aguspurnomosite.blogspot.com

aguspurnomosite.blogspot.com
Berpikir Luas Membuka Cakrawala Kehidupan! Berusaha Memberikan Yang Terbaik Untuk Masa Depan! Katakan "Go Go Go SEMANGAT" !!!

Senin, 08 Juli 2013

Menyesali Hijab yang Terbuang


Aku seorang gadis yang baru mekar. Aku cinta kehidupan dan benci kematian. Aku tak segan-segan meninggalkan teman-temanku, tatkala salah seorang dari mereka bercerita tentang peristiwa yang mengenaskan, mati mendadak, atau sakit keras. Aku selalu mengikuti berita tentang fashion dengan menggebu-gebu; aku tidak ingin ketinggalan satu berita pun. Kerudung hitamku tidak ketinggalan zaman, selalu tampak baru dengan gaya pemakaian yang selalu modis. Kadang-kadang kerudung itu kutaruh di pundak bukan di atas kepala, agar perhiasan dan sebagian leher jenjangku kelihatan.

Sedangkan cadarku-mungkin lebih tepatnya disebut cadar fitnah-aku pakai sesuai dengan trend. Banyak orang yang mengkritik cara aku bercadar, namun aku beralasan bahwa tidak ada yang melihat. Kedua mataku yang bercelak aku tampakkan melalui celah lubang cadarku. Aku berjalan diiringi oleh pandangan orang-orang di sekitarku. Aku senang melihat tatapan kagum dan asing dari mereka.

Suatu ketika, aku bepergian ke negeri Barat, aku tidak hanya memperindah cadarku saja, akan tetapi aku melemparkannya di jok tempat dudukku di pesawat.

Di negara itu, pandanganku terasa aneh melihat seorang wanita berhijab, tidak ada satu anggota tubuhnya pun yang tampak, kerudungnya panjang lagi lebar, menutupi seluruh tubuhnya. Aku mendekatinya. Aku mendengar dia berbicara dalam bahasa Arab. Aku heran, aku bertanya-tanya, apakah perempuan ini adalah orang Arab yang bermukim di negeri ini sehingga dia fasih berbicara dengan logat Arab? 

Aku mendekatinya dan bertanya, "Apakah Anda orang Arab?"

"Tidak, aku warga negara Kanada, seorang Muslimah. Aku masuk Islam sejak satu setengah tahun yang lalu. Aku seperti yang kamu lihat, memakai hijab, berjalan dengan kehormatan dan kebanggaanku dengan agama baruku ini," jawabnya.

Aku meraba kepala, mencari hijabku, aku tidak menemukannya. Aku teringat bahwa aku membuangnya di kursi pesawat. Aku terus mengulangi kata-kata ini dalam hatiku, 

" Ya Allah, wahai Tuhanku, wanita asing tidak mengenal dan tidak beriman kepada-Mu kecuali sejak satu setengah tahun yang lalu. Sedangkan aku...kakekku muslim, ayahku muslim, ibuku, saudaraku, bahkan kaumku semuanya muslim. Aku tumbuh di atas ketaatan kepada-Mu, aku dididik di udara yang penduduknya beriman kepada-Mu. Betapa dengan mudahnya aku melepaskan hijabku, sedangkan perempuan itu sangat erat memegangnya."

Reff

Tidak ada komentar:

Posting Komentar