Seorang guru saat ini tidak hanya dituntut bisa berceramah didepan kelas dan mencapai “target” kurikulum saja tetapi juga harus memahami makna membelajarkan serta mendidik siswa.. Makna membelajarkan dan mendidik siswa harus diwujudkan dalam perencanaan,tujuan dan strategi pencapaian kegiatan belajar mengajar.
Ibarat semua pohon pembelajaran adalah proses membangkitkan potensi tumbuh kembang peserta didik...!
Perencanaan bukan sekedar penyusunan rencana pembelajaran yang bersifat administrasi melainkan semuah imajinasi guru yang diwujudkan dalam perencanaan untuk menentukan materi apa yang akan diajarkan kepada siswa sesuai “kebutuhannya”.
Tujuan pembelajaran bukan sekedar menghabiskan materi pelajaran yang terdapat dalam buku paket ,melainkan mulai mengukur seberapa besar pencapaian daya serap siswa dalam menyerap materi yang diajarkan.
Sedangkan strategi pembelajaran meliputi kepekaan guru dalam menggunakan metode yang tepat agar efektif sesuai dengan perilaku dan gaya belajar siswa.Perencanaan pembelajaran adalah merupakan kewajiban guru .Tujuan pembelajaran diperuntukkan kepentingan terbaik siswa ,sedangkan Strategi Pembelajaran merupakan kompetensi seorang professional dan kompetensi pedagogic seorang guru.
Mulai dari perencanaan tujuan dan strategi pembelajaran semestinya dapat mempengaruhi ranah kognitif ,afektif ,psikomotor dan spiritulitas peserta didik.Mempengaruhi kogintif siswa artinya bersifat memperkuat pemahaman atas ilmu yang dipelajarinya secara realistis dan logis,mempengaruhi ranah afektif artinya dapat mengasah sisi emosi dan empati siswa sekaligus membuat siswa menjadi senang dan bersemangat dalam belajar, mempengaruhi secara psikomotor artinya siswa memiliki ketrampilan dalam menjalani hidup sesuai dengan perkembangan nya, mempengaruhi secara sipiritulitas artinya membuat siswa semakin meyakini kebesaran Tuhan lantaran ilmu yang dipelajarinya.
Jika perencanaan pembelajaran cuma untuk membuat siswa hafal atau mendapatkan nilai bagus anda hanya baru menyentuh kognisi siswa ,anda adalah guru yang sekedar mengajar. Tetapi kalau anda sebagai guru dapat menyentuh sisi empati dan meningkatkan keterampilan siswa maka anda guru yang sudah menjadi inspirasi siswa .Namun apabila anda dapat meningkatkan akhlak dan keimanan siswa anda adalah guru yang memberi teladan spiritulitas kepada siswa.
Tujuan pembelajaran anda bukan sekedar membuat siswa hafal materi yang diajarkan namun terlebih dari itu membuat siswa memahami dan selanjutnya dapat meningkatkan rasa ingin tahu nya untuk belajar lebih luas dan lebih dalam secara berkesinambungan sehingga dapat meraih prestasi dan daya saing.Karena itu tujuan pembelajaran harus anda desain agar siswa memiliki keterampilan diri dalam disiplin belajar sekaligus memiliki motivasi belajar yang tinggi secara berkesinambungan.
Strategi pembelajaran semestinya menjadi “kepribadian” anda dalam melakukan kegiatan belajar belajar. sehingga.Pada ranah kognitif siswa ingin menjadi lebih baik dalam penguasaan materi pelajaran ,nilai angka akademik dan berprestasi.Pada sisi afeksi dan pikomotor siswa dapat membuat siswa menjadi suka bangga dan bermakna saat belajar bersama anda sehingga siswa memiliki rasa percaya diri karena dapat mengenali potensi “keberbakatannya”.
Pada akhirnya sebagai guru yang dapat membangun ranah spiritulitasnya dapat diwujudkan dengan membuat siwa berupaya agar dapat memberikan manfaat kepada lingkungan dan orang lain. Sehingga menghasilkan budaya meneliti dan kreatif produktif menyelesaikan persoalan dan memberikan solusi dari persoalan hidup disekitarnya.
Bagaimana agar siswa merasa bermakna dalam kegiatan pembelajarannya tergantuung bagaimana anda sebagai guru mengahayati makna mendidik dan membelajarkan siswa…?
Ibarat semua pohon pembelajaran adalah proses membangkitkan potensi tumbuh kembang peserta didik...!
Perencanaan bukan sekedar penyusunan rencana pembelajaran yang bersifat administrasi melainkan semuah imajinasi guru yang diwujudkan dalam perencanaan untuk menentukan materi apa yang akan diajarkan kepada siswa sesuai “kebutuhannya”.
Tujuan pembelajaran bukan sekedar menghabiskan materi pelajaran yang terdapat dalam buku paket ,melainkan mulai mengukur seberapa besar pencapaian daya serap siswa dalam menyerap materi yang diajarkan.
Sedangkan strategi pembelajaran meliputi kepekaan guru dalam menggunakan metode yang tepat agar efektif sesuai dengan perilaku dan gaya belajar siswa.Perencanaan pembelajaran adalah merupakan kewajiban guru .Tujuan pembelajaran diperuntukkan kepentingan terbaik siswa ,sedangkan Strategi Pembelajaran merupakan kompetensi seorang professional dan kompetensi pedagogic seorang guru.
Mulai dari perencanaan tujuan dan strategi pembelajaran semestinya dapat mempengaruhi ranah kognitif ,afektif ,psikomotor dan spiritulitas peserta didik.Mempengaruhi kogintif siswa artinya bersifat memperkuat pemahaman atas ilmu yang dipelajarinya secara realistis dan logis,mempengaruhi ranah afektif artinya dapat mengasah sisi emosi dan empati siswa sekaligus membuat siswa menjadi senang dan bersemangat dalam belajar, mempengaruhi secara psikomotor artinya siswa memiliki ketrampilan dalam menjalani hidup sesuai dengan perkembangan nya, mempengaruhi secara sipiritulitas artinya membuat siswa semakin meyakini kebesaran Tuhan lantaran ilmu yang dipelajarinya.
Jika perencanaan pembelajaran cuma untuk membuat siswa hafal atau mendapatkan nilai bagus anda hanya baru menyentuh kognisi siswa ,anda adalah guru yang sekedar mengajar. Tetapi kalau anda sebagai guru dapat menyentuh sisi empati dan meningkatkan keterampilan siswa maka anda guru yang sudah menjadi inspirasi siswa .Namun apabila anda dapat meningkatkan akhlak dan keimanan siswa anda adalah guru yang memberi teladan spiritulitas kepada siswa.
Tujuan pembelajaran anda bukan sekedar membuat siswa hafal materi yang diajarkan namun terlebih dari itu membuat siswa memahami dan selanjutnya dapat meningkatkan rasa ingin tahu nya untuk belajar lebih luas dan lebih dalam secara berkesinambungan sehingga dapat meraih prestasi dan daya saing.Karena itu tujuan pembelajaran harus anda desain agar siswa memiliki keterampilan diri dalam disiplin belajar sekaligus memiliki motivasi belajar yang tinggi secara berkesinambungan.
Strategi pembelajaran semestinya menjadi “kepribadian” anda dalam melakukan kegiatan belajar belajar. sehingga.Pada ranah kognitif siswa ingin menjadi lebih baik dalam penguasaan materi pelajaran ,nilai angka akademik dan berprestasi.Pada sisi afeksi dan pikomotor siswa dapat membuat siswa menjadi suka bangga dan bermakna saat belajar bersama anda sehingga siswa memiliki rasa percaya diri karena dapat mengenali potensi “keberbakatannya”.
Pada akhirnya sebagai guru yang dapat membangun ranah spiritulitasnya dapat diwujudkan dengan membuat siwa berupaya agar dapat memberikan manfaat kepada lingkungan dan orang lain. Sehingga menghasilkan budaya meneliti dan kreatif produktif menyelesaikan persoalan dan memberikan solusi dari persoalan hidup disekitarnya.
Bagaimana agar siswa merasa bermakna dalam kegiatan pembelajarannya tergantuung bagaimana anda sebagai guru mengahayati makna mendidik dan membelajarkan siswa…?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar