agar argumen kami ilmiah, pertama kami ingin memperlihatkan apa yang diterbitkan oleh Daily Mail Inggris tentang seruan yang diserukan oleh para peneliti Inggris yang meyakini bahwa solusi untuk masalah-masalah Barat, yang muncul di tengah-tengah mereka sebagai buah dari atheisme.
Maka hari ini Barat menyaksikan tingginya tingkat kejahatan, pemerkosaan dan kekerasan dengan segala bentuknya di jalan dan di rumah. Sesungguhnya hal itu adalah fenomena sosial yang serius (mengkhawatirkan), mereka telah menghabiskan jutaan (uang) untuk menemukan solusi untuknya. Maka lihatlah dengan apa akhirnya mereka keluar!!
Sejumlah dokter Inggris memperingatkan tersebarnya fenomena hilangnya kemampuan kontrol hati. Mereka menekankan bahwa hal itu terhitung sebagai masalah besar, meskipun ada yang menganggap bahwa hal itu tidak membutuhkan pengobatan.
Para dokter tersebut mengatakan bahwa ketidakmampuan mengendalikan amarah telah menjadi fenomena yang berkembang dan menyebabkan kenaikan jumlah tindak pidana dan disintegrasi (perpecahan) keluarga, di samping masalah-masalah kesehatan, baik fisik maupun mental.
Para dokter tersebut menemukan korelasi yang kuat antara kemarahan kronis dan akut dengan penyakit-penyakit jantung, kanker, stroke, dan frustrasi dan bahkan pilek dengan frekuensi yang banyak!
Yayasan Perawatan Kesehatan Mental telah mengeluarkan survei yang menunjukkan bahaya fenomena ini, mereka menyerukan untuk menghadapi bahayanya, karena ia menyakiti kehidupan banyak orang.
Direktur Eksekutif di Yayasan tersebut, Dr.Andrew Makaloc berkata bahwa termasuk keanehan adalah bahwa manusia dibiarkan sendiri -ketika urusannya berkaitan dengan perasaan yang kuat seperti kemarahan- di dalam lingkungan masyarakat yang mana di dalamnya mereka bisa mendapatkan bantuan ketika menderita depresi, kecemasan, panik, ketakutan, gangguan makan dan masalah psikologis lainnya.
Sesungguhnya kemarahan ini jika terus-menerus ada akan menghancurkan kehidupan seseorang. Para peneliti mengakui bahwa mengatasi masalah kemarahan bukan masalah yang mudah, akan tetapi manfaatnya sangat besar!!
Penelitian ini menguatkan bahwa kemarahan telah menjadi masalah terbesar, meliputi seperempat jumlah masyarakat dan menyebabkan banyak frustrasi. Oleh karena itu mereka menyerukan seruan yang kompak, yang menegaskan pentingnya agar seseorang tidak marah, sebagai sarana pengobatan untuk sebagian besar permasalahan masyarakat, terlebih khusus kaum muda.
Sebagaimana studi kedua yang dipublikasikan di situs BBC juga menegaskan bahwa ada hubungan yang kuat antara kemarahan dengan penyakit jantung dan serangan jantung.
Mereka menemukan bahwa manusia yang terbiasa dengan kemarahan berpeluang terserang penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Dan bahkan bisa menyebabkan kematian
Lihatlah bersama kami, bagaimana Barat untuk kembali sedikit demi sedikit ke ajaran Islam, apa maknanya itu? Maknanya adalah satu, yaitu bahwa ketika seseorang mencari, berpikir dan menemukan fakta-fakta ilmiah dan menyelami eksperimen-eksperimen pasti ia akan sampai pada fakta-fakta yang sama yang dibawa oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan pertanyaan saya kepada Anda apakah kecintaan Anda kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meningkat setelah Anda menelaah pembahsan ini?
Akan tetapi dalam penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti di University of California membuktikan bahwa kemarahan berguna hanya dalam satu kasus, yaitu ketika membela sesuatu dan penggunaan argumen-argumen dan bukti-bukti untuk membuktikan kebenaran sesuatu. Mereka telah menemukan bahwa kemarahan membantu dalam hal ini hanya untuk menegakkan argumen kepada orang lain .
Di sini, kita katakan Subhaanallahu! Lihatlah bagaimana Nabi agung Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam hanya marah dalam satu kondisi, yaitu ketika kesucian/kehormatan Allah dilanggar. Dan penyebab kemarahan beliau adalah agar pelanggaran terhadap aturan Allah bisa diobati dengan cara sebaik mungkin. Inilah akhlak Nabi kita tercinta shallallahu 'alaihi wasallam.
Sesungguhnya fakta-fakta yang dibawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggambarkan fitrah (naluri) yang telah Allah ciptakan pada umat manusia. Dan ini bukti fisik terbesar yang menunjukkan bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam benar di dalam dakwahnya ke jalan Allah, dan Kemahabenaran Allah ketika menyifati beliau dengan sifat yang tidak diberikan kepada makhluk selain beliau.
”Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah :"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki 'Arsy yang agung.” (QS. At-Taubah: 128-129)Reff