aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Rabu, 03 April 2013

Dari Motivasi Menjadi Berkualitas

Kualitas Siswa yang dihasilkan merupakan ukuran dari keberhasilan sebuah sistem pendidikan. Bisa dilihat ketika berada dimasyarakat memperlihatkan kualitasnya. Nantinya masyarakat akan melihat baik dan buruk kualitas siswa ketika masih berada dibangku sekolah dan ketika menamatkan diri dari sekolah. Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengeneralisir seseorang namun kiranya hanya berbagi pengetahuan dan informasi untuk kemajuan dunia pendidikan. Apabila kualitas tamatan siswa yang baik diperlukan pula pengajar yang berkualitas. Karena guru adalah idola yang nyata bagi siswa. Setidaknya tindakan guru sedikit banyak mempengaruhi kualitas dari siswa. 

Guru yang berkualitas tidak hanya diukur dari tinggi rendahnya suatu pendidikan guru. Pendidikan minimal S1 yang diwajibkan dan mungkin saja S2,S3, untuk setiap guru hanyalah untuk mengikuti perkembangan zaman. Dampak globalisasi yang telah masuk ke negara kita membuat pemikiran para siswa tidak sama seperti dulu, sehingga pemikiran lebih maju untuk mengimbangi tersebut dibuatlah aturan seperti itu. 

Guru yang berkualitas juga memiliki ciri lain oleh seorang guru untuk menjadi guru yang berkualitas. Diantaranya adalah kedisiplinan, tata krama, teknik pengajaran, dan banyak hal lain yang harus dikuasai. Utama yang harus dimiliki oleh guru adalah akhlak dan budi pekerti yang baik. Perilaku guru secara langsung atau tidak langsung akan dicontoh oleh muridnya. Seperti kata pepatah; guru kencing berdiri murid kencing berlari. Ini membuktikan murid adalah pencotek yang baik. Ketika seorang guru tidak bisa menjaga hal ini maka murid yang melihat kelakuan dari guru tersebut akan dengan mudah mengikuti setiap perilaku guru. Bagaimana mungkin kita bisa menciptakan siswa yang berkualitas jika gurunya berkelakuan buruk ? 

Kemudian seorang guru juga harus mempunyai kedisiplinan. Kedisplinan merupakan kunci bagi siswa untuk sukses nantinya. Dengan disiplin terhadap waktu, pekerjaan, dan lainnya, maka hidup akan jadi teratur. Seorang guru harus menunjukan sikap disiplin terhadap anak didiknya. Karena sikap ini harus ditanamkan kepada diri siswa agar ketika berada dimasyarakat dapat menerapkan sikap ini. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah teknik mengajar dari seorang guru. Selain akhlak dan mental para peserta didik ilmu yang diberikan kepada mereka juga sangat penting untuk mengetahui kualitas. 

Proses pembelajaran tidak semua murid yang mempunyai kecakapan untuk menerima pelajaran dengan baik. Setiap guru yang masuk kedalam kelas untuk menyampaikan materi harus mempunyai strategi khusus agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Selain itu strategi yang digunakan harus bervariasi agar tidak membuat para siswa menjadi bosan. Masih banyak lagi hal yang harus dikuasai oleh seorang guru namun dengan memiliki sikap, sedikit banyaknya akan mempengaruhi kualitas dari para siswa. Dengan memiliki guru yang berkualitas tentu akan menciptakan siswa yang berkualitas pula. Guru yang berkualitas akan menjadi harapan pendidikan Indonesia. 

Kiat sederhana memotivasi belajar siswa; 

Ilmu pengetahuan dimisalkan seperti bara api yang menyala itulah motivasi. Dalam memainkan posisi yang penting konteks tercapainya tujuan pendidikan dan motivasi dalam belajar lebih prioritas dari apa yang di pelajari. Guru hanya mengajar tanpa memberikan motivasi belajar pada muridnya yang di dapat hanyalah sebatas materi yang di sampaikan guru. Suatu saat nanti para siswa yang sudah lulus dari sekolah hanya akan mengenang dulu aku pernah dapat pelajaran ini dan itu. 

Berbeda dengan seorang guru selain mengajar juga memberikan motivasi. Anakpun akan memiliki energi yang lebih besar dalam belajar. Bahkan terkadang para murid akan mencari tahu sendiri secara aktif mata pelajaran tanpa menunggu perintah. Mengapa? Karena sasaran fokusnya pada makna yaitu motivasi. 

Motivasi adalah ruh, ruh ini menyatu dalam diri siswa untuk mempelajari sesuatu dengan demikian semangatnya akan menyala. Misalnya ketika siswa meminjam buku paket untuk membuat soal ujian akhir semester. Saat itu memang sudah dekat dengan ujian. Siswa menjawab saya mau belajar dari sekarang, pokoknya saya nanti mau dapat nilai tertinggi, betapa bangganya mendengar kata-kata seperti itu. 

Kiat sederhana yang bisa di terapkan untuk memotivasi belajar siswa: 

1. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran; 

Sebelum memulai belajar harus benar-benar mengerti kemana akan di bawa. Apa yang sebenarnya di harapkan setelah mempelajarinya nanti. Dengan demikian siswa akan mengetahui tujuan akhirnya dengan jelas. Menjelaskan Apa Manfaatnya Bagiku; Jangan sampai kita bersusah payah merakit perahu tanpa mengetahui apa fungsinya. Harus memahami dengan baik manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari materi yang guru sampaikan. Dengan mengetahui manfaatnya dengan baik maka siswa tidak akan belajar karena tuntutan namun karena kebutuhan, belajar karena merasa membutuhkan. Hal tersebut sudah harus mengakar dalam kejiwaan sebelum memulai belajar. 

2. Mengajar dengan hati ; 

Apa yang kita katakan dengan akal hanya akan diterima oleh akal dan apa yang kita katakan dengan hati akan diterima oleh hati ini harus difahami dengan baik oleh guru. Mengajar harus di sampaikan dengan hati kata-kata dan nasehat sederhana yang disampaikan dengan hati akan lebih mengena di hati dan lebih berpengaruh bagi para siswa di bandingkan dengan kata yang di rangkai indah namun tidak tulus ketika diucapkan. 

3. Memberikan reward bagi siswa yang berprestasi; 

Prestasi tidak selamanya diwakili dengan angka-angka nominal. Guru harus benar-benar bijak dalam menilai para siswanya. Reword tidak boleh hanya di berikan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi saat ujian, namun juga siswa yang memiliki semangat dalam belajar yang paling aktif dalam diskusi-diskusi di kelas atau yang mengalami kemajuan dalam kepribadiannya. Selain itu guru harus mampu memilih kata-kata yang positif dalam merespon siswanya. Dengan demikian akan tercipta iklim dan suasana belajar yang positif, kompetitif, dan menyenangkan. 

4. Bersikap terbuka; 

Hubungan antara murid dengan guru jangan sampai berhenti pada hubungan-hubungan formal. Guru juga harus memposisikan diri sebagai teman bagi siswa didiknya. Guru harus siap mendengar, guru harus memberikan ruang untuk bisa berbagi dengannya. Jika itu adalah masalah pribadi yang rahasia guru harus menjadi penjaga rahasia itu. Berilah rasa aman di hati siswa kita. Kedekatan personal ini pasti akan memberikan efek langsung pada motivasi belajar anak. Bagaimana dengan Anda? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar