Empat siswa SMA Indonesia berhasil meraih tiga medali perak dan satu medali perunggu pada Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olimpiad (IChO), ke-45 di Moskow, Rusia, pada 15--24 Juli 2013.
Berdasarkan rilis resmi laman panitia penyelenggara, tiga medali perak diraih oleh Ryan Bagus Fitradi (SMAN 81 Jakarta, nilai 61,28); Ivan Kurniawan (SMAN 1 Purwokerto, nilai 60,22); dan Putu Ivan Budi Gunawan (SMAN 4 Denpasar, nilai 59,91). Adapun medali perunggu diraih oleh Jason Mahadika Nathanael (SMAK Penabur, Gading Serpong, nilai 50,25).
Ketua Delegasi Indonesia, Riwandi Sihobing, dalam siaran pers, yang diterima Kamis (24/7) menjelaskan, penyelenggaraan IChO berlangsung di Moscow State University. Kompetisi IChO ke-45 ini merupakan partisipasi Indonesia yang ke-16 dan diikuti oleh 291 siswa dari 73 negara peserta aktif, serta 4 negara sebagai observer.
Soal-soal kimia yang disajikan oleh tuan rumah khas dengan tradisi Rusia yang unik dan rumit, serta memerlukan imajinasi berbasis pengetahuan kimia."Dalam menjalani ujian praktek dan teori, siswa Indonesia telah berusaha keras dan maksimal untuk dapat menyelesaikannya," kata Riwandi.
IChO merupakan kompetisi kimia tahunan tingkat dunia, yang diikuti siswa SMA terbaik dari setiap negara peserta. Dalam kompetisi ini, setiap siswa menghadapi ujian tertulis kemampuan teori pengetahuan kimia dan ketrampilan praktik masing masing selama 5 jam.
"Tanpa kerja keras dan serius, tidaklah mungkin mereka memperoleh penghargaan dan penilaian, yang cukup tinggi di tingkat dunia," demikian Riwandi Sihombing.(ASW/berbagai sumber)
Berdasarkan rilis resmi laman panitia penyelenggara, tiga medali perak diraih oleh Ryan Bagus Fitradi (SMAN 81 Jakarta, nilai 61,28); Ivan Kurniawan (SMAN 1 Purwokerto, nilai 60,22); dan Putu Ivan Budi Gunawan (SMAN 4 Denpasar, nilai 59,91). Adapun medali perunggu diraih oleh Jason Mahadika Nathanael (SMAK Penabur, Gading Serpong, nilai 50,25).
Ketua Delegasi Indonesia, Riwandi Sihobing, dalam siaran pers, yang diterima Kamis (24/7) menjelaskan, penyelenggaraan IChO berlangsung di Moscow State University. Kompetisi IChO ke-45 ini merupakan partisipasi Indonesia yang ke-16 dan diikuti oleh 291 siswa dari 73 negara peserta aktif, serta 4 negara sebagai observer.
Soal-soal kimia yang disajikan oleh tuan rumah khas dengan tradisi Rusia yang unik dan rumit, serta memerlukan imajinasi berbasis pengetahuan kimia."Dalam menjalani ujian praktek dan teori, siswa Indonesia telah berusaha keras dan maksimal untuk dapat menyelesaikannya," kata Riwandi.
IChO merupakan kompetisi kimia tahunan tingkat dunia, yang diikuti siswa SMA terbaik dari setiap negara peserta. Dalam kompetisi ini, setiap siswa menghadapi ujian tertulis kemampuan teori pengetahuan kimia dan ketrampilan praktik masing masing selama 5 jam.
"Tanpa kerja keras dan serius, tidaklah mungkin mereka memperoleh penghargaan dan penilaian, yang cukup tinggi di tingkat dunia," demikian Riwandi Sihombing.(ASW/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar