Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS. Al Insaan:9)
Inilah ciri orang yang melakukan kebajikan, memberi makan kepada fakir miskin hanyalah untuk menghadap ridha Allah semata. Sering kali saat kita berbuat sesuatu, kita malah dikritik pedas oleh orang lain. Sering kali saat kita berbuat baik, bukannya mendapatkan terima kasih, tetapi malah dihina. Bahkan tidak sedikit orang yang berjuang malah mendapatkan fitnah. Kita tidak akan membicarakan mereka yang tidak suka kepada orang-orang yang berbuat baik. Kita fokuskan saja kepada diri kita sendiri. Jangan sampai kehadiran orang-orang seperti ini menghambat kita berbuat baik. Kita hanya mengharapkan keridhaan Allah, tidak peduli apakah orang yang kita tolong akan berterima kasih kepada kita atau tidak.
Kita juga tidak usah memperdulikan orang yang malah mengkritik kebaikan kita. Lebih baik dikritik karena berbuat kebaikan dari pada mengkritik yang berbuat kebaikan tetapi tidak berbuat baik. Biarkan, teruskan berbuat kebaikan, teruskan berjuang untuk orang lain, dan jangan berhenti untuk berkontribusi. Yang perlu kita lakukan ialah menguatkan jiwa kita atas para pengkritik ini.
Begitu juga, kita mungkin mendapatkan fitnah, karena ada orang yang tidak suka saat kita berbuat baik. Mereka memfitnah orang yang berbuat baik karena iri, dengki, atau kedudukannya terancam. Teruskan berjuang, sebab yang kita kejar adalah keridhaan Allah. Hanya keridhaan Allah.
Jangankan kita, para Nabi pun yang mulia, selalu mendapatkan perlakuan yang jelek dari umatnya. Padahal para Nabi itu jelas akan menyelamatkan umatnya. Tapi apa yang terjadi, dibunuh, disiksa, dan difitnah, padahal mereka itu adalah orang-orang teragung yang diutus justru untuk menyelamatkan manusia. Apalah kita, jika kita bebuat baik, tentu saja akan mendapatkan perlawanan yang tidak sedikit pula.
Inilah ciri orang yang melakukan kebajikan, memberi makan kepada fakir miskin hanyalah untuk menghadap ridha Allah semata. Sering kali saat kita berbuat sesuatu, kita malah dikritik pedas oleh orang lain. Sering kali saat kita berbuat baik, bukannya mendapatkan terima kasih, tetapi malah dihina. Bahkan tidak sedikit orang yang berjuang malah mendapatkan fitnah. Kita tidak akan membicarakan mereka yang tidak suka kepada orang-orang yang berbuat baik. Kita fokuskan saja kepada diri kita sendiri. Jangan sampai kehadiran orang-orang seperti ini menghambat kita berbuat baik. Kita hanya mengharapkan keridhaan Allah, tidak peduli apakah orang yang kita tolong akan berterima kasih kepada kita atau tidak.
Kita juga tidak usah memperdulikan orang yang malah mengkritik kebaikan kita. Lebih baik dikritik karena berbuat kebaikan dari pada mengkritik yang berbuat kebaikan tetapi tidak berbuat baik. Biarkan, teruskan berbuat kebaikan, teruskan berjuang untuk orang lain, dan jangan berhenti untuk berkontribusi. Yang perlu kita lakukan ialah menguatkan jiwa kita atas para pengkritik ini.
Begitu juga, kita mungkin mendapatkan fitnah, karena ada orang yang tidak suka saat kita berbuat baik. Mereka memfitnah orang yang berbuat baik karena iri, dengki, atau kedudukannya terancam. Teruskan berjuang, sebab yang kita kejar adalah keridhaan Allah. Hanya keridhaan Allah.
Jangankan kita, para Nabi pun yang mulia, selalu mendapatkan perlakuan yang jelek dari umatnya. Padahal para Nabi itu jelas akan menyelamatkan umatnya. Tapi apa yang terjadi, dibunuh, disiksa, dan difitnah, padahal mereka itu adalah orang-orang teragung yang diutus justru untuk menyelamatkan manusia. Apalah kita, jika kita bebuat baik, tentu saja akan mendapatkan perlawanan yang tidak sedikit pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar