Pujian adalah menyatakan sesuatu yang positif tentang seseorang, dengan tulus dan sejujurnya. Pujian itu adalah sesuatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung, sehingga dapat juga memberikan motivasi kepada orang yang dipuji. Jika dilihat dari definisi disini, pujian sering diberikan kepada seseorang yang telah membuat orang yang melihatnya merasa kagum dengan perbuatan, sifat, atau fisiknya. Misalnya orang yang memenangkan olimpiade fisika, cerdas, cantik, kreatif, lucu, dan sebagainya.
Pujian tentunya mempunyai sisi positif dan negatif, mau tau? Contoh positifnya jika kita seorang guru, maka strategi kita untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan cara memujinya; "Kamu pintar ya, soal ini bisa kamu kerjakan dengan mudah". Sisi negatifnya jika kita memuji seseorang dikhawatirkan kata pujian itu akan membuat dia sombong atau takabur, secara tidak langsung orang itu akan merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Tentunya hal ini patut kita waspadai.
Sahabat, Rasulullah telah memperingatkan kita mengenai pujian terhadap orang lain ini.
"Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah penyembelihan". (HR. Bukhari).
"Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)". (HR. Ahmad).
Kata "penyembelihan" ini jika dikaitkan dengan kesombongan, maka keduanya berujung kepada kerugian, mengapa? Karena kesombongan akan membuat pelakunya tidak disukai Allah, na'udzubillahi mindzalik..
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". (Q.S. Luqman [31] : 18).
Sahabat, jika kita ingin menyemangati seseorang, pujian adalah hal yang kurang tepat. Kita seharusnya mencari cara lain agar orang itu tetap semangat tanpa membuat dia besar kepala,misalnya memberikan kata-kata motivasi atau menceritakan kisah-kisah sahabat Rasulullah yang bisa membakar semangat. Kemudian ketika kita ingin memuji seseorang, maka cari kata lain yang tidak memuji, tapi menghargai orang yang ingin kita puji sehingga tidak menimbulkan kesombongan atau ketakaburan baginya. Tentunya setiap orang akan berbeda caran pengucapannya.
Hati-hati dalam memuji ya, oke oke oke?
Pujian tentunya mempunyai sisi positif dan negatif, mau tau? Contoh positifnya jika kita seorang guru, maka strategi kita untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan cara memujinya; "Kamu pintar ya, soal ini bisa kamu kerjakan dengan mudah". Sisi negatifnya jika kita memuji seseorang dikhawatirkan kata pujian itu akan membuat dia sombong atau takabur, secara tidak langsung orang itu akan merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Tentunya hal ini patut kita waspadai.
Sahabat, Rasulullah telah memperingatkan kita mengenai pujian terhadap orang lain ini.
"Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah penyembelihan". (HR. Bukhari).
"Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)". (HR. Ahmad).
Kata "penyembelihan" ini jika dikaitkan dengan kesombongan, maka keduanya berujung kepada kerugian, mengapa? Karena kesombongan akan membuat pelakunya tidak disukai Allah, na'udzubillahi mindzalik..
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". (Q.S. Luqman [31] : 18).
Sahabat, jika kita ingin menyemangati seseorang, pujian adalah hal yang kurang tepat. Kita seharusnya mencari cara lain agar orang itu tetap semangat tanpa membuat dia besar kepala,misalnya memberikan kata-kata motivasi atau menceritakan kisah-kisah sahabat Rasulullah yang bisa membakar semangat. Kemudian ketika kita ingin memuji seseorang, maka cari kata lain yang tidak memuji, tapi menghargai orang yang ingin kita puji sehingga tidak menimbulkan kesombongan atau ketakaburan baginya. Tentunya setiap orang akan berbeda caran pengucapannya.
Hati-hati dalam memuji ya, oke oke oke?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar