Tema pembelajaran tematik sebagai alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi setiap mata pelajaran yang dipadukan.
Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu :
Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu :
- Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.
- Mulai dari yang termudah menuju yang sulit.
- Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks
- Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
- Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta didik.
- Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang sifatnya lebih sfesifik dan lebih konkret. Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran. Bila digambarkan akan tampak seperti dibawah ini.
Sebagai contoh adalah :
- Tema “PENGALAMAN” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Pengalaman Menyenangkan, (2) Pengalaman Menyedihkan, (3) Pengalaman Lucu
- Tema “ALAT TRANPORTASI” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Alat Transportasi Darat, (2) Alat Transportasi Laut, (3) Alat Transportasi Udara.
- Tema “PERISTIWA ALAM” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Banjir, (2) Gempa bumi, (3) Gunung Meletus, (5) Tanah Longsor, dan sebagainya
Menetapkan Jaringan Tema
Pemetaan tema dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini.
Tahap Pertama
Perancangan oleh guru merupakan peringkat yang paling penting. Garis panduan di bawah ini membantu guru dalam membentuk pengembangan tema dari perspektif kurikulum berdasarkan tema yang dipilih.
Tahap Kedua
Peringkat ini, guru perlu mengambil permasalahan dan pengembangan dari peringkat pertama dan mengetahui:
Apakah guru menginginkan agar peserta didik memahami tentang tema ?
Guru selanjutnya mengembangkan akitivitas-aktivitas pembelajaran berdasarkan permasalahan tersebut. Aktivitas yang direncanakan itu bisa dilihat dari beberapa aspek, contohnya:
Tahap Ketiga
Setelah aktivitas pengembangan tema dan pemetaan tema telah dilakukan, pembelajaran tematik dapat dikaitkan dengan ke mata pelajaran lain seperti:
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Matematika
- Pendidikan Agama
- IPA
- IPS
- Pendidikan Seni
- Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setelah pemetaan, dapat dibuat jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dengan tema pemersatu dan mengembangkan indikator pencapaiannya untuk setiap kompetensi dasar yang terpilih. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar, dan indikator dari setiap mata pelajaran. Kompetensi dasar dan materi yang luas dan tersebar pada masing-masing mata plejaran dapat mengakibatkan pemahaman yang parsial dan tidak terintegrasi, padahal memiliki jaringan tema keterhubungan kompetensi dasar dengan tema pemersatu misalnya “Binatang” dalam bagan dan matriks digambarkan sebagai berikut.
Source : iroprojo.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar