Tidak bisa dipungkiri bahwa hewan mungil penghisap darah manusia yang dikenal dengan nama nyamuk itu cukup meresahkan manusia. Gigitan nyamuk membuat gatal dan merah kulit kita, bahkan gigitan nyamuk spesies tertentu bisa menyebabkan kita sakit. Apa jadinya ya jika dunia ini tidak ada nyamuk sama sekali, apakah bisa membuat manusia benar benar nyaman karena sudah tidak ada yang menggigit kulitnya? ataukah malah akan merusak ekosistem yang ada di bumi ini? Karena bagaimana pun juga nyamuk adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan juga Maha Pintar, pasti ada alasan tersendiri kenapa Tuhan menciptakan nyamuk.
Banyak ilmuan berpendapat bahwa nyamuk sangat berperan sekali dalam menjaga keseimbangan ekosistem di bumi ini, namun ada juga ilmuan yang berpendapat bahwa beberapa spesies nyamuk tidak terlalu berpengaruh pada keseimbangan ekosistem, dan menegaskan bahwa nyamuk harus dimusnahkan dari muka bumi ini. Perbedaan pendapat memang hal yang wajar, karena kalau pendapat selalu sama apa jadinya dunia ini? cobalah simak sedikit artikel di bawah ini, agar lebih memahami peran nyamuk bagi ekosistem di bumi ini.
Vonis Mati Untuk Nyamuk
Dari 3500 spesies nyamuk, hanya ratusan spesies diantaranya yang berbahaya bagi manusia. Nyamuk jantan dewasa menggantungkan diri pada nektar sebagai energi. Hanya sang betina saja yang menghisap darah untuk mendapatkan protein unttuk bertelur. Tanpa nyamuk, ribuan tanaman akan kehilangan penyerbuk. Akan tetapi, hal ini tak menghalangi suara bulat para ilmuwan untuk mengetok palu vonis mati untuk nyamuk.
“ Bila ada manfaat untuk membiarkan mereka ada disekitar kita, kita akan menemukan cara untuk mengeksploitasinya”, ujar McAllister, “ Kami tidak menginginkan apapun dari nyamuk selain menyingkirkan mreka”, lanjutnya.
Para ilmuwan meyakini bahwa “bekas luka” akibat hilangnya spesies nyamuk dalam ekosistem dapat pulih setelah posisinya ditempati oleh spesies lain. “Sebuah dunia tanpa nyamuk barangkali akan lebih aman bagi kita semua”, ujar Carlos Brisola Marcondes dari Universityof Santa Catarina di Brazil menyudahi semua perbantahan yang ada.
Dilema Dunia Tanpa Nyamuk
Dari 3500 spesies yang dinamakan nyamuk., hanya seratusan spesies yang menggigit manusia. Mereka tersebar di segala benua dan ekosistem, juga menjalankan fungsi penting bagi lingkungan. Ada yang berpendapat bahwa membunuh spesies ini secara massal akan membuat para predatornya kelaparan dan tanaman akan kehilangan penyerbuk.
Dilema Dunia Tanpa Nyamuk
Dari 3500 spesies yang dinamakan nyamuk., hanya seratusan spesies yang menggigit manusia. Mereka tersebar di segala benua dan ekosistem, juga menjalankan fungsi penting bagi lingkungan. Ada yang berpendapat bahwa membunuh spesies ini secara massal akan membuat para predatornya kelaparan dan tanaman akan kehilangan penyerbuk.
Eliminasi spesies nyamuk barangkali akan menyebabkan perbedaan besar pada kutub utara, rumah para nyamuk Aedes impiger dan Aedes nigripes. Dari Kanada utara ke Rusia, kumpulan nyamuk ini cukup banyak untuk membentuk semacam awan yang tipis. “ Ini merupakan hal yang sangat langka terjadi. “, ujar Daniel Strickman,”Ditempat lain, mereka tidak muncul dalam jumlah massal sebesar itu”
Bruce Harrison memperkirakan bahwa jumlah burung imigran yang bertelur di daerah tundra akan menurun drastis lebih dari 50% jika tak ada lagi nyamuk yang tersedia sebagai makanan. Namun Cathy Curby, seorang ahli kehidupan liar membantah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak banyak nyamuk yang mereka dapatkan dari perut burung tersebut.
Pada tahun 1974, ahli ekologi John Addicott dari University of Calgary mempublikasikan struktur predator dan mangsa pada tanaman pelontar Larva nyamuk merupakan anggota yang penting dari komunitas sempit di kolam super mungil bervolume 25-100 ml dari tanamanSarracenia purpurea di pantai timur Amerika utara. Hanya spesies nyamuk Wyeomyia smithi dan Metriocnemus knabi yang tinggal bersama disana bersama-sama dengan bakteri dan hewan bersel satu. Ketika serangga lainnya tenggelam, nyamuk ini akan memakan bangkainya sementara larva akan mengolah sisa bangkai tersebut menjadi nitrogen yang diperlukan tanaman. Dalam kasus ini, nyamuk mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Alasan yang kuat untuk mempertahankan nyamuk mungkin ditemukan bila mereka menyediakan pelayanan ekosistem yang berguna pada alam dan manusia. Dina Fonseca dari RutgersUniversity menunjukkan perbandingan antara serangga kecil yang mengigit, ceratopogonid dari famili Ceratopogonidae, dengan mahkluk super mungil lainnya yang juga menggigit manusia seperti virus , hewan ber sel satu dan cacing . Karena mereka menjadi penyerbuk utama tanaman coklat, menghapus ras mereka sama saja dengan membuat dunia tanpa coklat.
Bagaimana kawan? nyamuk yang kita kira hanya meresahkan manusia ternyata juga memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem ? Meskipun nyamuk itu meresahkan karena sering mengigit manusia, tapi kan manusia dianugrahi dengan banyak sekali kelebihan oleh Tuhan, sangat mudah bagi manusia untuk terhindar dari gigitan nyamuk asalkan mau berpikir dan bertindak. Jadi tidak perlu lah memikirkan bagaimana menghilangkan nyamuk dari muka bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar