(Winda Yulia/Foto: atjehpost.com)
Winda Yulia peserta program Sarjana Mengajar daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T), berpulang seusai menghadiri rapat koordinasi SM3T di Kantor Dikpora Kabupaten Aceh Timur, sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (26/11). Seharusnya, Winda, ketiga rekannya, dan dua orang supir akan kembali ke Desa Melidi, tempat mereka bertugas. Namun, arus sungai menghantam perahu boat yang mereka ditumpangi.
Setelah melalui pencarian selama empat hari, Winda akhirnya ditemukan tak bernyawa, Kamis siang (29/11). Sedangkan, rekannya Geugeut Zaludiosanusa Anafi masih dalam tahap pencarian.
Jenazah alumni jurusan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu ditemukan setelah empat hari pencarian. Jumat (31/11/2012) jenazah pun disemayamkan di tempatnya menempuh pendidikan tinggi itu. Sementara rekannya Geugeut Zaludiosanusa Anafi masih dalam tahap pencarian.
Dikutip dari laman Kemdikbud, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriadi Rustad menyatakan dukacita yang sedalam-dalamnya atas peristiwa naas tersebut. "Pemerintah menghargai jasa beliau, dan menganggap beliau mengalami musibah saat menjalankan tugas negara,". Supriadi juga sangat berharap Geugeut dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Sebagai wujud penghargaan Kemendikbud terhadap pengabdian yang diberikan oleh almarhum, maka pihak keluarga akan mendapatkan beasiswa. Pemberian beasiswa ini merupakan wujud perhatian Kemdikbud atas pengorbanan alumni terbaik Jurusan Matematika UPI tersebut. "Semangat Winda akan kami teruskan melalui keluarganya untuk bersekolah,"terang Supriadi.
SM3T adalah program sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun. Program ini akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Pengiriman peserta SM3T telah dilakukan dua angkatan yaitu sebanyak 2479 peserta pada November 2011-Oktober 2012, dan sebanyak 2726 peserta untuk masa pengabdian November 2012-Oktober 2013. Wilayah pengabdian adalah 34 kabupaten dari 9 provinsi sasaran. Diantaranya, Aceh, Kepulauan Riau, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Teritinggal (SM3T) yang dicanangkan oleh pemerintah memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Namun, tidak semua guru tertarik untuk mengikuti program ini, wajar mengingat daerah penempatannya sangat minim fasilitas.
Winda Yulia, disaat sarjana pendidikan yang lain hanya ingin mengajar di kota besar, engkau rela untuk mengabdi di daerah terluar Indonesia dengan mengorbankan nyawa.
Selamat jalan Pahlawan Pendidikan...
Selamat jalan Pendidik yang Hebat ...
Selamat jalan Sahabat ...
Selamat jalan Rekan Inspirasiku ...
Selamat jalan Pahlawan kita semua, semoga amal dan ibadah engkau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar