aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 31 Oktober 2012

MOTIVASI BELAJAR

 
Berkaitan dengan proses belajar peserta didik, motivasi belajar sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau peserta didik mempunyai motivasi belajar yang kuat. Motivasi belajar adalah keinginan peserta didik untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran. peserta didik pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuh. Ada juga peserta didik yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.

Menurut Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan, nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar.

Sebagai pendidik, kita dapat memberikan motivasi sebagai suatu proses mengantarkan anak didik kepada pengalaman yang diinginkan agar mereka dapat belajar. Sebagai proses, motivasi mempunyai fungsi antara lain :
  • Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siap untuk belajar. Artinya seorang pendidik hendaknya tidak akan pernah berhenti memberi motivasi kepada anaknya agar terus belajar
  • Memusatkan perhatian anak pada tugas – tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian belajar. Artinya pendidik harus memberikan perhatian kepada anak dan mengarahkan anak sesuai dengan bakat yang dimilikinya
  • Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Artinya pendidik hendaknya bisa memenuhi kebutuhan anak didiknya, baik yang bersifat moril maupun materil dalam jangka waktu yang relatif panjang. 
Menurut Oemar Hamalik motivasi memiliki dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
  1. Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan – tujuan dari dalam diri sendiri. Motivasi ini sering disebut motivasi murni atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri peserta didik, misalnya keinginan mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar dan hidup dalam diri peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional.  
  2. Motivasi Ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Motivasi ini diperlukan, sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 
Guru dapat mendorong peserta didik menjadi pembelajar mandiri yang bermotivasi tinggi melalui tips dan strategi berikut :
  • Menciptakan iklim belajar yang terbuka dan positif
  • Membuat peserta didik aktif berpartisipasi dalam pembelajaran
  • Mengajak peserta didik untuk menganalisis apa yang membuat kelas menjadi lebih atau kurang termotivasi
  • Merancang tindakan pengajaran yang dapat memotivasi peserta didik
  • Merumuskan RPP yang dapat memotivasi peserta didik
  • Mengurangi penekanan ke nilai
  • Memotivasi peserta didik dengan menanggapi hasil kerja mereka
  • Memotivasi peserta didik untuk membaca 
Sebagian peserta didik mungkin memiliki antusiasme dan motivasi tinggi terhadap pelajaran yang diberikan guru. Namun, sebagian besar peserta didik yang lain membutuhkan guru mereka menginspirasi, memberikan tantangan, dan menstimulasi mereka. Bagi peserta didik yang bermotivasi diri rendah peranan guru sangat penting dalam meningkatkan motivasi ekstrinsiknya. Karakter dan tindakan guru di ruang kelas dapat mentransformasi derajat motivasi peserta didik sehingga menjadi lebih tinggi atau sebaliknya.

Peserta didik pada dasarnya akan merespon positif terhadap pengajaran kelas yang terorganisir dan guru yang tulus mencurahkan perhatian saat mengajar. Setiap aktivitas yang guru lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara otomatis akan menambah motivasi belajar peserta didik. Tidak ada satu rumus dan formula instan yang dapat digunakan untuk memotivasi Peserta didik. Kecuali kita memahami bahwa guru telah terdidik dan terlatih secara profesional dalam meningkatkan motivasi Peserta didik. Secara ideal guru telah disiapkan dan terampil membangun cita-cita peserta didik.

Di samping guru, banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik dalam belajar, diantaranya :
  1. Ketertarikan peserta didik pada mata pelajaran. 
  2. Persepsi peserta didik tentang penting atau tidaknya materi tersebut
  3. Semangat untuk meraih pencapaian
  4. Kepercayaan diri peserta didik
  5. Penghargaan diri peserta didik
  6. Pengakuan orang lain
  7. Besar kecilnya tantangan
  8. Kesabaran
  9. Ketekunan
  10. Tujuan hidup yang hendak peserta didik capai 
Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar peserta didik di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan peserta didik. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.

Tulisan di atas mendeskripsikan secara singkat mengenai tips dan strategi memotivasi peserta didik agar tujuan belajar mereka tidak hanya berorientasi kepada nilai saja dalam belajar. Tentunya rekan-rekan guru memiliki pengalaman dan permasalahan yang lebih nyata di lapangan. Semoga kita dapat mengembangkan motivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas mendidik peserta didik sehingga produk belajar peserta didik Indonesia bisa lebih kompetitif di tengah persaingan mutu internasional. 
Reff : irvanhabibali.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar