Tanpa disadari kejengkelan guru atas prestasi belajar siswa yang tak kunjung meningkat membuat nya beranggapan bahwa siswa siswi memang bodoh (dari sononya).Dengan menganggap siswa bodoh ,maka pola pikir guru dan sikap mentalnya sudah terbangun bahwa siswa bodoh memang tidak bisa berubah,padahal ...cukup banyak bukti bahwa anggapan guru tersebut salah.. !,seperti yang dialami Thomas Alfa Edison dan tokoh dunia lainnya.
Inilah dampak yang dirasakan siswa bila mendapatkan cemoohan bodoh dari gurunya:
Inilah dampak yang dirasakan siswa bila mendapatkan cemoohan bodoh dari gurunya:
Jika siswa dianggap bodoh dan tidak tahu apa apa ,siswa merasa tidak diakui keberadaannya,tidak dihargai pendapatnya dan tidak dikenali kesulitannya dalam menyerap pelajaran. Padahal sangat boleh jadi siswa yang kita anggap bodoh itu justru siswa yang memiliki daya imajinasi tinggi,memiliki cara pandang atau pendapat yang berbeda ,bisa juga karena memang belum paham lantaran daya serapnya memang berbeda.
Guna mengatasi ini guru perlu mengukur kemampuan dasar siswa atas pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sebelum memberi tambahan pelajaran baru.
Jika guru merasa dirinya paling pintar dan tidak mengamati serta mendengarkan pendapat atau jawaban secara seksama siswa .pola pikir yang kerdil dari guru bersangkutan akan membuat siswa sebal dan enggan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung ,karena siswa menganggap ilmu yang diajarkannya kuno dan tak bermanfaat. Sekaligus guru bersangkutan memberikan contoh perilaku sombong dalam keilmuan ,padahal tidak ada siapa yang paling hebat di dunia ini. Tidak mendorong semangat belajar berkesinambungan.
Jangan beranggapan siswa tidak lebih pintar dari anda atau beranggapan semua siswa tidak dapat menerima pelajaran dengan optimal tanpa memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya... berikan pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat menjawab secara spontan ,dengarkan satu persatu jawaban atau pendapat mereka untuk mengukur daya serap pelajaran yang sudah diajarkan. Sekaligus dapat mendeteksi kesulitan belajar siswa.
Tidak ada siswa bodoh ,yang ada adalah setiap siswa adalah jenius dan tugas anda sebagai guru adalah menumbuh kembangkan kejeniusan yang dimiliki siswa.
Guna mengatasi ini guru perlu mengukur kemampuan dasar siswa atas pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sebelum memberi tambahan pelajaran baru.
Jika guru merasa dirinya paling pintar dan tidak mengamati serta mendengarkan pendapat atau jawaban secara seksama siswa .pola pikir yang kerdil dari guru bersangkutan akan membuat siswa sebal dan enggan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung ,karena siswa menganggap ilmu yang diajarkannya kuno dan tak bermanfaat. Sekaligus guru bersangkutan memberikan contoh perilaku sombong dalam keilmuan ,padahal tidak ada siapa yang paling hebat di dunia ini. Tidak mendorong semangat belajar berkesinambungan.
Jangan beranggapan siswa tidak lebih pintar dari anda atau beranggapan semua siswa tidak dapat menerima pelajaran dengan optimal tanpa memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya... berikan pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat menjawab secara spontan ,dengarkan satu persatu jawaban atau pendapat mereka untuk mengukur daya serap pelajaran yang sudah diajarkan. Sekaligus dapat mendeteksi kesulitan belajar siswa.
Tidak ada siswa bodoh ,yang ada adalah setiap siswa adalah jenius dan tugas anda sebagai guru adalah menumbuh kembangkan kejeniusan yang dimiliki siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar