Sebuah studi atas hampir setengah juta orang di Prancis menemukan bahwa orang-orang yang menunda masa pensiunnya memiliki resiko terkena Alzheimer atau jenis penyakit kepikunan lainnya.
Temuan ini merupakan hasil salah satu studi terbesar dibidangnya yang dilakukan oleh INSERM, lembaga penelitian milik pemerintah Prancis. Temuan itu baru-baru ini dipresentasikan dalam sebuah konferensi di Boston, lansir Euronews (18/7/2013).
Menurut para peneliti, untuk setiap satu tahun perpanjangan masa kerja dari masa pensiun, resiko mengalami demensia atau kepikunan berkurang 3,2 persen.
Menurut Heather Snyder, direktur Medical and Scientific Relations di Asosiasi Alzheimer Amerika, sepertinya aktif secara kognitif menjadi penyebab jauhnya demensia dari orang-orang yang bekerja lebih lama, dalam hal ini menunda masa pensiun.
Peneliti mengkajji lebih dari 429.000 pekerja, kebanyakan penjaga toko atau pekerja di bidang kerajinan tangan dan perdagangan. Hasilnya jelas menunjukkan, seseorang yang pensiun pada usia 65 tahun memiliki resiko 15 persen lebih rendah mengalami demensia, dibandingkan orang yang pensiun pada usia 60 tahun.
Untuk itu para pakar menyarankan, agar para pensiunan menjaga pikiran mereka tetap aktif meskipun sudah tidak lagi bekerja.
Menurut Snyder, pensiun atau tidak pensiun, penting untuk menjaga otak agar tetap aktif.
“Kedua orangtua saya persiunan, tetapi mereka lebih sibuk dari sebelumnya. Mereka mengambil kelas di universitas lokal. Mereka tetap menghadiri perkuliahan, dan dalam hidupnya mereka berupaya agar secara kognitif dan sosial tetap aktif dalam,” kata Snyder.
Temuan ini merupakan hasil salah satu studi terbesar dibidangnya yang dilakukan oleh INSERM, lembaga penelitian milik pemerintah Prancis. Temuan itu baru-baru ini dipresentasikan dalam sebuah konferensi di Boston, lansir Euronews (18/7/2013).
Menurut para peneliti, untuk setiap satu tahun perpanjangan masa kerja dari masa pensiun, resiko mengalami demensia atau kepikunan berkurang 3,2 persen.
Menurut Heather Snyder, direktur Medical and Scientific Relations di Asosiasi Alzheimer Amerika, sepertinya aktif secara kognitif menjadi penyebab jauhnya demensia dari orang-orang yang bekerja lebih lama, dalam hal ini menunda masa pensiun.
Peneliti mengkajji lebih dari 429.000 pekerja, kebanyakan penjaga toko atau pekerja di bidang kerajinan tangan dan perdagangan. Hasilnya jelas menunjukkan, seseorang yang pensiun pada usia 65 tahun memiliki resiko 15 persen lebih rendah mengalami demensia, dibandingkan orang yang pensiun pada usia 60 tahun.
Untuk itu para pakar menyarankan, agar para pensiunan menjaga pikiran mereka tetap aktif meskipun sudah tidak lagi bekerja.
Menurut Snyder, pensiun atau tidak pensiun, penting untuk menjaga otak agar tetap aktif.
“Kedua orangtua saya persiunan, tetapi mereka lebih sibuk dari sebelumnya. Mereka mengambil kelas di universitas lokal. Mereka tetap menghadiri perkuliahan, dan dalam hidupnya mereka berupaya agar secara kognitif dan sosial tetap aktif dalam,” kata Snyder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar