Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam belajar. Untuk belajar, kita mengandalkan indera kita untuk mengolah informasi di sekitar kita. Kebanyakan orang cenderung menggunakan salah satu inderanya daripada yang lain. Inilah yang sering disebut dengan Gaya Belajar atau Learning Style. Ada tiga gaya belajar yang paling banyak dikenal, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
1. Pembelajar Visual.
Orang-orang dengan tipe ini belajar dengan banyak melihat menggunkan indera penglihatannya. Tanda-tanda pembelajar visual antara lain:
2. Pembelajar Auditori.
3. Pembelajar Kinestetik
- banyak mencatat hal-hal detil
- cenderung duduk di barisan depan
- biasanya rapi dan bersih
- sering kali menutup mata untuk membayangkan atau mengingat sesuatu
- menonton sesuatu saat merasa bosan
- suka melihat hal-hal yang sedang dipelajari
- sangat memanfaatkan ilustrasi dan presentasi berwarna
- tertarik dengan bahasa lisan atau tulisan yang penuh dengan gambaran
- memilih rangsangan yang bebas dari gangguan auditori (suara) atau kinestetik (gerakan)
- menganggap lingkungan pasif sebagai lingkungan ideal
2. Pembelajar Auditori.
Orang-orang dengan tipe belajar ini banyak mendengar menggunakan indera pendengarannya.
Tanda-tanda pembelajar auditori di antara lain:
- duduk di tempat di mana mereka bisa mendengar dengan jelas tanpa perlu memperhatikan apa yang terjadi di depan
- mungkin tidak bisa menyambungkan warna atau pakaian tapi bisa menjelaskan alasan mereka memakai pakaian itu.
- bersenandung atau bicara dengan diri sendiri atau orang lain saat bosan
- mendapatkan pengetahuan dengan membaca keras-keras
- mengingat dengan verbalisasi (membahasakan) pelajaran untuk mereka sendiri (jika mereka tidak kesulitan membaca peta atau diagram atau memahami tugas-tugas yang berhubungan dengan konsep seperti matematika)
3. Pembelajar Kinestetik
Tanda-tanda pembelajar kinestetik di antara lain:
- harus aktif dan sering beristirahat
- banyak menggunakan gerakan atau tangan untuk berbicara
- ingat apa yang sudah dikerjakan, tapi susah mengingat apa yang dikatakan atau dilihat
- mencari alasan untuk bergerak atau mengerjakan sesuatu saat merasa bosan
- mengandalkan pada apa yang bisa dialami atau dilakukan secara langsung
- kegiatan seperti memasak, membangun, merakit atau membuat karya seni membantu mereka memahami dan belajar
- menyukai jalan-jalan dan tugas-tugas yang berkaitan dengan manipulasi benda
- duduk di dekat pintu atau di tempat lain di mana mereka mudah bangun dan berkeliling
- tidak nyaman dengan kelas yang kurang banyak memiliki kesempatan untuk pengalaman praktek
- berkomunikasi dengan sentuhan dan menghargai dorongan fisik seperti tepukan di punggung
Reff : paman-guru.blogspot.comDengan mengetahui gaya belajar, kita bisa memaksimalkan pemanfaatan indera yang paling dominan kita gunakan sesuai metode belajar-mengajar agar lebih efektif dan efesien. Untuk siswa, dapat menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan kemampuan optimal indranya sehinga dapat diperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan untuk guru, mengetahui gaya belajar siswa sangat bermanfaat untuk menerapkan pendekatan yang terbaik untuk memberikan pemahaman lebih mudah kepada siswa, tentunya juga menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efesien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar