aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Minggu, 10 Februari 2013

Mendikbud: Pemain Utama Pendidikan Siap Jalankan Kurikulum 2013

Pergantian kurikulum 2013 yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuai protes dari DPR. Meski demikian, Mendikbud M Nuh memastikan pemeran utama yaitu guru harus menanggapinya dengan positif dan siap.

Tidak hanya guru, menurut M Nuh, penyelenggara sekolah dan pemerintah sudah siap dengan terselenggaranya Kurikulum Nasional 2013. Hal itu diyakini dari hasil sosialisasi yang sudah dilakukan di beberapa tempat sebelumnya.

"Pemain utamanya yaitu guru, penyelenggara sekolah, dan pemerintah saja enjoy. Modalnya perubahan itu enjoy. Dilihat dari sisi keinginan gurunya, sudah semangat. Di Yogyakarta kemarin ada 4.000 guru lho," kata M Nuh usai melakukan sosialisasi Kurikulum Nasional 2013 di Kampus Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Jepara, Jawa Timur, Minggu (3/2/2013).

"Kawan-kawan politik tidak melihat itu. Pemain utamanya saja enggak apa-apa kok," imbuhnya.

Ia menambahkan meski selalu ada kontra, pihaknya akan tetap melaksanakan kurikulum 2013 dengan cara bertahap yaitu tahun ajaran 2013/2014 untuk kelas 1 SD, kelas 4 SD, kelas 7 (1 SMP) dan kelas 10 (1 SMA).

"Pada pertengahan semester tahun ajaran sudah harus kita lakukan evaluasi," tandasnya.

Dalam kurikulum 2013 disebutkan bahwa guru tidak harus membuat silabus saat mengajar. Hal itu pun disambut positif oleh para guru walaupun nantinya mereka akan mengikuti pelatihan untuk mengembangkan skill lainnya termasuk kreativitas mengajar dari buku yang disiapkan oleh pemerintah.

"Guru tidak lagi dibebani menyusun silabus. Tapi harus bisa lebih menggunakan waktu belajar mengajarnya lebih efektif," ujar M Nuh.

Salah satu kepala sekolah dari MA Matoliun Ulum, Banjir Agung, Jepara, Ali Murtadlo mengatakan dari sisi guru, pihaknya siap melaksanakan Kurikulum 2013. Ia menambahkan dengan tidak lagi menyusun silabus, guru akan memiliki tugas lain yaitu mengembangkan inovasi dan kreativitas.

"Dengan tidak ada silabus, tetap meringankan beban guru tapi tetap ada tugas lain yang harus dikembangkan yaitu kreatifitas dan inovasi yang tidak ada matinya," kata Ali.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan pernah mengatakan agar pemerintahan tidak menjadikan pelajar Indonesia kelinci sistem pendidikan yang berubah-ubah.

"Saya hanya mengharapkan Kemendikbud seharusnya jangan menjadikan sistem pendidikan di Indonesia ini sebagai kelinci percobaan. Seperti kurikulum pendidikan anak SD itu masih kontroversi," kata Taufik 8 Januari lalu.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar