aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Minggu, 13 Januari 2013

Karakteristik Sekolah Efektif

 
Disini saya menggunakan istilah Sekolah Efektif, bukan Sekolah Unggul. Sebutan sekolah unggulan itu sendiri kurang tepat. Kata “unggul” menyiratkan adanya superioritas dibanding dengan yang lain. Kata ini menunjukkan adanya “kesombongan” intelektual yang sengaja ditanamkan di lingkungan sekolah. Di negara-negara maju, untuk menunjukkan sekolah yang baik tidak menggunakan kata unggul (excellent) melainkan effective, develop, accelerate, dan essential.

Terkait dengan pemahaman sekolah unggul (effective) berbagai pendapat teori dari ahli pedidikan menegaskan beberapa indikatornya sebagai berikut : 

David A. Squires,(1983) ciri-ciri sekolah efektif yaitu : 
  1. Adanya standar disiplin yang berlaku bagi kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan di sekolah
  2. Memiliki suatu keteraturan dalam rutinitas kegiatan di kelas;
  3. Mempunyai standar prestasi sekolah yang sangat tinggi;
  4. Siswa diharapkan mampu mencapai tujuan yang telah direncanakan;
  5. Siswa diharapkan lulus dengan menguasai pengetahuan akademik;
  6. Adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi;
  7. Siswa berpendapat kerja keras lebih penting dari pada faktor keberuntungan dalam meraih prestasi;
  8. Para siswa diharapkan mempunyai tanggungjawab yang diakui secara umum;
  9. Kepala Sekolah mempunyai program inservice, pengawasan, supervisi, serta menyediakan waktu untuk membuat rencana bersama-sama dengan para guru dan memungkinkan adanya umpan balik demi keberhasilan prestasi akademiknya.
Jaap Scheerens (1992) sekolah yang efektif mempunyai lima ciri penting yaitu : 
  1. Kepemimpinan yang kuat; 
  2. Penekanan pada pencapaian kemampuan dasar;
  3. Adanya lingkungan yang nyaman;
  4. Harapan yang tinggi pada prestasi siswa;
  5. Penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa. 
Mackenzie (1983) mengidentifikasikan tiga dimensi pendidikan efektif yaitu kepemimpinan, keefektifan dan efisiensi serta unsur pokok dan penunjang masing-masing dimensi tersebut.

Edmons (1979) lima karakteristik sekolah efektif yaitu : 
  1. Kepemimpinan dan perhatian kepala sekolah terhadap kualitas pengajaran,
  2. Pemahaman yang mendalam terhadap pengajaran,
  3. Iklim yang nyaman dan tertib bagi berlangsungnya pengajaran dan pembelajaran,
  4. Harapan bahwa semua siswa minimal akan menguasai ilmu pengetahuan tertentu, dan
  5. Penilaian siswa yang didasarkan pada hasil pengukuran hasil belajar siswa.
Townsend (1994). mengidentifikasikan sekolah yang efektif adalah : 
  1. Penggunaan standar tes,
  2. Pendekatan reputasi, dan
  3. Penggunaan evaluasi sekolah serta pengembangan berbagai aktifitas.
Pengetahuan lain mengenai sekolah efektif adalah sebagai berikut : 
  1. Mampu mendemontrasikan kebolehannya mengenai seperangkat kriteria ;
  2. Menetapkan sasaran yang jelas dan upaya untuk mencapainya;
  3. Adanya kepemimpinan yang kuat ;
  4. Adanya hubungan yang baik antara sekolah dengan orangtua siswa; dan
  5. Pengembangan staf dan iklim sekolah yang kondusif untuk belajar  
Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki Sekolah "Unggul" baca Efektif. Meliputi : 
  1. Masukan (input) yaitu siswa diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. Kriteria yang dimaksud adalah : (1) Prestasi belajar superior dengan indicator angka rapor, Nilai Ebtanas Murni (NEM), dan hasil tes prestasi akademik, (2) Skor psikotes yang meliputi intelgensi dan kreativitas, (3) Tes fisik, jika diperlukan.
  2. Sarana dan prasarana yang menunajang unutk memenuhi kebutuhan belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler.
  3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkung fisik maupun social-psikologis.
  4. Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik dari segi penguasaan materi pelajaran, metode mengajar, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas.Untuk itu perlu diadakan insentif tambahan guru berupa uang maupun fasilitas lainnya seperti perumahan.
  5. Kurikulum dipercaya dengan pengembangan dan improvisasi secara maksimal sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa seusianya.
  6. Kurun waktu belajar lebih lama dibandingkan sekolah lain. Karena itu perlu ada asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan menampung para siswa dari berbagai lokasi. Di kompleksasrama perlu adanya sarana yang bisa menyalurkan minat danbakat siswa seperti perpustakaan, alat-alat olah raga,kesenian dan lain yang diperlukan.
  7. Proses belajar mengajar harus berkulitas dan hasilnya dapat diertanggungjawabkan (accountable) baik kepada siswa, lembaga maupun masyarakat.
  8. Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta didikdi sekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi social kepada lingkungan sekitarnya.
  9. Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tamban di luar kurikulum nasional melalui pengembangan kurikulum, program pengayaan dan perluasan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingn dan konseling yang berkualitas, pembinaan kreatifitas dan disiplin.
Menurut Usman, memiliki 13 karakteristik, sebagai berikut :
  1. Kinerja (performa); berkaitan dengan aspek fungsional sekolah.
  2. Waktu ajar (time liness): selesai dengan waktu yang wajar.
  3. Handal (reliability); usia pelayanan prima bertahan lama.
  4. Daya tahan (durability): tahan banting
  5. Indah (asetetics)
  6. Hubungan manusiawi (personal interface): menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan profesionalisme.
  7. Mudah penggunaannya (easy of use) sarana dan prasarana dipakai.
  8. Bentuk khusus (feature) keunggulan tertentu.
  9. Standar tertentu (conformance to specification) memenuhi standar tertentu.
  10. Konsistensi (consistency) keajegan, konstan, atau stabil
  11. Seragam (uniformity): tanpa variasi, tidak tercampur.
  12. Mampu melayani (serviceability): mampu memberikan pelayanan prima.
  13. Ketepatan (acruracy) ketepatan dalam pelayanan.
Reff : muhfathurrohman.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar