Sabar adalah separuh dari Dien (Agama). Sabar itu kedudukannya seperti kepala terhadap tubuh. Sebagaimana tidak ada jasad tanpa kepala, maka demikian juga tidak ada Dien tanpa sabar.
Sabar itu menurut ijma’ ulama hukumnya wajib. Kata “washbir” adalah fi’il amar (kata kerja perintah), dan perintah itu menunjukkan suatu kewajiban. Tidak mungkin dapat melewati shirath (titian menuju surga) kecuali orang-orang yang sabar. Dan seseorang tidak mungkin naik ke suatu tempat di sisi Rabbnya kecuali mereka yang sabar dan bersyukur.
Allah ‘Azza wa Jalla menyebut kata sabar di dalam Al Qur’an kurang lebih di sembilan puluh tempat. Allah menyebutnya dalam enam belas bentuk, setiap bentuk mempunyai suatu manfaat. Atau dengan kata lain, Allah menyebutkan enambelas manfaat sabar dalam kitab-Nya. Yang paling penting ialah :
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas”. (QS. Az Zumar : 10)
Dalam sebuah atsar disebutkan :
“Pada hari kiamat, orang-orang yang selalu mendapatkan bala’ dari Allah di dunia didatangkan, tidak diadakan persidangan bagi mereka dan tidak pula ditimbang amalannya bahkan mereka diberikan kebaikan yang melimpah. Maka dari itu orang-orang yang jarang mendapatkan bala’ dari Allah di dunia berangan-angan kalau sekiranya jasad mereka dipotong-potong dengan gunting, karena mereka iri melihat kebaikan, kesejahteraan dan kedudukan yang dianugerahkan Allah kepada orang yang selalu sabar menghadapi bala’”.
Juga sabar dan takwa, keduanya merupakan dua perisai yang kuat lagi kokoh dalam menolak tipu daya musuh-musuh Allah dan rencana-rencana jahat mereka.
“Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik”. (QS. Yusuf : 90)
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”. (QS. Ali Imran : 120)
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya”. (QS. Ali Imran : 120)
Demikian juga sabar khususnya dalam jihad, maka ia akan membuat malaikat penolong turun:
“Ketahuilah, bahwa di dalam kesabaran atas sesuatu yang kamu tidak suka itu terdapat kebaikan yang banyak, dan bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesusahanserta sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (HR Tirmidzi)
“Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda”. (QS. Ali Imran : 125)
Lima ribu malaikat. Menurut Qurthubi dan Hasan Al Bashri serta yang lain, bahwa malaikat yang lima ribu jumlahnya itu disiapkan untuk setiap tentara muslim yang sabar dan mengharapkan balasan dari amal hanya kepada Allah. Jadi setiap tentara yang sabar dan mengharapkan pahala amalnya hanya kepada Allah maka malaikat akan turun kepadanya.
Sabar dan takwa mengangkat kedudukan seseorang di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu Allah Rabbul ‘Izzati berfirman melalui lesan Nabi Yusuf, yakni ketika para saudara bertanya kepadanya :
“Mereka berkata: “Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?” Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami”. (QS. Yusuf : 90)
Mengapa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada Yusuf? Sesungguhnya dikarenakan ‘illat (sebab), yakni kata innahu sedangkan kata fa inna itu untuk penjelasan sebab. (Innahu man yattaqi wa yashbir, fa innallaha laa yudhii’u ajral muhsiniin)
Demikian juga, sabar itu dapat membuka jiwa untuk dapat menerima isyarat-isyarat dari alam semesta sehingga dia berfikir dan memperhatikan. Dan sabar juga membuat hati terbuka untuk menerima makna-makna Al Qur’an, sehingga dia dapat mengambil pelajaran dan melangkah di atas jalan kebenaran.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur”. (QS. Luqman : 31)
Sabar itu menurut ijma’ ulama hukumnya wajib. Kata “washbir” adalah fi’il amar (kata kerja perintah), dan perintah itu menunjukkan suatu kewajiban. Tidak mungkin dapat melewati shirath (titian menuju surga) kecuali orang-orang yang sabar. Dan seseorang tidak mungkin naik ke suatu tempat di sisi Rabbnya kecuali mereka yang sabar dan bersyukur.
Allah ‘Azza wa Jalla menyebut kata sabar di dalam Al Qur’an kurang lebih di sembilan puluh tempat. Allah menyebutnya dalam enam belas bentuk, setiap bentuk mempunyai suatu manfaat. Atau dengan kata lain, Allah menyebutkan enambelas manfaat sabar dalam kitab-Nya. Yang paling penting ialah :
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas”. (QS. Az Zumar : 10)
Dalam sebuah atsar disebutkan :
“Pada hari kiamat, orang-orang yang selalu mendapatkan bala’ dari Allah di dunia didatangkan, tidak diadakan persidangan bagi mereka dan tidak pula ditimbang amalannya bahkan mereka diberikan kebaikan yang melimpah. Maka dari itu orang-orang yang jarang mendapatkan bala’ dari Allah di dunia berangan-angan kalau sekiranya jasad mereka dipotong-potong dengan gunting, karena mereka iri melihat kebaikan, kesejahteraan dan kedudukan yang dianugerahkan Allah kepada orang yang selalu sabar menghadapi bala’”.
Juga sabar dan takwa, keduanya merupakan dua perisai yang kuat lagi kokoh dalam menolak tipu daya musuh-musuh Allah dan rencana-rencana jahat mereka.
“Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik”. (QS. Yusuf : 90)
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”. (QS. Ali Imran : 120)
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya”. (QS. Ali Imran : 120)
Demikian juga sabar khususnya dalam jihad, maka ia akan membuat malaikat penolong turun:
“Ketahuilah, bahwa di dalam kesabaran atas sesuatu yang kamu tidak suka itu terdapat kebaikan yang banyak, dan bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesusahanserta sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (HR Tirmidzi)
“Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda”. (QS. Ali Imran : 125)
Lima ribu malaikat. Menurut Qurthubi dan Hasan Al Bashri serta yang lain, bahwa malaikat yang lima ribu jumlahnya itu disiapkan untuk setiap tentara muslim yang sabar dan mengharapkan balasan dari amal hanya kepada Allah. Jadi setiap tentara yang sabar dan mengharapkan pahala amalnya hanya kepada Allah maka malaikat akan turun kepadanya.
Sabar dan takwa mengangkat kedudukan seseorang di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu Allah Rabbul ‘Izzati berfirman melalui lesan Nabi Yusuf, yakni ketika para saudara bertanya kepadanya :
“Mereka berkata: “Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?” Yusuf menjawab: “Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami”. (QS. Yusuf : 90)
Mengapa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada Yusuf? Sesungguhnya dikarenakan ‘illat (sebab), yakni kata innahu sedangkan kata fa inna itu untuk penjelasan sebab. (Innahu man yattaqi wa yashbir, fa innallaha laa yudhii’u ajral muhsiniin)
Demikian juga, sabar itu dapat membuka jiwa untuk dapat menerima isyarat-isyarat dari alam semesta sehingga dia berfikir dan memperhatikan. Dan sabar juga membuat hati terbuka untuk menerima makna-makna Al Qur’an, sehingga dia dapat mengambil pelajaran dan melangkah di atas jalan kebenaran.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur”. (QS. Luqman : 31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar