aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Selasa, 07 Mei 2013

DIBALIK SETIAP KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Berbicara tentang penderitaan kita harus tahu terlebih dahulu apa itu arti penderitaan. Penderitaan dapat diartikan sebagai menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan, penderitaan termasuk realitas manusia dan bisa terjadi pada setiap individu baik penderitaan secara lahir, batin, maupun lahir dan batin. Dan tingkatan penderitaan sangat beragam ada tingkatan atau intensitas rendah/ringan dan juga ada yang mengalami penderitaan yang sangat berat.

Penderitaan bisa disebabkan oleh beberapa hal, secara umum penderitaan bisa disebabkan karena perbuatan manusia, dan juga penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, siksaan/azab Allah. Penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai suatu kebahagiaan dan kenikmatan maka sebab itu Allah memberikan setiap manusia penderitaan atau kesedihan agar manusia sadar untuk tidak berbuat seenaknya.

Siksaan dapat di artikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat berupa siksaan jika atau rohani yang berakibat oleh seseorang penderita. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak di berbagai media massa. Penderitaan sangatlah berbeda dengan siksaan karena siksaan hanyalah bersifat menghukum.

Katakan hidup Anda berat, cobaan datang tanpa henti, ada satu pikiran yang harus kita hilangkan agar kita tetap tegar dan bahagia menghadapi kehidupan tersebut dan tidak salah arah dalam menyikapi sebuah penderitaan.

Apakah pikiran yang harus kita hindarkan tersebut? Ya, ada satu paradigma yang sering membuat kita semakin menderita bila sedang dicoba dengan masalah, yaitu paradigma atau pandangan yang menganggap bahwa sebab kita mendapat masalah adalah karena kita sedang DIHUKUM akibat dosa-dosa kita.

Jadi semakin berat masalah, semakin terpuruk kita dalam kesedihan dan penyesalan tiada habis akan kemungkinan "dosa" yang telah kita lakukan di waktu lampau kita. Semakin berat masalah, semakin panik kita akan kemungkinan dosa besar tak terampuni yang mungkin menjadi penyebab dari masalah tersebut.

TUHAN tidak sedang menghukum kita dengan semua masalah yang terjadi pada kita. Bahwa semua penderitaan Anda bukanlah sebuah hukuman. Sekali lagi, penderitaan hidup bukan hukuman. Sebaliknya, dengan masalah hidup yang sedang diberikan-Nya pada kita, Tuhan sedang menyiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar. Masalah yang kita hadapi adalah sebuah pelajaran agar kita bisa naik kelas.

Arti kata Rabb atau Tuhan dalam kata Allah sebagai Rabbul'alamin alias Tuhan Semesta Alam, andaikata kita tahu, sebenarnya mengandung makna YANG MAHA KUASA MENDIDIK, MENUMBUHKAN & MENJAGA. (Sumber: Al Qur'an & Terjemahnya, Revisi Terbaru, Departemen Agama RI, juz 1, hal 3) Artinya, dengan segala yang DIA takdirkan untuk terjadi pada kita, DIA pada esensinya sedang MENDIDIK kita agar kita bisa TERUS BERTUMBUH. Karena memang itulah tujuan Tuhan menaruh kita di dunia ini, agar kita LEARN and GROW from the lessons that HE gives us.

Agar kita manusia ini belajar dari semua pengalaman hidupnya dan karenanya bisatumbuh dan berkembang menjadi sosok yang lebih baik. Dan sesungguhnya, apapun yang terjadi pada kita, kita selalu ada dalam penjagaan Tuhan.

Pelajaran Hidup
Agak sedikit menyimpang tapi relevan adalah contoh kasus Palestina.
Kalau Tuhan "mau" bukannya mudah menyelesaikan konflik yang sudah puluhan tahun itu? Bukannya orang Palestina juga pasti sudah berdoa memohon pertolongan Tuhan? Tetapi kenapa masalahnya tidak selesai seperti skenario bayangan kita? Kenapa orang Palestina tidak juga ditolong-NYA? Salah. Pandangan seperti ini salah besar.


Di setiap saatnya kita sebenarnya selalu ditolong Allah. Cuma dia memakai cara-Nya sendiri yang sering tidak kita pahami.

Itulah cara TUHAN mendidik umat-NYA termasuk kita dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mereka yang di Palestina, untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri, termasuk misalnya tentang pahitnya perang, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang memilih untuk menciptakan perdamaian.

Selama pelajaran tersebut belum ditangkap oleh umat-Nya, Dia akan terus mengirimkan pelajaran yang sama. Karena itulah sering kita lihat ada orang yang mengalami hal/masalah yang sama berulang kali. Karena pelajaran yang ingin disampaikan Tuhan melalui terjadinya masalah tersebut yang pertama kali dulu belum berhasil dia tangkap.

Tuhan akan dengan sabar terus mengirimi kita "pelajaran" untuk mendidik kita sampai kita mengerti betul apa isyarat-Nya. Kita seringkali melihat segala sesuatu dari paradigma lama yang hanya hitam dan putih, sehingga kesannya yang salahlah yang dihukum. TIDAK.
karena Anda telah meminta bahwa kondisi kehidupan Anda berubah (ke arah yang lebih baik), bersyukurlah ini terjadi. Proses pembuka perubahan yang terasa menyakitkan ini adalah awal dari hidup baru yang telah Anda minta tadi.

Teruslah meminta dan percaya, percaya pada kehendak Tuhan, pada pemberian-Nya. Ingatlah selalu dan yakini semua janji-Nya termasuk untuk selalu menjaga dan menolong Anda bila mengalami masalah apapun.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ... (QS: Al-Insyirah: 5-6)”

10 Manfaat Karena Bersyukur

Ada dua nikmat yang seringkali dilupakan manusia, yaitu nikmat kesempatan dan nikmat kesehatan. Kedua nikmat tersebut baru terasa penting ketika dia hilang dari genggaman. 

Kita baru merasakan nikmatnya waktu luang ketika kita tengah dilanda kesibukan. Kita baru merasakan betapa besarnya anugerah masa muda ketika kita sudah tua renta. Kita pun akan merasakan nikmatnya sehat setelah kita sakit, nikmatnya mata normal setelah mata terserang penyakit rabun, nikmatnya lidah yang sehat setelah sariawan, dan seterusnya.

Tapi meski diremehkan, nyatanya manfaat pandai bersyukur itu memang tak main-main. Simak 10 manfaat lain dari sikap ini, terutama bagi kesehatan seseorang seperti dikutip dari huffingtonpost.

1. Menjaga kesehatan mental remaja
Remaja yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang kurang bersyukur.

"Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California State University.

2. Meningkatkan kesejahteraan
Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang. Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.

3. Nilai akademis yang lebih baik
Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of Happiness Studies.

Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu.

"Lagipula jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.

4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain
Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial yang positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau memberikan dukungan emosional pada orang lain.

5. Tidur lebih nyenyak
Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being.

Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu 15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih lama.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan
Sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat.

Sama halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.

7. Menjaga kesehatan jantung
Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner.

8. Memperkuat moral tim
Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja timnya.

9. Sistem kekebalan yang lebih sehat
Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat.

Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.

10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah
WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.
Reff 

Inilah fakta tentang garis edar Tata Surya kita!

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.

Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)

“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)


Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.

Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Sudahkah Kita Benar-Benar Bersyukur?

Sejauh mata memandang alam jagat Raya ini dan luasnya cakrawala membentang dari segala penjuru hingga daya lihat manusia tidak mampu menghitung luasnya cakrawala dan bertaburnya kemerlip bintang diatas sana. Keindahan laut, bumi yang kita pijak setiap hari serta pesona alam menyuguhkan keindahan dan rasa damai setiap mata yang melihatnya.

Udara yang kita hirup setiap hari, tiap waktu dan bahkan setiap hela nafas kita, sebagai makhluk hidup, tentunya kita membutuhkan yang namanya udara. Belum lagi matahari yang memberi dampak hangat terhadap kita, mendatangkan hujan, dan bahkan hancurlah dunia ini kalau matahari yang setiap hari kita lihat itu tidak ada. Adakah diantara bapak, ibu dan saudara pembaca sekalian yang lima menit saja tidak membutuhkan terhadap udara? Atau diantara saudaraku sekalian ada yang tidak membutuhkan matahari satu hari saja? Tentunya tidak ada saudara, karena semuanya itu adalah kebutuhan kita yang apabila tidak ada semua itu hancurlah kita semua. Semuanya itu adalah bukti kebesaran Allah Maulana, Dzat yang tahu akan kebutuhan kita semua.

Lebih dekat lagi saudara, setiap detik atau bahkan lebih kecil dari itu kita senantiasa membutuhkan nikmat Allah sebagaimana kita bernafas, bergerak dan disetiap detak jantung kita membutuhkan Allah sebagai Dzat yang menghidupkan kita. Kita tidak pernah berpikir selama ini saudara bahwa semua alam ini dan semua ciptaan Allah bersatupadu untuk memberi kehidupan terhadap kita. Apapun bentuknya baik dapat dilihat atau yang tidak pernah kita lihat semuanya itu satu kesatuan yang disediakan untuk kita.

Berapa kali kita menikmati pemberian Allah dalam sehari saudara?, berapa kali kita bernafas setiap waktu? Dan sudah berapa lama kita hidup didunia ini? Lalu, apakah kita sudah bersyukur terhadap semuanya itu?

Kita selamanya tidak akan pernah mampu menghitung nikmat Allah sementara setiap waktu, tiap hela nafas kita dan disetiap detak jantung kita ada nikmat Allah yang kita pakai saudara. Kita sombong, pengecut, dan ingkar terhadap semua nikmat Allah yang diberikan Allah kepada kita. Jadi jangan heran kalau Allah menurunkan adzeb ayang pedih kepada kita berupa banjir melanda, lonnsor bahkan kemiskinan dan penderitaan ada di sekitar kita. Karena janji Allah dalam kitabnya

Artinya: Apabila kamu bersyukur (terhadap nikmat Allah) niscaya Allah akan menambah nikmat terhadapmu, (namun ingat saudara) dan apabila kamu ingkar terhadap nikmatKu (firman Allah), ketahuilah siksa Allah itu sangat pedih.( Qs. Ibrahim ayat 7)

“dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. ( Qs. Al-Baqarah :172)

Mensyukuri nikmat Allah bagaimana tidak tidak Cuma diucapkan dengan lisan seperti kebanyakan orang Cuma melafalkan Alhamdulillaaah sudah kenyaaang, itupun sesudah makan seudara. Tetapi bagaimana bersyukur terhadap Allah juga dikerjakan seluruh anggota badan dengan melakukan semua perintahnya, menjauhi larangannya misalnya, atau bentuk lain yang dapat menghambakan diri kepada Allah Subhanahu wataala… Selain itu juga mengakui dalam hati kita bahwa apapun yang kita lihat dan kita rasakan adalah milik Allah sang pencipta seluruh Alam.

Kalau kita sudah mensyukuri semua nikmat Allah yang diberikan kepada kita itu maka kita akan mendapatkan rewadr atau diskon berupa nikmat yang tak terhingga nilainya, lebih dari yang kita harapkan sebelumnya. Allahumma… Amin. Tetapi kalau tidak pernah bersyukur atau bahkan ingkar terhadap nikmat Allah maka jangan pernah menyalahkan Allah kalau Beliau tidak sayang lagi karena datangnya berupa adzab lebih pedih dari yang bayangkan. Naudhubillah….

Seseorang tidak akan mulia karena apa yang ia miliki, tetapi ia akan mulia karena apa yang ia lakukan untuk orang lain dan senatiasa mensyukuri setiap apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Rasulullah adalah tauladan terbaik yang telah membuktikan betapa besarnya pengorbanan yang telah mereka lakukan untuk menggapai Ridho Allah hingga beliau menjadi manusia pilihan terbaik dimata Allah. Mereka adalah sosok-sosok pilihan yang selalu memikirkan umatnya.

Marilah mulai detik ini satukan tekad, bulatkan niat untuk selalu bersyukur terhadap nikmat Allah sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah Azza wajalla, Dzat yang telah menghidupkan kita dan menyangi kita tanpa melihat status sosial kita.

Ya Allah dihadapMu hamba berserah diri, jadikanlah kami orang-orang yang senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang tidak pernah kami ketahui bilangannya. Hanya engkau ya Allah kami memohon pertolongan. Amin ya rabbal alamin…

Reff 

Rahasia kata “JANGAN MENUNGGU” yang menginspirasi!


  • Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia.
  • Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
  • Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
  • Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.
  • Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
  • Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
  • Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.
  • Jangan menunggu dicintai baru mencintai,tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.
  • Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah bukan sekadar uang yang datang tapi juga rezeki yang lainnya.
  • Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
  • Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
  • Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Maka kamu pasti bisa!
  • Dan “jangan menunggu” untuk membagikan artikel ini, jika menurut anda bermanfaat. Berbagi tak pernah rugi.

JIKA KITA DIFITNAH DAN DIZHALIMI

Suatu hal yang pasti tidak akan luput dari keseharian kita adalah difitnah dan dizhalimi orang lain. Kadang kita ini sudah berhati-hati, berbuat baik. Namun kebaikan dan prestasi kita, tidak selamanya dapat dukungan dan penghargaan. Ternyata ada juga yang mencibir, kemudian memfitnah dan menzhalimi diri dan keluarga kita. Hal ini membuat kita down dan hampir-hampir bisa stress. Orang-orang yang suka memfitnah itu ternyata bukan hanya memfitnah, tapi ia juga meneror dan menyakiti kita dan keluarga kita lahir dan batin. Apa yang harus kita lakukan, jika kita difitnah dan dizhalimi oleh orang lain.

Solusi apakah yang diberikan oleh Islam dalam hal ini? Ada 5 solusi yang bisa kita lakukan , yaitu:

1. Kita harus mempersiapkan diri untuk tetap tegar dan sabar menghadapi kondisi apapun dan bagaimanapun. Baik senang atau susah. Jika kita difitnah dan dizhalimi. Maka sebenarnya itu bonus buat kita. Allah sayang terhadap kita. Karena hakikatnya kalau kita difitnah dan dizhalimi, maka keburukan kita akan diberikan kepada yang memfitnah dan menzhalimi kita. Sebaliknya kebaikan orang yang memfitnah akan diberikan kepada kita. Jika kita tahu akan hal ini. Hati kita akan tenang. Ternyata orang yang memfitnah dan menzhalimi itu adalah orang-orang yang merugi dan menghancurkan diri mereka sendiri.

2. Ridha dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain, Rasululullah mengajarkan agar kita ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain. Perumpamaannya adalah orang yang difitnah itu laksana bola pimpong yang ditekan kedalam air. Jika bola pimpong itu dilepaskan maka ia akan melompat tinggi ke angkasa. Demikianlah perumpamaan orang yang ridho dan ikhlas menerima fitnah dan kezhaliman dari orang lain, insya Allah derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT.

3. Yakin Allah yang akan membalas Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Tidak ada satu atompun yang lepas dari pantauannya. Tidak ada satu kejahatanpun yang tidak akan dibalas. Jika kita difitnah oleh orang lain dan dizhalimi lahir dan batin. Pasrahkan kepada Allah. Jangan kotori hati dan jiwa kita untuk balas dendam. Ikhlaskan semuanya kepada Allah SWT. Allah yang akan membalasnya dengan siksa yang pedih. Alam semesta juga akan membalas kejahatan orang tersebut. Karena alam semesta adalah tentara Allah yang sangat setia kepada perintah-Nya. Maka Bersabarlah dan pasrahkan kepada Allah SWT.

4. Evaluasi Diri Jika kita difitnah dan dizhalimi. Maka yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita. Apakah kita melakukan kesalahan seperti yang difitnahkan tersebut. Jika jawabannya ’ya’. Maka kita harus cepat-cepat bertaubat dan memperbaiki diri kita. Jika jawabannya ’tidak’. Bersabarlah, semua kejadian pasti ada hikmahnya. Kita tidak tahu ada skenario apa dibalik fitnah tersebut. Yang jelas semua kejadian itu ada hikmah dan pelajaran yang terbaik buat kita. Kita harus lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT Memohon perlindungan kepada-Nya.

5. Hanya Allah-lah Satu satunya Penolong dan Pelindung Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah Swt. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak pernah akan datang satu sen pun tanpa izin-Nya. Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodoh kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah Swt. Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah Swt. Ketahuilah, makhluk itu “La haula wala quwata illa billahil’ aliyyil ‘ azhim” tiada daya dan tiada upaya kecuali pertolongan Allah Yang MahaAgung. Asal kita hanyalah dari setetes sperma, ujungnya jadi bangkai, ke mana-mana membawa kotoran. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.” (by. adenjamaludin)

Menata Ikhlas Meraih Bahagia

Sahabat, setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia, menikmati hidup ini tanpa merasa terbebani oleh berbagai masalah. dan hal ini hanya akan dirasakan orang yang sungguh-sungguh berupaya ikhlas, menjaga setiap amalnya, baik amal ibadah maupun amal shalih dalam kehidupan bermasyarakatnya, hanya bagi Allah.

Tidak terbersit keinginan untuk dipuji, dihargai, dihormati makhluk. Ringan saja ketika melakukan sesuatu, yang penting baginya adalah ridaha dan berkah Allah. Ia tahu bahwa tugasnya di dunia ini hanya dua, pertama luruskan niat selalu, hanya demi meraih cinta Allah, lalu selanjutnya ia harus menyempurnakan ikhtiar agar hasil yang diharapkan betul-betul optimal, terbaik yang dapat dipersembahkannya.

Sehingga ia tidak perduli dengan penghargaan orang lain, ia tetap bersemangat beramal shalih, baginya yang terpenting, apa yang dilakukannya mendapat ridha Allah. Rezeki baginya adalah ketika ia mampu berbuat meluruskan niat dan beramal dengan amal terbaik.

Untuk mencapai tingkatan ikhlas tertinggi, yaitu meraih ridha Allah. Menurut Imam Ali RA, ada beberapa level ikhlas, antara lain;

Pertama, ikhlasnya seseorang untuk meraih kebahagiaan duniawi. Ketika berdoa pun, ia berharap keinginan duniawi semata. Walaupun ini tingkatan terendah, namun lebih baik karena ia hanya meminta hanya kepada Allah saja.

Kedua, ikhlasnya seorang pedagang, ia berusaha ikhlas namun dengan menghitung-hitung pahala terlebih dahulu. Jika suatu amal banyak mendatangkan pahala, pasti ia semngat mengerjakannya. Berharap amal tersebut dapat menghapuskan dosa serta menguntungkan duniawinya.

Ketiga, ikhlasnya seorang hamba sahaya, ia takut sekali dengan acaman Allah, sehingga ia berusaha ikhlas dalam berbuat, hanya demi Allah agar Allah tidak murka kepadanya.

Keempat, ikhlasnya orang yang berharap surga, balsan baik bagi Allah, sehingga amal yang dikerjakannya betul-betul diperuntukkan sebagai bekal hidup diakhirat kelak, agar ia meraih surga; balsan tertinggi dari Allah.

Tingkat terakhir, Kelima, ikhlas tingkat tertinggi, ia pasrah dengan ketentuan Allah. baginya ia berbuat terbaik hanya demi keridhaan dan berharap cinta Allah. Ia hanya berkehendak dapat berjumpa Allah kelak, selain itu terserah Allah, ia tidak begitu peduli dengan balasan Allah. Cukup baginya cinta dan persuaan dengan Allah nanti. Subhanaallah, mudah-mudahan suatu saat kita kita dapat meraih tingkatan ikhlas tertinggi ini. Amiin.

Untuk menjadi seorang yang ikhlas pasti memerlukan latihan (riyadhah), berat memang pada walanya, namun jika sungguh-sungguh berupaya, pasti akan berbuah keikhlasan yang tiada bandingnya dengan kehidupan dunia ini.

Cobalah mulai berusaha melupakan setiap amal yang kita lakukan, seakan-akan kita tidak pernah melakukannya. Dan jangan membeda-bedakan amal besar atau amal kecil, semua amal sama saja, upayakan berbuat terbaik dalam amal apapun juga.

Lupakan pula penghargaan dan celaan orang lain, upayakan bersikap biasa-biasa saja dengan semua yang kita lakukan. serta jangan berharap balasan berbentuk pujian, materi atau penghargaan dari orang lain, bisa jadi balasan amal itu berupa pahala atau ridha Allah, bukankah hal itu lebih baik.

Marilah kita senantiasa menata keikhlasan hati, dengan mulai mencoba berlatih dalam setiap kesempatan amal. Dengan begitu, mudah-mudahan suatu saat bahagia teraih, dunia akhirat. Aamiin.
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar