aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Senin, 30 Juni 2014

Mencetak Siswa Berkarakter dan Berdaya Saing

Mencetak siswa untuk memiliki semangat juang dan daya saing saat ini merupakan pilar utama dari kegiatan pembelajaran dan pengembangan karakter. Namun untuk mengembangkan karakter siswa tidak cukup hanya pengajaran namun juga harus dikaitkan dengan “passion” . Tanpa “passion” yang kuat terhadap empat hal, yaitu keteladanan, kompetensi professional, pelayanan pembelajaran , dan relasi siswa dan guru , sama saja tidak ada pembiasaan dalam pengembangan karakter tersebut.

Untuk mengembangkan karakter diperlukan beberapa langkah :

Pertama, jujur. Semestinya kejujuran itu harus dipupuk sejak dini anak berusia 5 sampai 7 tahun supaya tidak bohong dan berdusta. Berani mengatakan yang benar, dan berani mengatakan secara jujur. Karena kejujuran pada usia dini adalah pondasi utama terbentuknya karakter dapat dipercaya. Oleh karena itu seorang guru semestinya dapat memberikan teladan sebagai sosok yang dapat dipercaya, dapat memberikan kepercayaan kepada siswa, sehingga dapat menimbulkan hubungan saling percaya.

Kedua adalah tanggung jawab. Di rasa tanggung jawab diwujudkan melalui penanaman sikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap keinginan dan pilihan yang diambil, dengan mendahulukan berpikir sebelum bertindak dan mempertimbangkan konsekuensi logis dari tindakan yang diambilnya. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran seorang guru wajib melatih keterampilan berpikir kritis dan analisis kepada siswa.

Ketiga adalah saling menghargai. Sikap saling menghargai, dibiasakan melalui memperlakukan orang lain dengan hormat, hormat kepada orang tua, hormat kepada guru, hormat kepada sesama teman dan hormat kepada orang lain. Mengikuti sebuah kaidah : “yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda”. Saling menghargai dan tidak menyakiti orang lain . Sifat itu perlu diteladankan seorang guru kepada siswanya.

Keempat adalah adil dan terbuka. Tidak mudah menyalahkan orang lain mau mengakui kesalahan diri . Tidak berprasangka dan tidak sembarangan menyalahkan orang lain, adalah merupakan pilar yang harus dikembangkan agar siswa dapat belajar dari dari kegagalan, kesalahan dan pengalamannya. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang harus dikembangkan harus dapat mengakomodasi pengelaman belajran siswa termasuk pengakaman kegagalan, agar siswa dapat mengambil hikmah dari kegagalannya.

Kelima adalah empati yang harus diterapkan sejak awal kegiatan pembelajaran. Inti pilar empati adalah memiliki kepekaan terhadap penderitaan orang lain dan dapat membantu kesulitan yang mereka hadapi. Wujud dari kegiatan pembelajaran ini adalah melalui iuran kelas atau pengumpulan baju layak pakai (seragam, bakti social dsb.) Oleh karena itu guru perlu membiasakan siswa memiliki sifat pemaaf dan gemar menolong orang lain.

Terakhir adalah cinta tanah air yang diwujudkan melalui kegiatan yang mempu membrikan kemanfaatan bagi lingkungan sekitar rumah atau sekolah . Termasuk hasrat untuk taat pada aturan, disipilin dan menciptakan lingkungan dengan lebih baik. Kegiatan ini dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstra kurikuler produktif seperti pemanfaatan dan pengolahan sampah, program sekolah hijau, mengembangkan bibit tanaman siap tanam yang bisa dimanfaatkan warga sekitar, mengembangkan dan melestarikan kesedian serta budaya setempat dsb.

Nah, saya pikir supaya siswa dapat mengembangkan karakter berdaya saing bisa mengadopsi enam pilar yang diakui secara universal.

MENJADI GURU IDAMAN SISWA


Guru memiliki peran penting bagi keberhasilan anak didik dalam menjalani kegiatan proses pembelajaran. Kalau anda mau sedikit mengenang saat sekolah mulai dari TK sampai saat ini anda menjadi orang tua bahkan menjadi guru, kira kira berapa banyak guru yang sudah mengajar kita. Mungkin kita kesulitan dalam menghitungnya, bisa jadi lantaran dari para guru tesebut tidak ada yang dapat memberikan kenangan yang berkesan. 

Padahal untuk bisa memiliki semangat belajar yang tinggi dan berprestasi dalam kegiatan belajar peran guru yang disukai siswa amat berperan, dikarenakan jika siswa tidak membenci gurunya, siswa tidak merasa takut berhadapan dengan gurunya akan mempermudah siswa dalam menyerap pelajaran. Lantas apa saja guru yang memiliki ciri –ciri menjadi idaman dari sudut pandang siswa.

Sebagaimana tulisan Sherman,T.M dan Cormier,W.H dalam Journal of Applied Behavior Analysis yang berjudul: An investigation of the influence of student behavior on teacher.Mengatakan :”the lesson of the study: students need to be taught that they can take action –legitimate action –to alter the way a teacher treats them.

Sementara itu dari wawancara langsung penulis kepada beberapa siswa adalah sebagai berikut;

  • Guru yang Bersahabat, seoarang guru yang mudah tersenyum, tatapannya teduh, tidak bermuka masam dan tidak mencari carai kesalahan akan membuat siswa merasa mendapat”perlindungan” seperti sosok orang tua. Siswa tidak menyukai guru yang pelit senyum ketika siswa mencoba tersenyum, pelit membalas salam ketika siswa memberi salam, selalu memasang muka garang dan mencari cari kesalahan siswa. Jika siswa bertemu dengan guru seperti ini mata pelajaran segampang apapun pasti sangat sulit diserap siswa karena siswa sudah stress terlebih dulu saat bertemu guru bersangkutan.
  • Bukan Guru Pembalap, tidak semua siswa adalah siswa jenius sehingga dalam mengajar guru bersangkutan hanya berorientasi pada tercapai target mata pelajaran yang harus disampaikan tanpa mempedulikan daya serap dan kompetensi yang dimiliki masing masing siswa. Mereka adalah para guru yang tidak memperhatikan apakah siswanya tidak mengerti bingung atau bahkan cuek lantaran tidak mengerti satupun apa yang diterangkan gurunya. Apalagi jika bertemu guru yang hanya bisa menyalahkan siswanya,bukan saja siswa malas bertemu mengikuti pelajarannya saja kalau bukan kewajiban masuk kelas tentu berpikir untuk bolos saja karena beranggapan bahwa percuma masuk kelas karena tidak mendapatkan apa apa..!
  • Terlalu Kaku dalam Disiplin tidak memiliki toleransi sedikitpun. Kedisipilnan memang penting apalagi kalau guru bersangkutan mampu menjadi teladan utama dalam mejalani kedisiplinan jika tidak, guru hanya “memaksa “disiplin siswa tanpa memberi contoh perilaku kongkrit dapat dipastikan dispilin tidak akan berjalan efektif, bahkan menjadi beban dan momok yang menakutkan bagi siswa, apalagi jika guru bersangkutan menggunakan kewenangan untuk hal hal yang tidak penting sperti model sepatu harus sama ,model rambut harus seragam yang dalam pandangan siswa hal ini dianggap hanya mengekang ekspresi mereka. Padahal ekspresi dan aktualisasi diri adalah psikodinamika siswa dalam mencari jati dirinya.
  • Tempat Curhat Siswa, seorang siswa dengan aneka permasalahan yang dihadapinya tentu membutuhkan saluran komunikasi untuk dapat melepas beban perasaan atau mendapat solusi atas persoalan yang dihadapinya, menjadi guru yang enak diajak bicara, menjadi teman curhat sekaligus mengerti dinamika social alias bisa mengerti life style mereka akan membuat siswa respek terhadap gurunya. 
  • Menyediakan waktu untuk Membantu Kesulitan Belajar Siswa. Seorang guru diharapkan mampu membuat siswa makin bisa memahami materi yang diajarkan gurunya secara optimal. Namun untuk bisa memahami dan menguasai materi pelajaran secara optimal tentu tidak dalam sekali pertemuan tidak jarang siswa merasa kesulitan atau kurang memahami materi pelajaran saat mengerjakan tugas atau keterbatasan waktu saat jam pelajaran berlangsung. Sehingga siswa membutuhkan waktu untuk berkonsultasi diluar jam pelajaran disamping gurupun semestinya memiliki kepekaan atas masalah /kesulitan yang dihadapi siswa/siswinya.
  • Siswa paling menyukai guru yang membuat siswa mudah dalam menyerap pelajaran alias guru bersangkutan memiliki kemampuan menyampaikan materi yang mudah, sederhana relevan, menyenangkan bagi siswa. Menjadi guru yang memiliki kemampuan mentranfer pengetahuan dengan mudah ini bukanlah hal mudah mengingat daya serap siswa memang beragam,kapasitas tiap siswa berbeda.Oleh karena itu jika guru bersangkutan jika membuat siswa mudah dan betah saat diterangkan guru bersangkutan pasti menjadi perhatian yang besar dari para siswanya. Apalagi jika materi dari matapelajaran sains tentu akan sangat disukai siswanya. 
Guru yang memiliki karakter dan sifat sifat yang disukai siswa lebih mempermudah dan menarik perhatian siswa untuk memiliki Motivasi Belajar.