aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Selasa, 30 Juli 2013

Hikmah Tersembunyi dalam Kisah Burung Hud Hud

Sejenak, kita coba membaca dan merenungi kisah tentang burung Hud-hud. Burung kecil yang berbulu indah dan memiliki jambul menarik. Penampakannya seperti terlihat diatas.

Burung ini pernah diceritakan dalam Kitab suci umat Islam, Alqur’an. Ketika pada suatu hari menginspeksi pasukan, Sulaiman ‘alaihissalam tidak menemukan burung hud-hud di posisi yang ditentukan baginya, maka:

” Dia (Sulaiman) berkata: “Mengapa aku tidak melihat burung hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.” (QS. An-Naml: 20)


Maksudnya, mengapa ia tidak berada di tempatnya. Apakah ia tidak terlihat oleh pandanganku?

”Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan keras…” (QS. An-Naml: 21)

Dia mengancam dengan suatu siksaan. Dan, para ahli tafsir masih berbeda pendapat dalam masalah tersebut. Maksudnya, hukuman itu benar-benar akan dirasakannya, bagaimanapun adanya.

”… Atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.” (QS. An-Naml: 21)

Yakni, dengan membawa alasan yang menyelamatkan dirinya dalam kesalahan ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

” Maka tidak lama kemudian ….” (QS. An-Naml: 22)

Tidak lama berselang, burung hud-hud itu pun datang.

”….Lalu ia berkata:”….” (QS. An-Naml: 22)

Kepada Sulaiman ‘alaihissalam

”…Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya….” (QS. An-Naml: 22)

Maksudnya, aku melihat apa yang belum pernah engkau lihat.

”…Aku datang kepadamu dari negeri Saba dengan membawa berita penting yang meyakinkan….” (QS. An-Naml: 22)

Yaitu berita yang benar.

” Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.” (QS. An-Naml: 23)

Dia menceritakan tentang kerajaan besar milik raja-raja Saba’ di Yaman. Lalu salah seorang raja memilih salah seorang wanitanya, untuk memegang kekuasaan, hingga akhirnya mereka mengangkat wanita itu sebagai pemimpin rakyatnya. Ratu ini bernama Balqis.

”… Dan dia dianugerahi segala sesuatu …” (QS. An-Naml: 23)

Yakni di antaranya diberi kerajaan dan kekuasaan.

”…. Serta mempunyai singgasana yang besar .” (QS. An-Naml: 23)

Yakni, singgasana kerajaannya yang dihiasi dengan berbagai macam permata, mutiara, emas, dan perhiasan yang megah.

Kemudian dia menceritakan kekufuran mereka kepada Allah, Mereka menyembah matahari. Dan syaitan telah menyesatkan mereka serta menghalangi mereka dari beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang tiada ilah selain-Nya, yang mengetahui segala sesuatu yang mereka tampakkan dan sembunyikan, baik yang bersifat material maupun immaterial.

” Allah, yang tiada Ilah Yang berhak disembah kecuali Dia, Rabb Yang mempunyai’Arsy yang besar.” (QS. An-Naml: 26)

Maksudnya, Dia mempunyai ‘Arsy yang agung yang tidak ada satu pun makhluk yang lebih besar darinya.

Dari sedikit kutipan cerita diatas, kita ambil 1 pelajaran penting:

Kisah diatas menunjukkan bahwa hewan-hewan itu sesungguhnya mengenal Rabb (Yang menciptakan, memberi dan mengatur rizki) mereka, di mana mereka juga bertasbih memuji dan mentauhidkan-Nya. Mereka mempunyai rasa cinta kepada orang-orang yang beriman dan mereka juga taat kepada Rabbnya. Bahkan mereka juga membenci orang-orang Musyrik dan orang yang mendustakan ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Lihatlah bagaimana Hud-hud mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah yang memiliki arti, pensucian diri dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah dan penetapan bahwa Allah lah yang berhak untuk disembah, sebagai bentuk keheranan hud-hud terhadap kondisi Ratu Balqis dan rakyatnya yang menyembah matahari sehingga dia jadikan sebagai alasan atas ketidak hadirannya dalam barisan burung yang diperiksa Nabi Sulaiman.

Sudah seharusnya kita sebagai manusia jauh lebih mengenal Rabb nya karena kita dibekali akal dan hati oleh Allah. Dan sudah semestinya kita tidak menserikatkan Allah dengan yang lainnya. Masa’ kalah sama Burung Hud-Hud.

Keistimewaan Semut dalam Al Quran

Semut, salah satu serangga yang dimuat bahasannya dalam Al-Qur’an. Lalu, apa istimewanya semut sehingga diabadikan dalam Al-Qur’an? Ini dia pembahasannya:

Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Semut adalah hewan terkuat didunia. Walaupun tubuhnya kecil, ia mampu menopang benda dengan beban 50 kali dari beban tubuhnya. Jika diadukan dengan hewan sangat besar seperti gajah atau gorilla, yang hanya mampu menopang benda maksimal sampai 3 kali dari beban tubuhnya.

Nah, itulah sekilas tentang semut. Lalu, apa hubungannya dengan Al-Qur’an? Allah SWT berfirman: “Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS.An-Naml: 18). Dalam ayat itu, ada 2 hal yang membuktikan kehebatan Al-Qur’an dalam mendeskripsikan semut:

  1. Dalam ayat itu, Allah SWT menggunakan dhomir hiya untuk semut yang memerintah semut2 lainnya. Secara tersirat, Allah ingin menegaskan bahwa semut dipimpin oleh ratu. Hal itu dibuktikan oleh penelitian akhir-akhir ini.
  2. Lalu, ratu itu berinisiatif untuk menyelamatkan semut-semut lainnya dengan memerintahkan semut lainnya untuk masuk ke dalam sarang mereka masing-masing. Hal ini mengindikasikan bahwa semut memiliki rasa sosial dan peduli yang tinggi. Sang ratu tidak menyelamatkan diri sendiri, tapi juga mengajak rakyat-rakyatnya. Bukti itu pun baru terkuak akhir-akhir ini. Rasa peduli ini patut dicontoh oleh pemimpin-pemimpin manapun (bahkan oleh org2 awam seperti kita). Hal ini tergambar dalam doa Nabi Sulaiman AS di ayat selanjutnya: “…Dan dia berdoa,”Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu…”. Wallahu a’lam bish-shawwaab… Semoga bermanfaat. Reff

Sungai 5 Warna Di Columbia

 Sungai ini namanya Cano Cristales, terletak di Kolombia. Sungai ini memiliki 5 warna diairnya. Dikenal juga dengan “Sungai Lima Warna” atau “Sungai Pelangi.” Nah, yang bisa bikin airnya jadi berwarna itu adalah ganggang khusus yang ada pada bebatuan disungai tersebut.

Arus air sungai mengatur jumlah matahari yang bisa mencapai ganggang, dan selama musim hujan, arus tersebut menjauhkan sinar matahari dari dasar sungai. Pada musim kemarau, airnya terlalu dangkal jadi tidak akan mengeluarkan warna-warna tersebut. Tapi saat-saat diantara kedua musim tersebut merupakan waktu yang tepat bagi Cano Cristales untuk memamerkan warnanya.

Selama waktu-waktu tersebut, dasar sungai ditutupi oleh berbagai warna, mulai dari biru, hingga hijau dan merah, dengan banyak gradasi warna. Sayangnya keindahan ini hanya bertahan beberapa hari, antara musim hujan dan musim kemarau. Tapi hal itu yang justru membuat sungai ini menjadi lebih spesial.

Sayangnya, atau mungkin untungnya, sungai ini terletak didaerah yang terpencil, didekat kota La Macarena. Sungai dengan lebar 20 meter dan panjang 100 meter ini hanya bisa dicapai dengan menggunakan kuda atau bagal dan hanya sedikit agen perjalanan yang menawarkan perjalanan kesana. 











  
Sumber: www.kaskus.us 

Silahkan di Share, Copas, Dan Lain-Lain, Dengan Tetap Mencantumkan Sumbernya.

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR Muslim no. 2674). 

Batas Siang dan Malam

Gambar berikut ini adalah foto yang diambil oleh beberapa satelit Wahana Luar Angkasa Amerika Serikat, NASA, tepat diatas Benua Afrika bagian utara dan Eropa. Nampak lampu-lampu masih menyala di bagian Bumi yang masih gelap… 

 

Foto ini memberikan gambaran yang menakjubkan tentang fenomena “bercampurnya” antara siang dan malam. Ada benang yang sangat tipis yang memisahkan malam dan siang di perbatasan antara keduanya. Fenomena yang membuat kagum para ilmuwan. Dan tidak ada bahasa yang cocok untuk menggambarkan fenomena unik ini kecuali firman Allah Ta’ala : 

”Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah (berkuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasannya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 

(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dia-lah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
[QS. Al Hajj ayat 61-62]


Subhanaallah…