Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meyakini bahwa naskah soal ujian nasional (UN) 2013 yang memiliki 20 variasi soal ini tetap aman. Bocoran soal UN yang diisukan pun dijamin tidak terjadi sehingga ia meminta anak-anak agar tetap fokus belajar dan mempersiapkan diri.
"Rasanya sulit jika soal tersebut bisa bocor saat masih di percetakan. Karena yang ditunjuk untuk mencetak ini sudah dipastikan keamanannya," kata Nuh di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Ia memberi satu contoh percetakan yang menjadi tempat langganan untuk mencetak naskah soal UN yaitu PT Pura yang berada di Kudus. Di tempat percetakan tersebut, seseorang tidak bebas masuk keluar begitu saja. Satpam akan memeriksa barang bawaan dan biasanya meminta agar tidak dibawa masuk.
"Barang apa pun ada tempat penitipannya tidak boleh dibawa masuk. Satpam selalu ada untuk mengawasi dan ada CCTV juga," ujar Nuh.
Tidak hanya itu, para pekerja di percetakan tersebut juga dikarantina selama menyelesaikan pencetakan naskah soal UN tersebut. Mereka tidak bisa kembali ke rumah hingga UN selesai digelar. Apabila ada hal yang memang harus dilakukan di luar, maka mereka harus melalui pemeriksaan yang luar biasa ketat.
"Prosesnya itu ketat sekali. Kalau ada soal salah saja, langsung dihancurkan tidak terus dibiarkan saja sehingga bisa dibawa keluar," ungkapnya.
"Lalu naskah soal ini datanya tidak melalui komputer atau semacamnya, tapi lewat dokumen resmi yang dicetak menjadi sebuah plat. Jadi mari fokus belajar saja. Tidak ada itu yang namanya bocoran," imbuhnya.
Reff
"Rasanya sulit jika soal tersebut bisa bocor saat masih di percetakan. Karena yang ditunjuk untuk mencetak ini sudah dipastikan keamanannya," kata Nuh di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Ia memberi satu contoh percetakan yang menjadi tempat langganan untuk mencetak naskah soal UN yaitu PT Pura yang berada di Kudus. Di tempat percetakan tersebut, seseorang tidak bebas masuk keluar begitu saja. Satpam akan memeriksa barang bawaan dan biasanya meminta agar tidak dibawa masuk.
"Barang apa pun ada tempat penitipannya tidak boleh dibawa masuk. Satpam selalu ada untuk mengawasi dan ada CCTV juga," ujar Nuh.
Tidak hanya itu, para pekerja di percetakan tersebut juga dikarantina selama menyelesaikan pencetakan naskah soal UN tersebut. Mereka tidak bisa kembali ke rumah hingga UN selesai digelar. Apabila ada hal yang memang harus dilakukan di luar, maka mereka harus melalui pemeriksaan yang luar biasa ketat.
"Prosesnya itu ketat sekali. Kalau ada soal salah saja, langsung dihancurkan tidak terus dibiarkan saja sehingga bisa dibawa keluar," ungkapnya.
"Lalu naskah soal ini datanya tidak melalui komputer atau semacamnya, tapi lewat dokumen resmi yang dicetak menjadi sebuah plat. Jadi mari fokus belajar saja. Tidak ada itu yang namanya bocoran," imbuhnya.
Reff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar