Indonesia merupakan Negara yang mempunyai sumber daya alam yang berlimpah, tetapi kenapa yah tidak bisa menjadi kaya bahkan untuk menjadi Negara maju-pun kita masih merayap-rayap untuk menggapainya?”“Pendidikan dan Kemiskinan MerupakanSatu Mata Rantai yang Tidak bisa dipisahkan”
Bukankah di Riau kaya akan gas alam? Bukankah di Papua kaya akan Batubara, Tembaga dan Emas? Bukankah Kalimantan penuh dengan tambang mineral, hutan lebat dengan kayu-kayu bermutu tinggi?
Teringat sebuah jawaban dari bibir mungil seorang dosen cantik universitas negeri yang mengatakan salah satu penyebabnya adalah Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang buruk sehingga menyebabkan kemampuan suatu masyarakkat untuk mengelolah sumber daya alam sangatlah minim dan parahnya lagi saling melempar-lempar tangan untuk memperbaikinya.
Menurut Fuad Bawazier, Pemerintah sudah menganggap program-program yang tengah berjalan telah benar dan tidak ingin menerima semacam koreksi dari berbagai pihak,,-WOOWW,, “Ini harus diubah, pemerintah harus menerima masukan untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik” Tambah Bawazier dalam suatu dialog kebangsaan.
Saya sangat setuju dengan bapak Fuad Bawazier, Pemerintah memang harus siap diberikan masukan ataupun kritik yang membangun agar Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan, kita tidak perlu saling menghujat dan menyalahkan satu sama lain. Karena Negara tidak akan pernah maju jika kita hanya saling melempar tangan, saling menyalahkan tanpa bersatu untuk mencari solusi atau jalan keluar untuk perubahan Indonesia yang lebih baik!..
Sebenarnya, bangsa ini sedang menunggu peran-yah peran implementasi pendidikan yang mencerdaskan, membawa kehidupan bangsa yang beradap , memiliki daya saing yang tinggi, serta berkualitas dan mandiri! Namun Sayang,,, Sejarah pendidikan negeri ini selalu diwarnai dengan lika-liku kepentingan politik yang praktis bahkan kerdil oleh segelintir pihak sehingga pendidikan tidak mampu melakukahan hal-hal yang konstruktif. Realitas pendidikan selalu diarahkan untuk membenarkan suatu kepentingan penguasa. Pendidikan bagaikan dalam suatu penjara sehingga ia tidak bias meningkatkan atau mewujudkan suatu perubahan bagi bangsa ini! Hummmsss,,,,
Di beberapa daerah, pendidikan telah siap di-perjual belikan dengan harga yang tinggi, sehingga hanya orang-orang yang memiliki kantong tebal yang dapat menikmati dunia pendidikan. Sementara masyarakat menengah ke bawah yang hidupnya berda di garis kemiskinan, hanya gigit jari dan siap terjatuh dengan sendirinya untuk mengenyam yang namanya Pendidikan. Hal ini semakin di support oleh tingginya harga kebutuhan pendidikan yang semakin tingi, sehingga mendorong generasi penerus bangsa untuk putus sekolah dan lebih memilih untuk membantu keluarganya untuk mencari nafkah agar bias bertahan hidup..
Memang, pemerintah telah melakukan upaya untuk menangani kemiskinan dalam pendidikan dengan program-program yang cukup bagus, namun apakah pemerintah telah memastikan , bahwa bantuan yang mereka berikan telah sampai ketangan yang lebih berhak menerima, apakah tangan-tangan jail orang yang tidak bertanggung jawab tidak ikut serta dalam mengambil keuntungan dalam program tersebut??
Jadi,, Apakah bisa Negara ini maju , jika hanya orang-orang yang berduit dan mempunyai kantong yang berat dapat merasakan fasilitas pendidikan yang memuaskan dan mengenyam pendidikan yg berkualitas???
Memang benar kata orang miskin, Dinegeri ini yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.. Apa-apa bayar,, sedikit-sedikit harus nyogok! Hmmsss Apa kata dunia! Mau maju tapi dihambat,, hufftt
Sekarang, kita kemalikan lagi kepada pemerintah , bagaimana ia mengelolah system pemerintahan agar dapat mengakat harkat dan martabat bangsa ini agar bisa lebih maju. Jangan hanya bisanya mengambil uang rakyat dengan jalan yg tidak benar..
Teringat sebuah jawaban dari bibir mungil seorang dosen cantik universitas negeri yang mengatakan salah satu penyebabnya adalah Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang buruk sehingga menyebabkan kemampuan suatu masyarakkat untuk mengelolah sumber daya alam sangatlah minim dan parahnya lagi saling melempar-lempar tangan untuk memperbaikinya.
Menurut Fuad Bawazier, Pemerintah sudah menganggap program-program yang tengah berjalan telah benar dan tidak ingin menerima semacam koreksi dari berbagai pihak,,-WOOWW,, “Ini harus diubah, pemerintah harus menerima masukan untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik” Tambah Bawazier dalam suatu dialog kebangsaan.
Saya sangat setuju dengan bapak Fuad Bawazier, Pemerintah memang harus siap diberikan masukan ataupun kritik yang membangun agar Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan, kita tidak perlu saling menghujat dan menyalahkan satu sama lain. Karena Negara tidak akan pernah maju jika kita hanya saling melempar tangan, saling menyalahkan tanpa bersatu untuk mencari solusi atau jalan keluar untuk perubahan Indonesia yang lebih baik!..
Sebenarnya, bangsa ini sedang menunggu peran-yah peran implementasi pendidikan yang mencerdaskan, membawa kehidupan bangsa yang beradap , memiliki daya saing yang tinggi, serta berkualitas dan mandiri! Namun Sayang,,, Sejarah pendidikan negeri ini selalu diwarnai dengan lika-liku kepentingan politik yang praktis bahkan kerdil oleh segelintir pihak sehingga pendidikan tidak mampu melakukahan hal-hal yang konstruktif. Realitas pendidikan selalu diarahkan untuk membenarkan suatu kepentingan penguasa. Pendidikan bagaikan dalam suatu penjara sehingga ia tidak bias meningkatkan atau mewujudkan suatu perubahan bagi bangsa ini! Hummmsss,,,,
Di beberapa daerah, pendidikan telah siap di-perjual belikan dengan harga yang tinggi, sehingga hanya orang-orang yang memiliki kantong tebal yang dapat menikmati dunia pendidikan. Sementara masyarakat menengah ke bawah yang hidupnya berda di garis kemiskinan, hanya gigit jari dan siap terjatuh dengan sendirinya untuk mengenyam yang namanya Pendidikan. Hal ini semakin di support oleh tingginya harga kebutuhan pendidikan yang semakin tingi, sehingga mendorong generasi penerus bangsa untuk putus sekolah dan lebih memilih untuk membantu keluarganya untuk mencari nafkah agar bias bertahan hidup..
Memang, pemerintah telah melakukan upaya untuk menangani kemiskinan dalam pendidikan dengan program-program yang cukup bagus, namun apakah pemerintah telah memastikan , bahwa bantuan yang mereka berikan telah sampai ketangan yang lebih berhak menerima, apakah tangan-tangan jail orang yang tidak bertanggung jawab tidak ikut serta dalam mengambil keuntungan dalam program tersebut??
Jadi,, Apakah bisa Negara ini maju , jika hanya orang-orang yang berduit dan mempunyai kantong yang berat dapat merasakan fasilitas pendidikan yang memuaskan dan mengenyam pendidikan yg berkualitas???
Memang benar kata orang miskin, Dinegeri ini yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.. Apa-apa bayar,, sedikit-sedikit harus nyogok! Hmmsss Apa kata dunia! Mau maju tapi dihambat,, hufftt
Sekarang, kita kemalikan lagi kepada pemerintah , bagaimana ia mengelolah system pemerintahan agar dapat mengakat harkat dan martabat bangsa ini agar bisa lebih maju. Jangan hanya bisanya mengambil uang rakyat dengan jalan yg tidak benar..
Reff : http://zhuldyn.wordpress.com dengan beberapa modifikasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar