aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Sabtu, 15 Desember 2012

Penjelasan Ilmiah Tentang Fenomena Tindihan

 
Pernahkah sampeyan ketika sedang tidur, pikiran melayang antara sadar dan tidak. Dan tiba-tiba badan sampeyan ndak bisa digerakkan, nafas menjadi sesak. Berteriak pun rasanya percuma karena walaupun sekencang apapun sampeyan teriak tetap tidak ada suara yang keluar, terasa seakan ada orang yang mencekik leher sampeyan. Ujung-ujungnya sampeyan hanya bisa pasrah dan menunggu lalu akhirnya bisa lepas sendiri. Kalau sampeyan pernah ngalamin itu , berarti sampeyan mengalami seperti apa yang pernah saya rasakan dulu. Bagi kebanyakan orang, khususnya bagi orang jawa seperti saya, fenomena itu biasa disebut sebagai “tindihan”.

Sebenarnya sudah beberapa kali saya mengalami tindihan, tapi mungkin tindihan yang paling “berkesan” adalah tindihan yang saya alami beberapa tahun saat saya masih kost dulu, gimana ndak berkesan, wong biasanya saya itu kalo tindihan cuman satu kali, kalo sudah begitu, cukup bangun dan baca doa, trus bisa tidur lagi sampai pagi. Tapi saat itu walaupun saya sudah bolak-balik bangun sampe tiga kali, tapi tetep aja masih tindihan lagi. Akhirnya saya pun mengalah dan langsung pindah tidur ke masjid sebelah.

“Makanya mas, kalau sampeyan mau tidur, jangan lupa baca doa dulu ” komentar Kang Bejo ketika mendengar cerita saya saat menikmati makan siang di warteg langganan kami.

“Kalau kata orang-orang tua dulu, orang yang tindihan itu karena dia sedang diganggu jin/setan yang duduk diatas dada para korbannya, itulah kenapa pas sampeyan tindihan badan sampeyan itu ndak bisa digerakin” tambah Kang Bejo.

“Owh gitu ya Kang, bener juga ya sampeyan, badan saya rasanya kaku, ndak bisa digerakin sama sekali “ jawab saya sambil manggut-manggut tanda setuju dengan Kang Bejo.

Sejak saat itu saya terus beranggapan bahwa fenomena tindihan itu memang benar-benar di sebabkan gangguan setan/jin. Bukannya tanpa alasan saya setuju dengan Kang Bejo, memang ketika tindihan, antara tersadar dan tidak, saya memang merasakan kehadiran sosok makhluk gaib sana. Aktivitas mereka pun bermacem-macem, ada yang hanya sekedar berdiri diam, tapi pernah juga yang berani “menggoda” saya.

Pernah suatu waktu saya merasakan sebuah tangan meraba diatas dada dan perut saya, tangannya serasa dingin..dingiiinn sekali. Di lain waktu gantian kaki saya dipegang, diangkat naik turun, digerakkan kekiri dan kekanan, seakan-akan kaki saya ini sebuah mainan aja. Awalnya saya berontak, berteriak dan berusaha untuk bergerak, tapi apa daya, semuanya percuma, seluruh tubuh saya seakan lumpuh, kalau sudah begitu saya hanya pasrah untuk menunggu di lepaskan.

Tapi anggapan saya akan fenomena tindihan ini berubah ketika saya membaca sebuah artikel yang berjudul “The Old Hag Syndrome: The Scientific Explanation”. Dalam artikel itu terdapat kesaksian beberapa orang yang persis dengan pengalaman tindihan yang pernah saya alami dulu.

Nama “The Old Hag Syndrome” itu sendiri diperoleh karena pada zaman dulu, orang-orang percaya kalau fenomena ini diakibatkan oleh “Old Hag” atau “Penyihir Tua” yang sedang menduduki dada korbannya sehingga menyebabkan si korban tidak dapat bergerak. Tapi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan nama “Old Hag Syndrome” terdengar mistis dan tidak ilmiah, maka para peneliti kesehatan lebih suka menyebutnya dengan istilah “Sleep Paralysis” atau apabila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia berarti “Lumpuh Tidur”

Lalu bagaimanakah penjelasan secara ilmiah atas fenomena “Sleep Paralysis” ini?Sebelum menjawab pertanyaan itu, perlu sampeyan ketahui dulu tahapan-tahapan apa saja dalam tidur. Berdasarkan gelombang otak, tidur dapat dibagi dalam 4 tahapan yaitu tahap tidur paling ringan( kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM (Rapid Eye Movement).

Tiga tahap awal itu bisa disebut dengan tahap Non Rapid Eye Movement (Non REM). Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non REM, lalu diikuti 10 menit kondisi REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil. Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat. Dalam kondisi REM inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.

Menurut Dr.Max Hirshkowitz, Direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston, Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam dan kondisi sadar. Ketika kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke tahap REM. Dan ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, ketika itulah sleep paralysis terjadi. Pada saat itulah korban merasa sadar, tapi tubuhnya tak bisa digerakkan. Efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.

Sleep paralysis memang kadang merupakan pengalaman yang sangat menakutkan. Tetapi, menurut para ahli sebenarnya fenomena ini tidaklah berbahaya. Keadaan ini dialami hampir setiap orang baik pria maupun wanita. Usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur sleep paralysis ini adalah 14-17 tahun.

Pertanyaan selanjutnya, kenapa fenomena Sleep Paralysis sering diikuti dengan kemunculan makhluk gaib? Dalam sebuah artikel yang berjudul “Help! I Can’t Move!”, Florence Cardinal mengatakan bahwa Sleep paralysis memang sering diikuti dengan halusinasi, kadang korban bisa merasakan kehadiran seseorang di dalam ruangan,diabisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh.

Dan ternyata bukan di Indonesia saja fenomena Sleep Paralysis dihubungkan dengan makhluk gaib, beberapa negara juga terdapat mitos-mitos yang beredar berhubungan dengan fenomena ini. Mitos-mitos tersebut antara lain adalah : di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang, di budaya China disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang. Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muertodan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang. Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka dan masih ada mitos-mitos ada lagi beberapa mitos tentang Sleep Paraylisis ini di berbagai negara.

Pertanyaan penting selanjutnya adalah mungkinkah kita mencegah terjadinya Sleep Paralysis? Berdasarkan penelitian klinis, sampeyan bisa meminimalisir kemungkinan untuk mengalaminya. Apabila sampeyan sering mengalaminya, maka tips yang diberikan adalah usahakan sampeyan tidur yang cukup dan teratur, jika terlalu lelah, maka perbanyak beristirahat. Usahakan bisa tidur minimal 8 jam setiap hari. Selain itu cobalah untuk mengurangi stress yang sampeyan alami serta berolahragalah dengan teratur.

Jadi gimana? apakah sampeyan masih percaya dengan cerita Kang Bejo tentang mitos-mitos ghaib yang selama ini beredar tentang fenomena tindihan?
Source : kesehatan.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar