aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Sabtu, 24 November 2012

Kumpulan Puisi Karya W.S Rendra

   
Siapa yang tak kendal dengan WS Rendra. Si Burung Merak yang memiliki nama lahir Willibrordus Surendra Bawana Rendra sudah sangat populer hingga mancanegara. Bukti kecintaannya pada dunia Sastra semakin aktif ia tunjukkan sejak masa kuliah dengan aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah. Pada tahun 1967 ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Ketika kelompok teaternya kocar kacir karena tekanan politik, ia kemudian mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok pada tahun 1985.

Bakat sastra Rendra memang sudah mulai terlihat sejak SMP. Saat itu ia sudah menulis puisi, cerita pendek dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Selain itu Rendra juga sangat piawai di atas panggung. Setiap Ia mementaskan dramanya, dan setiap yang melihat juga mendengar puisinya pasti akan terkagum-kagum dengan sosok Rendra.

Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan India. tahun 1952 adalah tahun pertamanya dia mempublikasikan puisi-puisinya. Sejak saat itu, puisi-puisi Rendra seperti kisah, seni, basis, konfrontasi hingga siasat baru mengalir deras di media-media pada saat itu. Dan itu terus berlanjut sampai majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama tahun 60-an dan 70-an.

Pengaruh WS Rendra dalam kesusastraan indonesia begitu dahsyat. Karya-karyanya seperti drama Orang-orang di Tikungan Jalan, Selamatan Anak Cucu Sulaiman hingga Kasidah Barzanji dan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta, Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, Potret Pembangunan Dalam Puisi dan masih banyak lagi, menjadi pijakan dalam dunia sastra indonesia. Ini jugalah yang membuat Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989) berpendapat, Rendra bukan termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an karena menurutnya karya-karya rendra terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.

Sedikit menengok kehidpuan pribadi dan julukan burung merak-nya. Usia 24 tahun, Rendra menikah dengan Sunarti Suwandi dan mendapatkan 5 anak. Setelah itu dia pun menyunting Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat, putri Keraton Yogyakarta, yang tak lain adalah muridnya sendiri. Dengan Sito Rendra mendapatkan 4 anak.

Suatu ketika Rendra menjamu seorang rekannya dari Australia di Kebun binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Ketika melihat seekor burung merak berjalan bersama dua betinanya, Rendra berseru sambil tertawa terbahak-bahak, -Itu Rendra! Itu Rendra!-. Sejak itulah, julukan Burung Merak melekat pada Rendra. Setelah menikahi Sito, Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting Ken Zuraida, istri ketiga yang memberinya dua anak. Tapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena Rendra diceraikan Sitoresmi dan Sunarti.

6 Agustus 2009 lalu Sang Burung Merak meninggal dunia. Tetapi jejaknya pada dunia Sastra tentu tidak akan sirna. Karya-karyanya dan prinsip kebebasan dirinya dalam dunia Sastra menjadi kiblat bagi Kesusastraan Indonesia.

Ada sekitar tigapuluhan puisi karyanya yang saya kumpulkan. semoga bermamfaat!

Download : Kumpulan Puisi Karya W.S Rendra 4shared
                   Kumpulan Puisi Karya W.S Rendra Mediafire

Tidak ada komentar:

Posting Komentar