” Matahari yang tidak pernah dijanjikan surga saja tidak sedetikpun berhenti menyinari bumi dengan sinarnya , mengapa aku dan dirimu yang jelas jelas dijanjikan surga oleh NYA seringkali memilih berheti untuk bekerja menebar kebaikan dan manfaat bagi sesama ”
Kemarin aku sudah menuliskan untukmu , mengapa visi dan doa menjadi kunci pertama yang mememajukan hidupku . Aku berharap tulisanku pagi ini bisa menjelaskan kepadamu kunci kedua yang kuyakini bisa juga memajukan hidupmu.
Sore itu , wanita tua itu , tidak menyangka akan dihentikan oleh seorang dosen muda untuk menawar dan membeli barang barang dagangan yang digendong dan dijinjingnya.
Sang dosen yang rupanya sedang membaca didepan teras rumahrnya itu tiba tiba memang tergerak untuk mengajak wanita tua yang kemudian dipanggilnya nenek , karena dia merasakan sesuatu yang istimewa ada pada wanita tua itu.
Setelah bertanya harga sejumlah barang yang dibawa oleh wanita tua itu , lalu berkenan membelinya , sang dosen kemudian bertanya , ” Nenek rumahnya dimana ?”
” Nenek tinggal kira kira 40 kilo meter dari sini ,” begitulah jawaban sang nenek yang tentu saja mengejutkan dosen itu, sebab nenek itu membawa semua dagangannya dengan berjalan kaki.
” Mengapa nenek harus berjualan begitu jauh seperti ini ? Bukankan nenek lebih baik tinggal dirumah saja , dan tinggal menyuruh anak atau cucu untuk mencarikan nafkah buat nenek ”
Dosen muda itu semakin terkejut dengan jawaban nenek berikutnya.
“Nak , nenek ini tinggal di desa .Rumah nenek berdekatan dengan anak anak yatim yang tinggal di panti asuhan di desa nenek. Barang dagangan ini adalah hasil kerajinan tangan anak anak yatim di panti asuhan itu . Nenek ini , tidak bisa seperti orang orang di desa nenek yang bisa membantu anak anak yatim itu dengan uang , makanan atau pemberian yang lain. Nenek hanya bisa membantu mereka dengan cara menjualkan barang barang hasil kerajinan tangan mereka. Lalu uang hasil penjualan barang barang ini nenek serahkan pada mereka .Semoga ini menjadi tabungan amal sholeh nenek yang diterima oleh Allah ,”
Tergetar dan haru dosen muda itu. Air matanya tak terasa menetes. Sore itu langit menurunkan gerimisnya. Airnya tidak hanya membasahi dan menyejukkan bumi , tetapi juga semakin melembutkan hati sang dosen dan hatiku yang menceritakannya kembali untukmu.
Wanita itu mengajariku dan mengajarimu arti dan harga diri kehidupan dengan BEKERJA karena NYA serta berdaya guna bagi sesamanya demi CINTA dan KASIH SAYANG yang begitu didambakan dari NYA.Ya ALLAH semoga kami dapat meniru jejak langkahnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar