Keberadaan produk teknologi komunikasi canggih yang semakin terjangkau seperti telpon genggam, tablet, dan laptop tak pelak telah membuyarkan kosentrasi anak untuk belajar. Contohnya, anak-anak lebih suka menenteng gadget mereka daripada membaca buku-buku pelajaran. Dengan mudah kita bisa jumpai di mal-mal atau tempat-tempat umum anak-anak lebih asyik memainkan perangkat gadget mereka seperti untuk chatting dengan teman, update status di jejaring sosial, browsing, atau sekedar menghabiskan waktu untuk bermain games di perangkat gadget dengan mereka daripada membaca buku pelajaran. Apakah mereka salah?
Menurut saya, tidaklah bijaksana dengan mudah kita menyalahkan tindakan anak-anak untuk lebih akrab dengan gadget. Faktanya memang bermain gadget canggih memang menarik. Siapa yang bisa menolak perkembangan suatu teknologi yang jelas-jelas disiapkan untuk mempermudah dan memanjakan manusia? Saya sendiri pun cukup senang memiliki gadget (baca: laptop, HP) yang memang bisa memudahkan pekerjaan setiap hari. Nah, daripada menyalahkan produk-produk teknologi terkini, yang jauh lebih penting adalah mendidik anak-anak menjadi pengguna yang cerdas dan bijaksana. Jangan sampai diperbudak dan kecanduan dengan produk-produk teknologi saat ini.
Seperti kebanyakan generasi saat ini, saya juga memiliki akun jejaring sosial seperti Twitter, sebuah Blog, juga Laptop, HP yang saya miliki sebagai penunjang kelancaran pekerjaan dan komunikasi. Saya mengakui jika Gadget dan aneka media online memiliki kekuatan godaan yang luar biasa. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya jika lupa membawa handphone atau satu hari saja tidak membuka internet. Bagi mereka yang sudah kecanduan dengan gadget canggih dan media online, sangat susah untuk melepas diri.
Nah, apakah mudah kita meminta anak-anak berhenti bermain dengan gadget mereka dan berganti membaca-baca buku pelajaran sekolah? Apakah dengan mudah kita bisa meminta anak-anak untuk memberikan jadwal khusus ketika bermain dengan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk berkonsentrasi dengan pelajaran mereka di sekolah? Jujur, ini bukanlah pekerjaan mudah bagi orang tua atau pendidik, namun bukanlah sesuatu hal yang tidak bisa dilakukan.
Ironisnya terkadang orang tua anak sendiri juga kecanduan dengan perangkat gadget yang canggih dan kecanduan dengan jejaring sosial sehingga petuah atau wejangan tidak didengarkan dengan baik oleh anak-anak mereka. Bahkan yang lebih ironis, sejak dini tidak sedikit orang tua yang justru memperkenalkan anak-anak mereka dengan gadget yang canggih dan media online seperti jejaring sosial. Tidak sedikit orang tua yang tanpa sadar meracuni anak-anak mereka untuk kencanduan dengan gadget. Misalnya, daripada rewel terus lebih baik diberikan games yang sudah dipasang di gadget mereka sehingga tanpa sadar anak-anak kecanduan dengan games.
Sebenarnya kunci dari semua pengaruh teknologi modern adalah kesadaran. Produk teknologi memang diperuntukkan untuk memudahkan sekaligus memanjakan manusia, tetapi jika mampu menggunakan dengan batas-batas kewajaran, hal itu takkan mengganggu. Jika harus belajar, maka fokuslah belajar, jika ingin refreshing sejenak luangkan waktu untuk refreshing. Kesadaran yang bertanggung jawab, inilah sebenarlah yang lebih urgent diwujudkan, darpiada menyalakan keberadaan produk-produk teknologi modern! Bagaima pendapat Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar