Namun sayangnya, sekolah saat ini hanya berkutat pada masalah lawas yaitu masalah pendidikan Indonesia yang hanya mementingkan hasil daripada proses. Kepercayaan masyarakat saat ini adalah “rajin belajar, dapatkan bagus lalu cari pekerjaan yang aman.” Padahal sebenarnya, pekerjaan bagus serta kesuksesan adalah hasil sampingan jika seorang siswa mau menempuh setiap proses di sekolahnya. Dengan anggapan semacam itu, maka tujuan seorang siswa adalah untuk mendapat nilai yang dianggap tinggi oleh masyarakat serta dunia kerja. Sekolah sejatinya merupakan tempat bagi para siswa untuk menempa karakter serta kepribadian mereka agar lebih matang ketika terjun di masyarakat. Karakter ini ditempa melalui kesadaran dan kecintaan terhadap setiap proses belajar yang dilakukannya di sekolah.
Jika pendidikan Indonesia hanya menghasilkan siswa – siswa yang mementingkan hasil daripada proses, maka kasus contek – mencontek yang terjadi di banyak daerah akan sulit dihilangkan. Belum lagi mental hanya mementingkan hasil akan menghasilkan pribadi pragmatis yang rentan untuk terkena kasus korupsi jika si siswa kelak menjadi pejabat pemerintahan. Oleh karena itu sekolah harus meredefinisi ulang arti pendidikan yang sesungguhnya. Pendidikan bukan hanya soal mendapatkan nilai yang bagus saja namun pendidikan yang terbaik adalah mengajarkan setiap anak didik agar mereka menghargai proses belajar, mau berusaha membentuk karakter, serta mau bersusah payah terlebih dahulu jika menginginkan hasil yang maksimal. Jika semua itu sudah tercapai, maka saya yakin kasus korupsi di negeri ini dapat segera menghilang.
Reff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar