KECANDUAN main Angry Birds? Siapapun yang mencoba bermain Angry Birds berpotensi mengalami kecanduan game yang kini tengah digemari di seluruh dunia tersebut.
Dengan alasan itu, seorang guru sains asal Westminster Schools di Atlanta, Amerika Serikat coba memanfaatkan Angry Birds untuk mengajar.
“Apa hukum fisika yang berlaku di dunia Angry Birds?,” tanya John Burk, guru fisika itu pada siswa kelas sembilan. Ia kemudian memperkenankan para siswa untuk menjadi ‘yang pertama’ untuk menemukan jawabannya.
Deperti dikutip dari Good Education, 11 Juli 2011, Burk mulai tertarik untuk menggunakan Angry Birds di kelasnya mulai akhir tahun lalu dan mulai menuliskan blog seputar mengajar fisika menggunakan game itu.
Menurut Burk, berhubung cara memainkan game itu adalah dengan melontarkan burung-burung ke udara, maka ia menjadi alat yang sempurna dalam mengajarkan hukum pergerakan proyektil pada siswa.
30 menit saja, para siswa langsung dapat memahami sepenuhnya apa yang ia tuliskan dalam blog-nya yakni “dua kunci utama dari pergerakan proyektil: komponen horizontal dari pergerakan adalah percepatan konstan, sementara komponen vertikalnya adalah akselerasi konstan.”
Lalu, apakah para siswa langsung mempraktekkannya dengan menggunakan ponsel di kelas? Ternyata tidak.
Alasan utama mengapa Angry Birds berhasil menjadi perangkat pendidikan populer bagi para guru fisika di seluruh dunia adalah karena Google Chrome menyediakan game tersebut di Internet. Langkah yang diambil Google ini memudahkan guru dan siswa memanfaatkannya di kelas dan menganalisa secara ilmiah peluncuran burung-burung itu ke udara.
Bagi para siswa, kata Burk, mereka menjadi bersemangat mempelajari fisika karena Angry Birds. Bahkan siswa ingin Burk menghadirkan lebih banyak teknologi game lainnya di ruang kelas. Lalu, apa kandidat game berikutnya? Tiny Wings? (Sumber:Vivanews)
Dengan alasan itu, seorang guru sains asal Westminster Schools di Atlanta, Amerika Serikat coba memanfaatkan Angry Birds untuk mengajar.
“Apa hukum fisika yang berlaku di dunia Angry Birds?,” tanya John Burk, guru fisika itu pada siswa kelas sembilan. Ia kemudian memperkenankan para siswa untuk menjadi ‘yang pertama’ untuk menemukan jawabannya.
Deperti dikutip dari Good Education, 11 Juli 2011, Burk mulai tertarik untuk menggunakan Angry Birds di kelasnya mulai akhir tahun lalu dan mulai menuliskan blog seputar mengajar fisika menggunakan game itu.
Menurut Burk, berhubung cara memainkan game itu adalah dengan melontarkan burung-burung ke udara, maka ia menjadi alat yang sempurna dalam mengajarkan hukum pergerakan proyektil pada siswa.
30 menit saja, para siswa langsung dapat memahami sepenuhnya apa yang ia tuliskan dalam blog-nya yakni “dua kunci utama dari pergerakan proyektil: komponen horizontal dari pergerakan adalah percepatan konstan, sementara komponen vertikalnya adalah akselerasi konstan.”
Lalu, apakah para siswa langsung mempraktekkannya dengan menggunakan ponsel di kelas? Ternyata tidak.
Alasan utama mengapa Angry Birds berhasil menjadi perangkat pendidikan populer bagi para guru fisika di seluruh dunia adalah karena Google Chrome menyediakan game tersebut di Internet. Langkah yang diambil Google ini memudahkan guru dan siswa memanfaatkannya di kelas dan menganalisa secara ilmiah peluncuran burung-burung itu ke udara.
Bagi para siswa, kata Burk, mereka menjadi bersemangat mempelajari fisika karena Angry Birds. Bahkan siswa ingin Burk menghadirkan lebih banyak teknologi game lainnya di ruang kelas. Lalu, apa kandidat game berikutnya? Tiny Wings? (Sumber:Vivanews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar