aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Minggu, 10 Maret 2013

Hubungan Ilmu dan Amal

Dalam sebuah ayat al-Quran dikatakan, “Dan janganlah engkau turut apa-apa yang engkau tidak ada ilmu padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan ditanya,” (QS. Al-Isra:36). Ayat al-Quran tersebut menjelaskan bahwa ilmu merupakan dasar dari segala tindakan manusia. Karena tanpa ilmu segala tindakan manusia menjadi tidak terarah, tidak benar dan tidak bertujuan.

Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.

Dalam beberapa riwayat di jelaskan tentang hubungan ilmu dan amal itu. Imam Ali as berkata, “Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikutnya.” Demikian juga dengan perkataan Rasulullah saw , “Barangsiapa beramal tanpa ilmu maka apa yang dirusaknya jauh lebih banyak dibandingkan yang diperbaikinya.” Pada riwayat lain dijelakan Imam Ali as berkata, “Ilmu diiringi dengan perbuatan. Barangsiapa berilmu maka dia harus berbuat. Ilmu memanggil perbuatan. Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap bersamanya, namun jika tidak maka ilmu pergi darinya.”

Dari riwayat di atas maka jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal ini akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu, begitu juga dengan ilmu akan mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia, yaitu setelah berilmu lalu beramal.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktis manusia. Demikian juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan solusi untuk pemecahan masalah-masalah di masyarakat.

Jadi mengiringi ilmu dengan amal merupakan keharusan. Dalam pandangan Khalil al-Musawi dalam buku Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, hubungan ilmu dengan amal dapat difokuskan pada dua hal:

Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal bisa lurus dan berkembang bila didasari ilmu. Berbuat tanpa didasari pengetahuan tidak ubahnya dengan berjalan bukan di jalan yang benar, tidak mendekatkan kepada tujuan melainkan menjauhkan. Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa amal ibadah maupun amal perbuatan lainnya.

Dalam ibadah harus disertai dengan ilmu. Jika ada orang yang melakukan ibadah tanpa didasari ilmu tidak ubahnya dengan orang yang mendirikan bangunan di tengah malam dan kemudian menghancurkannya di siang hari. Begitu juga, hal ini pun berlaku pada amal perbuatan yang lain, dalam berbagai bidang. Memimpin sebuah negara, misalnya, harus dengan ilmu. Negara yang dipimpin oleh orang bodoh akan dilanda kekacauan dan kehancuran.

Kedua, sesungguhnya ilmu dan amal saling beriringan. Barangsiapa berilmu maka dia harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan. Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi tidak beramal maka seperti pohon yang tidak menghasilkan manfaat bagi penanamnya.

Begitu pula, tidak ada manfaatnya ilmu fikih yang dimiliki seorang fakih jika dia tidak mengubahnya menjadi perbuatan. Begitu juga, tidak ada faedahnya teori-teori atau penemuan-penemuan yang ditemukan seorang ilmuwan jika tidak diubah menjadi perbuatan nyata. Karena wujud dari pengetahuan itu adalah amal dan karya nyatanya.

Ilmu tanpa diiringi dengan amal maka hanya berupa konsep-konsep saja. Ilmu yang tidak dilanjutkan dengan perbuatan, mungkin kita dapat menyebutnya sebagai pengetahuan teoritis. Namun, apa faedahnya ilmu teoritis jika kita tidak menerjemahkannya ke dalam ilmu praktis, dan kemudian meneruskannya menjadi perbuatan yang mendatangkan hasil?

Jika ilmu tidak diimplementasikan maka akan memberikan dampak yang negatif. Salah-satu penyakit sosial yang paling berbahaya yang melanda berbagai umat – termasuk umat Islam – adalah penyakit pemutusan ilmu-khususnya ilmu-ilmu agama –dari amal perbuatan, dan berubahnya ilmu menjadi sekumpulan teori belaka yang jauh dari kenyataan dan penerapan. Padahal, kaedah Islam menekankan bahwa ilmu senantiasa menyeru kepada amal perbuatan. Keduanya tidak ubahnya sebagai dua benda yang senantiasa bersama dan tidak terpisah satu sama lain. Jika amal memenuhi seruan ilmu maka umat menjadi baik dan berkembang. Namun jika tidak, maka ilmu akan meninggalkan amal perbuatan, dan dia akan tetap tinggal tanpa memberikan faedah apa pun. Jika demikian nilai apa yang dimiliki seorang manusia yang mempunyai segudang teori dan pengetahuan namun tidak mempraktikkannya dalam dunia nyata.

Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut dari para pelajar agama dan para ahli yang mendalami suatu ilmu, melainkan juga dituntut dari setiap orang, baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun banyak. Namun, tentunya orang-orang yang berilmu memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal ini, karena mereka memiliki kemampuan yang lebih. Allah SWT berfirman di dalam surat Ash-Shaff, ayat (2-3), “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh besar murka Allah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”

Jika kita memperhatikan ayat-ayat al-Quran, niscaya kita akan menemukan bahwa al-Quran senantiasa menggandengkan ilmu dengan amal. Makna ilmu diungkapkan dalam bentuk kata iman pada banyak tempat, dengan pengertian bahwa iman adalah ilmu atau keyakinan. Di antaranya ialah :“Demi waktu Asar, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kebajikan.” (QS. Al-‘Ashr:1-3). Dalam ayat lain dikatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (QS. Al-Kahfi : 107). Demikian juga dengan ayat, “Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagian dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d :29)

Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang betapa ilmu dan amal shaleh memiliki kaitan yang erat yang tidak dapat dilepaskan satu sama lain. Karena keduanya bagai dua keping mata uang, yang saling memberi arti. Inilah yang sejalan dengan ucapan Imam Ali as, “Iman dan amal adalah dua saudara yang senantiasa beriringan dan dua sahabat yang tidak berpisah. Allah tidak akan menerima salah satu dari keduanya kecuali disertai sahabatnya.”

Dengan perspektif keterpaduan ilmu dan amal, maka akan memberikan perkembangan kearah perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat akan berlomba-lomba dalam memberikan amal shaleh satu sama lain. Imam Ali as berkata, “Jangan sampai ilmumu menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi keraguan. Jika engkau berilmu maka beramalah, dan jika engkau yakin maka majulah.” Dengan ilmu yang benar, serta amal shaleh maka masyarakat bergerak dari kebodohan menuju kepintaran, dari ketertinggalan menuju kemajuan dan dari kehancuran menuju kebangkitan.

Kenapa Harlem Shake bisa terkenal?

Fenomena meledaknya video bertemakan Harlem Shake menjadikan video ini sebagai pesaing serius dari Gangnam Style milik PSY. Sebenarnya, apa yang membuat video ini menjadi begitu terkenal?

Bagi Anda yang belum mengenal video ini, Harlem Shake adalah sebuah tarian yang berasal dari daerah Harlem, di sekitar New York. Tarian ini menyuguhkan seorang yang menari dengan mengenakan helm di antara sekerumunan orang yang terlihat bosan. Namun, seiring kerasnya dentuman musik, maka ruangan yang semula senyap itu menjadi penuh dengan orang yang menari secara tidak teratur.

Jika bisa dibandingkan, sekilas Harlem Shake ini mirip dengan Gangnam Style yang meledak di Youtube tahun 2012 lalu. Setidaknya, ada beberapa alasan yang mampu mendukung hal tersebut.

Alasan pertama, baik Harlem Shake dan Gangnam Style sama-sama memakai nama sebuah daerah untuk nama tarian ini. Bedanya, Harlem Shake menggunakan nama Harlem, sebuah daerah di New York, Amerika Serikat tempat bermulanya tarian ini. Sementara itu, Gangnam Style, mengambil lokasi ditrik Gangnam di Korea Selatan yang menjadi inspirasi terciptanya lagu dan tarian itu.

Alasan kedua adalah media penyebarannya. Baik Gangnam Style dan Harlem Shake sama-sama menjadi terkenal akibat masuk ke situs video streaming, Youtube. Akibat dilihat pengguna Youtube seantero jagad inilah akhirnya Harlem Shake dan Gangnam Style menjadi bahan pembicaraan baik di jejaring sosial maupun media massa.

Yang ketiga adalah jenis tariannya. Jika dilihat, keduanya memiliki keunikannya masing-masing. Bedannya Gangnam Style meniru cara berkuda, sedangkan Harlem Shake dengan tarian sedikit bebas namun selalu diawali dengan seseorang yang memakai helm.

Yang patut diperhatikan, apakah nantinya Harlem Shake ini mampu menandingi kesuksesan Gangnam Style?

Review Great Teacher Onizuka (GTO)

Apa yang akan terjadi jika seorang mantan geng motor menjadi seorang guru untuk para siswa yang nakal tngkat akut? Tentunya akan ada banyak hal yang terjadi. 

Great Teacher Onizuka (GTO) merupakan sebuah Anime yang berasal dari sebuah manga karya Toru Fujisawa. Anime dan manga ini merupakan sekuel dari Shonan Junaigumai yang merupakan pengantar dari GTO yakni menceritakan masa-masa SMU Onizuka. Anime GTO sendiri disutradarai oleh Noriyuki Abe dan Naoyasu Hanyu dari Madhouse Studios.

Eikichi Onizuka, 22 tahun merupakan mantan pemimpin geng motor terkenal bernama Onibaku. Onizuka ingin menjadi guru dikarenakan motivasi ingin dikelilingi remaja-remaja cantik yang bertebaran disekolah, sebuah motivasi yang nyeleneh dan tak baik untu ditiru. Suatu hari dia melamar pekerjaan di Akademy Holy Forest, sebuah sekolah yang cukup bergengsi. Tapi, karena resumenya yang tidak memuaskan dan juga sebelumnya ada sebuah insiden dengan Uchiyamada di sebuah bis yang ternyata adalah wakil sekolah dari Akademy Holy Forest. Setelah ditolak, Onizuka membeli minuman ke kantin sekolah untuk merenungi penolakannya dan membicarakan masalah pendidikan dan tekadnya merubah pendidikan Jepang terutama masalah guru, Sakurai, ibu kantin yang sebenarnya merupakan direktur dari sekolah tersesbut mendengarkannya secara seksama dan merasa kagum dengan tekadnya. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba datanglah beberapa murid yang baru saja dikeluarkan membuat kekacauan di sekolah dan mengancam wakil kepala sekolah, Uchiyamada. Awalnya Onizuka berniat menolong Uchiyamada agar lamarannya kembali dipertimbangkan, namun karena kata-kata Uchiyamada yang menganggap mereka sampah membuat Onizuka kesal dan menghajar Uchiyamada dengan jurus German. Onizuka menjadi kesal dan menganggap mengatakan murid sampah bukanlah pendidikan melainkan kekerasan verbal. Onizuka pun muak dan mengubur impiannya menjadi guru, tapi sang direktur yang menyamar menjadi ibu kantin tersebut ingin memberi Onizuka kesempatan. Ibu Sakurai menganggap sekolah ini mempunyai permasalahan serius seperti obat-obatan, seks, kenakalan, kekerasan, bahkan penganiayaan terhadap guru, permasalahan-permasalahan tersebut sudah tak mampu lagi diatasi sekolah, sudah tak mampu lagi diselesaikan dengan kata-kata dan mengharapkan bantuan Onizuka dengan menggunakan metode German. Oniuka menyetujuinya dan kisah Onzuka di Akademy Holy Forest pun dimulai.

Onizuka menjadi wali kelas untuk kelas SMP 3-4, sebuah kelas yang dihuni ank-anak cerdas namun sangat nakal. Kelas ini sebelumnya berhasil mengusir banyak wali kelas, dan kebanyakan wali kelas menjadi depresi dan setres karena kenakalan mereka.

Namun perlahan tapi pasti Onizuka berhasil menaklukan hati para siswanya satu persatu seperti Yoshikawa yang jadi teman pertamanya Onizuka, Kikuchi yang selanjutnya menjadi pembela Onizuka yang pintar, lalu trio Murai, Fujiyoshi, Kusano, si polos Tomoko yang mempunyai payudara yang besar, gadis dengan IQ 200 Urumi Kanzaki, lalu Anko Uehara, dan lainnya hingga sang otak perancang rencana pengusiran walikelas, Aizawa Miyabi.

Selain gangguan dari para siswanya sendiri, Onizuka juga mendapat tekanan dari para guru yang tidak suka dengan perilaku Onizuka yang cuek, tidak peduli, tidak sopan dan tak mempunyai tata karma sehingga bertindak seenaknya. Selain dari dalam sekolah, Onizuka pun harus sering berhadapan dengan pihak-pihak dari luar sekolah seperti dari Komisi Perlindungan Anak, Jurnalis, Dewan pendidikan, dan semacamnya. Bagimana cara Onizuka menyelesaikan berbagai masalah yang menghadang?

Sumber

Tentunya Onizuka akan melakukan berbagai metode aneh yang terkadang agak keras. Metode belajar Onizuka memang kacau dan lebih cenderung banyak bermain, tapi diluar kelas Onizuka merupakan sosok guru yang luar biasa dengan pendekatan emosional dan psikologis pada muridnya. Onizuka juga kerap dilindungi oleh Ibu Sakurai dari desakan pihak luar maupun dari Uchiyamada, lalu ada Fuyutsuki-sensei yang membantunya disekolah dan juga menyukai Onizuka, sebuah perasaan cinta yang masih didominasri rasa malu mengakui perasaan. Dari luar sekolah ada Danma Ryuji yang senantiasa membantu, sahabatnya sejak SMU yang juga satu geng Onibaku dulunya.

Sayangnya ending dari anime ini kurang memuaskan, seperti sebuah kisah yang belum selesai, konflik terakhir rasanya kurang pas untuk dijadikan konflik penyelesaian masalah sehingga menyebabkan lahirnya banyak pendapat yang menyebutkan kurang klimaks dan kurang memuaskan. Mungkin dikarenakan ketika anime ini dibuat, versi manga nya sendiri belumlah selesai sehingga endingnya pun dibuat menggantung. Walau begitu hal ini tetap saja agak mengecewakan ekspetasi yang telah tercipta berkat kesan-kesan yang terdapat dari awal cerita.

Meski begitu, ada banyak kelebihan dari anime ini seperti ide cerita yang luar biasa dengan konflik-konflik yang cukup membuat kita bertanya-tanya bagiamana cara Onizuka menklukannya. Selain itu dialog cerdas yang penuh kata-kata mutiara dari Onizuka. Belum lagi humornya yang kocak dan membuat perut anda kemungkinan sakit karena humor yang agak kurang (bukan kurang lagi, tapi ngaco) masuk akal dan agak sedikit porno. Anime ini punya banyak pesan moral bagi banyak orang, seperti guru, orang-orang yang gila jabatan, orang tua, para siswa apalagi tentang persahabatan. Meskipun ada pesan moral tapi anime ini kurang recommended bagi anak-anak kaena banyak sekali humor pornonya, takutnya anak-anak belum bisa memilih mana positif dan negative. Menghibur dan memotivasi, itulah yang akan kita dapatkan dari anime ini.

Memoar Pengajaranku Tahun 2013


Alhamdulillah ...
Tak terasa batas akhir pengajaran saya untuk tahun ajaran 2012/2013 untuk siswa Spentita kelas IX A/B/C/D yang saya ajar IPA telah berakhir. Dengan tetap menyadari sebagai seorang insan yang masih punya banyak kelemahan, ingin saya sampaikan beberapa Memoar Pengajaran saya sebagai Ibrah bagi saya. Hanya kepada Allah SWT saya berserah diri, bertaubat dan bertawakal kepadaNya, dan mengadukan segala hajat hidup insan yang begitu lemah ini.

Beberapa catatan yang layak saya informasikan sebagai berikut :

  • Saya 100% mengenal nama-nama siswa saya dari 120 siswa yang saya ajar, sehingga jika ada siswa yang menghadap saya tanpa saya melihat nama didadanya saya sudah dapat memanggilnya dengan benar.
  • Selama mengajar 1 tahun ajaran penuh, alhamdulillah saya tidak pernah sakit atau berpura-pura untuk sakit, sehingga dapat mengajar full.
  • Selama mengajar 1 tahun ajaran penuh, alhamdulillah saya tidak pernah telat sama sekali dengan kata lain selalu tepat waktu sehingga dapat mengajar full.
  • Selama mengajar 1 tahun ajaran penuh, alhamdulillah saya tidak pernah ijin untuk keperluan apapun atau berpura-pura untuk ijin, sehingga dapat mengajar full.
  • Selama mengajar 1 tahun ajaran penuh, alhamdulillah saya tidak pernah marah samasekali atau berpura-pura untuk marah, sehingga dapat mengajardengan begitu enjoy.
  • Saya telah memberikan kemampuan terbaik saya dengan mengajar menggunakan Media Powerpoint, Animasi, Video, Spidol Warna Warni, Edmodo, Music dan sebagainya.
  • Saya sering makan semeja bersama dengan siswa-siswa baik Putra maupun Putri dalam suasana keakraban sebagai Guru dan Siswa.
  • Saya juga pernah gowes bersama dengan puluhan siswa untuk melatih arti semangat dan pantang menyerah menjelajahi jalan-jalan tanjakan.
  • Saya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan menjadi Guru, Pendidik, Orangtua, Kakak, Sahabat yang semuanya saya orientasikan dalam kebaikan bersama.
  • Saya telah berusaha memberikan reward semampu saya kepada anak-anak dalam rangkah meningkatkan motivasinya sebatas kemampuan saya.
  • Bahkan seorang siswa telah memberikan suatu yang sangat berharga yaitu sebuah lagu teramat manis Peterpan - Semua Tentang Kita by Ahmad Nur Syamsu II  yang akan sayakenang sebagai tanda Memoar Pengajaran saya.
  • Saya selalu menemani siswa-siswa dalam setiap Upacara Bendera ditengah-tengah mereka, sehingga bisa merasakan sengatan matahari,tetesan hujan, maupun berkunang-kunangnya mata karena lelah dan mau pingsan.
  • Semua yang saja jalankan semata-mata hanya saya niatkan semata ibadah, bukan mencari keuntungan keduniawian semata, atau memcari popularitas semu yang sia-sia, sehingga saya akan selalu berusaha tegar dengan segala fitnah untuk saya.
  • Dan tentu saja begitu banyak kesan dan pengalaman indah yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Tetapi sebagai manusia biasa , yang tidak luput dari salah dan khilaf saya tetap menerima segala kritikan yang membangun untuk pengajaran ditahun-tahun berikutnya selama Allah SWT masih memberikan amanah kepada saya untuk mengajar dan mendidik anak-anak, karena saya sadar setiap saat azal dapat dengan segera memanggil saya.

Secara tulus saya juga ucapkan mohon maaf atas segala khilaf dan salah terhada kalian, siswa-siswaku.