aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Senin, 10 September 2012

25 Ciri Etos Kerja Muslim



Tulisan ini akan menjelaskan kepada Anda tentang 25 ciri etos kerja muslim. Penjelasan tentang ciri-ciri etos kerja muslim tersebut adalah kutipan dari buku Memperdayakan Etos Kerja Islam yang ditulis oleh K.H.Toto Tasmara. 25 ciri etos kerja islam itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Mereka kecanduan terhadap waktu
Salah satu esensi dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati, memahami, dan merasakan betapa berharganya waktu. Satu detik berlalu tidak mungkin dia kembali. Waktu merupakan deposito paling berharga yang dianugrahkan Allah SWT secara gratis dan merata kepada setiap manusia.

Bagi meraka waktu adalah kekuatan. Mereka yang mengaibaikan waktu berarti menjadi budak kelemahanan.

Sebagai mana Firman Allah SWT
“Wal-ashri, sesungguhnya manusia pasti dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh, saling berwasiat dalam kebaikan dan dalam kesabaran.” (Al-ashr:1-3)

2. Mereka memiliki moralitas yang bersih (ikhlas)
Salah satu kompetensi moral yang dimiliki seseorang yang berbudaya kerja islami itu adalah nilai keikhlasan. Kalau dibaratkan ikhlas itu seperti perasaan disaat kita membuang hajat besar. Kita melepaskannya dan kita tidak pernah mengingat-ngingat apa yang telah kita lepaskan itu.

Ikhlas itu merupakan energi batin yang akan membentengi diri dari segala bentuk yang kotor (rizsun). Allah berfirman “Warrujza fahjur’ dan tinggalkanlah segala bentuk yang kotor”. (Al-muddatstsir: 5)

3. Mereka kecanduan kejujuran
Pribadi muslim adalah tipe menusia yang terkena kecanduan kejujuran dalam keadaan apapun, dia merasa tergantung pada kejujuran. Dia pun tergantung pada amal saleh. Dirinya seperti terkena sugesti yang kuat untuk selalu berbuat amal saleh. Sekali dia berbuat jujur atau berbuat amal saleh prestatif dirinya bagaikan ketagihan untuk mengulangi dan mengulanginya lagi. Dia terpenjara dalam cintanya kepada Allah. Tidak ada kebebasan yang ia nikmati kecuali dalam pelayanannya kepada Allah.

4. Mereka memiliki komitmen
Komitmen adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah tertentuyang diyakininya.

Daniel Goldmen menjelaskan “orang yang berkomitmen adalah para warga perusahaan teladan. Ia menyebutkan ada tiga ciri orang-orang yang berkomitmen.
  • Siap berkorban demi pemenuhan sasaran perusahaan yang lebih penting
  • Merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar
  • Menggunakan nilai-nilai kelompok daam pengembilan keputusan dan penjabaran pilihan-pilihan.
Satu catatan yang harus kita pahami betul bahwa dalam komitmen tergantung sebuah tekad, keyakinan, yang melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gairah.

5. Istiqomah Kuat Pendirian
Pribadi muslim yang profesional dan berakhlak memiliki sikap konsisten, yaitu kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu mempertahankan prinsip serta komitmennya walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya.

6. Mereka kecanduan disiplin
Erat kaitannya dengan konsisten adalah sikap berdisiplin, yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tenang dan tetap taat walaupun dalam situasi yang sangat menekan. Disiplin adalah masalah kebiasaan. Disiplin tidak dibentuk dalam waktu satu-dua tahun, tapi merupakan bentukan kebiasaan sejak kita kecil, kemudian perilaku tersebut dipertahankan pada waktu remaja dan dihayati maknanya diwaktu dewasa dan dipetik hasilnya.

7. Konsekuan dan berani menghadapi tantangan
Ciri lain dari pribadi muslim yang memiliki budaya kerja adalah keberaniannya menerima konsekuaensi dan keputusannya. Bagi mereka hidup adalah pilihan dan setiap pilihan merupakan tanggung jawab pribadinya.

8. Mereka memiliki sikap percaya diri
Pribadi muslim yang percaya diri tampil bagaikan lampu yang benderang. Memancarkan raut wajah yang cerah dan berkharisma. Orang yang berada disekitarnya merasa tercerahkan, optimis, tenteram, dan muthma’innah. Orang yang percaya dirinya umumnya memiliki sikap berani untuk menyatakan pendapat, mampu menguasai emosinya dan mereka memiliki independensi yang sangat kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

9. Mereka orang yang kreatif
Pribadi muslim yang kreatif selalu ingin mencoba metode atau gagasan baru dan asli sehingga diharapkan hasil kinerja dapat dilaksanakan secara efisien, tetapi efektif. Goldmen menjelaskan bahwa orang kreatif memiliki ciri-ciri: kuatnya motivasi untuk berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimism.

10. Mereka tipe orang yang bertanggung jawab
Senafas dengan kata amanah adalah iman yang terambil dari kata amnun yang berarti keamanan atau ketenteraman, sebagai lawan kata “khawatir, cemas dan takut. Tanggung jawab=menanggung dan member jawaban. Dengan demikian pengertian tindakan bertanggung jaawab adalah sikap dan tindakan seseorang di dalam menerima sesuatu sebagai amanah, dengan penuh rasa cinta, ia ingin menunaikannya dalam bentuk pilihan-pilihan yang melahirkan amal prestatif.

11. Mereka bahagia karena melayani
Melayani dengan cinta, bukan karena tugas atau pengaruh dari luar, melainkan benar-benar sebuah obsesi yang sangat mendalam bahwa aku bahagia karena melayani.

12. Mereka memiliki harga diri
Aparat yang profesional dan berakhlak akan berpikir dalam format tiga dimensi, yaitu konsep diri, citra diri dan harga diri. Konsep diri merupakan rujukan utama bagi hidup seseorang. Citra diri adalah penilaian atas dirinya sendiri, sejauh mana perasaan terhadap dirinya sendiri, bagaimana penilaian dirinya dihadapan orang lain, peran dan kesan apa yang ingin ia ciptakan atau dia harapkan dari orang lain. Sedangkan harga diri adalah penilaian menyeluruh mengenai diri sendiri, bagaimana ia menyukai pribadinya, harga diri mempengaruhi kreativitasnya, dan bahkan apakah ia menjadi pemimpin atau pengikut.

13. Memiliki jiwa kepemimpinan
Memimpin berarti mengambil peran secara aktif untuk mempengaruhi dirinya sendiri dan memberikan inspirasi teladan bagi orang lain. Sedangkan kepemimpinan berarti kemampuan untuk mengambil posisi dan sekaligus mengambil peran sehingga kehadairan dirinya memebrikan pengaruh pada lingkungannya.

14. Mereka berorientasi ke masa depan
Rasulullah bersabda dengan ungkapannya yang paling indah, “ bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engaku akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”.

15. Hidup berhemat dan efisien
Dia akan selalu berhemat karena seorang mujahid adalah seorang pelari marathon, lintas alam, yang harus berjalan dan jarak jauh. Karenanya, akan tampaklah dari cara hidupnya yang sangat efisien di dalam mengelola setiap “resources” yang dimilikinya. Dia menjauhkan sikap yang tidak produktif dan mubazir karena mubazir adalah sekutunya setan.

16. Memiliki jiwa wiraswasta
Dia memiliki jiwa wiraswasta yang tinggi, yaitu kesadaran dan kemampuan yang mendalam untuk melihat segala fenomena yang ada di sekitarnya, merenung dan kemudian bergelora semangatnya untuk mewujudkan setaip perenungan batinnya dalam bentuk yang nyata dan realistis.

17. Memiliki insting bertanding
Semangat bertanding merupakan sisi lain dan citra seorang muslim yang memiliki semangat jihad. Panggilan untuk bertanding dalam segala lapangan kebajikan dan meraih prestasi, dihayatinya dengan rasa penuh tanggung jawab.

18. Keinginan untuk mandiri
Keyakinan akan nilai tauhid penghayatannya terhadap ikrar iyyaka na’budu, menyebabkan setiap pribadi muslim yang memiliki semangat jihad sebagai etos kerjanya adalah jiwa yang berbeda. Karena sesungguhnya daya inovasi dan kreativitas hanyalah terdapat pada jiwa yang merdeka, sedangkan jiwa yang terjajah akan terpuruk dalam penjara nafsunya sendiri, sehingga dia tidak pernah mampu mengaktualisasikan aset, kemampuan, serta potensi ilahiahnya yang sungguh sangat besar nilainya.

19. Mereka kecanduan belajar dan haus ilmu
Setiap pribadi muslim diajarkan untuk mampu membaca lingkungan mulai dari mikro (dirinya sendiri) sampai pada yang makro (universe), bahkan memasuki ruang yang lebih hakiki yaitu metafisik, falsafah keilmuan dengan menempatkan dirinya pada posisi sebagi subjek yang mampu berpikir radikal, yaitu mempertanyakan, menyangsikan, dan kemudian mengambil kesimpulan untuk memperkuat argumentasi keimananannya.

20. Memiliki semangat perantauan
Salah satu ciri pribadi muslim yang memiliki etos kerja adalah suatu dorongan untuk melakukan perantauan. Mereka ingin menjelajahi hamparan bumi, memetik hikmah, mengembil pelajaran dari berbagai peristiwa budaya manusia.

21. Mempertahankan kesehatan dan gizi
Dia sangat memperhatikan sabda Rasulullah, saw “Sesungguhnya jasadmu mempunyai hak atas dirimu”, yang tentu saja konsekuansinya harus dipelihara dan diperhatikan sesuai dengan ukuran-ukuran normative kesehatan.

22. Tangguh dan pantang menyerah
Keuletan merupakan modal yang sangat besar di dalam menghadapi segala tantangan dan tekanan, sebab sejarah telah banyak membuktikan betapa banyak bangsa yang mempunyai sejarah pahit, namun akhirnya dapat keluar dengan berbagai inovasi, kohesivitas kelompok, dan mampu memberikan prestasi yang tinggi bagi lingkungannya.

23. Berorientasi pada produktivitas
Seorang muslim itu seharusnya sangat menghayati makna yang difirmankan Allah, yang dengan sangat tegas melarang sikap mubazir karena kemubaziran itu adalah benar-banar temannya setan. Dengan penghayatan ini, tumbuhlah sikap konsekuan dalam bentuk perilaku yang selalu mengarah pada cara kerja yang efisien.

24. Memperkaya jaringan silaturahmi
Bersilaturahmi berarti membuka peluang dan sekaligus mengikat simpul-simpul informasi dan menggerakkan kehidupan. Manusia yang tidak atau enggan berilaturahmi untuk membawa cakrawala pergaulan sosialnya atau menutup diri dan asyik dengan dengan dirinya sendiri, pada dasarnya dia sedang mengubur masa depannya. Dia telah mati sebelum mati.

25. Mereka memiliki semangat perubahan
Pribadi yang memiliki etos kerja sangat sadar bahwa tidak aka nada satu makhluk pun di muka bumi ini yang mampu mempengaruhi dirinya kecuali dirinya sendiri! Intinya dia mampu menjadi motivasi buat dirinya sendiri.


Sumber:
K.H. Toto Tasmara. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam.Jakarta: Gema Insani Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar