Jika seorang sadar bahwa kematian akan memotong seluruh usaha dan amalnya, ia akan senantiasa beramal dan bekerja di masa hidupnya untuk memperoleh pahala dan ganjaran yang abadi.
Jika ia memiliki harta di dunia, maka ia akan berusaha untuk mewaqafkannya, menanam tanaman yang bisa dinikmati oleh generasi penerusnya. Ia membuat aliran sungai, berusaha membangun keluarga yang bisa mendoakannya ketika dirinya telah menghadap Allah dan segala amalan yang pahalanya bisa dipetik tanpa henti.
Ia juga akan menulis buku yang bisa dibaca oleh setiap orang setelahnya dan senantiasa beramal dengan pelbagai kebaikan. Dari karya-karyanya, banyak orang yang mengikuti jejak amalnya. Itulah MANUSIA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH MATI. Betapa banyaknya manusia yang mati, namun pada hakekatnya mereka selalu hidup.
-dinukil dari Shaidul Khatir, Ibnul Jauzi-
Jika ia memiliki harta di dunia, maka ia akan berusaha untuk mewaqafkannya, menanam tanaman yang bisa dinikmati oleh generasi penerusnya. Ia membuat aliran sungai, berusaha membangun keluarga yang bisa mendoakannya ketika dirinya telah menghadap Allah dan segala amalan yang pahalanya bisa dipetik tanpa henti.
Ia juga akan menulis buku yang bisa dibaca oleh setiap orang setelahnya dan senantiasa beramal dengan pelbagai kebaikan. Dari karya-karyanya, banyak orang yang mengikuti jejak amalnya. Itulah MANUSIA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH MATI. Betapa banyaknya manusia yang mati, namun pada hakekatnya mereka selalu hidup.
-dinukil dari Shaidul Khatir, Ibnul Jauzi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar