- Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun
- Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
- Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
- Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali . (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)
- Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)
- Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. Tuhan tidak merubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno).
- Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
- Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.(Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)
- Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno).
- Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)
- Janganlah menganggap bahwa kita telah selesai dan cukup berjasa dengan segitiga warna. Selama masih ada rata tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucapkan syukur sebanyak-banyaknya keringat.
- Apa sajakah kelemahan diri kita? kelemahan kita adalah, kita kurangpercaya diri kita sebagai suatu bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita inii asalnya adalah gotong royong.
- Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)
- Bangsa yang tidak percaya akan kemampuan dan kekuatan diri mereka sendiri sebagai satu kesatuan bangsa, tidak bisa berdiri dan merasa sebagai bangsa yang merdeka.
- Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan
- Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
- Jangan Sekali kali meninggalkan Sejarah !
- Belum pernah nama Indonesia ini begitu tingginya seperti Mercusuar daripada umat manusia di dunia ini(pidato Bung Karno 1964)
- Tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
- Toh diberi hak atau tidak diberi hak, tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak, pasti akhirnya bangkit menggerakkan tenaganya, kalau ia sudah terlalu merasakan celakanya diri teraniaya oleh satu daya angkara murka. Jangan lagi manusia, jangan lagi bangsa walau cacingpun tentu bergerak berkelegut-kelegut kalau merasakan sakit.
- Kita ingin mendirikan satu Negara "semua buat semua", bukan satu Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan Negara "semua buat semua"
- Kita menderita penyakit doyan omong, menderita penyakit misbegrib van democratie (kesalahpahaman demokrasi). Kita mengira omong dan kritik itulah berarti demokrasi, dan bahwa makin banyak omong makin banyak kritik itulah makin berjalannya demokrasi. Padahal bukan itulah demokrasi. (Pidato Proklamasi 17 Agustus 1959)
Kamis, 08 November 2012
Kata-kata Bijak Mutiara : Bung Karno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar