aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 26 Desember 2012

Kunci Keberhasilan Pembelajaran Efektif Abad 21

 
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS Ali Imran : 104)  
Seorang guru diharapkan memiliki kecakapan diagnosa terhadap perilaku siswa terutama dalam aktivitas belajarnya. Apakah siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata pelajaran yang diajarkan atau tidak? Jika siswa tidak memiliki minat terhadap pelajaran , perlu dicari penyebabnya, serta berapa jumlahnya (seluruh siswa/beberapa siswa).

Mengingat bahwa pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang memberikan pengalaman positif bagi siswa ,suat pengalaman yang mampu membuat siswa merasa suka, bangga serta bermakna saat belajar. Maka seorang guru dituntut untuk:

1. Seorang guru dapat memberikan solusi kebutuhan belajar peserta didik 

Pada saat mengajar sebenarnya seorang guru patut mengetahui tentang kemampuan siswa secara individual tentang ilmu yang bakal diajarkan dan siapa saja yang sudah memiliki kompetensi yang sudah dicapai ... hal ini untuk menghindari kebosanan siswa karena dianggap pelajaran tidak menarik dan tidak ada tantangan.

Solusi yang diberikan guru adalah kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional dengan menyediakan sajian pembelajaran yang tidak hanya memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Melainkan dapat membangkitkan kepuasan serta rasa ingin tahu siswa. Kemampuan mendengar secara efektif dan mengekplorasi rasa ingin tahu siswa harus lebih diutamakan dari pada sekedar menggunakan metode ceramah.

Sehingga seorang dapat mengukur dan mengevaluasi sendiri tingkat efektivitas pembelajarannya seperti :
  • Seberapa banyak siswa yang sudah mencapai atau memiliki daya serap optimal atas mata pelajaran yang diajarkan?
  • Seberapa optimal daya serap yang dicapai setiap siswa secara individual. 
Di saat lain jika ada siswa yang merasa kesulitan dalam penerimaan pelajaran ,daya serap atau latar belakang psikologis seorang guru patut memberikan bimbingan dan pendampingan secara total membantu menyelesaikan permasalahan siswa. Seorang guru tidak patut marah melable atau tidak memperhatikan keluhan siswa . Mengingat setiap guru berkewajiban memberikan pelayanan pendidikan siswa secara individu, karena biaya penyelenggaraan sekolah diberikan secara individu siswa. Disamping memang siswa yang bermasalah membutuhkan solusi atas persoalan yang dihadapinya.

2. Keakuratan Data Perkembangan Siswa 

Keakuratan data perkembangan siswa baik secara kognitif maupun psikologis dipergunakan untuk menentukan strategi pendekatan & pembelajaran yang efektif. Kemauan & Keterampilan guru dalam membuat catatan perilaku dan prestasi siswa harus ditingkatkan terutama ketekunan dan ketelitiannya, bukan laporan selayang pandang tanpa data yang jelas. Dengan demikian guru dapat melihat efektivitas terhadap upaya kegiatan belajar dan mengajar. Dengan demikian guru dapat menentukan upaya remedial atau enrichment bagi peserta didiknya .

Dengan mengetahui hasil laporan yang akurat siswa memiliki ukuran tentang soft skill yang telah dilakukan karena itu informasi tentang perilaku dan prestasi siswa dilengkapi dengan keterangan tentangsoft-skill meliput: kejujuran, kesopanan, kebersihan, kepedulian sosial, penyelesaian masalah, daya serap, rasa percaya diri, kedisiplinan, ketelitian dan lain sebagainya, sesuai karakter yang yang ingin dikembangkan dan di targetkan sekolah.

3.Pemanfaatan media dan sumber belajar.
.
Siswa tidak menyukai pembelajaran yang monoton, tidak menarik dan pasif hanya mendengarkan ocehan guru. Menurut Gagne, Robert M Dalam Bukunya The Condition of Learning : media belajar sebagai komponen dalam lingkungan yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Dengan menggunakan media belajar dari berbagai sumber bisa membuat proses pembelajaran lebih efesien juga membantu siswa mudah dalam menyerap pelajaran.

Penggunaan multi media dengan Internet membuat guru dimudahkan dalam penjelasan materi sehingga tidak harus menjelaskan seluruh mater melainkan sudah terwakili oleh media belajar. Dengan demikian guru bersangkutan dapat mengembangkan pada aspek–aspek pembentukan sikap mental siswa dalam belajar.

Pada akhirnya siswa dapat menjalani proses pembelajaran secara :
  • Antusiastik : siswa aktif dan antusias dalam menjalani pengalaman belajarnya sesuai target yang diharapkan. 
  • Reflektif - Konstruktif : siswa dapat menyadari tentang apa yang dipelajari serta merenungkan makna dibalik ilmu yang dipelajari sebagai proses pengalaman belajar itu sendiri .Sekaligus memungkinkan dapat mengabungkan ide atau pemikiran pemikiran baru ke dalam pengetahuan yang dimiliki sebelumnya,sekaligus memenuhi rasa ingin tahunya. 
  • Multi – Sensori : siswa memiliki pengalaman belajar mulai dari aspek inderawi ,perasaan ,berpikir ,pemecahan masalah sampai siswa memiliki kebijaksanaan dalam pengambilan Keputusan. 
Pada akhirnya guru menjadi mentor, pelatih, pengarah, kolaborator, mentor dan sahabat siswa dalam belajar tentu saja seperti yang diinginkan siswa menjadi sahabat siswa yang tulus dari hati.
Reff : edukasiwae.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar